Anda di halaman 1dari 37

Diet pada Pasien Penderita

Penyakit Kronis
Materi Kebutuhan Dasar Manusia
Guru Pengajar
Tri Nurmaningsari, S.Kep.,Ns
Tujuan Pembelajaran
⦿KD 3.2 :
Siswa mampu menerapkan penyusunan diet
pasien dengan penyakit kronis
⦿KD 4.2
Siswa mampu menyusun diet pasien dengan
penyakit kronis
Definisi Diet
Diet adalah aturan makan khusus untuk
kesehatan dan sebagainya (biasanya atas
petunjuk dokter)

(Kamus Besar Bahasa Indonesia/ KBBI)


Diet pada Pasien Penderita Stroke
(CVA)
Tujuan Pemberian Diet
Stroke (CVA)
1. Memberi makanan secukupnya untuk
memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan
memperhatikan keadaan dan komplikasi
penyakit.
2. Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia,
pneumonia, kelainan ginjal dan dekubitus.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
Syarat Diet Stroke (CVA)
✔ Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kg BB. Pada fase
akut energi diberikan 1100-1500 kkal/hari.
✔ Protein cukup, yaitu 0,8-1 gr/kg BB. Apabila
pasien dalam keadaan gizi kurang protein
diberikan 1,2-1,5 gr/kg BB.
✔ Lemak cukup, 20-25 % dari kebutuhan total.
✔ Karbohidrat cukup, 60-70% dari total kebutuhan.
✔ Vitamin cukup, terutama vitamin A, ribovlafin,
B6, asam folat, B12, C dan E.
Syarat Diet Stroke (CVA) Cont..
✔ Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium
dan kalium. Penggunaan natrium dibatasi
dengan memberikan garam dapur maksimal 1 ½
sdt/hari.
✔ Serat cukup.
✔ Cairan cukup.
✔ Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan
pasien.
✔ Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
Tahapan Diet pada Pasien Stroke (CVA)
⦿ Fase Akut (24-48 jam)

Apabila pasien dalam kondisi penurunan kesadaran maka diberikan


makanan dalam bentuk parenteral dan dilanjutkan dengan makanan dalam
bentuk enteral (melalui NGT).

⦿ Fase Pemulihan

Pada fase ini pasien dalam kondisi sadar. Bagi pasien yang tidak
mengalami disfagia (gangguan menelan) sehingga pasien dapat diberikan
makanan peroral secara bertahap dalam bentuk makanan cair, makanan
saring, makanan lunak dan makanan biasa. Bagi pasien yang mengalami
disfagia, makanan diberikan secara bertahap sebagai gabungan antara
parenteral nutrisi, peroral dan NGT.
Bahan Makanan yang Dianjurkan
1. Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh : minyak
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (minyak kacang tanah,
minyak sawit (VCO), minyak zaitun, minyak jagung, minyak
kedelai, margarine).
2. Sumber hidrat arang : nasi, nasi tim, roti, gandum, makaroni,
pasta, kentang, ubi dan sereal.
3. Sumber protein : tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan,
daging tak berlemak, ayam tanpa kulit dan ikan.
4. Sayuran yang tidak menimbulkan gas : bayam,buncis, labu
kuning, labu siam, wortel, tauge, tomat, kacang panjang.
5. Makanan yang tidak berlemak dan menggunakan santan encer.
6. Makanan yang ditumis lebih dianjurkan daripada digoreng.
Makanan yang Dibatasi
1. Sumber hidrat arang : mie, ketan, kue-kue, cake, biskuit
dan pastries.
2. Sumber protein hewani : daging, ayam, bebek dan
udang.
3. Sayuran yang mengandung gas : kol, sawi,nangka muda
dan lobak.
4. Buah-buahan yang mengandung alkohol : nangka tua,
anggur, nanas dan durian.
5. Teh kental
6. Tape
7. Kopi
Makanan yang dihindari
1. Bahan makanan yang mengandung lemak
jenuh : lemak sapi, babi, kambing, susu full
krim, cream, keju,mentega, minyak kelapa,
santan kental, mayonaise.
2. Daging berlemak dan jeroan (sapi, kambing,
babi), otak, limpa, ginjal, hati, sosis, babat,
usus.
3. Minuman yang mengandung soda dan
alkohol : arak, bir, soft drink.
Pengelolaan Diet pada Pasien dengan
Penyakit Stroke (CVA)
⦿Gunakanlah minyak kedelai, minyak sawit (VCO), minyak kacang tanah,
minyak jagung dalam jumlah terbatas (1 sendok makan/hari), kecuali pada
penggunaan minyak zaitun takaran lebih bebas karena semakin banyak
dikonsumsi semakin baik bagi kesehatan karena mengandung omega 3, omega 6
serta kadar HDL yang tinggi sebagai anti kolesterol dan memperlancar
peredaran darah.
⦿Konsumsi daging merah maksimal 2x seminggu.
⦿Konsumsi ikan sebagai pengganti daging.
⦿Konsumsi kuning telur maksimal 2x dalam seminggu.
⦿Konsumsi sayur dan buah-buahan segar dalam jumlah banyak.
⦿Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis memanggang,
membakar, menghindari makanan yang digoreng.
⦿Bila disertai dengan hipertensi atau penyakit jantung diberikan pula diet rendah
garam
⦿Menghindari konsumsi minuman atau suplemen berenergi.
Diet pada Pasien Penderita Gagal
Ginjal Kronis (Chronic Renal
Failure/ Chronic Kidney Disease)
Tujuan Pemberian Diet Gagal Ginjal Kronis
(CRF/CKD)
1. Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai
kebutuhan perorangan agar status gizi
optimal.
2. Menjaga keseimbangan cairan dan eletrolit.
3. Menjaga agar penumpukan produk sisa
metabolisme protein tidak berlebihan.
Syarat Diet Gagal Ginjal Kronis (CKD/CRF)
1. Kalori harus cukup agar protein tidak pecah menjadi
energi.
2. Protein diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh dan mengganti protein yang hilang pada setiap
proses HD.
3. Membatasi garam dan sumber natrium, bila ada
penimbunan air dalam tubuh dan tekanan darah tinggi.
4. Konsumsi cairan disesuaikan dengan output urine dalam
satu hari ditambah 500 ml air.
5. Vitamin dan mineral harus ditambahkan dalam bentuk
obat suplemen.
Bahan Makanan yang Dianjurkan
⦿Sumber energi : nasi, lontong, bihun, makaroni,
jagung, makanan yang dibuat dari tepung.
⦿Sumber protein : dipilih yang bernilai biologik
tinggi seperti telur, susu, daging, ikan dan ayam.
⦿Sumber vitamin dan mineral :
terung, tauge, buncis, kangkung, kacang panjang,
selada, wortel, jamur dll dalam jumlah sesuai
anjuran.
Bahan Makanan yang Dibatasi
⦿Sumber protein :
kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti
tahu, tempe, kacang tanah, kacang kedelai,
kacang hijau, kacang tolo.
⦿Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah
yang tinggi kalium.
⦿Bahan makanan yang diawetkan : kornet,
sarden.
Cara Mengatur Diet Gagal Ginjal Kronis
(CKD/CRF)
1. Makan secara teratur, porsi kecil tapi sering.
2. Hidangkan makanan dengan tatanan yang menarik dan dapat
meningkatkan selera makan.
3. Pilihlah makanan sumber protein hewani sesuai jumlah yang ditentukan.
4. Makanan sumber protein nabati dibatasi.
5. Makanan tinggi kalori : madu, permen, sirup dibatasi.
6. Makanan sumber kalium dibatasi : sayuran, buah-buahan dan umbi-
umbian.
7. Menghindari makanan berkadar kalium tinggi : kacang-kacangan,
bayam, pisang, air kelapa/degan, alpukat, durian, nangka, kembang kol.
8. Bila jumlah urine kurang dari normal, maka perlu membatasi cairan dari
makanan dan minuman.
Cara Mempersiapkan dan Mengolah
Makanan
1. Mengurangi kadar kalium dalam bahan makanan dengan
cara potong kecil-kecil bahan makanan, rendam dalam air
hangat selama 2 jam, buang air rendaman.
2. Cuci bahan makanan dengan air mengalir.
3. Semua sayuran harus dimasak dan tidak dianjurkan
dimakan dalam keadaan mentah (lalapan).
4. Jika ada pembatasan garam, gunakan lebih banyak bumbu-
bumbu seperti gula, asam dan bumbu dapur lainnya.
5. Untuk membatasi cairan, masakan lebih baik dibuat dalam
bentuk tidak berkuah, seperti ditumis, dipanggang,
dikukus, dibakar atau digoreng.
Diet pada Pasien Penderita
Hepatitis
Tujuan Pemberian Diet Hepatitis
1. Membantu penyembuhan luka pada sel-sel
hati dan memulihkan kekuatan hati.
2. Meningkatkan regenerasi sel-sel hati yang
rusak.
3. Memperbaiki penurunan berat badan akibat
kurang nafsu makan, mual dan muntah.
4. Mencegah katabolisme protein.
5. Mencegah atau mengurangi ascites.
6. Mencegah koma hepatik.
Syarat Diet Hepatitis
⦿Kalori diberikan secara bertahap dalam
jumlah yang tinggi untuk mencegah
pemecahan protein, memenuhi kebutuhan
metabolisme yang tinggi karena demam
disebabkan infeksi, diperlukan dalam proses
regenerasi jaringan dan menambah persediaan
energi. Kebutuhan kalori bersifat individual
sehingga diperlukan perhitungan khusus
Syarat Diet Hepatitis Cont..
⦿ Proteindiberikan dalam jumlah tinggi untuk proses perbaikan
jaringan hati yang rusak dan untuk mempertahankan fungsi-
fungsi utama tubuh. Selain itu, protein merupakan agen
lipotropik yang merubah lemak menjadi lipoprotein agar
dapat keluar dari hati sehingga tidak terjadi perlemakan hati.
Tubuh juga memerlukan protein untuk melawan infeksi.
Menurut John D.Scott, MD menyarankan untuk penderita
hepatitis mengkonsumsi 6 ons protein perhari bagi pria dan
4-5 ons protein bagi wanita. Sumber protein yang baik bagi
tubuh bisa didapat dari daging ayam, ikan, daging sapi tanpa
lemak, tahu, kacang-kacangan, susu, yogurt dan telur.
Syarat Diet Hepatitis Cont..
⦿ Pemberian lemak sesuai kondisi penderita hepatitis. Jika
ada gangguan pencernaan lemak dan mual, gunakan
lemak dengan asam lemak rantai sedang (medium chain
triglyserida) karena jenis lemak ini tidak membutuhkan
aktivitas lipase dan asam empedu dalam proses
absorbsinya. Selain itu, pemberian lemak harus
dikurangi tetapi pembatasan terlalu ketat tidak
dianjurkan karena akan mengurangi kelezatan makanan
sehingga akan menurunkan nafsu makan. Lemak
diberikan yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi.
Syarat Diet Hepatitis Cont..
⦿Asupan Natrium diberikan dalam jumlah yang
rendah, tergantung tingkat edema dan ascites.
⦿Selain makanan, perlu suplemen B Kompeks,
vitamin K (untuk mencegah perdarahan),
vitamin C dan Zinc untuk mempercepat
penyembuhan.
⦿Penambahan vitamin A dan D yang berlebihan
sangat tidak dianjurkan karena akan
memperberat fungsi hati yang sakit.
Syarat Hepatitis Cont..
⦿Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila
ada kontraindikasi.
⦿Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual
dan muntah atau makanan biasa sesuai dengan
kemampuan saluran cerna.
