Tatanan Dasar Bela Negara 2
Tatanan Dasar Bela Negara 2
NEGARA (2)
SADAR BERBANGSA DAN
BERNEGARA
Kelompok 5 :
Afrida Rizqa
Cahya.142200044
Hemas Alifiah
Daffitri.142200055
Sejarah Perkembangan
Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara Indonesia
• 20 Mei 1908: berdiri Boedi Oetomo yang merintis adanya pergerakan nasional
untuk mencapai kemerdekaan (angkatan Perintis)
• 28 Oktober 1928: adanya Sumpah Pemuda yang menegaskan tekad bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan (angkatan Penegas)
• 17 Agustus 1945: bangsa Indonesia menyatakan proklamasi Kemerdekaan yang
berarti mulai berlakunya hukum nasional menggantikan hukum kolonial
(angkatan Pendobrak)
• 11 Maret 1966: bertekad melaksanakan pembanguna nasional berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen (angkatan Pelaksana)
• 20 Mei 1998: menata ulang penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Goood
Governance) yang didukung Good Citizen (angkatan Pembaharu).
Pentingnya Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara
Alasan yang mendasari pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara antara lain:
1. Menjadikan manusia sebagai manusia yang bermartabat dan berkarakter
2. Menyejahterakan hidup
3. Menjadikan kehidupan yang aman dan adil
4. Memperoleh perlindungan
5. Pembangunan bisa dilaksanakan
Pengertian Umum
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan
kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya.
Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau
antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional
maupun internasional.
B. Pengertian Kesadaran
Dari kata sadar yang berarti insaf, merasa, tahu dan mengerti. Dengan demikian, kesadaran dapat diartikan keinsafan
atau keadaan mengerti.
Contoh: kesadaran hukum adalah kesadaran seseorang akan nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia mengenai
hukum yang ada atau kesadaran seseorang akan pengetahuan bahwa suatu perilaku tertentu diatur oleh hukum.
Kesadaran politik adalah kesadaran dan pengetahuan orang mengenai kekuatan politik dalam masyarakat.
C. Pengertian Bangsa
1. Ernest Renan (Perancis): bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat untuk bersatu)
dengan perasaan setia kawan yang agung.
2. Otto Bauer (Jerman): bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter karena adanya
persamaan nasib.
3. F. Ratzel (Jerman): bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu Hans Kohn (Jerman): bangsa buah hasil tenaga
hidup manusia dalam sejarah
4. Jalobsen dan Lipman: bangsa adalah kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (political unity)
5. Kesimpulan: Bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa depan bersama.
D. Pengertian Negara
I.Konsepsi Negara Secara etimologis, istilah negara merupakan terjemahan dari:
Saat (Belanda), State (Inggris), Lo stato (Italia), Der Staat (Jerman), L’Etat (Perancis), Status atau Statum (Latin) yang
berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan. Nagari atau nagara (Sanskerta) berarti
wilayah, kota atau penguasa.
II.Organisasi Kekuasaan
Logemann: organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang disebut bangsa.
Kranenburg: organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu bangsa.
George Jellineck: organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah menetap di wilayah tertentu.
III.Organisasi Politik
Roger H. Soltau: alat atau wewenang yang mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
Mac Iver: asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat.
Max Weber: suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah
IV.Organisasi Kesusilaan
-.Hegel: organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan universal.
-.J.J. Rousseau: berkewajiban memelihara kemerdekaan individu dan menjaga ketertiban kehidupan manusia Integrasi
antara pemerintah dan rakyat
-Teori integralistik (Soepomo, Adam Muller, Spinoza): susunan masyarakat yang erat antara semua bagian sehingga
bersifat organis.
JDILJDSKJD
Kesimpulan: negara adalah organisasi yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah tertentu,dan pemerintahan
yang berdaulat baik ke dalam maupun keluar.
● Memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat
● Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
● Mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya
● Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia
● Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara
Bidang Pendidikan
Keikutsertaan warga negara dalam wujud upaya Bela Negara diselenggarakan melalui
Pendidikan Kewarganegaraan, Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, Pengabdian
sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela dan secara wajib. Pengabdian
sesuai profesi (UU No.3 tahun 2002). Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran
setiap warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran Bela Negara perlu
ditumbuhkan secara terus menerus antara lain melalui proses pendidikan di sekolah
maupun di luar sekolah dengan memberikan motivasi untuk mencintai tanah air dan
bangga sebagai bangsa Indonesia. Motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membela
negara Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pengalaman sejarah
perjuangan bangsa Indonesia, letak geografis Indonesia yang strategis, kekayaan sumber
daya alam, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, keadaan penduduk yang besar, dan
kemungkinan timbulnya bencana perang. Disamping itu setiap warga negara hendaknya
juga memahami kemungkinan adanya ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara
Indonesia, baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang masing-
masing dapat berdiri sendiri atau saling pengaruh mempengaruhi.
BIDANG PEKERJAAN
1. Kegiatan terencana di lingkungan pekerjaan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti pembekalan
pimpinan atau jam komandan, coffe moming, persentasi rencana program oleh tiap-tiap unit kerja secara
bergiliran, dan pembentukan organisasi belajar lainnya yang dibentuk di lingkungan kerja tersebut
(kelompok kerja, kepanitiaan khusus dan lain sebagainya).
2. Kegiatan tambahan yang menunjang semangat kerja; seperti olah raga bersama, rekreasi, siraman rohani
dan lain sebagainya.
3. Kegiatan yang terkait tanggung jawab sosial perusahaan/kantor seperti memberikan pelatihan kepada
masyarakat, bakti sosial, menolong korban bencana alam, kunjungan ke panti asuhan dan anak yatim
piatu, donor darah, bakti sosial dan lain sebagainya.
4. Kegiatan penciptaan kondisi lingkungan kerja yang kondusif, seperti pembangunan tempat ibadah,
lapangan olah raga, fitness centre, bala: pengobatan, taman, pengamanan dan lain sebagainya.
INDIKATOR BIDANG PEKERJAAN
1. Instansi pemerintah
a) Menjadi contoh baik sikap maupun perilaku daiam kehidupan sehari-hari di lingkungan
masyarakat.
b) Disiplin dan tepat waktu dalam bekerja maupun pelayanan kepada masyarakat.
c) Selalu mentaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
d) Dapat menjadi contoh/teladan bagi masyarakat dalam disipiiin, kebersihan dan ketertiban
lingkungan.
e) Menjaga persatuan dan kesatuan serta persaudaraan antar pegawai/karyawan.
f) Senantiasa meningkatkan kemampuan dalam pengetahuan dan profesionalisme.
g) Senantiasa berusaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
govemance)
h) Mampu menghargai pendapat orang lain.
i) Mampu menerapkan pola hidup sederhana di dalam dan diluar kantor,
j) Mampu menciptakan lingkungan pekerjaan yang tertib, bersih dan aman.
2. INSTANSI SWASTA
a) Menjadi contoh baik sikap maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.
b) Disiplin dan tepat waktu dalam bekerja,
c) Dapat menjadi contoh/teladan bagi masyarakat dalam disipilin, kebersihan dan ketertiban
lingkungan,
d) Menjaga persatuan dan kesatuan serta persaudaraan antar pegawai/karyawan di lingkungan
kerjanya,
e) Senantiasa meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta profesionalisme.
f) Menegur/memperingatkan anggota atau sesama karyawan/ pegawai yang tidak disipin dan tidak
tertib serta tidak menjaga lingkungan,
g) Senantiasa berusaha untuk mewujudkan tata kelola perusahan yang baik,
h) Mampu menghargai pendapat orang iain,
i) Mampu menerapkan pola hidup sederhana di dalam dan diluar lingkunganpekerjaan,
j) Mampu menciptakan lingkungan pekerjaan yang tertib, bersih dan aman.
BIDANG PEMUKIMAN
Jenis kegiatan yang dilaksanakan antara lain: