Membuka Pelajaran
Kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam proses KBM untuk menciptakan suasana siap mental, siap fisik, psikis dan emosional bagi siswa
agar perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari. (Drs. Toto Fathoni, M.Pd.)
Tujuan :
• Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran,
• Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan,
• Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan pembelajaran,
• Mengetahui hubungan antara pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan apa yang akan
dipelajari,
• Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam suatu peristiwa,
• Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar.
1 2
MENARIK PERHATIAN SISWA MENIMBULKAN MOTIVASI
Gaya mengajar Dengan kehangatan dan keantusiasan
Guru hendaknya memvariasikan gaya mengajarnya agar dapat Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, dan hangat.
menimbulkan perhatian siswa. Sebab sikap yang demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam
yang mendorong tingkah laku dan kesenangan dalam mengerjakan tugas.
3 4
Memberi acuan (Structuring) Membuat kaitan
Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu
Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas. menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan
Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pengalaman-pengalaman, minat, dan kebutuhan-kebutuhan siswa.
pelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa, agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang
ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-
tugas yang harus dikerjakan.
Menyarankan langkah – langkah yang akan dilakukan
Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian
pelajaran, siswa akan terarah usahanya dalam mempelajari
materi pelajaran jika guru dapat memberi saran-saran tentang
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.
Tujuan
• Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa
kepada aspek-aspek belajar yang relevan.
• Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat
ingin tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
• Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif
terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar
yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.
3. Kesenyapan Guru
Tindakan kebisuan, atau “selingan diam” yang tiba-tiba dan
disengaja selagi guru menerangkan sesuatu.
Tujuan
• Membimbing siswa untuk dapat memahami ilmu pengetahuan secara objektif
dan bernalar.
• Melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak penjelasan
guru sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil memecahkan
masalah-masalah atau pertanyaan.
• Untuk mendapat respon dan umpan balik (feed back) siswa mengenai tingkat
pemahamannya serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
• Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dengan
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah tersebut.
• Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan
penjelasan yang bermakna bagi siswa karena pada umumnya pembicaraan
lebih didominasi oleh guru daripada oleh siswa.
Kejelasan
Kejelasan yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan. Kejelasan dalam menjelaskan, dapat
dicapai dengan berbagai cara seperti bahasa yang jelas, berbicara dengan lancar, dan mendefinisikan istilah-istilah teknis, serta
berhenti sejenak untuk melihat respon peserta didik.
Penggunaan contoh dan ilustrasi Induktif, yaitu memberikan contoh terlebih dahulu dan akhirnya
Penggunaan contoh dan ilustrasi dapat dilakukan mengikuti menyimpulkan.
pola induktif atau pola deduktif Deduktif, yaitu menggunakan contoh untuk memperjelas suatu hukum atau
generalisasi yang diberikan terlebih dahulu.
Pemberian tekanan
Pemberian tekanan dilakukan pada bagian-bagian yang penting
dengan cara penekanan suara atau mengemukakan tujuan.
Kemampuan Bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam
suatu proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi
pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau
pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk
memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari
peserta didik.
Keterampilan bertanya, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Sebab melalui
keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna.
Menurut pendapat Brown pengertian bertanya adalah…any statement which tests or creates knowledge in the learner (setiap pertanyaan yang
mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa-siswi merupakan pengertian dari bertanya) (Brown, 1975, 103).
• Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan • Merangsang kemampuan berpikir
• Mengembangkan SCL (Student Center Learning) • Mengarahkan siswa pada interaksi belajar yang mandiri
• Menarik siswa dalam pokok pembicaraan • Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan
• Mengetahui kesulitan belajar siswa • Memusatkan kekuatan ingatan dalam suatu masalah, sehingga dapat
mengikuti sepenuhnya pembahasan dan pendalaman masalahnya,
• Memotifasi siswa mengeluarkan pendapat kemudian setelah itu bepindah kepada bahan lain (bahan baru)
Pausing
Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Ini bertujuan untuk :
•Memberikan kesempatan berpikir mencari jawaban
•Untuk memperoleh jawaban yang komplit
•Memahami pertanyaan / menganalisa pertanyaan
•Agar banyak murid yang menjawab.
Prompting (penundaan)
Guru mengajukan pertanyaan “sulit”, sehingga tidak ada murid yang dapat menjawab, karena sulitnya, atau
karena pertanyaan tidak jelas. Oleh sebab itu guru harus melakukan “prompt” mendorong. Caranya ialah :
Memberikan informasi tambahan, agar murid dapat menjawab
Mengubah pertanyaaan dalam bentuk lain
Pecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaan sehingga akhirnya semua dapat terjawab.
Probing
Melacak, menuntun, mengarahkan. Probing dilakukan karena belum diperoleh jawaban yang memuaskan. Untuk
memperoleh jawaban yang sempurna, maka guru menunjuk murid lain untuk menjawab. Apabila belum puas, minta murid
yang lain lagi -> Yang akhirnya diperoleh jawaban yang sempurna.
Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses KBM. Dalam
diskusi kelompok, siswa dalam tiap kelompok kecil dapat bertukar informasi dan pengalaman, melakukan pengambilan
keputusan bersama, serta belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving).
Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu
masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif.
Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi
termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri proses KBM.
Merangkum Pelajaran.
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan.
Bangkitkan minat.
Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid
pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu mereka.
2 Menimbulkan Motivasi
3 Memberi acuan
4 Membuat kaitan