Anda di halaman 1dari 13

Manajemen

Keuangan
Badan Pertanahan
Nasional
KELOMPOK VI
W E N N Y Y O L A N D A R AT N A S A R I
R I D H O J U L I A N S AT R I A
T E S S A P E R M ATA K O M E N A
V I L LYA C H E S T Y
Kementerian ATR/BPN
Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia adalah 
kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang 
agraria/pertanahan dan tata ruang dalam pemerintahan untuk membantu 
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Kementerian
Agraria dan Tata Ruang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden. Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia dijabat
oleh seorang menteri yang juga menjabat sebagai Kepala Badan
Pertanahan Nasional.
Kementerian ATR/BPN merupakan salah satu kementerian yang sumber
dananya berasal dari APBN (RM, PNBP, dan Pinjaman Luar Negeri
RM
Sumber dana Rupiah Murni digunakan untuk membiayai pengeluaran
pemerintah yang bersumber dari dana rupiah murni APBN.
Contoh penggunaan: Gaji Pegawai.
PNBP
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah pungutan yang dibayar
oleh orang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaat langsung
maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan
hak yang diperoleh negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan,
yang menjadi penerimaan Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan
dan hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja
negara.
Jenis Pelayanan BPN
PP 128/2015
Pasal 1: Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah
penerimaan yang berasal dari:
a. Pelayanan Survei, Pengukuran, dan Pemetaan;
b. Pelayanan Pemeriksaan Tanah;
c. Pelayanan Konsolidasi Tanah Secara Swadaya;
d. Pelayanan Pertimbangan Teknis Pertanahan;
e. Pelayanan Pendaftaran Tanah;
f. Pelayanan Informasi Pertanahan;
g. Pelayanan Lisensi;
h. Pelayanan Pendidikan;
i. Pelayanan Penetapan Tanah Objek Penguasaan Bendabenda Tetap Milik Perseorangan Warga Negara Belanda (P3MB)/ Peraturan
Presidium Kabinet Dwikora Nomor 5/Prk/1965;
j. Pelayanan di Bidang Pertanahan yang Berasal dari Kerja Sama dengan Pihak Lain atau Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah; dan
k. Pelayanan Pendaftaran Pemberian Hak Bekas Tanah Terlantar.
Pinjaman Luar Negeri
Pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Pinjaman Luar Negeri adalah
setiap penerimaan Negara baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang
dirupiahkan maupun dalam bentuk barang dan atau dalam bentuk jasa
yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar
kembali dengan persyaratan tertentu.
Contoh Kegiatan: Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi
Masyarakat.
Pagu dan Realisasi Anggaran
Kementerian ATR/BPN TA 2016-2021

Sumber: Buku iii Himpunan RKA-KL TA 2021


TA 2020
Pada awal tahun 2020, pagu anggaran Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah sebesar Rp10.096,98 miliar.
Untuk mencegah penyebaran serta mengurangi resiko Covid-19, maka
dilakukan recofusing dan realokasi anggaran sebesar Rp55,95 miliar yang
terdiri dari Satuan Kerja Pusat sebesar Rp10,2 miliar dan Satuan Kerja
Daerah sebesar Rp45,75 miliar.
TA 2020
Kemudian untuk mendukung kebutuhan anggaran penanganan dampak
Covid-19 dan pemulihan ekonomi secara nasional maka Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melakukan
penyesuaian anggaran belanja/refocusing dan/atau realokasi anggaran
sebesar Rp1.916,43 miliar dan penyesuaian pengurangan target
penerimaan PNBP sebesar Rp232,25 miliar yang berakibat pada
pengurangan pagu belanja sumber dana PNBP sebesar Rp198,67 miliar,
sehingga pagu tahun 2020 menjadi sebesar Rp8.180,5 miliar
Refocusing dan Realokasi Belanja
TA 2021
Surat Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Nomor
PR.02.01/58-100/I/2021 tanggal 18 Januari 2021.
penghematan alokasi anggaran yang dilakukan oleh
Kementerian ATR/BPN adalah sebesar Rp57.163.431.000,00,
sehingga alokasi anggaran DIPA tahun 2021 semula
Rp8.933.624.537.000,00 menjadi Rp8.876.461.106.000,00.
Kriteria Recofusing
Kriteria refocusing dan realokasi atau penghematan anggaran
belanja Kementerian ATR/BPN difokuskan pada belanja
honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa,
pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan dan
peralatan atau mesin, sisa dana lelang, serta kegiatan yang tidak
mendesak atau dapat ditunda.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai