Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus
Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus
PADA NEONATUS
PENDAHULUAN
• Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menilai
status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi
baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu
pulang dari rumah sakit.
• Dilakukan sesaat sesudah bayi lahir pada saat
kondisi/suhu tubuh stabil dan setelah
dilakukan pembersihan jalan nafas/resusitasi,
pembersihan badan bayi, perawatan tali pusat
dan bayi ditempatkan ditempat yang hangat.
TUJUAN
• Menilai status adaptasi atau penyesuaian
kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan
ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi.
• Langkah-langkah pemeriksaan :
A. ANTROPOMETRI
1. Berat Badan
• Berat normal : 2500 – 3500 gr
• Jika <2500 bayi mengalami
BBLR dan jika > 3500 maka
bayi dimasukkan kelompok
macrosomia
• Cara : untuk interval lahir-36
bulan, bayi/ anak ditimbang
tanpa pakaian Spring scale
2. Panjang Badan
• Panjang badan bayi normal 45 – 50 cm
• Untuk interval lahir-36 bulan, bayi diukur
dengan posisi tiduran tanpa sepatu
• Pengukuran dilakukan oleh 2 orang
3. Lingkar Kepala
• menggambarkan pertumbuhan (ukuran) otak,
karena hanya sebagian kecil bergantung
kepada tebal tulang tengkorak dan kulit kepala
• pengukuran lingkar kepala berguna untuk
mendeteksi kelainan seperti makrosefalus
atau mikrosefalus
• Ukuran otak meningkat pesat pada tahun
pertama, sehingga saat itu lingkar kepala lebih
menggambarkan usia
• Lingkar kepala normal 33 – 35 cm
• Ukuran-ukuran kepala bayi
a. Sub Occipito bregmatika (32 cm)
dari foramen magnum ke UUB
b. Fronto occipitalis (34 cm)
dari pangkal hidung ke titik yang terjauh pada
belakang kepala
c. Mento occipitalis (35 cm)
dari dagu ke titik terjauh dari belakang kepala
1. RAMBUT
- Warna
- Kebersihan
- Penyebaran
- Tekstur
- Tipis/tebal
- Mudah dicabut
2. KEPALA
Bentuk :
- simetris atau tidak
- makrocephalus /mikrochepalus
Massa : ada atau tidak
Jika ada amati apakah caput succedaneum
atau cephal hematum
Caput succedaneum : oedema pada kulit kepala, lunak dan tidak berfluktuasi,
batas tidak tegas, menyeberangi sutura dan akan hilang dalam beberapa hari.
Inspeksi :
• Bentuk
• Ada/tidaknya secret
• Warna sclera
• Warna konjungtiva
• Reflek pupil
• Ada/tidaknya strabismus
Palpasi
• Meraba palpebra
Perkusi
• Melakukan tes reflek glabella
5. Hidung
• Bentuk
- Kaji bentuk, kesimetrisan dan lebar hidung.
• Pernafasan
- Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus
diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas karena
atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel
yang menonjol ke nasofaring
- Periksa adanya pernapasan cuping hidung, jika cuping hidung
mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan
• Kebersihan
- Periksa adanya sekret yang mukopurulen dan berdarah
• Septum nasal
- periksa apakah ada deviasi septum nasi atau tidak
6. Mulut
• Kesimetrisan
• Mukosa
• Warna
• Kelainan pada bibir (bibir sumbing)
• Ada/tidaknya stomatitis
• Reflek sucking
• Reflek swallow
• Reflek rooting
Lidah
• Bentuk
• Warna
• Ada/tidaknya jamur
Palatum
• Kelainan pada palatum
Gusi
• Ada/tidaknya stomatitis
7. Telinga
• Amati Kesimetrisan, Warna dan Kelengkapannya.
Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan
lengkungan yang jelas dibagian atas
• Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang
letaknya rendah (low set ears) terdapat pada
bayi yang mengalami sindrom tertentu.
• Periksa Tekstur daun telinga. Pada bayi cukup
bulan, tulang rawan sudah matang
• Periksa keadaan membrane timpani, kebersihan
telinga, dan obstruksi
8. Leher