Anda di halaman 1dari 9

PENGALOKASIAN DANA BANK

(KREDIT DAN PEMBIAYAAN)

STEVIANUSTEVIANUSTEVIANUSTEVIANUSTEVIANUS
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN
KREDIT
A. Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5C:
 Character
Prinsip ini dilihat dari segi kepribadian nasabah. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara
antara Customer Service kepada nasabah yang hendak mengajukan kredit, mengenai latar
belakang, kebiasaan hidup, pola hidup nasabah, dan lain-lain. Inti dari prinsip Character ini
ialah menilai calon nasabah apakah bisa dipercaya dalam menjalani kerjasama dengan
bank. Cbaracter merupakan ukuran untuk menilai “kemauan” nasabah membayar kreditnya.
 Capacity (Capabality)
Prinsip ini adalah yang menilai nasabah dari kemampuan nasabah dalam menjalankan
keuangan yang ada pada usaha yang dimilikinya. Apakah nasabah tersebut pernah mengalami
sebuah permasalahan keuangan sebelumnya atau tidak, di mana prinsip ini menilai akan
kemampuan membayar kredit nasabah terhadap bank.
 Capital
kondisi aset dan kekayaan yang dimiliki, khususnya nasabah yang mempunyai sebuah
usaha. Capitaldinilai dari laporan tahunan perusahaan yang dikelola oleh nasabah, sehingga
dari penilaian tersebut, pihak bank dapat menentukan layak atau tidaknya nasabah tersebut
mendapat pinjaman, lalu seberapa besar bantuan kredit yang akan diberikan.
 Collateral
Prinsip ke-empat yang perlu diperhatikan. Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para nasabah
ketika mereka tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman dari pihak
bank. Jika hal demikian terjadi, maka sesuai dengan ketentuan yang ada, pihak bank bisa saja
aset yang telah dijanjikan sebelumnya sebagai sebuah jaminan.
 Condition
Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari pihak bank maupun nasabah. Kondisi
perekonomian suatu daerah atau Negara memang sangat berpengaruh kepada kedua belah
pihak, di mana usaha yang dijalankan oleh nasabah sangat tergantung pada kondisi
perekonomian baik mikro maupun makro, sedangkan pihak bank menghadapi permasalahan
yang sama. Untuk memperlacar kerjasama dari kedua belah pihak, maka penting adanya untuk
memperlancar komunikasi antara nasabah dengan bank.
B. Prinsip pemberian kredit dengan analisis 7P:
 Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun
kepribadiaannya di masa lalu. Penilaian personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku
dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.
 Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-golongan tertentu
berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke
golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
 Purpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit yang
diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh apakah untuk modal kerja, investasi, konsumtif, produktif dan lain-lain.
  Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak
dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu
fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi
juga nasabah.
 Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari
sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan
debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi
oleh usaha lainnya.
 Profitabillity
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur
dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan
tambahan kredit yang akan diperolehnya.
 Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan jaminan
perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman. Perlindungan yang diberikan
oleh debitur dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
JENIS-JENIS PEMBEBANAN
SUKU BUNGA KREDIT

 Flat Rate
Flate Rate merupakan perhitungan suku bunga yang tetap setiap periode, sehingga jumlah angsuran
(cicilan) setiap periode pun tetap sampai pinjaman tersebut lunas. Perhitungan jenis suku bunga model ini
adalah dengan mengalikan % bunga per periode dikali dengan pinjaman.
 Sliding Rate
Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan dengan mengalikan % tase suku bunga per periode
dengan sisa pinjaman, sehingga jumlah suku bunga yang dibayar debitur semakin menurun, akbatnya
angsuran yang dibayarpun menurun jumlahnya.
 Floating Rate
Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan tingkat suku bunga pada bulan yang
bersangkutan. Dalam perhitungan model ini suku bunga dapat naik, turun atau tetap setiap periodenya.
Begitu pula dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantung dari suku bunga pada bulan yang
bersangkutan.
CONTOH PERHITUNGAN
• Pada tanggal 25 Maret 2006 PT. Andika Karya Tuan Andi mendapat
persetujuan pinjaman investasi dari Bank ABC senilai Rp. 90.000.000,-
untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24% .

Pertanyaan :
Hitunglah cicilan setiap bulannya jika di hitung dengan metode Flat
dan Sliding Rate ?
2. Jawaban Pembebanan Bunga dengan Metode Sliding Rate
1.Jawaban Pembebanan Bunga dengan metode Flat Rate

Bunga = %bunga 1 tahun x (sisa pinjaman) : 12 bulan 


Menghitung pokok pinjaman (PJ) per bulan sebagai berikut  :
a)Angsuran bulan ke-1 adalah 
a)Pokok Pinjaman yang harus dibayar setiap bulan adalah - Pokok pinjaman                  Rp. 7.500.000
PJ = jumlah pinjaman / jangka waktu - Bunga = 24% x Rp. 90.000.000 : 12 bulan =  Rp 1.800.000
PJ = Rp. 90.000.000 / 12 bulan = Rp. 7.500.000
Jumlah Angsuran 1          Rp. 9.300.000
b)Selanjutnya menghitung bunga (BG) per tahun adalah

BG = bunga x nominal pinjaman x 1 / 12 bulan b)Angsuran bulan ke-2 adalah 

BG = 24% x Rp. 90.000.000 x 1 / 12 bulan = Rp. 1.800.000


- Pokok pinjaman                    Rp. 7.500.000
- Bunga = 24% x Rp. 82.500.000 : 12 bulan =  Rp 1.650.000

Jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah Jumlah Angsuran 2          Rp. 9.150.000
Pokok pinjaman Rp. 7.500.000

Bunga Rp. 1.800.000


Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan ke 3 sampai bulan 12
                                  
perhitungan bunganya tetap dihitung dari sisa pinjamannya. 
Jumlah Angsuran Rp. 9.300.000

Jumlah angsuran ini setiap bulan sama sampai dengan 12 bulan


SUMBER
• https://www.cermati.com/artikel/prinsip-5c-bank-dan-cara-kredit-and
a-diterima
• https://catatanmarketing.wordpress.com/tag/7p-kredit/
• http://laisanurin.blogspot.co.id/2014/04/contoh-perhitungan-kredit-d
engan-flat.html
• https://www.kompasiana.com/www.indahfitriana965.com/suku-bung
a-kredit_552e04506ea834ca1d8b45d2

Anda mungkin juga menyukai