Anda di halaman 1dari 25

Pergub Dan

Kurikulum 2013
Mulok Bhs. Daerah dan
REVISI 2017

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR


2017
1
PAYUNG HUKUM PEMBELAJARAN
BAHASA DAERAH
 Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/188/
KPTS/013/2005 Tahun 2005 tentang Kurikulum Bahasa Jawa
di SD/SDLB/MI dan SMP/SMPLB/MTs tertanggal 11 Juli 2005;
 Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
nomor 045.2/4340/103.07/2013 Tertanggal 9 Juli 2013
tentang Pembelajaran Bahasa Daerah pada jenjang SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA di Jawa Timur.
 PERATURAN GUBERNUR JATIM NO. 19 TAHUN 2014
TERTANGGAL 3 APRIL 2014 TENTANG MATA PELAJARAN
BAHASA DAERAH SEBAGAI MUATAN LOKAL WAJIB DI
SEKOLAH/MADRASAH
PASAL-PASAL PENTING PERGUB
 Pasal 1 ayat 9:
Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan secara
turun-temurun oleh masyarakat Jawa Timur yang terdiri
dari Bahasa Jawa dan Bahasa Madura.

 Pasal 2:
Bahasa daerah diajarkan secara terpisah sebagai mata
pelajaran muatan lokal wajib di seluruh sekolah/madarasah
di Jawa Timur, yang meliputi Bahasa Jawa dan Madura,
dengan kurikulum sebagaimana tersebut dalam lampiran.
PASAL-PASAL PENTING PERGUB
 Pasal 5:
Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal bahasa daerah
sebagaimana dimasud dalam Pasal 2, untuk:
a. SD/MI/SDLB, diberikan mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
b. SMP/M.Ts./SMPLB, diberikan mulai kelas VII sampai kelas IX.
c. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, diberikan mulai kelas X sampai
kelas XII.
 Pasal 6:
Pembelajaran bahasa daerah di sekolah/madarasah diberikan
minimal 2 jam per minggu.
PASAL-PASAL PENTING PERGUB
 Pasal 10 ayat 1:
Materi ajar bahasa daerah disiapkan oleh pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota bekerja sama
dengan institusi/pihak yang terkait.
 Pasal 11 ayat 2:
Hasil belajar siswa dicantumkan dalam raport dan ijazah.
 Pasal 12:
Penyiapan guru bahasa daerah dilaksanakan oleh
pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota.
PASAL-PASAL PENTING PERGUB
 Pasal 13:
Pelaksanaan muatan lokal bahasa daerah di
sekolah/madarasah menjadi tanggung jawab Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan
kabupaten/kota.
 Pasal 15, ayat 2:
Untuk melakukan monitoring dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), perlu dibentuk Tim Monitoring
dan Evaluasi yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur
dan untuk Kabupaten/Kota ditetapkan dengan keputusan
Bupati/Walikota.
KURIKULUM 2013

• SIAPKAH KITA BERUBAH “POLA PIKIR DAN TATA


KELOLA”?
• SIAPKAH KITA MENGUBAH KOMPETENSI
PESERTA DIDIK?
• BERMULA DARI MANA PERUBAHAN TERSEBUT?
• BEKAL APA UNTUK BERUBAH DAN MENGUBAH?
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTA
PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM
RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA,
BERTUJUAN UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA
DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN
BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAKHLAK
MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN
MENJADI WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA
BERTANGGUNG JAWAB. (UU RI NO 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional)
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

BERIMAN DAN BERTANGGUNG


BERTAKWA JAWAB

MANUSIA
BERAKHLAK INDONESIA DEMOKRATIS
MULIA

SEHAT MANDIRI

BERILMU KREATIF

CAKAP
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha


Spiritual Esa
Sikap
Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)

Kurikulum yang dapat


menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Produktif
Kreatif Afektif
Inovatif melalui penguatan
Afektif
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Tantangan Internal
• Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi Standar
Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana,
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar
Kompetensi Lulusan.

• Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor


perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif.
12
Tantangan Eksternal

Tantangan Masa Depan


• Kemajuan teknologi informasi.
• Konvergensi ilmu dan teknologi.
• Ekonomi berbasis pengetahuan.
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya.
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia.
• Pengaruh dan imbas teknosains.
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan.

13
Tantangan Eksternal

Kompetensi Masa Depan


• Kemampuan berkomunikasi.
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis.
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan.
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda.
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal.
• Memiliki minat luas dalam kehidupan.
• Memiliki kesiapan untuk bekerja.
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya.
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.

14
Tantangan Eksternal
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter

Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi


• Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan Collaborative Learning

Fenomena Negatif yang Mengemuka


• Perkelahian pelajar
• Narkoba
• Korupsi
• Plagiarisme
• Kecurangan dalam Ujian (Nyontek)
• Gejolak masyarakat (social unrest)
15
Penyempurnaan Pola Pikir
1 Berpusat pada Guru Berpusat pada Siswa
2 Satu Arah Interaktif
3 Isolasi Lingkungan Jejaring
4 Pasif Aktif-Menyelidiki
5 Maya/Abstrak Konteks Dunia Nyata
6 Pribadi Pembelajaran Berbasis Tim
7 Luas (semua materi Perilaku Khas Memberdayakan
diajarkan) Menuju Kaidah Keterikatan
Stimulasi Rasa Tunggal Stimulasi ke Segala Penjuru
8 (beberapa panca indera) (semua Panca indera)
Alat Tunggal (papan tulis) Alat Multimedia (berbagai
9 peralatan teknologi pendidikan)
10 Hubungan Satu Arah Kooperatif

16
Penyempurnaan Pola Pikir (lanjutan)
11 Produksi Masa (siswa Kebutuhan Pelanggan (siswa
memperoleh dokumen yg mendapat dokumen sesuai dgn
sama) ketertarikan sesuai potensinya)
12 Usaha Sadar Tunggal Jamak (keberagaman inisiatif
(mengikuti cara yang individu siswa)
seragam)
13 Satu Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Disiplin Jamak
Bergeser (mempelajari satu (pendekatan multidisiplin)
sisi pandang ilmu)
14 Kontrol Terpusat Menuju Otonomi dan Kepercayaan
(kontrol oleh guru) (siswa diberi tanggungjawab)
15 Pemikiran Faktual Kritis (membutuhkan pemikiran
kreatif)
16 Penyampaian Pengetahuan Pertukaran Pengetahuan (antara
(pemindahan ilmu dari guru dan siswa, siswa dan siswa
guru ke siswa) lainnya)

17
PENYEMPURNAAN KURIKULUM

MENGAPA HARUS DILAKUKAN?

PENTING

GENTING
YANG TELAH TERSEDIA BERKAITAN DENGAN
KTSP 2013
• Kurikulum Mulok Bahasa Daerah
• Silabus
• Buku Pegangan Siswa “Sastri Basa” untuk SMK/SMA
(diunduh dindik.jatimprov.go.id atau FB AGUBADA)

“BELUM PERNAH DIREVISI”


KTSP 2013 REVISI 2017
• Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional tapi
tetap Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional.
• Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata
pelajaran hanya Agama dan PPKn namun KI tetap
dicantumkankan dalam penulisan RPP.
• Jika ada 2 nilai praktik dalam 1 KD , maka yang diambil adalah
nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai keterampilan dalam 1 KD
ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata2.
untuk pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian akhir
semester itu sama.
• Pendekatan scientific 5M bukanlah satu2 nya metode saat
mengajar dan apabila digunakan maka susunannya tidak harus
berurutan.
• Silabus kurtilas edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom. Yaitu
KD, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.
• Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian
harian, UAS menjadi penilaian akhir semester untuk semester
1 dan penilaian akhir tahun untuk semester 2. Dan sudah
tidak ada lagi uts, langsung ke penilaian akhir semester.
• Dalam RPP, tidak perlu disebutkan nama metode
pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam
bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika ada).
• Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan
dalam bentuk predikat dan deskripsi.
• Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya
siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah
nilai yang dicantumkan dalam hasil.
IMPLIKASI
• Mengintergrasikan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) didalam pembelajaran.
Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter,
yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong
royong, dan integritas.
• Mengintegrasikan literasi; keterampilan abad
21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative,
Critical thinking, Communicative, dan
Collaborative);
• Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skill).
HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam,
memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program
dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan
sampai sekarang. Pengintegrasian dapat berupa :
1) Pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar
sekolah (masyarakat/komunitas);
2) Pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler;
3) Pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan
masyarakat;
PROBLEMATIKA DI SMK (SMA)
• Belum pernah melakukan revisi KTSP (kendala pada
siapa yang memayungi kegiatan ini)
• Antar wilayah kabupaten/ kotamadya belum “satu
kata” dalam menjalankan Mulok Wajib.
• Pemenuhan tenaga guru/ Pengamanan DAPODIK
(Usulan tunjangan khusus)

• CATATAN:
“Ini problem semua propinsi yang berusaha
mempertahankan eksistensi Mulok Bahasa Daerah”.

Anda mungkin juga menyukai