KD. 3.47
Menganalisis Kebahasaan Artikel
dan/atau Buku Ilmiah
Berkaitan dengan Bidang Pekerjaan
Ciri Kebahasaan Teks Artikel
Jawaban:
4. Perintah, kesungguhan, dan takut.
5. Kalimat no. 4. Seharusnya konjungsi “oleh karena itu”, diganti
dengan konjungsi “namun demikian”.
6. Kalimat no. 5. Seharusnya: Awalnya, memang banyak kepala desa
masih gamang terhadap proses pebangunan.
Contoh lain:
(1) Proses pemiskinan desa terjadi selama berpuluh tahun lamanya. (2)
Kemudian, ditambah program-program top-down yang cenderung
memaksa penduduk desa untuk melaksanakan apa yang ditentukan
oleh “pusat”. (3) Sebenarnya hal tersebut membuat kian melorotnya
proses pendidikan masyarakat yang tadinya berlangsung secara alamiah
sebagai bagian dari kearifan dan kecerdasan sosial lokal mereka. (4)
Akan tetapi, hal yang amat sangat extrem sekali yaitu tidak jarang
terjadi keterbelakangan penduduk desa justru dimanfatkan atau
dimanipulasi untuk mengambil alih penguasaan dan pengelolaan
sumber daya mereka.
Pertanyaan:
1. Penggunaan konjungsi yang tidak tepat dan harus diganti adalah ....
2. Kata yang tidak baku terdapat pada kalimat nomor ....
3. Kalimat yang mengalami gejala pleonasme adalah ....
Jawaban:
4. Konjungsi “akan tetapi” dalam kalimat (4) diganti dengan konjungsi
“bahkan”.
5. Kalimat (3) kata “mlorot” seharusnya “melorot”. Kalimat (4) kata
“extrem” seharusnya “ekstrem”.
6. Kalimat (4). Seharusnya: Bahkan, hal yang sangat ekstrem yaitu tidak
jarang keterbelakangan penduduk desa justru dimanfaatkan atau
dimanipulasi untuk mengambil alih penguasaan dan pengelolaan
sumber daya mereka.
KD. 4.47
Mengonstruksi Sebuah Artikel
Berkaitan Bidang Pekerjaan
dengan Memerhatikan Fakta dan
Kebahasaan
1. Mengonstruksi Terbatas
Bentuk-bentuk mengonstruksi terbatas teks artikel antara lain:
a. Melengkapi kalimat/paragraf dengan kata/istilah, ungkapan, frasa,
atau klausa.
b. Melengkapi paragraf dengan kalimat penjelas, kalimat utama, atau
kalimat simpulan.
c. Mengurutkan kalimat-kalimat acak menjadi paragraf yang runtut/
sistematis, kohesif, dan koheren.
d. Mengurutkan paragraf-paragraf acak menjadi teks/wacana yang
runtut/sistematis, kohesif, dan koheren.
2. Mengonstruksi Bebas
Mengonstruksi artikel secara bebas artinya menyusun artikel dengan
kalimat-kalimat sendiri.
Langkah-langkah dalam mengonstruksi artikel secara bebas adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan topik dan tujuan.
b. Mencari referensi.
c. Membuat sketsa atau kerangka artikel.
d. Mengembangkan kerangka artikel menjadi artikel.
e. Editing dan membuat judul.
Penjelasan:
a. Menentukan topik dan tujuan.
Mencari topik dan ide tulisan dapat dilakukan dengan cara
membaca, mendengarkan, melihat, mengalami, berdialog, atau
rekreasi. Mencari topik dan ide bisa juga dengan cara berpikir atau
merenung.
b. Mencari referensi.
Untuk mengembangkan topik menjadi gagasan yang dapat ditulis,
perlu adanya literatur atau referensi. Mencari referensi dapat
dilakukan dengan memperdalam/memperluas wawasan kita
terhadap topik yang akan kita bahas. Selain itu, dapat juga dengan
cara membaca, berdialog/wawancara, bertanya, mendengarkan
berita, dan lain sebagainya.
c. Membuat sketsa atau kerangka artikel.
Membuat kerangka dapat dilakukan dengan membuat poin-poin
(gagasan-gagasan pokok dan gagasan-gagasan penjelas) tentang
topik yang kita pilih (yang nantinya akan kita uraikan ke dalam
paragraf-paragraf artikel). Pada langkah ini kita menyeleksi gagasan-
gagasan yang benar-benar sesuai dengan topik, yang tidak sesuai
dibuang. Juga mencermati urutan gagasan, apabila urutan gagasan
dirasa belum baik, urutan gagasan dapat diatur ulang.
d. Mengembangkan kerangka artikel menjadi artikel.
Pada tahap ini kegiatan kita adalah menuliskan kalimat-kalimat
utama, kalimat-kalimat penjelas, dan kalimat-kalimat simpulan jika
diperlukan. Di tahap ini kita mengembangkan gagasan-gagasan
utama menjadi paragraf-paragraf padu.
e. Editing dan membuat judul.
Setelah artikel selesai ditulis, langkah terakhir melakukan editing
(penyuntingan) dan menentukan judul artikel. Dalam editing, kita
teliti ulang rumusan-rumusan kalimatnya, sudah efektif atau belum
dan adakah kalimat-kalimat sumbang yang harus dibuang. Di tahap
ini juga kita cermati tata tulis/ejaannya.
Contoh:
Jawaban:
3. Kredibel, riset.
4. Menurut survei Nielsen, indeks kepercayaan konsumen (IKK)
Indonesia terus naik.
Contoh:
Jawaban:
3. (4) ekspektasi; (5) inflasi, stabil.
4. (3) – (1) – (2) – (4) – (5)