Analisis Aspek Dan Kala Dalam Bahasa Jepang 22-1
Analisis Aspek Dan Kala Dalam Bahasa Jepang 22-1
Suwandi efendi
180610120003
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
1
ANALISIS ASPEK DAN KALA DALAM BAHASA JEPANG
Kala dan aspek dalam bahasa Jepang merupakan hal yang sulit untuk dipilah-pilah, karena
perbuatan atau kejadian lampau atau selesai, sedang atau mesih berlansung, dan akan atau belum
dilakukan yang kebanyakan diekspresikan dengan menggunakan verba bentuk TE IRU atau TA.
kala atau tense dalam bahasa Jepang disebut dengan jisei atau tensu. Kala adalah kategori
gramatikal yang menyatakan waktu terjadinya suatu peristiwa atau berlangsungnya suatu
aktifitas denfan bertitik tolak dari waktu saat kalimat tersebut diucapkan. Jika waktu berbicara
(hatsuwaji) atau waktu mengucapkan kalimat tersebut diumpamakan dengan waktu sekarang
(saat ini), maka waktu terjadinya peristiwa atai aktivitas tersebut ada tiga, yaitu waktu
sebelumnya atau yang telah berlalu (kako) <lampau>, waktu saat berbicara (genzai) <sekarang>,
時間/waktu
発話時/saat berbicara
Fungsi Kala
Kala berfungsi untuk menegaskan kegiatan verba yang dilakukan, menunjukkan waktu
2
keadaan/tindakan yang diungkapkan oleh verba pada saat penuturan.
a. Bentuk akan
b. Bentuk lampau
Verba bentuk lampau di dalamnya mencakup bentuk halus, yakni bentuk MASHITA dan
MASENDESHITA.Verba bentuk biasa, yakni bentuk TA dan NAKATTA. Verba bentuk akan di
dalamnya mencakup bentuk kamus (RU), NAI, dan bentuk halusnya seperti bentuk MASU dan
MASEN, bahkan bentuk TE IRU pun termasuk ke dalam kategori ini. Jadi, berdasarkan pada
bentuk verbanya, kala dalam bahasa Jepang hanya ada dua macam, yakni kala lampau (過
Contoh penggunaan ketiga bentuk verba tersebut dalam menyatakan kala dalam kalimat tunggal :
2. 田中さんはメガネをかけています。(kala kini)
3
Untuk menyatakan kala sedang tidak harus menggunakan verba bentuk TE + IRU melainkan
bisa juga dinyatakan dengan verba bentuk akan yang lain, seperti bentuk kamus atau bentuk
3. ワンさんは昨日勉強しました。(kala lampau)
1. 私は去年兄と日本へ来ました。
2. キムさん明日お姉さんと日本へ行きます。
(kim besok akan pergi ke jepang bersama kakak) (manabou:,vol.12005:46)
Verba bentuk MASU (=RU) digunakan untuk menyatakan kala akan (mirai)
3. 貴方はそのことが分かりますか。(manabou,vol.2:2005:104)
4. 東京の生活はどうですか。(manabou,vol.1:2005:71)
5. お菓子を作ることができますか。(manabou,vol.1:20015:134)
genzai).Kala lampau dinyatakan dengan verba bentuk MASHITA (TA), digunakan untuk
menyatakan kejadian atau perbuatan yang telah berlalu. Bentuk MASU (RU), digunakan untuk
verba bentuk RU (MASU) adalah verba yang mengatakan arti keberadaan sesuatu benda,
kemampuan, pemikiran, keadaan dan sejenisnya, seperti verba : ある (aru) 、いる (iru) 、できる
verba bentuk TE + IRU adalah verba yang menyatakan suatu aktivitas yang ada batas
Dalam anak kalimat, kala lampau tidak selalu dinyatakan dengan verba bentuk lampau, atau
sebaliknya kala akan tidak selalu dinyatakan dengan verba bentuk akan.
