Anda di halaman 1dari 14

KALA DAN ASPEK

NAUFAL MUHAMMAD
043118036
PENGERTIAN SINTAKSIS

Sintaksis atau ilmu nahu adalah ilmu mengenai


prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat
dalam bahasa alami. Sintaksis juga digunakan
untuk merujuk langsung pada peraturan dan prinsip
yang mencakup struktur kalimat dalam bahasa
apapun.
KALA

Kala atau tenses dalam bahasa jepang disebut


dengan 時制 (jisei) atau テンス adalah kategori
gramatikal yang menyatakan waktu terjadinya
suatu peristiwa atau berlangsungnya suatu aktifitas
dengan bertitik tolak dari waktu saat kalimat
tersebut diucapkan.
FUNGSI KALA
Kala berfungsi untuk menegaskan kegiatan verba yang
dilakukan, menunjukkan waktu keadaan/tindakan yang
diungkapkan oleh verba pada saat penuturan.

Waktu terjadinya peristiwa atau aktifitas tersebut ada tiga :


a. Waktu sebelumnya yang telah berlalu ( 過去’ kako’)
b. Waktu saat berbicara ( 発話時’ hatsuwaji’)
c. Waktu yang akan datang ( 未来’ mirai’)
Dalam bahasa Jepang, untuk menyatakan kala lampau-sekarang-
mendatang ( 過去 , 現在 , 未来 ‘ kako-genzai-mirai’) hanya
digunakan tiga bentuk verba saja.
Contoh penggunaan ketiga bentuk verba tersebut dalam menyatakan
kala dalam kalimat :
1. (Kala akan)
私は今夜テレビを見ます。
(Saya nanti malam akan nonton TV)
2. (Kala kini)
私は今テレビを見ています。
(Saya sekarang sedang nonton TV)
3. (Kala lampau)
私は今朝テレビを見ました。
(Saya tadi pagi nonton TV)
KALA DALAM KALIMAT MAJEMUK
Dalam anak kalimat, kala lampau tidak selalu dinyatakan dengan verba bentuk
lampau, atau sebaliknya kala akan tidak selalu dinyatakan dengan verba bentuk
akan. Contoh :

1. 日本へ行くとき、カメラを買った。
Nihon e iku toki, kamera o katta.

2. 日本へ行ったとき、カメラをかった。
Nihon e itta toki, kamera o katta.

3. 日本へ行くときカメラを買う。
Nihon e iku toki, kamera o kau.

4. 日本へ行ったとき、カメラを買う。
Nihon e itta toki, kamera o kau.
KALIMAT YANG TIDAK MEMILIKI SISTEM KALA

Tidak setiap kalimat dalam bahasa jepang berhubungan dengan kala,


ada juga kalimat yang sama sekali tidak berkaitan dengan kala.
Meskipun kalimat tersebut merupakan kalimat yang menyatakan
suatu perbuatan. Kalimat seperti ini disebut dengan choujisei ( 超時
制 ) atau contohnya seperti ini :

1. 蟹は横に歩く。
Kani wa yoko ni aruku.

2. 日本に富士山がある。
Nihon ni Fuji-san ga aru.
ASPEK

Aspek adalah kategori gramatikal dalam


verba yang menyatakan kondisi suatu
perbuatan atau kejadian apakah baru dimulai ,
sedang berlangsung, sudah selesai atau
berulang-ulang.
MACAM MACAM CARA UNTUK MENYATAKAN ASPEK

 Untuk menyatakan akan dimulainya suatu kegiatan, digunakan


verba bentuk kamus: RU+TOKORO DA.

 Untuk menyatakan dimulainya kegiatan, bisa juga digunakan sufik


HAJIMERU atau DASU dan sebagainya.

 Untuk menyatakan sedang berlangsungnya kegiatan, digunakan


verba bentuk TE+IRU+TOKORO DA, atau sufik TSUZUKERU
dalam verba majemuk, dan sebagainya.
MACAM MACAM CARA UNTUK MENYATAKAN ASPEK

 Untuk menyatakan berakhir atau hasil dari suatu


kegiatan, digunakan verba bentuk TA+BAKARI,
TA+TOKORO, atau TE+ARU, TE+IRU,
TE+SHIMATTA dan sebagainya.

 Untuk menyatakan suatu perubahan, digunakan verba


bentuk TE+IKU, atau TE+KURU.
ASPEK YANG MENGGUNAKAN VERBA BENTUK TE

 TE IRU (~ て いる )
私は日本語を勉強している。
Saya sedang belajar bahasa jepang
 TE KURU dan TE IKU (~ て くる , ~ て いく )

ボールペンを家に持ってくるのですか ?
Apa kamu (pulang) membawa pensil ke rumah?
ボールペンを学校に持っていくんですか ?
Apa kamu (pergi) membawa pensil ke sekolah?
 TE ARU (~ て ある )

この手紙は漢字で書いてある。
Surat ini tertulis menggunakan kanji.
ASPEK YANG MENGGUNAKAN VERBA BENTUK
TE
 TE OKU (~ て おく )
山田さんはやっておくそうです。
Sepertinya yamada-san akan melakukannya.

 TE SHIMAU (~ て しまう )
財布を落としてしまいました。
Saya telah menjatuhkan dompet saya.
KESIMPULAN

Bahasa Jepang memiliki dua jenis kala yaitu kala bukan


lampau (non-past tense) dan kala lampau (past tense).
Perubahan kala ditandai dengan perubahan secara
morfologis pada kosakata predikat kata kerja, kata sifat
ataupun kata benda. Sedangkan aspek dalam bahasa Jepang
juga bisa ditandai dengan kosakata pada kata kerjanya.
終わりました

ありがとう ございます

Anda mungkin juga menyukai