GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
4.1 Pendahuluan
Kita tahu bahwa gelombang elektromagnetik radio AM
merupakan cahaya tampak dan cahaya tidak tampak yang terus
menyebar dalam ruang hampa. Ruang hampa biasa menjadi mediun
untuk gelombang elektromagnetik. Hal ini ternyata diragukan dan
konsep “eter” berlaku untuk sebuah perioda panjang pada suatu waktu.
Dalam gelombang mekanik seperti gelombang bunyi di udara dan
dalam zat padat, dan gelombang tranversal pada sebuah tali, kita tidak
mengalami kesulitan dalam memvisualisasikan gerak gelombang.
Dalam gelombang bunyi, sebagai contoh, gerakan molekul tentang
keseimbangan posisinya, dan kita dapat melihat bahwa gerak pada
molekul ditentukan oleh energi kinetic dan perpindahan molekul dari
posisi keseimbangan ditentukan oleh energi potensial, asosiasi dengan
gerak gelombang. Dengan kata lain, dibeberapa media mampu
menyimpan energi kinetic dan energi potensial, sehingga menyebarkan
dan menghasilkan gelombang mekanik.
Dalam ruang hampa bisa ditemukan analogi penutup. Pertama,
letakkan sebuah kapasitor. Kapasitor bias menyimpan energi listrik
dalam volumenya, meskipun sebagian besar kapasitor dimiliki oleh
material dielektrik, hal itu tidak penting.dielektrik bias diganti dengan
udara atau ruang hampa; ruang hampa bias menyimpan energi listrik.
Selanjutnya, meletakkan inductor yang mampu menyimpan energi
magnetic. Lalu, energi magnetic disimpan dalam volume inductor.
Dimana bias di udara atau di ruang hampa. Hal tersebut kita gambarkan
dalam kesimpulan penting. Ruang hampa mampu menyimpan energi
listrik dan energi magnet, yang mana berhubungan untuk kedua energi,
potensial dan mekanik, dalam keadaan gelombang mekanik. Pada
beberap media yang mampu menyimpan energi listrik dan energi
magnet, gelombang elektromah\gnetik bias dihasilkan dan diperbanyak.
Dalam ruang hampa yang ideal, gelombang elektromagnetik
mengalami disperse yang lengkap; hal ini,persamaan kecepatan fase
pada kelompokkecepatan untuk beberapa frekuensi.
d
c 3.108 m / s
k dk
Kamu bisa bayangkan apa yang akan terjadi pada radio FM jika
tidak mengalami keadaan itu ? Jika gelombang elektromagnetik
mengalami disperse, frekuensi berbeda dar dua gelombang akan
diterima pada waktu yang berbeda, dan semua sinyal akan mengalami
simpang siur.
109
Gelombang elektromagnetik bias mengalami disperse,
meskipun dalam media lain yang lebih dari ruang hamp. Kenyataannya,
kecepatan cahaya tampak dalam kaca lebih lambat dibandingkan di
ruang hampa. Lebih penting, kecepatan cahaya dalam kaca, meskipun
sedikit bergantung, berada pada gelombang frekuensi; Hal ini,
gelombanf elektromagnetik dalam air tidak mengalami penyebaran.
Contoh lainnya adalah penyebaran dari gelombang pendek radio yang
disekeliling permukaan bumi, mengalami refleksi oleh permukaan bumi
dan lapisan ionosfer yang mengelilingi bumi. Dapat kita lihat dalam
gelombang mekanik, gelombang bias berefleksi dengan kapan saja
mereka memasuki medium yang lain dimana terjadi perbedaan
penyebaran kecepatan ( impedansi lebih teliti ). Ini akan kita lihat
berikutnya, lapisan ionosfer memiliki batas yang halus.Cahaya tampak
mengalami kesulitan menembus hingga lapisan ionosfer sehingga tidak
mengalami disperse penting pada beberap frekuensi tinggi.
Dalam bab ini kita memperoleh persamaan gelombang
elektromagnetik menggunakan pengetahuan umum yang kita miliki.
Dalam kenyataannya, kita semua membutuhkan pengetahuan dari
tegangan kircof dan teorema arus. Selanjutnya kita
menggeneralisasikan metode yang lalu menggunakan persamaan
makroskopik Maxwell ( yaitu, hukum induksi Faraday dan pemindahan
arus Maxwell ). Akhirnya, kamu akan menurunkan uraiannya kebentuk
differensial( atau bentuk mikroskopik ) dari persamaan Maxwellyang
menentukan semua fenomena elektromagnetik.
xk x
V ( x x) V ( x) 2Vo Sin Cos kx k t
2 2
xk x
V ( x x) V ( x) 2Vo Sin Cos kx k t
2 2
Dan selanjutnya
xk
V ( x x ) V ( x x ) 2V ( x ) 4Sin 2 Vo Sin(kx t )
2
Kita temukan
1 xk
2 4 Sin2
LC 2
xk
2 4o 2 Sin 2
2
Dengan catatan, panjang gelombang yang bersesuaian
dibatasi untuk xk 1 .Diperkirakan Sin kx 2 merupakan nilai
sederhana kx 2 yang kita hubungkan dengan disperse
sebelumnya
(x) 2 2
2
k
LC
E cos dl (9.17)
Dimana θ merupakan sudut antara E dan dl, dan integrasi
merupakan suatu kelebihan loop tertutup atau bentuk yang berubah –
ubah ( gambar 9.10). Dalam bentuk yang diperlihatkan kontribusi
hanya untuk integral datang dari pinggir AB, dimana medan listrik
tegak lurus dengan pinggir BC dan DA ( cos 90 o = 0), dan kita tidak
bisa terus mempertahankan garis CD (gambar 9.11), sehingga
E.dl E dr
r
1
c2 9.1016 (m / s ) 2
o o
atau
c 3.108 m / s
Dimana kecepatan yang diinginkan dari penyebaran sinyal
elektromagnetik dalam sebuah kawat koaksikal di isi dengan udara
Hal ini jelas bahwa jika kawat di isi denagn suatu material
dielektrik selain udara, kita harus mengganti εo dengan ε = κ εo,
dimana κ merupakan konstanta dielektrik, dan kecepatan menjadi
selalu berhubungan lebih kecil. Perhatian : konstanta dielektrik κ
biasanya adalah fungsi dari frekuensi gelombang elektromagnetik.
Untuk contoh : air dengan κ 30 untuk medan statis ( v = 0), tetapi
untuk cahaya tampak ( v 5 x 1014 Hz) κ = 1.8.
