Anda di halaman 1dari 14

類義語

パクアン大学
2020 年 12 月 1 日
Kajian Linguistik Jepang
I. Cara mengidentifikasi Sinonim

a. Bagi penutur asli jika mendengar suatu kata, maka secara langsung dapat
merasakan bahwa kata tersebut bersinonim atau tidak.
b. Beberapa kata jika diterjemahkan ke dalam bahasa asing, akan menjadi
satu kata, misalnya kata 降りる、くだる、下がる、 dan 降る dalam
bahasa Indonesia dapat dipadankan dengan kata <turun>. Atau pada 開け
る dan  開く (membuka)
c. Dapat menduduki posisi yang sama dalam suatu
kalimat dengan perbedaan makna yang kecil.
Misalnya, pada kalimat ( 階段を上がる) dan
kalimat (階段をのぼる) sama – sama berarti
<menaiki tangga>
d. Dalam menjelaskan suatu makna, kedua-duanya bisa
digunakan secra bersamaan (sekaligus). Misalnya,
kata (光る)  dan (かがやく ) kedua-duanya
berarti <bersinar> bisa digunakan secara bersamaan
seperti pada 「星が光輝いている」 <bintang
bersinar cemerlang>
Contoh-contoh beberapa verba dalam bahasa
Jepang

 使う 用いる
 使用する 利用する
 やとう かぶる
 かける しめる
 きる はく
2. Cara menganalis Sinonim

 Untuk menganalis makna suatu kata, akan lebih baik dan lebih jelas
hasilnya jika dilakukan sambil membandingkannya dengan kata yang
dianggap bersinonim. Karena nantinya askan semakin jelas makna dari kata
tersebut, sehingga kekaburan dan keraguan tentang bagaimana persamaan
dan perbedaannya bisa diatasi.
Cara menaanalisis Sinonim

a. Menentukan objek yang akan diteliti


b. Mencari literatur yang relevan
c. Mengumpulkan jitsurei (contoh kongkrit)
d. Mengklasifikasikan setiap jitsurei
e. Membuat pasangan kata yang dianalisis
f. Melakukan analisis
g. Membuat kesimpulan
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika
menganalisi

1) Dalam membandingkan ruigigo sebaiknya dalam satu


kalimat yang sama, agar anlisis terpusat pada objek
tersebut. Misalnya, 「 ドアを開ける 」 Dengan
「ドアを開く」 lebih mudah dianalisis daripada 「ド
アを開ける」 dengan 「店を開く」
2) Harus menyajikan kalimat yang benar (yang
berpedoman pada jitsurei), dan kalimat yang salah (yang
tidak gramatikal) untuk mencari perbedaannya.  
3.   Unsur yang dianalisis dapat berupa distribusinya,
kelazimannya, nilai rasa yang disampaikannya,
makna dasar dan makna perluasannya, serta ragam
bahasanya misalnya apakan bahasa lisan atau tulisan
4. Untuk kata yang bisa menduduki jabatan predikat
seperti pada verba dan adjektiva, perbedaanya dapat
dilihat berdasarkan pada unsur subjek, objek,
partikel dan struktur yang digunakannya disamping
kondisinya.
Contoh analisis Verba あがる dan  のぼる

• persamaannya;:
a.Kedua verba tesebut pada dasarnya berarti <naik>
secara ruang dari bawah keatas.
b.Kedua verba tersebut bisa digunakan untuk
menyatakan ,<gerak perpindahan mendatar> dan
juga menyatakan <perubahan suatu keadaan>.
c.Kedua verba tersebut bisa digunakan dalam pola
kalimat “ をあがる / のぼる” Atau  にあがる / の
ぼる)
Perbedaan

 あがる lebih menekankan pada tempat tujuan (totatsuten) , sedangkan


noboru lebih menekankan pada tempat yang dilaluin (keiro)
 Subjek verba agaru bisa semua jenis benda , baik yang bergerak sebagian
saja ataupun keseluruhan, sedangkan subjek noboru terbatas pada benda
yang bergerak secara keseluruhan dengan kemampuan sendiri.
1. 子供たちが一階から二階に{あがった /* の
ぼった}
< Anak-anak naik dari lantai 1 ke lantai 2>
2. 漁民が海から船に{あがる /* のぼる}
< Nelayan naik dari laut ke kapal>
Verba のぼる tidak bisa digunakan dalam kalimat di
atas, karena akhir dari aktivitas tersebut, yaitu
subjek berada di lantai dua atau diatas kapal.
Kedua tempat tersebut merupakan titik akhir
(totatsuten), dan bukan merupakan tempat tujuan
(titik akhir).
I

3. 供たちが富士山に{ * あがる / のぼる}


<anak-anak naik ke gunung Fuji>
4. 猫が木に{ * あがる / のぼる}
<Kucing naik ke atas pohon>
Kedua contoh di atas, menggunakan pola kalimat yang
sama dengan contoh 1 dan 2 yaitu tempat diikuti ni.
Akan tetapi, pada contoh 3 verba あがる tidak bisa
digunakan. Hal ini karena gunung kata pohon dan
gunung fui tidak bisa dijadikan sebagai tempat atau
titik akhir dari gerak tersebut.
5. 猫が屋根に{アガッタ⁄ノボッタ}
 < Kucing naik ke atap>
6 .子供達が山に{ * ガッタ / ノボッタ}
  < Anak-anak naik ke gunung >
頑張りましょう

Anda mungkin juga menyukai