Anda di halaman 1dari 61

TERMODINAMIKA TEKNIK DASAR

Capaian pembelajaran:
► Mahasiswa mampu menganalisis (menghitung) energi
sistem-sistem termodinamika, seperti pompa, turbin,
kompresor, penukar kalor, nosel, difusor, dan katup.
Pokok-pokok bahasan:
 Konsep energi
 Sifat - sifat termodinamika
 Sistem termodinamika
 Bentuk - bentuk energi sistem
 Zat murni dan perubahan fasanya
 Sistem terbuka
 Sistem tertutup
 Siklus - siklus pembangkit tenaga

Pustaka:
Cengel, Yunus A., Boles, Michael A., Thermodynamics – An
Engineering Approach, McGraw-Hill, International Editions.

1
TERMODINAMIKA TEKNIK DASAR

Termodinamika:

► Ilmu pengetahuan yang membahas energi dan


perubahannya di dalam sistem.
Energi : kemampuan untuk melakukan
usaha atau menyebabkan
perubahan.
Hukum I Termodinamika:
“Energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk
menjadi bentuk lain di dalam sistem dengan
jumlah tetap”
→ Hukum Kekekalan Energi
→ Digunakan untuk perhitungan (analisis) energi
sistem 2
Entropi: Derajat keacakan tingkat keadaan
zat, makin tinggi derajat keacakan
maka entropi makin besar dan makin
rendah derajat keacakan maka entropi
makin kecil.
► Hukum II Termodinamika atau Irrevesibilitas
→ Evaluasi keberlangsungan suatu proses
→ Peningkatan performansi (efisiensi) sistem

Penerapan termodinamika:

3
Contoh penerapan termodinamika

Sistem PLTU

4
Sistem Termodinamika:
► Sejumlah zat atau suatu daerah di dalam
ruang yang menjadi kajian
Daerah di luar sistem dinamakan lingkungan dan permukaan yang
memisahkan sistem dari lingkunan dinamakan batas sistem
Jenis sistem: sistem tertutup dan sisem terbuka

Sistem tertutup (massa atur):


►Memiliki massa tetap, tidak ada massa masuk
maupun keluar sistem, tapi pertukaran energi
berupa panas atau kerja dapat berlangsung.

5
Sistem terbuka (volume atur)

► Daerah di dalam ruang, massa dan energi


(panas dan kerja) dapat masuk dan keluar
sistem

Contoh:
Sistem tertutup: air panas di dalam termos, udara
di dlm silinder piston motor bakar
Sistem terbuka: pompa, turbin, kompresor
6
Bentuk Energi
Energi Dalam, U:
 
→ Energi yang berkaitan dengan struktur dan
aktivitas molekul
Energi Kinetik:
→ Energi sebagai akibat gerakan relatif terhadap
suatu acuan
=
Energi Potensial:
→ Energi sebagai akibat ketinggian di dalam
medan garvitasi
= mgz
Energi Total Sistem:
E=U++
7
Sifat-sifat Sistem
Sifat (termodinamika):
► Ciri atau karakteristik yang dimilki sistem
Sifat ekstensif:
→ Sifat yang besarnya tergantung pada ukuran
sistem, contoh: massa, volume, energi.
Sifat intensif:
→ Sifat yang besarnya tidak tergantung pada
ukuran sistem, contoh: temperatur, tekanan,
massa jenis.
Tingkat keadaan:
► Kondisi sistem yang ditunjukkan oleh beberapa
sifat
Proses:
► Perubahan tingkat keadaan
Siklus:
► Rangkaian beberapa proses 8
Proses

Siklus 9
Sifat Zat Murni
Zat Murni:
► Zat yang memiliki komposisi kimia tetap pada
berbagai fasa (tingkat keadaan)
Contoh: air, nitrogen, helium, dan karbon dioksida

Perubahan fasa zat murni air


Air (H2O) di dalam perangkat silinder piston dipanaskan
dari fasa cair hingga mencapai fasa uap. Selama proses
pemanasan berlangsung tekanan air dijaga konstan.
Tingkat keadaan – 1:
Cairan bertekanan (cairan sub-dingin) air pada 1 atm dan
20 °C dipanaskan pada tekanan konstan. Air tidak
mengalami penguapan.
Tingkat keadaan – 2:
Proses pemanasan selanjutnya menyebabkan air mulai
mengalami penguapan. Tingkat keadaan air mulai
mengalami penguapan ini dinamakan cair jenuh.
Temperatur cair jenuh ini 100 °C. 10
Tingkat keadaan – 3:
Proses pemanasan air selanjutnya menghasilkan fasa
campuran uap dan cair jenuh (campuran uap – cair
jenuh) yang mempunyai temperatur 100 °C. Selama
proses perubahan fasa cair menjadi uap, tekanan dan
temperatur konstan yaitu 1 atm dan 100 °C.

Tingkat keadaan – 4:
Setelah semua fasa cair menjadi uap, proses
pemanasan selanjutnya menaikkan temperatur uap.
Apabila uap ini didinginkan mulai terbentuk
kondensat (mengalami kondensasi) dinamakan uap
jenuh.

Tingkat keadaan – 5:
Tingkat keadaan uap tanpa adanya kondensat (fasa
cair) dinamakan uap superpanas.

11
Tahapan perubahan fasa air

12
Diagram T - v pemanasan air
pada tekanan konstan 1 atm

Digrram T – v
pemanasan air pada
berbagai tekanan konstan 13
Diagram T – v dan diagram p – v untuk zat murni 14
Menentukan sifat-sifat air

 Cair sub-dingin: butuh 2 sifat yang diketahui (tekanan


 
dan temperatur)
 Cair jenuh: cukup 1 sifat yang diketahui (tekanan atau
temperatur)
 Uap jenuh: cukup 1 sifat yang diketahui (tekanan atau
temperatur)
 Uap superpanas: butuh 2 sifat yang diketahui
(tekanan dan temperatur)
 Campuran uap – cair jenuh:
→ butuh temperatur atau tekanan yang diketahui dan
kualitas uap (x)
Kualitas uap:

15
16
17
18
Tabel cair sub-dingin H2O

19
Soal latihan: Sifat-sifat H2O (Air)

1. Tentukan v, u, h, dan s cair sub-dingin H2O pada 10 MPa dan 200 C.


Penyelesaian: Tabel cair sub-dingin H2O
 
2. Tentukan v, u, h, dan s uap jenuh H2O pada 5 MPa.
3. Tentukan v, u, h, dan s uap jenuh H2O pada 257,5 C.
4. Tentukan v, u, h, dan s uap superpanas H2O pada 5 MPa dan 400 C
5. Di dalam sebuah tangki kaku terdapat 1 kg uap dan
3 kg cair H2O jenuh pada tekanan 0,2 MPa. Tentukan
x, v, u, h, dan s.

Penyelesaian (5): Tabel H2O jenuh (tekanan)

Kualitas uap:

Volume jenis:

Energi dalam jenis:

Entalpi jenis:

Entropi jenis:

20
Tabel R-12 Jenuh - temperatur

21
Tabel R-12 Superpanas

22
Tabel R-12 Jenuh - tekanan

23
Soal latihan: R-12 (Refrijeran-12) . . . . . . . . . (Freon-12)

1. Tentukan v, u, h, dan s cair jenuh R-12 pada - 20 C


Penyelesaian : Tabel R-12 jenuh  

2. Tentukan v, u. h, dan s superpanas R-12 pada 0,10 MPa dan 15 C.


Penyelesaian: Tabel R-12 superpanas

3. Sebuah bejana tekan 80 L berisi 4 kg R-12 pada 160 kPa.


Tentukan temperatur refrijeran, kualitas refrijeran, entalpi
refrijeran, massa bagian fasa gas, dan volume bagian fasa gas.
Penyelesaian: Tabel R-12 jenuh
Volume jenis,

karena pada 160 kPa maka fasa R-12 di dalam bejana


adalah campuran.
24
► Temperatur: T = - 18,49C
► Kualitas R-12:
pada 160 kPa
 

► Entalpi jenis:

► Massa bagian fasa gas:

► Volume bagian fasa gas:

25
Hukum Kekekalan Energi untuk Sistem Tertutup

 
Persamaan kekekalan energi untuk sistem tertutup:

Ket:
Q = Perpindahan panas antara sistem dengan
lingkungan, bertanda + (positif) jika panas masuk,
dan – (negatif) panas keluar sistem, J (kJ)
W = Kerja yang dilakukan, bertanda + (positif) jika kerja
keluar, dan – (negatif) jika masuk sistem, J (kJ)
∆U = Perubahan energi dalam sistem, bertanda + (positif)
jika energi dalam sistem bertambah, dan – (negatif)
jika energi dalam sistem berkurang, J (kJ)

26
Sistem adiabatis

► Sistem tanpa pertukaran panas dengan


lingkungan (baik masuk atau keluar sistem)

27
Bentuk Kerja Mekanikal

► Kerja perubahan volume


 

► Kerja poros

28
Contoh-contoh soal:
1. Hitunglah perubahan energi dalam
sistem. 
Penyelesaian:

2. Sebuah silinder piston berisi 25 g uap air jenuh dipanaskan pada


tekanan konstan 300 kPa seperti ditunjukkan pada gambar di atas.
Pemanas tahanan dialiri arus 0,2 A selama 5 menit dengan sumber
tegangan 120 V. Rugi panas selama proses pemanasan 3,7 kJ.
29
Tentukan perubahan energi dalam sistem dan temperatur akhir.
Penyelesaian:
Panas akibat arus listrik:
 