Persamaan (9.15) dapat dijadikan alternatif yang diperoleh
dari hukum Ampere- Maxwell, dimana keadaan fluks listrik yang
sewaktu- waktu perlu merubah medan magnet. Dengan kata lain,
perubahan medan listrik sewaktu – waktu sebanding dengan arus
( pergantian arus ). Hal ini persisnya bagaimana suatu arus bisa
mengalir sepanjang kapasitor. Mari kita pertimbangkan lagi sebuah
bujur sangkar tipis yang tegak lurus dengan yang kita pertimbangkan
sebelumnya. Fluks listrik tertutup oleh bujur sangkar ABCD yang
mempengaruhi medan magnet sepanjang ABCD (gambar 9.12)
d
B.dl o o
dt
( Er xdl )
dx
B.dl o o Er dl dt
B.dl o o Er dlc (9.19)
Sekarang hanya kontribusi untuk menjadi integral dari tepi AB, dan
kita dapatkan
B.dl B dl (9.20)
W 2 l 2 (Jm3) (9.27)
4 o r
Selanjutnya energi persatuan panjanguntuk kawat koaksikal adalah
b
l 2 b
W .2 rdr
a
ln
2 o a
(J/m)
l d a l d
V ln ln
o a o a
dan kapasitas per panjang unit jalur transmisi menjadi
C 1 0
( F / m).
l V ln(d / a )
Induktans per panjang unit dapat ditemukan dengan cara
yang sama. untuk tujuan ini, kita biarkan kawat membawa arus +
I(A) Dan - l ( A), berturut-turut. Medan magnet dengan jarak r dari
arus yang positif adalah ( gbr.9.15)
0 I 1 1
B
2 r d r
Kemudian fluks maknetis yang dihubungkan ke unit panjang jalur
transmisi adalah
B 0 I d a 1 1
l
2 a
r d r
dr
I d
0 ln ( w / m)
a
Induktans per panjang unit seperti itu
L B 0 d
ln ( H / m).
l lI a
akhirnya, karakteristik Impedansi diperoleh seperti berikut
L
l 1 0 d
Z =
ln ().
0 a
C
l
9.4 Garis vektor
Di bagian yang sebelumnya kita menemukan rapat energi di
dalam sumbu kabel adalah
2l
W 2 2 J / m . (9.29)
4 0 r
Kemudian rapat daya ( energi mengalir per unit waktu dan per unit
erea) adalah
l2 c
cW W / m
4 2 0 r 2
l v 1
0 l
2 0 r 2r 0 (9.30)
B
Er .
0
Er H .
adalah sebuah vektor, itu juga dijelaskan kepada kita di mana arah
tenaga elektromaknitis sedang mengalir. Di dalam sumbu kabel
medan elektrik secara radial keluar dan medan magnet adalah dalam
arah azimuthal , dan arah E B tentu saja ke arah beban yang
konsisten dengan arah arus energi ( gbr.9.16).
Dari argumen di atas, sekarang nyata energi tidaklah
ditransfer conductors.Rather, energi itu ditransfer melalui conductors.
peran kondektur hanya untuk membatasi energi yang electromagntic
di dalam conductors,mencegah kebocoran. tidaklah mengherankan
jika kamu ingat bahwa ruang hampa udara adalah suatu madium yang
baik untuk gelombang elektromagnetis. Di dalam kontras, kondektur
medium sangat lemah untuk gelombang elektromagnetis, ketika kita
sudah melihat sebelumnya.
Mari kita memeriksa kembali energi mengalir dalam
beberapa kasus sederhana dalam kaitan dengan poynting vector,
S EB . Mengira suatu arus sedang mengalir suatu tangkai
0
resistor dengan reistansi R ( gbr.9.17). Turun tegangan ke seberang
resistor adalah V=IR, dan medan elektrik di dalam resistor adalah
E=V/L. Medan magnet adalah azimuthal, dan di permukaan batang
( menggunakan Hukum amper),
0i
B .
2a
Kemudian garis vektor secara radial dalam batin, dan magnitudonya
adalah
EB V i
S (W/ m 2 ).
0 l 2a
Jumlah tenaga mengalir sepanjang permukaan itu adalah
P S 2al Vi (w).
Yang mana adalah konsisten dengan tenaga keluar batang
resistor. Dalam hal ini lagi, energi tidaklah dibawa ke dalam
konduktor. Melainkan itu dibawa oleh medan elektromaknitis ( dc)
melalui konduktor dan resistor.
Berikutnya Pertimbangkan suatu kapasitor plat paralel C itu
dibebankan ( gambar.9.18).kita mengetahui hubungan yang berikut:
dq
i t ,
dt
q CV .
Kita juga tidak mengetahui bahwa apapun arus hantaran
sedang mengalir melalui kapasitor, tetapi suatu arus geser adalah,
yang mana diberi oleh
dq dV
i C
dt dt
Kemudian tingkat energi di dalam kapasitor adalah
P iV C
dV
dt
V
d 1
dt
2 CV
2
(W).
Hukum amper masih menjaga untuk penggantian jarak
arus.Lalu medan magnet di tepi kapasitor adalah
0i dV
B 0 C .
2a 2a dt
Medan elektrik hanya E=V/L. Kemudian garis vektor di tepi adalah
S
EB V 1
C
dV W 2.
0 l 2a dt m
Dan kita juga mempunyai
2alS
d 1
dt 2
CV 2 .
Argumen yang terdahulu benar hanya jika tingkat
membebankan cukup lambat. Jika kapasitor dengan cepat di isi,E=V/l
tidak memegang lagi. Bagaimanapun, dalil pointing masih berlaku.
Dari contoh sekarang kita tahu perpindahan tenaga elektromaknitis
itu dicapai dalam wujud garis vektor. Suatu medan elektrik atau
medan magnet sendiri tidak bisa menyebabkan alir tenaga
elektromaknitis. Kita harus mempunyai kedua-duanya. furthermore,
garis vektor adalah produk garis vektor antara E dan B,garis vektor
lenyap jika E semata-mata paralel terhadap B, walaupun kedua-
duanya adalah nonzero. Dalam gejala yang paling electromagnetis
yang kita pelajari,E pada umumnya tegaklurus untuk B, dan kamu
tidak mempunyai kesulitan ini.
c 0 E 02 sin 2 kx t W m 2
W m 2
B2
Dimana 1
2
c 0 E rms
2
dan 12 c rms 0 terdiri dari energi
ekuitipak antara elektris dan medan magnet. Karakteristik
impedence untuk gelombang elektromagnetis di dalam ruang
hampa tetap digambarkan oleh
induk tan si
Z m
kapasi tan si
m
0
377 9.36
0
Kwantitas ini penting untuk merancang-bangunan antena.
ketika kita melihat bab 10, impedansi antena digunakan untuk
penyinaran elektromagnetik dan sebanding pada kwantitas ini.
karena rapat energi berhubungan dengan gelombang elektromagnetis
maka
0 E rms
2
12 0 E rms
0
1
2 0
2
Brms J
m3
Kita duga bahwa gelombang elektromagnetis mempunyai
suatu tekanan J
m3
N m3 yang diberi ungkapan yang sama .
