Anda di halaman 1dari 48

Imelda Diana M, SST., SKM., M.

Keb
1. Pengumpulan data

a.Pengkajian fisik
BBL
b.Penampilan dan
perilaku BBL
Pengumpulan Data
• Adalah melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data
yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir.
• Pengkajian pada BBL :
– Pengkajian segera setelah bayi lahir
– Pengkajian keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam
keadaan normal atau mengalami komplikasi
• Pengkajian segera setelah bayi lahir, bertujuan untuk mengkaji
adaptasi BBL dari kehidupan dalam uterus-----PENILAIAN
SELINTAS, PENILAIAN APGAR
• Pengkajian keadaan fisik bertujuan untuk memastikan bayi
dalam keadaan normal.
Pengkajian/Penilaian
Segera Setelah Bayi Lahir
• Penilaian selintas :
 Apakah menangis kuat dan/bernapas tanpa
kesulitan ?
 Apakah bergerak dg aktif atau lemas ?

!!! Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas


lakukan resusitas
Pengkajian/Penilaian
Segera Setelah Bayi Lahir
 penilaian selintas
• Bunyi jantung menit pertama 180x/mnt,
kemudian menurun sampai 140-120x/mnt
• Pernapasan pertama 80x/mnt, kemudian
menurun sampai 60-30x/mnt
• Suhu badan 36,5-37,5oC
Pada suhu 25oC BBL akan kehilangan
panas sebanyak 200kalori/kg BB/menit
Penimbangan BB
Pengukuran PB
• Diameter fronto oksipitalis
33 – 35 cm
• Diameter mento oksipitalis
±35 cm
• Diameter sub oksipito
bregmatika ±32 cm
8. Kepala&Leher
1. Kulit 9. Bahu, Lengan&
2. Muka Tangan
3. Mata 10. Dada
4. Telinga 11. Perut
5. Hidung 12. Punggung&Anus
6. Mulut 13. Genetalia
14. Ekstremitas
• Normal : kemerahan, verniks kaseosa (+),
lanugo (-)
• Pucat : anemia
• Kuning : inkompabilitas darah ibu dan bayi,
sepsis
• Biru : asfiksia, kelainan jantung
• Perdarahan : pada kulit kepala karena tekanan
saat kelahiran
• Raba kepala sepanjang garis sutura dan fontane, apakah
ukuran dan tampilan normal
 Sutura yang berjarak lebar mengidentifikasikan bayi
preterm, moulding yang buruk atau hidrocefalus
• Raba fontanel
 Fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau
hidrocefalus
 Fontanel yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali
 Fontanel yang menonjol terjadi akibat tekanan
intrakranial
 Fontanel yang cekung terjadi akibat dehidrasi
• Periksa terhadap adanya trauma kelahiran
 Caput suksedenum
 Sefal hematom
 Perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang
tengkorak
• Perhatikan adanya kelainan kongenital
 Anensefali
 Mikrosefali
• Perhatikan kesimetrisan wajah
– Wajah tampak asimetris disebabkan posisi di intra
uterin
• Perhatikan kelainan wajah yang khas
– Sindrom down
• Perhatikan kelainan wajah akibat trauma lahir
– Laserasi
• Periksa mata
– Perhatikan jumlah mata, letak mata, adanya
strabismus, adanya glukoma kongenital, katarak
kongenital (pupil berwarna putih)
• Periksa adanya trauma
– perdarahan konjungiva atau retina