Persamaan energi:


Temperatur akhir (2) diperoleh dengan interpolasi:
Tabel H2O Superpanas pada 300 kPa


Energi dalam dan volume jenis uap superpanas pada 300
kPa dan 200 C:

Perubahan energi dalam:

30
Kerja yang dilakukan:
 
Contoh soal:
 
1 kg cair jenuh H2O pada 200 kPa di dalam perangkat
silinder piston dipanaskan pada tekanan konstan hingga
mencapai uap jenuh. Berapakah panas yang dibutuhkan.
Penyelesaian:
Karena selama proses pemanasan berlangsung ada kerja
yang dilakukan maka persamaan energi dapat dinyatakan
sbb:

Contoh soal:
1 kg superpanas R-12 di dalam tangki kaku pada 0,4 MPa
dan 50 ºC didinginkan hingga mencapai tekanan 0,1 MPa.
Berapakah panas yang dilepaskan selama proses
pendinginan berlangsung.
31
Penyelesaian:
Selama proses pendinginan, volume R-12 (tangki kaku) konstan:
 
atau,

Volume awal:

Karena v1 < vg pada 0,1 MPa (vg = 0,160 m³/kg), maka tingkat keadaan
adalah campuran gas – cair R-12.
Kualitas 2:
pada 0,1 MPa


Energi dalam jenis 2:

Panas yang dilepaskan:

32
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
UNTUK SISTEM TERBUKA

Sistem Terbuka – Keadaan Aliran Stedi


■ Kekekalan massa:
 
→ Jumlah laju aliran massa masuk dan keluar sistem
terbuka adalah sama

■ Kekekalan energi:
→ Jumlah laju energi masuk dan keluar sistem terbuka
adalah sama

Persamaan energi sistem terbuka:

Dalam bentuk per satuan laju aliran massa:

33
 
Ket:
g = percepatan gravitasi
h = entalpi
m = laju aliran massa
Q, q = panas
V = kecepatan
W, w = daya
z = tinggi
Subskrip 1 dan 2 menyatakan sisi masuk dan keluar
massa.
Sistem terbuka (volume atur):
- turbin - difusor
- kompresor - pompa
- katup - penukar kalor
- nosel - dan lain-lain.

34
Sistem terbuka - aliran stedi

Latihan:
 
Hitunglah laju aliran massa
uap air yang dibutuhkan turbin.

Penyelesaian:
Persamaan energi

35
Laju aliran massa uap air:

 
Latihan:
 
Hitunglah daya yang dibutuhkan
kompresor.
Penyelesaian:
Udara dianggap sebagai gas ideal,

sifat-sifat udara dicari pada tabel


(A-17) gas ideal udara.

Perbedaan energi kinetik dan energi potensial masuk


dan keluar kompresor dianggap nol.
Persamaan energi:


36
Latihan: Katup Ekspansi

Cair jenuh refrijeran-12 pada tekanan 800 kPa


diekspansikan di dalam katup ekspansi hingga
mencapai tekanan 120 kPa. Hitunglah kualitas dan
temperatur R-12 keluar katup ekspansi.

37
Penyelesaian:

Persamaan energi:
 
→ Asumsi-asumsi/idealisasi,

Persamaan energi menjadi,


. . . . . . . (isentalpi)
Entalpi R-12:

Kualitas R-12:

Temperatur R-12 keluar katup:

38
Latihan: Nosel

 
Hitunglah temperatur uap keluar nosel.
Penyelesaian:
Asumsi-asumsi/idealisasi,

Persamaan enrgi menjadi,

39
→  
Dari tabel uap superpanas:
 
Dalam satuan kJ/kg,


Dari tabel uap superpanas:

dengan interpolasi diperoleh,

40
KUIS

Sebuah turbin uap diperlihatkan oleh gambar di


bawah ini. Dengan beberapa asumsi, hitunglah
daya turbin.

41
Latihan: Penukar Kalor (HE)

R-134a didinginkan oleh air


di dalam sebuah kondensor.
Tentukan:
(a) Laju aliran massa air
(b) Panas yang dilepaskan
R-134a ke air

Latihan: Pompa
Apabila diameter pipa masuk
dan keluar pompa dianggap
sama serta perbedaan
ketinggian diabaikan, hitunglah
(a) daya air
(b) efisiensi mekanis.
42
Siklus Termodinamika

► Siklus-siklus yang digunakan untuk analisis energi


Sistem Konversi Energi
Sistem konversi energi: mesin termal
→ Sistem yang mengubah energi panas menjadi energi
mekanik
Latar belakang:
→ Meningkatkan nilai daya guna (manfaat) sumber
energi yang tersedia di alam
Siklus:
> Siklus Carnot
> Siklus Rankine
> Siklus Brayton
> Siklus Otto
> Diesel

43
Mesin Carnot
Mesin Kalor:
► mengubah energi panas menjadi energi mekanik

→ Panas Qin dari sumber energi panas yang


temperaturnya tinggi diubah di dalam mesin kalor
dan diperoleh energi mekanik neto Wnet. Selama
proses pengubahan panas dilepaskan panas Qout
ke lingkungan penyerap yang temperaturnya
rendah.
44
Siklus Carnot

Mesin Carnot berlangsung pada siklus Carnot:

Sistem Diagram P-V Diagram T-s

Fluida kerja : fluida yang bersirkulasi di dalam siklus

45
1 → 2 proses pemanasan fluida kerja secara isotermal
2 → 3 proses ekspansi fluida kerja secara isentropik
3 → 4 proses pendinginan fluida kerja secara isotermal
4 → 1 proses kompresi fluida kerja secara isen tropik

Efisiensi mesin Carnot:


 
TH = temperatur proses pemanasan fluida kerja, dan
TL = temperatur pendinginan fluida kerja pada mesin Carnot.
→ satuan T = K atau R.
Kebalikan siklus Carnot:
> Mesin pendingin
> Pompa kalor

46
Mesin Pendingin

Koefisien performansi mesin pendingin:

47
Pompa Kalor

Koefisien performansi pompa kalor:

48
Siklus Brayton

Penerapan Siklus Brayton


49
Siklus Brayton sederhana

Sistem (atas) dan Pernyataan Proses (bawah)


50
Analisa energi siklus ideal

Asumsi :
 
■ Udara sebagai fluida kerja dianggap gas ideal
■ Panas jenis udara konstan
Kompresor (proses 1→2)
● Berlangsung secara isentropik (s1 = s2)
> Daya kompresor: Pers. HKE utk Volume Atur

> Perbandingan temperatur:

Ket:
= perbandingan tekanan kompresor
k = perbandingan panas jenis udara, k =
1,4

51
Pemanas (2→3)

Asumsi :
 
● Prosesnya berlangsung pada tekanan konstan (p2 = p3)
> Panas yang dibutuhkan:

Temperatur T3 menjadi salah satu batasan dalam


perancangan kondisi kerja sistem pembangkit
turbin gas; berkaitan dengan kekuatan material
sudu turbin.
Pemanas: ruang bakar
> Reaksi pembakaran bahan bakar fosil

T3 merupakan temperatur gas api hasil reaksi


proses pembakaran.

52
Turbin gas (3→4)

Asumsi :
 
■ Prosesnya berlangsung secara isentropik (s3 = s4)
> Daya turbin

Perbandingan temperatur:

Temperatur udara keluar turbin:

Ket:
= perbandingan tekanan turbin

53
Pendingin (4→1)
Asumsi :
 
■ Prosesnya berlangsung pada tekanan konstan (p4 = p1)
> Panas yang dilepaskan:

Efisiensi termal siklus sederhana ideal:

Daya neto:

Panas masukan:

Back work ratio:

54
Contoh soal: 9-78 (Yunus & Boles)

Udara masuk kompresor sebuah mesin turbin gas


pada 300 K dan 100 kPa dikompresi hingga
mencapai 700 kPa dan 500 K.
Tentukan (a) efisiensi termal siklus ideal dan (b)
bwr.

55
SIKLUS RANKINE

→ Siklus yang digunakan untuk analisis energi sistem


pembangkit turbin uap.
Penerapan : PLTU
Siklus Rankine sederhana – ideal

Sistem Pernyataan proses

56
Analisa energi

Pompa: proses 1 → 2
 
> daya pompa isentropik (adiabatis dan reversibel)

Wp berasal dari motor


Ketel uap (boiler): 2 → 3
> memanaskan air keluar pompa hingga menjadi uap yang
berlangsung pada tekanan konstan
> panas ketel uap: HKE untuk volume atur

QH berasal dari panas hasil reaksi proses pembakaran


bahan bakar (batu bara)
Turbin uap: 3 → 4
> mengubah energi uap menjadi energi mekanik poros
> daya turbin

WT diubah menjadi energi listrik oleh generator


57
Kondensor
> mendinginkan uap keluar turbin hingga menjadi cairan yang
 
berlangsung pada tekanan konstan.
> panas kondensor

Qc dilepaskan ke air pendingin.


Efisiensi termal siklus:

58
Motor Bakar Torak

59
Siklus Otto

60
Siklus Diesel

61

Anda mungkin juga menyukai