F 2 0 E rms
2
A
6.4 10 12 N
Contoh 6. vektor poynting S EB ditafsirkan seperti
0
intensitas gelombang elektromagnetis, W m 2 , dimana setara dengan
rapat daya atau rapat fluks tenaga. bagaimana anda
menginterpretasikan jumlah yang berikut?
a S c , b r S c , c r S c 2 , di mana r adalah jarak dari sumber
radiasi.
(a) Jika S c 0 E rms
2
,S adalah rapat energi . bagaimanapun, ini
c
adalah sebagai alternatif ditafsirkan seperti tekanan radiasi
dengancata tan J
m3
N m2 , , dan lagipula ketika tingkat
Sr E
B
0
Dengan begitu kita dapat menyimpulkan bahwa di yang
terbuka voltase yang dicerminkan gelombang mempunyai polaritas
yang sama ketika gelombang masuk, selagi arus yang dicerminkan
gelombang mempunyai suatu polaritas kebalikan berkenaan dengan
arus peristiwa melambaikan. ( statemen ini yang benar-benar
menjaga sepanjang akhir diakhiri oleh suatu pembalasan R lebih
besar dari impedansi karakteristik Z.) tentu saja, semua energi
peristiwa dicerminkan punggung di batas, dan kita tidak punya
ombak di luar x .
.
Z Z R
pemecahan untuk Vr , kita memperoleh
RZ
Vr Vi ,
RZ
yang menggambarkan pemantulan koefisien voltase
RZ
V .
RZ
Contoh 8. pada gambar 9.25 mendiskusikan bagaimana
gelombang voltase dikembangkan setelah tombol tertutup.
Ketika tombol tertutup, suatu voltase denyut mempunyai
suatu start amplitudo yang menyebar sepanjang jalur transmisi. ( catat
bahwa jalur transmisi yang esentially bertindak sebagai suatu resistor
untuk denyut awal, dan prinsip pembagian voltase berlaku.)
mengambil detik denyut awal untuk menjangkau beban akhir, di
mana koefisien pantul voltase adalah
20 50
V 0.43
20 50
Kemudian setelah 10 7 detik, suatu denyut negatif
menyebar ke arah emf akhir. ketika denyut yang negatif ini
menjangkau emf akhir, jika impedansi yang cocok ada, dengan
sepenuhnya diserap oleh resistor, dan tidak ada lagi pemantulan
terjadi. kemudian suatu posisi mantap dicapai pada suatu voltase jalur
transmisi. voltase ini adalah konsisten dengan apa yang kita harapkan
dari teori, yang menghasilkan voltase resistor
20
10 V 2.9V .
50 20
Bagaimanapun, ketika kita sudah melihat, itu terbatas
( walaupun pendek/singkat) waktu untuk menetapkan ini lakukan,
atau posisi mantap. evolusi voltase ditunjukkan gambar 9.26.
( evolusi [gelombang] yang sekarang ditinggalkan sebagai suatu
latihan.)
karena impedansi karakteristik untuk gelombang elektromagnetis
diberi oleh
Z ,
Gelombang dicerminkan kapan saja mereka masuk ke suatu
medium dengan permitivitas berbeda dan/ atau dapat menyerap air
atau gas ( gambar 9.27). di (dalam) kebanyakan media kita boleh
berasumsi bahwa dapat menyerap air atau gas tanpa perubahan, tetap
sama untuk 0 . bagaimanapun, , permeativitas. percepatan dari
cahaya kelihatan di (dalam) air dan gelas/kaca lebih kecil dibanding
yang di (dalam) ruang hampa. ( di (dalam) air c 1.33 dan di (dalam)
gelas/kaca c 1.5 ). ini ada kaitan dengan nilai-nilai permitivitas yang
besar di (dalam) air dibanding gelas/kaca. [dengan] begitu impedansi
karakteristik air dan gelas/kaca berkenaan dengan cahaya lebih kecil
dibanding yang di (dalam) ruang hampa, 377 . kemudian jelas
nyata medan elektrik berhubungan dengan [cahaya/ ringan] yang
dicerminkan mempunyai polaritas kebalikan berkenaan dengan
cahaya masuk, karena koefisien pantul untuk voltase adalah negatif.
dengan kata lain, air ( atau gelas/kaca) bertindak sebagai suatu
medium keras untuk medan elektrik berhubungan dengan [cahaya/
ringan].
Besaran
Mempunyai dimensi sec-2, ini dapat muadah diperiksa. Akar kuadrat dari
besaran ini disebut frekuensi angular dan ini ditulis sebagai
1/2
(Hz) (9.47)
(Hz) (9.49)
-3
Dimana kerapatan electron n0 adalah dalam m . Lapisan ionosfer
mempunyai kerapatan electron dengan batas 10 11 ~ 1013 m-3. Lapisan
frekuensi koresponden dengan batas 2.8 ~ 28 MHz. Ini merupakan logam
yang mempunyai kerapatan lebih besar dan dibawah 10 29 m-3. Frekuensi
lapisan pada logam ini sekitar 3 x 10 15 Hz, yang mana lebih besar dari
frekuensi pada cahaya tampak 5 x 1014 Hz.
Sekarang didapatkan hubungan disperse atau hubungan antara ω
dan k pada gelombang elektromagnetik dalam sebuah lapisan. Untuk
sebuah gelombang harmonik berbentuk
, (9.51)
Ini lebih cepat dari kecepatan cahay, c. hal ini tidak mendapatkan
pertentangan pada apa yang ditemuka Einsten. Menurutnya tidak ada
kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Apa pergerakan dengan gelombang
elektromagmetik?. Apa energy itu. Tetapi kita tahu bahwa energy adalah
hasil dari kecepatan grup dω/dk lebih cepat dari kecepaya fase. Kecepatan
grup untuk adalah
Ini tidak akan pernah menghasikan kecepatan cahaya, c. dimana hubungan
penyebaran ini tidak bertentangan dengan teori Relativitas Einsten.
Contoh 9. Hubungan tebaran( disperse) persamaan ( 9.50) dapat digunakan
untuk mengukuran rata-rata rapat elektron plasma. Biarkan frekuensi-tinggi
( gelombang mikro) frekuensi gelombang electromagnetik siapa lebih
tinggi dibanding freknensi lapisan berhasil melewati suatu lapisan yang
rapat elektron n dan suatu lebar d ( gambar 9.31). Di dalam ketidakhadiran
lapisan, perubahan fase berkaitan dengan perkembangan pada jarak d
adalah kod = (ω/c)d, dimana ko = ω/c.
a. Apa yang merupakan perubahan fase pada setiap lapisan?
b. Tunjukkan bahwa ketika ω2>> ωp perbedaan antara dan
perubahan fase ditemukan (a) menjadi sebanding dengan rapat
elektron.
Kemudian
(b) Jika ω2>> ωp, kita mempunyai perluasan sebagai
( eksponensia binomial )
Kemudian
= RIdc
Yang mana kita ketahui bagian makroskopik Hukum Ohm.
(9.54)
Persamaan ini juga dapat langsung diturunkan dari persamaan gerak yang
mana kita mendapatkan batas frekuensi tumbukan dari electron
Dimana vc (sec-1) adalah ukuran kecepatan electron itu berulang – ulang
bertumbukan atau netral untuk kehilangan mamentu. Multiplaying ini oleh
–noe, kita mendapatkan
(Ω.m)
Ini kelihatan sulit tapi tidak usah khawatir. Massa m/noe2( dapat
memudahkan untuk membandingkan dengan massa ηJ di bawah keadaan
yang paling praktis. Gambaran bentuk arus searah, J(X,t) = J 0 sin (kx – ωt),
kita melihat bahwa amplitudo m/ne2( adalah mω/noe2Jo imana pada
pembanding dengan ηJ0. Untuk tembaga, kita mempunyai ≈ 1x 1029 m-3
dan η= 1.7 x 10-8 Ω.m. rata – rata dari reng frekuensi dari gelombang mikro,
ω = 1010 ~ 1012 rad/sec, mω/noe2 adalah
Dimana lebih kecil dari pada kerapatan tembaga. Jadi massa (m/noe2) x
meliankan dapat dibandingkan dengan ηJ, pada persamaan (9.57),
dan kita tahu
Dimana
dan
Dan
Maka
Dan medan listrik menjadi
Dimana
Suatu model benar jika suatu resistansi parallel dengan kapasitansi. Untuk
garis trasmisi lihat gambar (9.37), kita tahu
14. Ulangi soal 13 untuk masalah pada gambar 9.41. arus akan
dijadikan mendekati 1 A. apakah itu?.
Dimana γ= ωp/c. Besaran c/ωpe ini disebut tebal kulit suatu lapisan
dengan tidak ada daya hambat. Evaluasi kuantitas untuk lapisan
yang ionosperik diumpamakan n0 = 1012 m-3
(A)
Persamaan A menunjukkan pemisahan energy antara energy medan
listrik, energy kinetic dari electron, dan energy medan magnet.
21. Gelombang manapun cenderung untuk berbelok ke arah suatu
daerah yang kecepatan fase lebih rendah. Yang pada umumnya,
elektron dalam lapisan yang ionospheriknya meningkat searah
dengan ketinggian. mempertimbangkan suatu gelombang masuk
miring. Lihat mengapa suatu gelombang dengan suatu frekuensi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi lapisan dapat
dicerminkan dan dipantulkan ke arah bumi oleh ionspir ( gambar
9.43).
E
=c xB (77a)
t
B
= -c x E (77b)
t
.E=0 (77c)
.B=0 (77d)
2E
=c ( x B)
t 2 t
B
=c x
t
= c x ( -c x E )
= -c 2 x ( x E) (77e)
Hal ini dapat ditunjukkan (pada( persamaan 39) bahwa untuk vector C
x ( x C ) = ( .C)-( . ).C . . .
(78)
Subsitusi E untuk C dalam persamaan (78) dan gunakan fakta bahwa .E
= 0 (persamaan 77 c) kita dapatkan hal ini dari persamaan (77e)
E ( x, y , z , t )
= C² ²E (x,y,z,t) . . .
t
(79a)
Persamaan vektor ini terdiri dari tiga persamaan differensial parsial yang
berpisah
Ex Ey
= C² ²Ex = C² ²Ey
t t
Ez
CEz
t
Ex,Ey, dan Ez memenuhi persamaan gelombang klasik untuk gelombang
yang tidak menyebar (lihat pers (18) bagian 7.2). demikian pula E dapat
dieliminasi dari persamaan Maxwell dan berhasil mendapatkan persamaan
gelombang klasik untuk tiga kompomen B (persamaan 7.12)
Taraf Gelombang Elektromagnetik Dalam Ruang Hampa
Taraf sebuah gelombang elektromagnetik terdiri atas ruang dan waktu
tanggungan
Medan listrik E(x,y,z,t) dan medan magnet B(x,y,z,t) memiliki beberapa
sifat diantaranya adalah :
1. Sebuah arah perkembangan yang unik sepanjang ź (dapat berupa
kombinasi gelombang berjalan dan gelombang diam )
2. Komponen dari E dan B dapat memotong salah satu koordinat x
dan y
Jadi kita dapatkan
E = x Ex (z,t) + y Ey (z,t) + z Ez (z,t) . . .(80)
B = x Bx (z,t) + y By (z,t) + z Bz (z,t) . . .(81)
Jadi kita mempunyai fakta bahwa taraf gelombang {dari persamaan
(80) dan (81)}kadang untuk mengetahui dari mana gelombang itu berasal,
bagaiman ia dihasilkan, dll.Kita tidak tertarik pada sumbernya sekarang.
Kita hanya mengasumsikan bahwa gelombang datang dari suatu tempat dan
mempunyai formula persamaan (80) dan (81).
Transversi taraf gelombang elektromagnetik
Sekarang aplikasikan persamaan Maxwell ke dalam persamaan (80) dan
(81). Pertama gunakan hukum Gauss yang menyatakan bahwa div E = 4
. Dalam ruang hampa nilai adalah nol. Komponen x atau y tidak
bergantung satu sama lain. Partial derivative respek x dan y memberikan
nilai nol. Jadi kita peroleh,
z ( z , t )
. = 0. . . . .(82)
z
Dengan mengatakan bahwa Ez tidak tergantung pada z. Ez juga tidak
tergantung pada t, dapat dilihat bahwa dengan mengingat persamaan
perpindahan arus Maxwell :
c . . . . . .
t
(83)
Ambil komponen z pada persamaan 83, pada bagian kanan meliputi
x y z
dan sama dengan nol. Maka sam dengan nol. Kita
y x t
dapat menyimpulkan bahwa Ez adalah konstan. Secara sederhana kita ambil
konstanta itu adalah nol.
Sama halnya fakta yang kita peroleh bahwa 0 menyatakan
bahwa Bz (z,t) tidak tergantung terhadap z. Bahwa tidak bergantung
terhadap waktu dengan mengingat komponen z pada hukum Faraday,
c , (84)
t
z
Dengan memberikan menjadi nol. Jadi walaupun disana
t
mungkin m edan magnet yang mantap seharusnya juga menjadi
arus yang mantap, tempat dan waktu tidak bergantung dan tidak
memberikan ketertarikan. Kita dapat memberikan Bz sama dengan nol
(gunakan lagi prinsip superposisi)
Jadi kita dapat mengambil kesimpulan bahwa taraf gelombang
elektromagnetik adalah gelombang transverse. Bahwa medan listrik dan
medan magnet saling tegak lurus dalam arah rambat z.
Hubungan Ez dan By
Kita telah meninggalkan Ez,Ey,Bz, dan By dan tidak menggumakan
komponen x dan y dari persamaan (83) dan (84).Komponen x dari
persamaan (83) dan komponen y dari persamaan (84)memberikan :
1 Ex By 1 By Ex
,
c t z c t z
(85)
Sama halnya komponen y dari persamaan (83) dan komponen x dari
persamaan (84) memberikan :
1 Ey Bx 1 Bx Ey
c t z c t z
(86)
Menurut persamaan (85) Ex dan By tidak bergantung satu sama
lain.Mereka bergandengan dengan dua bagian pertama persamaan linier
differensial parsial,persamaan (85).Jadi untuk contoh ,Ex adalah konstan
dalam tempat kedua dan waktu,begitu juga dengan By.Pada bagian lain,jika
Ex sama sekali tahu fungsi kedua z dan t,lalu seharusnya kita dapat
menunjukan ,By juga ditentukan tetap.Sama halnya menurut persamaan
(86) Ey dan Bx adalah pasangan. Jika Ey diketahui,maka Bz adalah dapat
ditentukan : jika Ey sama dengan nol maka Bz juga sama dengan nol
(konstan).
Polarisasi linier dan ellips
Medan Ex dan Ey bukan pasangan menurut persamaan
Maxwell.Mereka saling berdiri sendiri. Itu artinya bahwa mungkin
dihasilkan gelombang elektromagnetik dengan Ex tidak sama dengan nol
tapi persamaan Ey menjadi nol untuk semua z dan t. Dalam kasus
ini,gelombang dikatakan menjadi terpolarisasi linier sepanjang x. Medan
listrik Ex dan medan magnet By hanya medan tidak kosong(cukup tidak
konstan). Sama halnya kita mempunyai gelombang elektromagnetik yang
terpolarisasi linier sepanjang ŷ, Ey dan Bx merupakan medan yang tidak
nol. Kita juga mempunyai berbagai kombinasi Ex dan Ey (dalam kasus
frekuensi tunggal) dengan fase perubahan relatif antara Ex dan Ey. Lalu
kita mempunyai keadaan polarisasi umum yang disebut polarisasi
ellips.Kita akan mempelajarinya pada bab 8.
Kamu mempunyai pengetahuan bahwa dari persamaan (86) hubungan
Ey dengan minus Bx sama dengan persamaan (85) hubungan Ex dengan
By. Tanda minus mungkin akan memberikan teka-teki pertama. Walaupun
kamu dapat menunjukan,jika kamu mempunyai polarisasi gelombang linier
dengan Ex dan By keduanya positif, dan jika kamu memutar koordinat axis
90˚ dan meletakan axis y yang baru sepanjang medan listrik,lalu axis x yang
baru sepanjang medan magnet dalam arah negatif (permasalahn 7.34). Oleh
karena itu persamaan (86) secara fisik ekuivalen dengan persamaan
(85).Artinya bahwa kita seharusnya tidak melepaskan sesuatu jika kita
membatasi diri kita sendiri untuk mempelajari konsekunsi persamaan (85).
Dari sekarang kita seharusnya mengasumsikan bahwa kita hanya
mempunyai satu keadaan koresponding polarisasi linier Ex dan By tidak
nol,i.e.,sesuai pada persamaan (85). Hal ini akan menjadi mudah jika kita
menemukan perambatan gelombang harmonik pertama dalam arah z positif.
Lalu kita akan melihat dengan segera bagaimana mendapatkan hasil yang
ekuivalen untuk perambata gelombang harmonik dalam arah z negatif.
Sebuah superposissi dengan perubahan amplitudo dan fase yang konstan
adalah merupakan hampir semua solusi umum untuk frekuensi yang
diberikan dan menemukan posisi gelombang murni dalan kasus khusus.
Gelombang Harmonik Berjalan
Asumsikan bahwa Ex diberikan dengan :
Ex = A cos ( ωt – kz). (87)
Lalu persamaan (85)dan hubungan ω = ck memberikan
By 1 Ex Ex
A sin(t kz )
z c t c z
By Ex Ex
c ckA sin(t kz )
t z t
Menurut persamaan (88) dan (89) variasi By yang berhubungan dengan
z dan t adalah sama dengan Ex. Jadi kita melihat bahwa arah perambatan
gelombang harmonik berjalan dalam arah z positif By dan Ex adalah sama,
dari ketidak tertarikan tambvahan yang konstan kita sebut “ superposisi
menjadi nol”.
Jadi kita menemukan perambatan gelombang harmonik berjalan dalam
arah z negatif kita temuka By negatif dari Ex,juga kamu dapat melihat
dengan menukar k dengan –k didalam persamaan. Kedua arah rambatan
dirangkum dalam pernyataan
|E(z,t)| = |B(z,t)|,
Gelombang berjalan: E . B = 0, (90)
Ê×B=v
Acz ( ExBy)
=
4 z
Acz ( ExBy ) z z ( ExBy ) z
=
4 z
1 W ( z , t ) c c
Ex ( z , t ) By ( z , t ) Ex ( z z , t ) By ( z z, t )
A t 4 4
= Sz(z,t)-Sz(z+ z , t ), (97)
c
dimana Sz(z,t) Ex(z,t)By(z,t)
4
c
= (ExB)z (98)
4
Jadi kecepatan pertukaran energi dalam elemen volume Aδz adalah
nilai kuantitas A Sz (z,t) di evaluasi pada z,dipinggir kiri interval, nilai
minus sama dengan kuantitas pada z + Δz ,dipinggir kanan interval. Oleh
karena itu Sz(z,t) harus menjadi kecepatan sesaat yang mengalir energi per
unit daerah dalam arah + z pada titik z . Peningkatan energi dalam elemen
volume ( jika ia meningkat ) di hasilkan dari diferensial masuk (dari kiri)
minus keluar (dari kanan) . Komponen z Sz (z,t) ,vektor fluk S merupakan
definisi dari kecepatan aliran energi dalam arah z positif per luas daerah
( dalam erg /cm2 sec ) pada z,t
Persamaan umum fluk vektor adalah
C
S= EB (99)
4
Yang koordinatnya dipilih berdiri sendiri-sendiri,fluk vektor S juga
disebut dengan Poynting vektor.
Rapat energi =
1
8
Ex 2 By 2 1
4
Eo 2 cos 2 t kz
(101)
c c
Fluks energi Sz = ExBy Eo 2 cos 2 (t kz )
4 4
(102)
Perhatikan bahwa fluks energi Sz(erg cm 2/sec) untuk gelombang
berjalan adalah mudah,rapat energi(erg/cm 3)waktu kecepatan
cahaya(cm/s),waktu rata-rata=fluks energi(pada z)=persamaan(102)
denganmengganti cos2(ωt-kz)1/2 nilai rata-rata.
Rapat energi dan fluks energi dalam gelombang diam
Untuk gelombang diam kita mempunyai persamaan
Ex=Eo cos ωt cos kz
By=Eo sin ωt sin kz (103)
Rapat energi listrik dan magnet mempunyai waktu maksimum ¼
perioda,dan posisi dibagi oleh ¼ panjang gelombang.seharusnya
problem7.36 menunjukan bahwa pada daerah ¼ λ total energi adalah
konstan.energi dalam medan listrik berosilasi harmonik pada nilai rata-rata
pada frekuensi 2ω,antara batas nilai 0 dan 2 dan 2 nilai rata-rata.begitupun
juga energi dalam medan magnet,jadi osilasi energi seterusnya menjadi
energi listrik dengan rapat energi maksimum rada satu tempat dan menjadi
energi magnet dengan rapat energi maksimum pada tempat lain ¼ λ.ini
mempunyai sifatseperti osilasi harmonik,total energi konstan,tapi osilasi
kembali,dan seterusnya akan menjadi energi potensial dengan massa pada
satu tempat dan menjadi energi kinetik dengan massa pada tempat
lain.Energi potensial dan energi kinetik berosilasi harmonik pada nilai rata-
ratanya 2ω,dimana faktor 2 timbul dari fakta bahwa energi potensial adalah
lebih besar dari positif perlingkaran osilasi.medan listrik Ex dalam
gelombang diam analog dengan perpindahan pada daerah kesetimbangan
massa osilasi harmonik,kadang-kadang medan magnet By analog juga
dengan kecepatan massa benda.
W= (cP) 2 ( Mc 2 ) 2 1/ 2
(105)
Jika M nol,kita dapatkan persamaan 104
Mula-mula mungkin sulit,namun faktanya radiasi elektromagnetik
menghasilkan kuantitatif dalam kegunaanya dan hal itu hanya dapat
menyampaikan energi dalam kuantitas yang sedikit,magnitudoЋW tidak
mempunyai ukuran dengan frekuensi radiasi dari persamaan 104.
Oleh karena itu kita seharusnya mampu untuk memberikan mula-mula
persamaan 104 secara klasikal tanpa menggunakan ide foton atau
partikel,dan seharusnya sekarang kita mengetahuinya.
Menemukan tuntutan partikel q bertindak dengan taraf gelombang
berjaln,ambil tuntutan q menjadi positif dan andaikan dibebaskan dari
keadaan diam pada t = 0 .Gaya F pada partikel diberikan dari gaya lorentz ;
F = qE+q (v/c) x B
(106)
Pertama kecepatan magnitudo kecil,oleh karena itu pergerakan tuntutan
adalah sebagian besar hak E.Jadi v mendekati E dan berbeda arah.Tapi B
sewaktu-waktu kebalikan dari E,jadi v x B selalu mempunyai tanda yang
sama,gaya q terhadap B selalu merambat pada arahnya,arah E x B.Jadi
tuntutan q mengalami superposisi bahwa osilasi transversi pada frekuensi
dalam medan plus adalh meningkat dengan kecepatan lambat sepanjang
arah rambatnya.Sekarang seharusnya kita mampu menunjukan bahwa
waktu rata-rata dengan mendapatkan momentum sepanjang z = 1/c waktu
rata-rata dengan penyerapan energi dari gelombang berjalan.
Kita mempunyai standar gelombang berjalan E = x Ex, B = y By, By =
Ex ,kecepatan tuntutan partikel v diberikan oleh v = xx + yy +zz .Masukan
nilai pada persamaan 106 dan gunakan x y =z , y y =0 dan z y = -x kita
peroleh
F= xq Ex +(q/c)Ex Byz – (q/c) z By x
(107)
Sekarang kita ambil waktu rata-rata pada persamaan 107 diatas satu
peredaran istilah pertama,x q Ex rata-rata menjadi nol,jadi istilah kedua
ditemukan z By.Hal ini karena kita dapat mengasumsikan bahwa x
berosilasi dengan kecepatan yang sama dengan By.Jadi kita mempunyai
medan By menjadi 0 diatas putaran.sisanya rat-rata (q/c)x By z tidak nol
karena transversi kecepatan -rata(ditunjukan dengan tanda kurung besar<>)
<F waktu rata tambahan kecepatan sepanjang z selama satu putaran
ditiadakan.kita ambil peningkatan kecepatan yang lambat z menjadi konstan
selama satu putaran.lalu rata-rata
dP q
>= z xBy
dt c
(108)
Sekarang mari kita temukan kecepatan dengan bekerja pada perintah
gelombnang berjalan angka kerja sesaat pada q ditunjukan oleh
dW v
V F=v. qE q B
dT c
= qv E 0
=qx Ex (109)
Dengan membandingkan persamaan 108 dan 109 serta menggunakan
fakta bahwa By=Ex kita dapatkan bahwa
dP 1 dW
z (110)
dt c dT
Jadi selama interval waktu dengan elektron melepaskan energi w dari
gelombang berjalan,ia juga melepaskan momentum z (W/c) dari gelombang
itu tidak mungkin untuk melepaskan energi W tanpa melepaskan
momentum z(W/c).in i dikatakan bahwa radiasi mempunyai momentum
yang diberikan oleh persamaan 109.tekanan radiasi dari matahari dapat
didiskusikan pada permasalahan 7.13,7.14,7.15.
W
J=ž
Cara yang lebih baik untuk mengungkapkan hasilnya adalah kita gunakan
unit vektor ω untuk arah melingkar dengan didapat sumbu +z dan sumbu –
z.Dari hal ini kita peroleh bahwa polarisasi melingkar taraf gelombang
berjalan membawa momentum anguler J= ω W/ω
(114)
Diman ω adalh salh satu atau berlawanan dengan arah perambatan
nnya,kita juga dapat mempelajari bab 8 polarisasi linear taraf gelombang
berjaln dengan amplitudo A dapat menjadi superposisi 2 polarisasi
melingkar taraf gelombang berjaln dengan amplitudo ½ A tapi dengan arti
berlawanan dengan perputarannya jadi ia tidak membawa momentum
anguler.Kamu akan mempelajari dalam bab 4 elektromagnetik taraf
gelombang berjalan ,hanya perpindahan energi dalamkuantitas energi Δω =
menurut persamaan 114 ,gelombang harus memindahkan sejumlah
kuantitas yang cocok dengan momemtumn anguler ΔJ= dengan
menyerapnya.ini penting untuk dinyatakan bahwa pada persamaan 114
hanya tetap untuk taraf gelombang berjalan.jadi ia tetap dengan luas dan
jarak secukupnya dari sumber radiasi.
Ini berarti bahwa jika kamu mengirim pada sisi kanan cahaya polarisasi
melingar,kamu akn menjumpai pada sisi sebakliknya.hal itu memberikan
bahwa lompatan torsi padsa sebuah tempat,sejak tempat harus disediakan 2
buah momentum anguler yang diberikan pada persamaan 114.hal ini akan
didiskusikan pada permasalahan 8.19
2
lalu kita akan menemukan hasil bahwa k 2=
c2
(115)
Dimana ε adalah konstanta dielektrik danμ adalah permeabilitas
medam magnet ini menghasilkan hal yang sama bahwa kita telah
menemukannya pada seksi 4.3 gelombang elektromagnetik dalam tempat
paralel transmisi garis(persamaan 4.66)
7.5 radiasi dari sebuah point charge
dalam bagian ini kita seharusnya menemukan medan listrik dan
medan magnet dalam out going spherical traveling waves emisi oleh angka
pengisian osilasi.hasilnya akan membantu kita untuk menerti tentang
sesuatu mengenai pancaran radiasi elektromagnetik dengan atom,stasiun
radio dan bintang.serta akan menerangkan mengapa langit itu berwarna
biru.
Persamaan Maxwell dengan Hubungan Suhu dengan Waktu
Kita harus menggunakan persamaan maxwell secara
lengkap.memasukkan sumber waktu bahwa diberiakan kontribusi isi dan
arus:
E 4
(116)
1 B
E
c T
(117)
B 0
(118)
1 E 4
B J
c t c
(119)
kita telah selesai membuat kegunaan semua persamaan untuk ruang
hampa (dimana ρ dan J adalah 0). Kita menemukan bahwa E dan B
merupakan persamaan untuk gel;ombang yang tidak menyebar dengan
kecepatan c.selanjutnya kita telah menemukan hubungan E dengan B pada
jarak yang jauh dengan sumber,karena kita asumsikan bahwa dalam daerh
yang cukup jauh darim sumber gelombang tak dapat dibedakan dari taraf
gelombbang.itu juga tinggal membuat fungsi dari sumber waktum dalam
persamaan maxwell.salah satunya adalah rapat isi ρ dan rapat jenis J.dua
sumber ini tidak saling mempengaruhi,mereka dihunungkan dengan isi
konservasi.
J 0
T
(120)
oleh karena itu kita seharusnya tidak perlu menggunakan J secara
eksplisit karena kita secara otomatis menentukan isi konservatif.mengikuti
titik isi q,jadi arus secara implisit tapi tidak butuh perhatian,kita dapoat
memperhatikan efek isi dalam persamaan 116.
Hukum Gauss dan konservasi fluks E
Persamaan 116 ekivalen terhada hukum gauss memberkan medan
kebalikan kuadrat yang umum
r
E=q (121)
r2
Dimana r=rř vektor yang memberi pandangan titk dari q untuk
pergerakan isi kita gunakan konsep garis gaya dan konservasi fluks E.
Pergerakan isi
Kita seharusnya menggunakan hukum gauss untuk menemukan
pancaran medan radiasi dengan isi bahwa gerak dibawah perintah:+q dalam
keadaan istirahat pada daerah krangka inersia dari waktu t=-~ sampai
t=0.pada saat t=0 p[ercepatan dalam arah positif X dengan percepatan
tetap,untuk waktu yang amat singkat ΔT.sesudahnya kita temukan
konstanta v=a Δt.sebelum t=0 medan listrik diberikan waktu dalam
kerangka inersia(persamaan 121),medan magnet=0.aah garis gaya E dari
posisi q selama waktunya tiba-tiba percepataan pada t=0
dibuat”kinks”dalam garis gaya E dan dibuat garis pada B.arah bagian luar
dari sumber dengan kecepastan c (kita gunakan persamaan maxwell pada
kalimat ini) kita hanya menemukan medan dalam jarak yang luas.sehingga
kita hanya butuh E.
Menemukan waktu dengan membandingakan Δt posisi jarak dari
daerah yag lebih besar dari ct.percepataan yang baru tidak mampu
mencapai posisi r yang lebih kecil dari ct-Δt. Kekakuan itu bisa
mencapainya dan medan listrik akan bergerak degan kecepatan v,medan ini
mempunyai arah dari asalanya q,medan listik ditemukan dengan
mengobservasi lokasi titk pada jarak r`dari
Posisi sesaat dari sebuah muatan q dengankecepatanseragam v yang
diperoleh pada vol-II bagian 5.6. Arah dari medan pada titik pengamatan
adalah sepanjang garis dari posisi sesaat dari muatan ke titik pengamatan.
Nilai dari medan listrik adalah:
q 1 2
E (122)
r 1 1 2 sin 2
2 3
2
adalah kasus untuk emisi dari cahaya tampak dengan atom, dimana v
c
r ct . Karena itu arah dari r adalah searah dengan arah r . Jarak r
adalah:
v v
r r Vt cos r 1 cos r dengan 1 (124)
c c
EI dan EII menunjukkan dari komponen E adalah masing-masing
tegak lurus dan paralel untuk arah rambatan dimana E adalah medan listrik
dalam ruang hunian dengan kekekalan dari Flur Elektrik diimplikasikan
kontinu ada garis-garis gaya karena itu perbandingan (tegak lurus)
componen EI dengan longitudinal (sejajar) componen EII diperoleh dengan
dari gambar 7.8. sisi miring dari segitiga siku-siku adalah garis gaya pada
bagian samping masing-maisng EI dan EII adalah sama pada segitiga siku-
siku dengan lengan samping V I t t dan ct dari gambar 7.8 dapat kita
lihat bahwa:
EI Vt
I (125)
E II c.t
atau karena VI adalah nilai dari componen transversal dengan
percepatan a.
Kita masih harus mengetahui EII , komponen longitudinal dari E
bagian dalam (tali berputar/ kinse). Hal tersebut kita dapatkan dengan
aplikasi HK Gauss.
Dalam hal ini tidak ada muatan pada bagian dalam (pillbox/ kotak).
Jadi flux medan listrik yang masuk harus sama dengan flux medan listrik
yang meninggalkan bidang kotak. Kita pilih bidang dimana flux masuk
yaitu EII ketika menembus bagian permukaan bidang dan flux yang
meninggalkan yaitu medan Radial Er. dari gambar 7.9 dapat kita simpulkan
bahwa EII dan Er sama. Tapi Er diberikan dengan medan invers-kuadrat,
persamaan (121) sehingga kita peroleh:
q
E II E r (127)
r2
Jika bidang ini yang digunakan bagian belakang (kink/ ), satu
’
didapatkan hasil bahwa EII harus sama dengan E r seperti yang diberikan
persamaan (123). Tapi Er’ sama dengan Er karena r’ dan r pada dasarnya
sama. Hal ini diperoleh pada persamaan (124) sehingga kita peroleh
persamaan (127). Dari persamaan (125) kita juga bisa mendapatkan medan
radiasi combinasi persamaan (126) dan (127) kita bisa mendapatkan nilai
dari medan transversal
r r q a
E I a I 2 E II a I 2 2 q I2 (128)
c c r rc
Sekarang kita menentukan arah dari EI dengan memperhatikan
gambar 7.8 bahwa EI pada titik r pada waktu t adalah sepanjang arah
Sebagai catatan karena componen radial dari E pada kink sama pada
medan radial dipermukaan dan belakang kink, ini ada pembawa bukan
“berita” keadaan ini juga bukan “radiasi” dan bukan bagian dari perjalanan
gelombang. Sebuah pendeteksi hanya mendeteksi medan listrik radial perlu
diperhatikan tidak pada semua kink karena inilah mengapa kita hanya
menentukan medan transversal pada kink dibawah nama medan “Radiasi”.
Hasil ini diharapkan dari hasil kita dari bidang gelombang dan karena itu
tidak dikatakan bagian dari gelombang (pada contoh terdahulu dari radiasi
sebuah titik muatan, medan pada jarak titik r diharapkan sama untuk sebuah
bidang gelombang yang melewati batas daerah transversal untuk r ). Kita
berasumsi bahwa kita dapat mengambil hasil yang lebih dari perjalanan
gelombang, dengan nama B dan E adalah tegak lurus satu sama lain dan
arah penyebaran r dan nilai dari B dan E adalah sama setiap saat dan
tempat.
Generalisasi/ penyederhanaan titik muatan sembarangan (non-
relativistic)
Seandainya kita memiliki sebuah titik muatan q yang mengalami
beberapa komplikasi gerak tiga dimensi. Kita dapat mengatakan gerak
“tidak rapaturan/ sembarangan” tapi hal ini harus selalu memuaskan asumsi
kita V << c. Asumsi sederhana kita bahwa berkas a pada “neigborhood”
dari titik asal koordinat. Apa pengertian kita untuk neigborhood dan jarak
adalah vektor perpindahan r’ dari posisi sesaat dari q ke titik pengamatan
tiap kita dapat mengatakan pendekatan konstan pada arah dan jarak. Sebuah
jarak atom mungkin 10-5 cm dari titik observasi karena neigborhood karena
dari sebuah atom hanya 10-8 dalam radius untuk sebuah antena dari 10
meter jarak yang jauh harus 10.000 m.
Bagaimanakah bentuk dari medan radiasi yang berbentuk
sembarangan dari perpindahan sebuah muatan pada jarak titik observasi?
Persamaan (129) dapat menjelaskan dari sebuah gerak sederhana,
konsistensi dari sebuah percepatan konstan dengan waktu yang singkat t
diikuti dengan gerak dengan kecepatan konstan. Kita dapat menemukan
bahwa resultan medan radiasi pada titik pengamatan dengan waktu t adalah
jumlah dari percepatan transversal a1 t 1 . Pada awal “waktu perlambatan”
c
t t r . Sekarang, untuk sebuah gerak sembarangan dimana a t
adalah konstan pada nilai dan arah dari sebuah interval waktu t yang
t t r (130)
c
Radiasi Emisi q selama interval waktu t menyapu daerah titik
pengamatan pada interval waktu diberikan oleh:
r r
t t t (131)
c c
Dimana r adalah perubahan jarak antara muatan q dan titik
pengamatan selama interval waktu t . Kita melihat secara umum bahwa
t tidak sama dengan t karena itu, pada waktu kita memberikan
waktu t pada titik pengamatan. Ini adalah sebuah tumpang tindih antara
kontribusi medan radiasi emisi pada perlambatan waktu yang berbeda.
Menghindari “Tumpang-Tindih (Overlap)”
Kami tidak akan mempelajari kasus ini secara umum. Kita perhatikan
bahwa t adalah sama untuk komponen longitudinal dari kecepatan
Pada kasus ini, medan radiasi E rad r't diberikan pada persamaan (129)
untuk semua waktu t.
Sekarang kita asumsikan pada persamaan (129) yang mempengaruhi
pada sebuah jarak titik pengamatan, dengan r constan. Kita juga asumsikan
Bred diperoleh dari hubungan yang berpengaruh pada bidang gelombang.
(Penurunan “rad” turut mempengaruhi medan radiasi) kita dapatkan:
B r't r E r' t (133)
Energi Radiasi dari sebuah titik muatan untuk sebuah jarak titik
pengamatan vektor viux energi, scr; yang diberikan oleh:
x
S r, t EB
4
c
E r, t 2 r
= 4
c qa1 t
2
4 rc 2 r
=
q2
a1 t 2 r 2
= c
3
4r (134)
q2 2 dA
= a1 t (135)
c 3
4r 2
a1 t a 2 t sin 2 t
2
(136)
(i.e. melewati permukaan sebuah ‘ spnere/ bola dengan jari-jari r). Jika kita
mendapatkan bentuk integrasi tak rapaturan dengan mengganti daerah
infintesi muai (ananta) dA dengan daerah total dari bola 4r 2 dari hal ini,
sin 2 t 2 (141)
3
Disini kita punya turunan singkat dari persamaan (141). Vektor r
adalah komponen r cos dimana rata-rata Z 2 adalah melewati semua
arah (menembus r pada sebuah bola) kita harus menjawab hal yang
sama untuk rata-rata x 2 atau y2 tapi untuk semua titik adalah
x 2 y 2 z 2 r 2 , karena
r 2 r 2 x2 y2 z 2 x2 y2 z 2
oleh karena
r2
cos =2
1
3r 2 3
2
sin 2 = 1 cos 1 13
2
(142)
3
2 q2 2
P t .............................................................................................= a t
3 c3
r
t = t
c
(143)
dimana disetujui untuk waktu perlambatan t yang sama. Hal ini hanya
untuk energi yang konservatif dan energi tersebut berpindah keluar dengan
kecepatan cahaya. Perlu diperhatikan hawa hasil ini tergantung pada nilai
medan radiasi variasi pada daya pertama invers (balikan) pada r oleh karena
konstribusi pada flux energi jika perjalanan keluar bagian dari waktu dan
waktu didalam terkadang seperti sebuah gelombang diam dengan demikian
sebuah getaran tidak tapi kombinasi yang agak lebih baik antara gelombang
diam dan gelombang berjalan dimana gelombang diam mendominasi pada
jarak yang singkat/ pendek dan jau hanya dihasilkan oleh gelombang
berjalan. Sebuah detektor tertutup dihasilkan dari gelombang diam dan
gelombang berjalan.
dA 4r 2
d 2 4 ster........................................................(145)
r2 r
Disini turunan lain pada persamaan (145). Menurut persamaan (140),
turunan sudut ruang diberikan oleh koordinat bola polar yaitu:
d d sin d ...................................................................................(146)
Radiasi listrik dipole jika gerak dari a adalah sebuah gerak harmonik
sepanjang sebuah arah yang tetap x . Resultannya disebut radiasi listrik
P
2 q2 4 2
3 c3
w x t ...................................................................................(152)
E t = 1 mw 2 x 2 t 1 m x 2 t
2 0 2
= 1 mw 2 x 2 1 mw 2 x 2
2 0 2 0
i.e
E t = mw0
2
x 2 ....................................................................................(156)
dapatkan:
3 c3 m
T =
2 e 2 0 2
3 3 10
=
10 3
0,91 10
27
4,5 10 8 sec .....................(159)
2 4,8 10 10 2 6 10
2 2 14 2