Anda di halaman 1dari 18

ARTIKEL

KD. 3.47
Menganalisis Kebahasaan Artikel
dan/atau Buku Ilmiah
Berkaitan dengan Bidang Pekerjaan
Ciri Kebahasaan Teks Artikel

Teks artikel menggunakan ragam baku/resmi, yaitu antara lain ditandai


oleh hal-hal sebagai berikut:
• Menggunakan pilihan kata baku, baik dasar maupun bentukan,
sebaliknya menghindari kata dasar maupun bentukan ragam gaul.
• Menggunakan kalimat-kalimat yang subjek predikatnya lengkap.
• Menghindari kata mubazir atau konstruksi pleonastis.
• Menggunakan konjungsi secara tepat dan eksplisit sesuai dengan
makna atau sifat hubungannya, namun tidak menggunakan konjungsi
ganda, misalnya: jika ... maka, karena ... maka, kalau ... maka, dsb.
Analisis kebahasaan dalam teks artikel biasanya difokuskan untuk
mengidentifikasi ketidakefektifan kalimat-kalimat dalam teks yang
antara lain disebabkan oleh:
 Penggunaan kalimat yang tidak lengkap (misalnya tidak bersubjek).
 Penggunaan konjungsi yang salah.
 Penggunaan kata yang tidak baku.
 Penggunaan kalimat rancu yang mengakibatkan gejala pleonasme
(berlebihan, mubazir).
Contoh:
(1) Sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa, tercipta harapan bau terhadap proses pembangunan di desa. (2)
Sesuai dengan amanah undang-undang tersebut, masing-masing desa
akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp1 miliar. (3) Hal ini
menunjukkan komitmen dari pemerintah pusat untuk perluasan
kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesai. (4) Oleh karena itu,
setelah undang-undang tersebut diimplementasikan yang ditandai
dengan mengalirnya dana yang cukup besar ke desa-desa, banyak desa
yang masih jalan di tempat. (5) Awalnya, memang masih gamang
terhadap proses pembangunan. (6) Namun yang ironis, akhir-akhir ini
muncul kasus-kasus korupsi yang menyeret kepala desa dan
perangkatnya.
Pertanyaan:
1. Makna istilah amanah, komitmen, dan gamang adalah ....
2. Penggunaan konjungsi yang salah terdapat pada kalimat nomor ....
3. Kalimat yang tidak lengkap adalah ...

Jawaban:
4. Perintah, kesungguhan, dan takut.
5. Kalimat no. 4. Seharusnya konjungsi “oleh karena itu”, diganti
dengan konjungsi “namun demikian”.
6. Kalimat no. 5. Seharusnya: Awalnya, memang banyak kepala desa
masih gamang terhadap proses pebangunan.
Contoh lain:
(1) Proses pemiskinan desa terjadi selama berpuluh tahun lamanya. (2)
Kemudian, ditambah program-program top-down yang cenderung
memaksa penduduk desa untuk melaksanakan apa yang ditentukan
oleh “pusat”. (3) Sebenarnya hal tersebut membuat kian melorotnya
proses pendidikan masyarakat yang tadinya berlangsung secara alamiah
sebagai bagian dari kearifan dan kecerdasan sosial lokal mereka. (4)
Akan tetapi, hal yang amat sangat extrem sekali yaitu tidak jarang
terjadi keterbelakangan penduduk desa justru dimanfatkan atau
dimanipulasi untuk mengambil alih penguasaan dan pengelolaan
sumber daya mereka.
Pertanyaan:
1. Penggunaan konjungsi yang tidak tepat dan harus diganti adalah ....
2. Kata yang tidak baku terdapat pada kalimat nomor ....
3. Kalimat yang mengalami gejala pleonasme adalah ....

