Anda di halaman 1dari 18

PERKEMBANGAN

HUMAS
DI INDONESIA
Sejarah Perkembangan Humas
di Indonesia
Humas dalam arti modern mulai mendapat tempat yang layak
dalam banyak perusahaan di Indonesia, demikian pula pada
instansi-instansi pemerintah. Karena belum lama dikenal di
Indonesia, maka banyak orang menganggap Public Relations
sebagai pekerjaan yang sepele.

Anggapan ini merupakan suatu kekeliruan karena di zaman


modern setiap usaha yang akan mencapai keberhasilan haruslah
mendapat dukungan dari masyarakat. Untuk itu hubungan
masyarakat memegang peranan penting sekali.
Tiga puluh tahun yang lalu di Indonesia hubungan masyarakat
hanya di kenal di perusahaan-perusahaan Amerika seperti
Stanvac, Caltex atau Shall.

Sedangkan instansi-instansi pemerintah belum lagi mempunyai


bagian hubungan masyarakat atau kalaupun ada hanyalah bagian
kecil berada di bawah Sekretariat Departemen Penerangan yang
kala itu namanya masih Kementrian Penerangan. Bagian yang
sekarang di sebut Direktorat Hubungan Masyarakat, waktu itu
masih disebut Hubungan Pers
Pada awal dasawarsa enam puluhan, hubungan masyarakat
mulai mendapat tempat yang layak yakni dengan Keputusan
Perdana Menteri Djuanda (Menteri Pertama RI) yang
menekankan bahwa di setiap perusahaan negara dan Badan
Pengelolaan Umum (belum BUMN )perlu dibentuk biro
hubungan masyarakat.
Hal ini erat sekali kaitannya dengan mulai dikenalkannya
“Manajemen Modern”. Dengan perkembangan manajemen
modern di Indonesia, serta pertumbuhan ilmu komunikasi
dan juga sejalan dengan perkembangannya perusahaan-
perusahaan dan industri-industri besar, mendorong
tumbuhnya hubungan masyarakat menjadi satu fungsi
manajemen yang penting.
Satu organisasi profesi yang menghimpun para praktisi
kehumasan Relations telah terbentuk sejak tanggal 15
Desember 1972 dan disebut “PERHUMASAN” , sedangkan
para praktisi kehumasan Relation instansi-instansi
pemerintah tergabung dalam wadah “BAKOHUMAS” atau
Badan Koordiasi Public Relations. Ini semua membuktikan
bahwa hubungan masyarakat telah disadari kehadiran serta
gunanya bagi pertumbuhan usaha baik di bidang
perdagangan, industri maupun instansi-instansi pemerintah
atau organisasi swasta.
Dari praktik-praktik
yang memperlihatkan
adanya konsep-
konsep Public
Relations dibutuhkan
oleh kebutuhan-
kebutuhan dunia
modern yang
semakin kompleks.
• Meskipun terdapat perbedaan mengenai sejak kapan dimulainya
praktek humas, namun yang sama pendapatnya ialah bahwa humas
merupakan bagian integral dari pemerintahan, dan gejala-gejalanya
yang kemudian menjadi unsur-unsur penting bagi konsep humas
diakui sudah ada sejak manusia ada. Gejala-gejala tersebut adalah
hubungan antara seseorang dengan orang lain, hasrat seseorang
untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain, upaya seseorang
untuk mempengaruhi oranglain, anjuran seorang pemimpin kepada
pengikutnya, ajakan seorang penguasa kepada rakyatnya, dan
sebagainya.
GEJALA-GEJALA HUMAS
• Secara kodratiah seseorang tidak dapat hidup sendiri. Ia akan mencari
orang lain untuk dijadikan teman hidup dalam rangka memenuhi
dorongan hatinya, yang secara naluriah terdiri atas kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
1. Gejala karena naluri perjuangan hidup

2. Gejala karena naluri mempertahankan diri

3. Gejala karena naluri melanjutkan keturunan


MENGAPA HUBUNGAN MASYARAKAT DIPERLUKAN?

• 1. Peralihan kehidupan gilda ke kehidupan pabrik


• Timbulnya pasar diberbagai kota menyebabkan kota-kota tersebut
semakin ramai oleh orang-orang yang berdatangan dari tempat-tempat
sekitarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, kota-kota menjadi pusat
industri yang memproduksi barang-barang, selain untuk memenuhi
kebutuhan penduduk setempat, juga bagi penduduk kota atau daerah
lainnya.
• 2. Pertentangan antara majikan dan buruh
• Kemajuan teknologi pada abad ke-15 sampai abad ke-18 menyebabkan
terpisahnya perniagaan dari industri. Bengkel-bengkel tidak lagi
sekaligus menjadi toko karena bengkel telah berubah menjadi pabrik,
yang berarti telah menyedot tenaga kerja dalam jumlah yang banyak.
• Akibat dari situasi yang dipaparkan di atas adalah perubahan sifat dan
kualitas hubungan antara manusia. Buruh merupakan golongan yang
harus tunduk kepada pimpinan pabrik yang dengan disiplin yang keras
harus menyesuaikan pekerjaannya kepada irama produksi. Timbullah
dua kelas yang dipisahkan oleh jurang yang semakin menganga. Kelas
atas adalah kaum kapitalis borjuis yang semakin gemuk, yang ingin
mencapai tingkat kebangsawanan dalam masyarakat. Dan kelas bawah
adalah para pekerja pabrik yang hidup dalam serba ketidakcukupan,
yang dianggap makhluk hina dalam masyarakat. Kaum kapitalis
menghendaki kaum buruh bekerja selama mungkin dengan upah
sesedikit mungkin; sebaliknya yang diinginkan kaum buruh bekerja
sesingkat mungkin dengan upah sebesar mungkin.
• Untuk menciptakan dan membina suasana yang harmonis itu
diperlukan suatu kegiatan yang kalau perlu melembaga. Kegiatan dan
lembaga untuk keperluan itulah yang dikelak kemudian hari
dinamakan  public relations atau hubungan masyarakat.
• Jika dilihat kemajuan zaman sekarang, semakin dibutuhkannya
kehadiran PR dalam suatu organisasi, lembaga, perusahaan, berbagai
faktor diperlukan adanya PR karena:
• 1. dinamika organisasi / perusahaan semakin besar dan berkembang
• 2. Persaingan antara organisasi / perusahaan makin ketat
• 3. Tuntutan, keinginan dan harapan public terhadap pelayanan
pemenuhan kebutuhan informasi makin tinggi
• 4. Publik semakin kritis, mereka tidak mau kepentingannya terganggu
• 5. Perkembangan teknologi komunikasi yang luar biasa
• 6. besarnya pengaruh opini public, sikap, perilaku,citra dan reputasi
public pada stabilitas perusahaan.
• 7. Pengaruh media massa konvensional, media massa online, media
sosial, terhadap pembentukan opini public dalam suatu lembaga
• 8. suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri
tanpa dukungan dan citra public positif yang berkaitan dengan
aktivitas dan perkembangan organisasi/ perusahaan.
DARI KONSEP KE PROFESI HUBUNGAN
MASYARAKAT

• Terkonsepsinya humas itu berkat pemikiran dan kegiatan yang


dilakukan oleh para cendekiawan, antara lain Ivy L. Lee, Paul Garret,
T.J. Ross, Eric Johnston, Arthur W. Page, Carl Byoir, dan Verne
Burnett.
• 1. Ivy Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat
• Diantara tokoh-tokoh Humas yang disebutkan di atas, Ivy Ledbetter
dianggap sebagai the father of public relations yang telah memikirkan
dan mempraktekkan Humas secara konsepsional. Dianggapnya Ivy
Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat ialah karena dengan
konsepsinya ia berhasil mengembangkan Humas yang oleh para
cendekiawan kemudian dijadikan landasan untuk dimekarkan dan
dijadikan objek studi ilmiah.
• Pada waktu itu Lee adalah seorang wartawan surat kabar. Timbulnya
pemogokan para pekerja yang mengancam kelumpuhan industri batu
bara itu, menyebabkan munculnya gagasan pada benak Lee untuk
menengahinya bagi keuntungan kedua belah pihak, yakni para
industriawan dan para pekerja.

• . Gagasannya itu ditawarkannya kepada pimpinan industri batu bara


dengan persyaratan sebagai berikut :
• Syarat pertama : ia diberi kedudukan dalam manajemen puncak (top
management)
• Syarat kedua : ia diberi wewenang penuh untuk menyebarkan semua
informasi faktual yang patut diketahui khalayak.
• 2.Deklarasi asas-asas
• Gagasan Lee yang ditampilkan ketika ia akan mulai menggarap
pekerjaannya itu, ialah apa yang ia namakan declaration of principles
(deklarasi asas-asas) yang pada hakikatnya menyatakan bahwa
khalayak tidak dapat diabaikan oleh manajemen industri dan dianggap
bodoh oleh pers.
• Apa yang dilakukan oleh Lee itu bagi orang-orang Amerika yang
hidup di masa kini adalah soal biasa, akan tetapi bagi mereka yang
hidup di awal abad ke-20 merupakan hal yang sensasional. Lee
menunjukkan bahwa, jika kita memberikan informasi yang wajar
tanpa menyembunyikan kebenaran kepada pers selaku wakil
masyarakat dan menaruh kepercayaan kepadanya, maka pers dan
masyarakat akan memberikan penilaian yang jujur dan adil.
• Keberhasilan Ivy Lee itulah yang menyebabkan ia diakui oleh para
ahli sebagai “Bapak Hubungan Masyarakat”, sebagai pemrakarsa,
perintis, pelaksana, dan pembina humas. Ia dikenal pula sebagai orang
yang pertama kali menggunakan istilah publicity (publisitas) dan
advertising (periklanan) sebagai kegiatan dalam ruang lingkup humas.

Anda mungkin juga menyukai