ISLAM
MEMULIAKAN
PEREMPUAN
Kesempurnaan
Tentang sebab turunnya ayat ini, Mujahid menuturkan, “Ummu Salamah berkata, “Wahai
Rasulullah, mengapa laki-laki berperang sementara kami tidak? Dan mengapa kami hanya
mendapatkan setengah dari harta waris? Maka turunlah ayat ini.”
(Diriwayatkan oleh al Thabari, Imam Ahmad, Hakim dan yang lainnya)
Ketika wanita tidak bisa dan tidak wajib berjihad,
Nabi saw. menyatakan:
آن ِم ْن َقبْ ِل أ َ ْن يُ ْق َضى ِ ج ْل ِبال ْ ُق ْر َ َفتَ َعال َى الَل ّـَّ ُه ال َْملِ ُك ال َْح ّـ
َ ُقُّوال تَ ْع
ِبز ْد ِني ِعل ًْماِ ِإل َيْ َك َو ْحيُ ُه َوق ُْل َر ِّ ّـ
اتٌ َات َقا ِنت ُ ح َّ ض ِب َما أَنْفَقُوا ِم ْنأ َ ْم َوالِ ِه ْم َف ّـ
َ ِالَصال عل َى بَ ْع ٍ َو َ عل َى ال ِِّن ّـ َسا ِء ِب َما َف ّـََّض َل الَل ّـَّ ُه بَ ْع َض ُه ْم
َ ون
َ ام ُ الِر َج
ُ ال َق ّـََّو ِّ ّـ
وه ّـََّن َف ِإ ْن ْ وه ّـََّن ِفي ال َْم َضاجِ ِعـ َو
ُ ُاض ِرب ُ ج ُر ْ وه ّـََّن َو
ُ اه َ ات لِل ْ َغيْ ِب ِب َما َح ِف َظ الَل ّـَّ ُه َوالال ِتي َت َخـاف
ُ ُون ن ُ ُشو َز ُه ّـََّن َف ِع ُظ ٌ َحا ِف َظ
علًِيّـا ًّ ك َ ِب ًيرا َ عل َيْ ِه ّـَن ََّس ِبيال ِإ ّـََّن الَل ّـَّ َه ك
َ َان َ أ َ َط ْعنَك ُْم َفال تَبْ ُغوا
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin atas kaum wanita karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab
itu, wanita yang salih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang
kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka
di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu,
maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya
Allah Mahatinggi lagi Mahabesar (QS an-Nisa’ [4]: 34).
JADI, ide kesetaraan gender ini jelas bukan
merupakan ide Islam, bahkan jelas-jelas tidak
memiliki akar di dalam Islam.
LAKI-LAKI & PEREMPUAN = BEDA
KODRAT = BEDA PERAN & TANGGUNG
JAWAB
Tidak adil jika kita kemudian memaksakan suatu peran yang tidak sesuai
dengan tabiat dan kecenderungan dasar dari masing-masing jenis tersebut.
Dari sisi ini pula, Muhammad Aali al Ghamidy dalam sebuah artikel
bertajuk “Muqâranatu al Nadzrah al Takâmuliyyah al Islâmiyyah bayna al Rajul wa al
Mar`ati wa al Nadzrah al Tanâfusiyyah al ‘Almâniyyah” menjelaskan, bahwa
pandangan Islam dalam model hubungan antara laki-laki dan wanita adalah
hubungan saling melengkapi, sehingga hidup masyarakat berjalan harmonis dan
seimbang , bukan hubungan persaingan sebagaimana yang diinginkan oleh konsep
sekuler-yang diusung FEMINISME
Begitu pula dalam kepemimpinan pada ranah-ranah publik seperti jabatan kepala negara,
atau perwalian seperti wali nikah dan yang lainnya, semua itu juga hanya diberikan kepada
laki-laki dan tidak kepada wanita.
Dalam ibadah dan ketaatan, laki-laki secara khusus dibebani kewajiban jihad, shalat jum’at
dan berjamah di masjid, disyariatkan bagi mereka adzan dan iqamah. Syariat juga
menetapkan perceraian berada di tangan laki-laki, dan bagian waris dua bagi laki-laki dan
satu untuk wanita.
Adapun hukum-hukum yang khusus untuk kaum wanita juga
banyak. Baik dalam ibadat, muamalat dan lain-lain. Bahkan
sebagian para ulama menulis secara khusus buku-buku yang
berkaitan dengan hukum-hukum wanita. (Lihat Hirâsah al
Fadhîlah, hal. 22). Jaminan peran public perempuan juga telah
nyata DIBUKTIKAN dalam peradaban ISLAM dalam
KHILAFAH ISLAMIYAH
Sistem Islam Menjamin Kemuliaan & Kebahagiaan Perempuan
Pendidikan Bekerja
Ummu asim binti Asim: IBU RUMAH Fatima Al-Fihri: Pendiri Universitas Tertua di
TANGGA melahirkan sosok Khalifah Umar Dunia: Universitas Al-Karaouine sangat
bin abdul azis- khalifah masa bani umayyah dihormati saat itu sebagai salah satu pusat
spiritual dan pendidikan terkemuka dunia
Fatimah binti Ubaidillah : IBU RUMAH Muslim. Bahkan, pada hari ini, Guinness
TANGGA membuktikan peran Strategisnya Book of World Records telah mengakui
sebagai IBU GENERASI, telah berhasil mendidik sebagai lembaga pendidikan tinggi tertua
Ulama besar al-Imam Muhammad bin Idris terus beroperasi di duniaPERAN
Asy-Syafi’I atau dikenal dengan IMAM SYAFI’I PENDIDIK GENERASI
masa kehilafahan abbasiyah
Umma hatun: IBU RUMAH TANGGA ibunda Syifa binti Sulaiman yang pernah diangkat
khalifah Muhammad al faith- 24 tahun oleh Khalifah Umar r.a, sebagai Qadhi
penakluk konstantinopel Hisbah, hakim penegak syariah dan
pengkritik kedzoliman penguasaPERAN
Mariam al-Astrulabi ilmuwan perempuan POLITIK PEREMPUAN
bidang astronomi (pada abad ke -10/944M),
Yang hidup dimasa kekhilafahan abbasiyah
PERAN INTELEKTUAL
Large Image Slide
) فلو ابتغينا العزة في غير اإلسالم ألذلنا اهلل،(لقد كنا أذلة فأعزنا اهلل باإلسالم
Kita dulu adalah kaum terhina, kemudian Allah muliakan dengan Islam.
Jika kita berharap mulia dgn selain Islam, maka Allah akan hinakan kita
(Umar bin Khattab)
29