1. 学校へ来るとき、ロービーで山田先生に会いました。
5
2. 学校へ来た時、ロービ―で山田先生に会いました。
3. 学校へ来るとき、ロービ―で山田先生に会います。
4. 学校へ来た時、ロービ―で山田先生に会います。
(manabou,vol.1:2005:158)
Pada kalimat 1 dan 3 subjek telah bertemu yamada sensei di lobi sebelumnya.Sedangkan pada
kalimat 2 dan 4 subjek bertemu yamada sensei setelah datang ke sekolah. Lebuh jelas lagi dapat
1. kala lampau:
学校へ行くとき、山田先生に会いました。
過去 現在 未来
時間
学校へ行く ロービ―で山田先生に会う
2. kala lampau
6
学校へ行った時、ロービ―で山田先生に会いました。
過去 現在 未来
時間
ロービ―で山田先生に会う 学校へ行く
3. kala akan
学校へ行くとき、ロービ―で山田先生に会います。
過去 現在 未来
時間
ロービ―で山田先生に会う 学校へ行く
4. kala akan
学校へ行ったとき、ロービ―で山田先生に会います。
7
過去 現在 未来
時間
学校へ行く ロービ―で山田先生に会う
Dari contoh diatas, diketahui bahwa bentuk TA (lampau) dan benruk RU (kamus) dalam anak
kalimat, kedua-duanya digunakan tanpa dipengaruhi oleh bentuk kala dalam induk
kalimatnya.Jadi, apakah kala dalam induk kalimat tersebut kala lampau ataupun kala kini, tetap
Verba bentuk TA dan bentuk RU dalam anak kalimat tersebut juga bisa diikuti oleh kata yang
lainnya yang menyatakan waktu seperti mae dan ato. Seperti cotoh berikut:
1. 出かける前に、靴を磨きました。(manabou,vol.1:2005:155)
2. 犬を散歩をした後で、ご飯を食べます。(manabou,vol.1:2005:142)
過去 現在 未来
時間
8
Jadi, untuk anak kalimat yang menggunakan verba bentuk kamus (RU) dan bentuk lampau (TA),
tidak selalu bahwa verba bentuk kamus hanya untuk menunjukan kala akan, dan verba bentuk
lampau hanya untuk kala lampau saja, melainkan bias juga digunakan untuk kedua-duanya. Hal
ini disebabkan karena kata mae jika mengikuti verba bentuk kamus artinya kala lampau,
sedangkan kata ato jika mengikuti verba bentuk TA artinya kala kini.
Tidak setiap kalimat dalam bahasa jepang berhubungan dengan kala, ada juga kalimat yang sama
sekali tidak berkaitan dengan kala. Meskipun kalimat tersebut merupakan kalimat yang
menyatakan suatu perbuatan. Kalimat seperti ini disebut dengan choujisei (超時制) atau
1. 時計の針が回っている。(nihongogakushusho,jilid2:2007:26)
2. 水が流れます。(manabou,vol.1:2005:2005:170)
B. ASPEK
9
Aspek yaitu kategori gramatikal dalam verba yang menyatakan kondisi suatu perbuatan atau
kejadian apakah baru dimulai, sedang berlangsung, sudah selesai atau berulang-ulang. Dalam
bahasa Jepang, terdapat bermacam-macamcara untuk menyatakan aspek, antara lain sebagai
berikut.
a. Untuk menyatakan akan dimulainya suatu kegiatan, digunakan verba bentuk kamus:
RU+TOKORO DA.
b. Untuk menyatakan dimulainya kegiatan, bisa juga digunakan sufik HAJIMERU atau DASU
dan sebagainya.
TE+IRU+TOKORO DA, atau sufik TSUZUKERU dalam verba majemuk, dan sebagainya.
d. Untuk menyatakan berakhir atau hasil dari suatu kegiatan, digunakan verba bentuk
e. Untuk menyatakan suatu perubahan, digunakan verba bentuk TE+IKU, atau TE+KURU.
a. Shunkan-doushi
mengakibatkan terjadinya suatu perubahan dalam waktu singkat.Verba seperti ini tidak
digunakan untuk menyatakan suatu kebiasaan seseorang atau perbuatan yang dilakukan
Contoh:
結婚する
10
死ぬ
起きろ
開く
閉まる
b. Keizoku-doushi
Verba yang menyatakan suatu aktifitas atau kejadian yang memerlukan waktu tertentu,
dan pada setiap bagian waktu tersebut terjadi suatu perubahan. Sehingga waktu kapan dimulai
dan kapan berakhirnya aktivitas atau kejadian tersebut akan terlihat jelas.Biasanya disertai
Contoh:
書く
走る
開ける
閉める
c. Joutai-doushi
Verba yang menyatakan keadaan sesuatu, jika dilihat dari titik waktu tertentu, sama
sekali tidak akan terlihat terjadinya suatu perubahan. Tidak digunakan dalam bentuk TE+IRU, di
11
Contoh:
ある
いる
要る
できる
書ける
d. Danyonshi-Doushi
Verba yang menyatakan keadaan sesuatu secara khusus, dan selalu dinyatakan dalam
bentuk sedang (TE IRU). Pada verba inipun jika dilihat dari titik waktu tertentu, tidak akan
terjadi suatu perubahan , karena memang sudah menjadi suatu kondisi yang tetap.
Contoh:
優れる
聳える
似る
12
Verba bantu (hojo-doushi) yang mengikuti verba utama (hondoshi) bentuk TE yang
berhubungan dengan aspek, yaitu IRU,KURU,IKU,ARU, dan OKU. Setiap aspek tersebut
私はこの部屋を片付けています。(nihongogakushusho,jilid2:2007:7)
ドアが開いています。(manabou,vol.1:2005:171)
水が流れています。(manabou,vol.1:2005:170)
d) Pengalaman
私はそこで働いています。(manabou,vol.1:2005:173)
日本語の勉強をしています。(manabou,vol.1:2005:93)
彼は急いで出ていきました。(nihongogakushusho,jilid2:2007:4)
13
b) Proses terjadinya perubahan sesuatu
急におなかが痛くなってきた。(manabou,vol.2:2005:53)
空が曇って、天気が悪くなってきた。(manabou,vol2:2005:53)
今までずっと日本で暮らしてきました。(manabou,vol2:2005:53)
辞書は机の上に置いてあります。(manabou,vol.1:2005:172)
カルロスが作ってあるわよ。(manbou,vol.1:2005:173)
友達が来るので、ケーキを買っておきました。(manabou,vol.2:2005:64)
5. …TE SHIMAU(~)
この本はもう死んでしまいました。(manabou,vol.2:2005:62)
14
2)Perbuatan yang tidak disengaja (tidak diharapkan) terlanjur terjadi
電車の中に傘を忘れてしまいました。(manabou,vol.2:2005:62)
Aspek yang menggunakan jenis verba selain bentuk TE, di antaranya dengan
menggunakan sufik pada verba majemuk, atau menggunakan bentuk verba yang lainnya. Sufik
dalam verba majemuk yanh bisa digunakan untuk menyatakan aspek, yaitu: “…hajimeru,
untuk menyatakan dimulainya suatu kegiatan atau kejadian. Kakeru, tsuzukeru dan toosu
digunakan untuk menyatakan aspek sedang berlangsungnya suatu kegiatan/kejadian. Owaru dan
ageru/agaru digunakan untuk menyatakan aspek berakhir atau selesainya suatu kegiatan/kejadian.
Selain itu, untuk menyatakan dimulainya suatu kegiatan/kejadian bisa juga digunakan verba
bentuk ‘YOU/OU + TO SURU’, verba bentuk ‘RU + TOKORO’, atau verba bentuk
‘(MASU)+SOU DA’.
Masih ada cara lain untuk menyatakan tengah berlangsungnya suatu perbuatan/kejadian, seperti
verba bentuk TA selain digunakan untuk menyatakan kala lampau, bisa juga digunakan untuk
Contoh:
15
昨日勉強しましたか。 (manabou,vol.1:2005:39)
昨日勉強しない
昨日勉強していない
昨日勉強しなかった
もう朝ご飯を食べましたか。(manabou,vol.1:2005:53)
まだ食べない
まだ食べていない
まだ食べなかった
16
KESIMPULAN
Kala atau tenses dalam bahasa jepang disebut dengan 時制 (jisei) atau テンス adalah kategori
gramatikal yang menyatakan waktu terjadinya suatu peristiwa atau berlangsungnya suatu
aktifitas dengan bertitik tolak dari waktu saat kalimat tersebut diucapkan.
Kala berfungsi untuk menegaskan kegiatan verba yang dilakukan, menunjukkan waktu
Aspek dalam bahasa Jepang memandang pembentukan waktu secara internal didalam suatu
situasi, keadaan, kejadian atau proses. Dalam bahasa jepang memiliki peraturan tata bahasa
17
dalam menyatakan aspek tersebut, contohnya tabeteiru (sedang makan) yang bentuk kamusnya
taberu ( makan ).
Daftar Pustaka
Senmon Kyouiku. 2005. Manabou Nihongo. Vol.1. Jepang: Senmon Kyouiku Shuppan.
18