• Periksa adanya sekret pada mata


– Jika terdapat sekret mengindikasikan adanya
konjungtivitis oleh kuman gonokokus yang dapat
menyebabkan kebutaan
• Periksa hidung
Kaji bentuk dan lebar hidung (bayi cukup bulan
>2,5cm)
Kaji pernapasan hidung (bernapas harus melalui
hidung)
 Jika bernapas melalui mulut kemungkinan adanya
obstruksi jalan napas karena atresia koana bilateral,
fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang
menonjol ke nasofaring
– Periksa adanya pernapasan cuping hidung
(menunjukan adanya gangguan pernapasan)
• Periksa mulut
 Bibir bayi harus berbentuk dan simetris,
ketidaksimetrisan menunjukan adanya palsi wajah
 Periksa adanya labiaskizis, gigi, ranula (kista lunak
dari dasar mulut)
 Periksa keutuhan langit-langit
 Periksa lidah apakah membesar atau sering
bergerak
Bayi dg tekanan intrakranial meninggi sering
kali lidahnya keluar masuk (tanda foote).
• Periksa telinga kanan dan kiri
 Perhatikan jumlah, bentuk dan posisinya
 Daun telinga yang letaknya rendah terdapat
pada bayi yang mengalami sindrom tertentu
(pierre-robin)
 Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel
hal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas
ginjal.
• Pemeriksaan leher
 Jika terdapat keterbatasan pergerakan
kemungkinan adanya kelainan tulang leher
 Periksa adanya trauma leher yang menyebabkan
kerusakan pada fleksus brakhialis
 Raba apakah terdapat pembesaran kelenjar tiroid
dan vena jugularis
 Adanya lipatan kulit yang berlebihan dibagian
belakang menunjukan adanya trisomi 21.
• Periksa klavikula
 Raba klavikula untuk memastikan tidak ada
fraktur
• Periksa tangan
 Kedua tangan harus sama panjang, bebas
bergerak, jumlah jari (apakah ada polidaktili atau
sindaktili), telapak tangan harus dapat terbuka.
• Periksa dada
 Perhatikan kesimetrisan gerakan dada saat
bernapas, jika tdk simetris kemungkinan tejadi
pneumothoraks, paralisis diafragma, atau hernia
diafragma
 Pernapasan yang normal dinding dada dan
abdomen bergerak secara bersamaan
 Perhatikan putting susu, pada bayi aterm putting
sudah terbentuk dan simetris
 Jika tampak payudara membesar hal ini adalah
keadaan normal
• Abdomen harus tampak bulat dan begerak
secara bersamaan dengan gerak pernapasan
dada
 Kaji adanya pembengkakan
 Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat
hernia diafragmatika
 Jika perut bucit kemungkinan hepato-spleno-
megali atau tumor lainnya
 Jika perut kembung kemungkinan adanya
enterokolitis vesikalis, omfalokel, atau ductus
omfaloentriskus persisten
• Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4cm dan lebar 1-
1,3cm
 Periksa posisi lubang urethra
 Periksa adanya hipospadia dan epispadia
 Palpasi skrotum untuk memastikan jumlah testis ada dua
dan sudah masuk kedalam skrotum
• Pada bayi perempuan aterm labia mayora menutupi
labia minora, lubang urethra terpisah dengan lubang
vagina
 Jika tampak sekret yg berdarah dari vagina hal ini adalah
normal disebabkan oleh hormon ibu (withdrawl bedding)
• Periksa adanya kelainan atresia ani, kaji posisinya,
mekonium keluar pada 24 jam pertama
• Jika sampai 48 jam belum keluar kemungkinan
adanya mekonium plug sindrom, megakolon, atau
obstruksi saluran pencernaan
• Periksa spinal apakah tedapat sfina bifida,
pembengkakan, lesung atau becak kecil berambut yg
dapat menunjukan adanya abnormalitas medula
spinalis atau kolumna vetebralis
• Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki
• Periksa panjang kedua kaki
• Kedua tungkai harus bebas bergerak, jika
gerakan kurang kemungkinan terdapat trauma
(fraktur, kerusakan neurologis)
• Periksa jari kaki atapak terdapat polidaktili
atau sindaktili atau andaktili
Refleks yaitu gerakan yang tejadi secara otomatis
dan spontan tanpa disadari pada bayi normal
Terdiri dari abduksi dan extensi lengan
yaitu gerakan seperti memeluk
bila dirangsang.
Dapat ditimbulakan dengan memegang
tangan bayi dan mengangkatnya dg
perlahan-lahan sedikit di atas meja.
Akan hilang sekitar umur 3 atau 4 bulan
Garakan mencari apabila diletakkan benda
di sekitar mulutnya dan kemudian
akan menghisapnya
Adalah gerakan menghisap dan menelan
Gerakan fleksi jari tangan (graps) dan
kaki (plantar) apabila meletakkan sesuatu
pada telapak kaki atau tangan.

Setelah usia 4 bulan reflek ini


akan menghilang
Gerakan menahan leher
apabila diangkat dari
posisi tidur / terlentang
Startle Refleks
• Adalah reaksi emosional berupa hentakan dan
gerakan seperti mengejang pada lengan dan
tangan sering di ikuti dengan tangis
Stapping Refleks
• Adalah refleks kaki secara spontan apabila
bayi diangkat tegak dan kakinya satu persatu
disentuhkan pada satu dasar maka bayi seolah-
olah berjalan
Tulang cranium bayi tidak menyatu
sehingga memungkinkan terjadi
moulding dan saling tumpang tindah.
Hal ini memudahkan lewatnya kepala
melalui jalan lahir.
Penutupan dari ubun-ubun posterior
Terjadi pada usia sekitar 6 minggu,
sementara ubun-ubun anterior
menutup antara 17 -19 bulan
Lingkar dada bayi akan lebih kecil
dari lingkar perutnya
Faeses pertama kali akan
terdiri dari meconium yang
kelihatan hijau, meconium
harus keluar 24 jam pertama
BBL biasanya BAK terus menerus
karena otot Dalam vasika urinarianya
belum terlatih dan akan keluar dalam
24 jam pertama. Bayi tidak bisa menahan
urin dalam waktu lama
(lebih dari beberapa menit),
Warna rambut saat lahir tidak permanen.
rambut halus/lanugo akan
segera hilang segera setelah lahir
Baik bayi laki-laki maupun bayi perempuan
terkadang mempunyai payudara dikerenakan
pengaruh hormone.
Pada bayi perempuan normalnya labia mayora
sudah menutupi labia minora
Pada bayi laki-laki testis sudah turun ke dalam
skrotum
Bayi tidak mampu membuka matanya
terus menerus karena tekanan pada kepala
selama kelahiran. Bayi dapat melihat dengan
jelas dalam jarak 20 – 25 cm
tetapi tidak bisa memfokuskan kedua
matanya pada saat bersamaan yang
menyebabkan mata BBL seperti strabismus

Anda mungkin juga menyukai