Jawaban:
4. Konjungsi “akan tetapi” dalam kalimat (4) diganti dengan konjungsi
“bahkan”.
5. Kalimat (3) kata “mlorot” seharusnya “melorot”. Kalimat (4) kata
“extrem” seharusnya “ekstrem”.
6. Kalimat (4). Seharusnya: Bahkan, hal yang sangat ekstrem yaitu tidak
jarang keterbelakangan penduduk desa justru dimanfaatkan atau
dimanipulasi untuk mengambil alih penguasaan dan pengelolaan
sumber daya mereka.
KD. 4.47
Mengonstruksi Sebuah Artikel
Berkaitan Bidang Pekerjaan
dengan Memerhatikan Fakta dan
Kebahasaan
1. Mengonstruksi Terbatas
Bentuk-bentuk mengonstruksi terbatas teks artikel antara lain:
a. Melengkapi kalimat/paragraf dengan kata/istilah, ungkapan, frasa,
atau klausa.
b. Melengkapi paragraf dengan kalimat penjelas, kalimat utama, atau
kalimat simpulan.
c. Mengurutkan kalimat-kalimat acak menjadi paragraf yang runtut/
sistematis, kohesif, dan koheren.
d. Mengurutkan paragraf-paragraf acak menjadi teks/wacana yang
runtut/sistematis, kohesif, dan koheren.
2. Mengonstruksi Bebas
Mengonstruksi artikel secara bebas artinya menyusun artikel dengan
kalimat-kalimat sendiri.
Langkah-langkah dalam mengonstruksi artikel secara bebas adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan topik dan tujuan.
b. Mencari referensi.
c. Membuat sketsa atau kerangka artikel.
d. Mengembangkan kerangka artikel menjadi artikel.
e. Editing dan membuat judul.
Penjelasan:
a. Menentukan topik dan tujuan.
Mencari topik dan ide tulisan dapat dilakukan dengan cara
membaca, mendengarkan, melihat, mengalami, berdialog, atau
rekreasi. Mencari topik dan ide bisa juga dengan cara berpikir atau
merenung.
b. Mencari referensi.
Untuk mengembangkan topik menjadi gagasan yang dapat ditulis,
perlu adanya literatur atau referensi. Mencari referensi dapat
dilakukan dengan memperdalam/memperluas wawasan kita
terhadap topik yang akan kita bahas. Selain itu, dapat juga dengan
cara membaca, berdialog/wawancara, bertanya, mendengarkan
berita, dan lain sebagainya.
c. Membuat sketsa atau kerangka artikel.
Membuat kerangka dapat dilakukan dengan membuat poin-poin
(gagasan-gagasan pokok dan gagasan-gagasan penjelas) tentang
topik yang kita pilih (yang nantinya akan kita uraikan ke dalam
paragraf-paragraf artikel). Pada langkah ini kita menyeleksi gagasan-
gagasan yang benar-benar sesuai dengan topik, yang tidak sesuai
dibuang. Juga mencermati urutan gagasan, apabila urutan gagasan
dirasa belum baik, urutan gagasan dapat diatur ulang.
d. Mengembangkan kerangka artikel menjadi artikel.
Pada tahap ini kegiatan kita adalah menuliskan kalimat-kalimat
utama, kalimat-kalimat penjelas, dan kalimat-kalimat simpulan jika
diperlukan. Di tahap ini kita mengembangkan gagasan-gagasan
utama menjadi paragraf-paragraf padu.
e. Editing dan membuat judul.
Setelah artikel selesai ditulis, langkah terakhir melakukan editing
(penyuntingan) dan menentukan judul artikel. Dalam editing, kita
teliti ulang rumusan-rumusan kalimatnya, sudah efektif atau belum
dan adakah kalimat-kalimat sumbang yang harus dibuang. Di tahap
ini juga kita cermati tata tulis/ejaannya.
Contoh:

1) Sentimen positif terhadap Indonesia berasal dari dua lembaga riset


ternama dan [ ... ], yaitu AC Nielsen dan Danareksa Research
Institude (DRI).
2) Keduanya memaparkan hasil tentang kenaikan indeks kepercayaan
konsumen berdasarkan [ ... ] yang baru saja mereka lakukan.
3) [ ... ]
4) Tahun 2016 IKK kita menembus 122 pada triwulan III, meningkat
enam poin dibanding kuartal yang sama tahun 2015 sebesar 116.
5) Indeks yang menunjukkan optimisme konsumen ini merupakan
terbaik ketiga di Asia-Pasifik, setelah India dan Filipina.
Pertanyaan:
1. Istilah yang tepat untuk melengkapi rumpang dalam paragraf di atas
adalah ....
2. Kalimat yang tepat untuk kalimat (3) adalah ....

Jawaban:
3. Kredibel, riset.
4. Menurut survei Nielsen, indeks kepercayaan konsumen (IKK)
Indonesia terus naik.
Contoh:

1) Pertama, indikator keyakinan konsumen akan kondisi keuangan


pribadi dalam 12 bulan ke depan akan cukup aman.
2) Kedua, indikator keinginan berbelanja yang cukup meyakinkan.
3) Ada dua indikator yang membuat indeks kepercayaan konsumen
naik.
4) Sementara itu, survei DRI menyatakan, [ ... ] perekonomian ke
depan lebih baik sehingga membuat kepercayaan konsumen di
Indonesia meningkat.
5) Konsumen percaya bahwa pemerintah telah bekerja dengan baik,
ini tercermin pada laju [ ... ] yang terkendali, yang terefleksi pada
harga pangan yang relatif [ ... ].
Pertanyaan:
1. Istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat (4) dan (5) adalah ....
2. Urutan kalimat yang tepat paragraf tersebut di atas adalah ....

Jawaban:
3. (4) ekspektasi; (5) inflasi, stabil.
4. (3) – (1) – (2) – (4) – (5)

Anda mungkin juga menyukai