Jenis Diet Hepatitis
⦿Diet Hati 1
⦿Diet Hati 2
⦿Diet Hati 3
⦿Diet Hati 4
Diet Hati 1
❑ Diet golongan ini diberikan pada penderita
hepatitis akut yang kesadarannya menurun,
tetapi masih dapat makan.
❑ Menu diet golongan 1 biasanya tidak
mengandung protein, melainkan terdiri dari
makanan berkarbohidrat sederhana seperti
sari buah, sirup atau teh manis.
❑ Pemenuhan gizi yang lain diberikan lewat
nutrisi parenteral (infus).
Diet Hati 2
❑ Menu diet hati 2 diberikan pada penderita yang telah melewati fase akut.
❑ Umumnya nafsu makannya sudah membaik, tetapi fungsi hati belum
normal.
❑ Jumlah protein yang diberikan harus dibatasi 0,5 gr/kg BB (kurang lebih
30 gr/ hari).
❑ Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang/
lunak.
❑ Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (branched chain
amino acid/ BCAA) yaitu leusin, isoleusin dan valin dapat digunakan.
❑ Bila ada ascites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan
maksimal 1 liter/hari.
❑ Untuk menambah kandungan energi, selain makanan peroral juga
diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
Diet Hati 3
❑Penderita telah pulih nafsu makannya.
❑Pemberian protein dapat ditingkatkan menjadi
1 gr/kg BB.
❑Ketentuan lain mengenai penyusunan menu
diet ini sama dengan diet hati 2.
❑Bentuk makanan tergantung kesanggupan
penderita apakah dapat menerima jenis
makanan biasa atau lunak.
Diet Hati 4
❑ Menu diet ini sesuai untuk pasien yang berada dalam tahap
penyembuhan.
❑ Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk
lunak biasa.
❑ Makanan ini mengandung cukup energi, protein, lemak,
mineral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat.
❑ Menu harus memiliki energi dan protein cukup tinggi untuk
memenuhi kebutuhan gizi yang kurang selama sakit dan
mengganti jaringan-jaringan yang rusak.
❑ Jumlah minimal pemberian protein adalah 2 gr/kg BB,
konsumsi lemak tetap harus dibatasi (sekitar 20-50 gr/ hari),
serta vitamin dan mineral diberikan secukupnya.
Jenis Makanan yang Dianjurkan
1. Sumber hidrat arang : nasi, havermout, roti
putih, umbi-umbian.
2. Sumber protein : telur, ikan, daging, ayam,
tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-
buahan yang tidak menimbulkan gas.
3. Makanan yang mengandung hidrat arang
tinggi dan mudah dicerna : gula-gula, sari
buah, selai, sirup, manisan dan madu.
Jenis Makanan yang Dibatasi
⦿Sumber lemak yaitu semua makanan dan
daging yang mengandung lemak dan santan.
⦿Bahan makanan yang menimbulkan gas
seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
ketimun, durian, nangka.
⦿Makanan/ minuman yang mengandung
alkohol, teh atau kopi kental.
Jenis Makanan yang Dihindari
⦿Semua makanan yang mengandung lemak
tinggi seperti daging kambing, babi, jeroan,
otak, es krim, susu full krim, keju, mentega
atau margarine, minyak serta makanan
bersantan seperti gulai, kare atau gudeg.
⦿Makanan kaleng seperti sarden dan kornet.
⦿Kue atau camilan berlemak seperti kue tart,
gorengan, fast food.
Jenis Makanan yang Dihindari Cont..
⦿Bahan makanan yang menimbulkan gas
seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
mentimun, durian, nangka.
⦿Bumbu yang merangsang seperti cabe,
bawang, merica, cuka, jahe.
⦿Minuman yang mengandung alkohol dan
soda.
Sumber Bacaan
❖ Diet Penyakit Stroke-RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Dian Eka Sari,
S.Gz. https://rsupsoeradji.id/diet-penyakit-stroke/
❖ Terapi Gizi pada Penderita Hepatitis-RSUD Sidoarjo. Pudji
Astutik, SKM.M.Kes.
http:/rsd.sidoarjokab.go.id/pages/artikel/terapi-gizi-pada-penderita-
hepatitis.
❖ Diet Penyakit Ginjal Kronik dengan Hemodialisa-RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro. Her Kurniawati, A.Md.Gz.
https://rsupsoeradji.id/diet-penyakit-ginjal-kronik-dengan hemodialis
a/
❖ Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
https://kbbi.we.id
Selesai
Tetap Semangat Belajar dari Rumah
Patuhi Protokol, Lawan Covid-19
Tidak lupa banyak Ibadah dan
Berdo’a
SMK BISA !!

Anda mungkin juga menyukai