Anda di halaman 1dari 28

PROPAGASI

GELOMBANG
DATAR
D TH1K3 – ELEKTROMAGNETIKA
D 3 TEKN IK TELEKOMUNIKASI
FA KULTAS ILMU TERAPAN
TELK OM UN IVERSITY
Capaian Pembelajaran
[C2, A2] Mampu menjelaskan properti dielektrik dan megnetik dari beberapa
medium (lossy dielektrik, vacuum, dielektrik sempurna, dan konduktor
sempurna)
[C3, A3] Mampu menggunakan persamaan maxwel untuk menurunkan
persamaan gelombang elektromagnetik di beberapa medium (lossy dielektrik,
vacuum, dielektrik sempurna, dan konduktor sempurna)
[C2, A2] Mampu menjelaskan karakteristik gelombang merambat di beberapa
medium (lossy dielektrik, vacuum, dielektrik sempurna, dan konduktor
sempurna)
Materi Pembelajaran
1. Definisi Gelombang Datar ( Plane Wave)
2. Persamaan Gelombang Datar ( Plane Wave)
3. Vector Poynting
4. Gerak Gelombang dalam Ruang Hampa
5. Gerak Gelombang dalam Dielektrik Sempurna
6. Penjalaran Gelombang pada Konduktor yang Baik
7. Polarisasi Gelombang
Gelombang datar adalah gelombang yang apabila sebuah
bidang tegak lurus dengan arah perambatannya, maka titik-
titik potong gelombang tersebut pada bidang yang tegak lurus
Gelombang itu memiliki sudut fasa yang sama. Jika jarak antara sumber
Datar (Plane gelombang dan penerima sangat jauh ( d >> ) maka sumber
gelombang dapat dianggap sebagai sumber titik dan muka
Wave) gelombang seolah membentuk bidang datar.
Definisi Muka
gelombang
hampir
Sumber membentuk
gelombang bidang datar
 Gelombang datar memiliki sifat perambatan yang berbeda

ketika gelombang tersebut merambat di medium perambatan


yang berbeda. Sifat gelombang datar akan berbeda ketika
Gelombang harus merambat pada ruang bebas, medium dielektrik
sempurna atau pada medium konduktor dan konduktor
Datar (Plane merugi.
Wave)
Pada ruang bebas atau pada medium dielektrik sempurna
Definisi memiliki faktor atenuasi ( hampir mendekati satu (1) dengan
konstanta redaman mendekati nol ( 0 ). Sedangkan pada
medium dielektrik merugi dan konduktor sempurna memiliki
faktor atenuasi yang besar dimana konstanta redaman ,
sehingga jika gelombang datar merambat pada medium
dielektrik merugi atau pada medium konduktor sempurna
akan mengalami redaman yang cukup besar sehingga akan
muncul istilah skin depth atau kedalaman kulit atau kedalaman
penetrasi.
Gelombang datar serbasama menunjukkan salah satu
pemakaian yang paling sederhana dari persamaan Maxwell
dan memberi ilustrasi mengenai prinsip penjalaran, panjang
Gelombang gelombang, impedansi gelombang, fasa dan konstanta fasa.
Datar (Plane Adapun penurunan persamaan gelombang dapat diambil dari
Wave) salah-satu medium (selanjutnya disebut kasus yang paling
umum) yang dapat mewakili semua medium. Hal tersebut
Definisi
didasari perbedaan parameter primer atau sekunder setiap
medium. Selanjutnya medium yang bisa dijadikan kasus umum
untuk persamaan gelombang adalah medium dielektrik
merugi. Pada medium ini mengandung sifat dielektrik tetapi
dengan konduktivitas lebih besar dari 0.
 
Pada medium dielektrik merugi memiliki karaktreristik
( )

Gelombang Dengan memingat kembali persamaan Maxwell bentuk fasor,


Datar (Plane maka pada medium dielektrik merugi dapat dituliskan sebagai
berikut.
Wave)
Persamaan 

 0

 
Selanjutnya, keempat persamaan Maxwel tersebut menjadi
dasar dari penurunan gelombang. Dari identitas vektor
didapatkan :
Gelombang
Datar (Plane
Wave) karena = 0 , maka persamaan menjadi
Persamaan
pers.1

Dari persamaan Maxwell 1

karena , maka menjadi

pers.2
 
Dari pers.1 dan pers.2 , didapat :

= , -> Persamaan Diferensial vektor Gelombang


Gelombang Helmholtz pers.3
Datar (Plane Dari pers. 3 dapat pula dituliskan sebagai berikut :
Wave) = pers.4
Persamaan sehingga
, selanjutnya disebut konstanta propagasi

dapat ditulis pula , dimana adalah konstanta redaman dan


konstanta fasa
 
Dengan asumsi bahwa gelombang menjalar ke satu
arah, maka arah lainnya dapat dianggap tidak
Gelombang berpengaruh. Sehingga pada pers. 4 dapat ditulis :
Datar (Plane = = , fasor dari medan listrik berpolarisasi ke sb x.
Wave)
Persamaan = Dapat ditulis menjadi :
Atau dapat juga ditulis dalam persamaan bentuk
waktu medan Listrik (t).
(t)
Sehingga persamaan akhir menjadi :
(t) pers.5
 
Jika medan listrik dinyatakan dalam satuan Volt/ meter dan
medan magnet dinyatakan dalam Amper /meter, maka
perbandingan dari medan listrik dan medan magnet adalah
Gelombang merupakan impedansi ( selanjutnya disebut impedansi
Datar (Plane karakteristik ) dinyatakan dalam Ohm dapat ditulis menjadi :
Wave)
= = = () untuk kompleks
Persamaan
pers.6
 dimana dan
Gelombang Dengan
Datar (Plane
Wave)
Sehingga dari pers.5 medan magnet H dapat ditulis :
Persamaan
(t) pers.7
 Nilai perbandingan antara konduktivitas medium ( ) dengan
yang dinamakan “Loss Tangen / tangen kerugian” dapat
menjadi indikator apakah suatu medium termasuk dielektrik,
quasi konduktor, atau konduktor ( Krauss dan Carver ).
Gelombang ; termasuk medium dielektrik
Datar (Plane ; termasuk quasi konduktor
Wave)
; termasuk medium konduktor
Persamaan Dimana :
= Konduktivitas medium (Mho/m)
= Frekuensi Sudut (rad/s)
= Permitivitas medium ( F/m)
 Dengan melihat pers. 4 dimana :

, dapat diuraikan akar yang kedua dengan teorema binomial

; untuk , dimana x = -j dan n adalah = , didapatkan


Gelombang
pendekatan sebagai berikut :
Datar (Plane 
Wave) 
Persamaan 
Gelombang
Datar (Plane
Wave)
Persamaan
 Vektor Poynting () didefinisikan sebagai produk vektor dari

vektor intensitas medan listrik E dengan vektor medan magnet


H pada suatu gelombang elektromagnetik. Dapat ditulis
sebagai berikut :
pers.8
Vector Poynting Vektor Poynting merupakan besaran vektor yang
menggambarkan arah perambatan gelombang dan besarnya
kerapatan energi gelombang persatuan waktu atau laju energi
gelombang dalam satuan Joule persekon permeter persegi
(MKS). 
E

 Arah perambatan
P gelombang

H
Karena vektor intensitas medan listrik dan vektor intensitas
medan magnet saling tegak lurus satu sama lainnya, maka
cross product dari E dan H menghasilkan vektor lain yang
arahnya tegak lurus terhadap E dan H. Misal jika vektor
intensitas medan listrik bergetar pada arah sumbu x dan
Vector Poynting vektor intensitas medan magnet bergetar pada arah sumbu y
maka vektor pointing akan ke arah sumbu z. Dapat
diiliustrasikan sebagai berikut :

E

 Pz aˆ z  E x aˆ x  H y aˆ y
H
 Jika diketahui persamaan intensitas medan listrik E dan medan

magnet H sebagai berikut :


(t)
(t)
Maka persamaan untuk vektor pointing dapat ditulis sebagai
Vector Poynting berikut :

pers.9
 Dan untuk daya rata-rata dapat dihitung dengan persamaan

berikut :
pers.10

Vector Poynting Dimana pada pers.10 dapat dilihat bahwa :


merupakan besarnya factor redaman kerapatan daya
merupan bagian yang timbul karena pengaruh impedansi
karakterstik dan juga dapat menentukan kerapatan daya.
 
Adapun karakteristik medium ruang hampa adalah
sebagai berikut:
Gerak
Gelombang ,
dalam Ruang jika maka
Hampa
maka

Maka konstanta propagasi pada pers.4 menjadi :

atau dapat ditulis , dimana konstanta fasa


Adapun impedansi instrinsik menjadi :
120
 Dengan konstanta redaman , maka persamaan intensitas
medan listrik dan medan magnet menjadi :
Gerak (t)
Gelombang
(t)
dalam Ruang
Hampa Vektor pointing :

Daya rata-rata :

Dengan kecepatan propagasi :


 
Adapun karakteristik medium Dielektrik sempurna adalah

Gerak sebagai berikut :

Gelombang ,
dalam Dielektrik Maka konstanta propagasi pada pers.4 menjadi :
Sempurna
atau dapat ditulis , dimana konstanta fasa
Adapun impedansi intrinsik menjadi :
120
 Dengan konstanta redaman , maka persamaan intensitas

medan listrik dan medan magnet menjadi :


Gerak (t)
Gelombang
dalam Dielektrik (t)
Sempurna Vektor pointing :
Daya rata-rata :
Dengan kecepatan propagasi :
 Sedangkan untuk impedansi instrinsik (Ƞ), dengan
mengingat 𝜎 ≫ , dan jika 𝜎 ≫ 𝜔𝜀 , maka impedansi
Penjalaran instrinsik dapat ditulis sebagai berikut :
Gelombang
pada Konduktor Dengan konstanta redaman 𝛼 ≠ 0 , maka persamaan
yang Baik intensitas medan listrik dan medan magnet menjadi :
(t)
 (t)
(t)
 (t)
 

Vektor pointing :
Penjalaran
Gelombang
pada Konduktor
yang Baik
Daya rata-rata :
Polarisasi gelombang merupakan sifat gelombang
elektromagnetik dimana medan listrik E bergetar pada arah
tertentu dan medan magnet H bergetar tegak lurus arah
getaran medan listrik E.
Polarisasi Pada umumnya dikenal 3 macam polarisasi gelombang yaitu :
Gelombang polarisasi linear, polarisasi sirkular (lingkaran), dan polarisasi
ellips.
 
Polarisasi Linier
Jika fasa medan E dan H sama, maka gelombang terpolarisasi ini
dinamakan terpolarisasi linier (terpolarisasi bidang), karena medan E hanya
bergetar pada bidang tertentu. Pada polarisasi Linier, jika medan listrik E
bergetar pada bidang vertikal gelombang maka dikatakan terpolarisasi
Polarisasi linier vertikal, dan jika bergetar arah horizontal yaitu sejajar permukaan
Gelombang tanah, maka gelombang dikatakan terpolarisasi linier horizontal.

Polarisasi Sirkular (Lingkaran)


Jika selisih fasa medan E dan H sebesar maka E dan H membentuk
persamaan lingkaran sehingga gelombang ini dinyatakan terpolarisasi
lingkaran.

Polarisasi Ellips
Jika selisih fasa medan E dan medan H bukan kelipatan ganjil dari dan
sembarang , maka medan E dan H membentuk persamaan ellips, sehingga
gelombang ini dinyatakan terpolarisasi Ellips.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai