Anda di halaman 1dari 11

ASAL USUL

SEKULARISME
Nazmi Gita Pertiwi
41032151191015
DEFINISI
SEKULARISME
DEFINISI SEKULARISME
Secara etimologi Sekularisme berasal dari kata saeculum (bahasa latin)
yang memiliki arti waktu tertentu atau tempat tertentu. Atau lebih tepatnya
menunjukkan kepada waktu sekarang dan di dunia ini. Maka sekularisme
secara bahasa bisa diartikan sebagai faham yang hanya melihat kepada
kehidupan saat ini saja tanpa ada kaitannya dengan segala hal yang
melibatkan agama. Oleh karena itu Sekularisme secara terminologi sering
didefinisikan sebagai sebuah konsep yang memisahkan antara negara dan
agama (state and religion).
ASAL – USUL
SEKULARISME
Bagaimana asal usul
sekularisme ?
ASAL USUL SEKULARISME
A. Periode Sekularisme
B. Periode Sekularisme
Moderat ( XVI – XVII
Ekstrim( XIX – XX Masehi)
Masehi)

“Dalam periode ini Sekularisme


“Dalam periode ini agama telah berada dalam bentuk aliran
Historis-Materialisme yang
dianggap sebagai persoalan
mempunyai sikap paling ekstrim,
pribadi, tidak ada memandang agama bukan saja
hubungannya dengan Negara harus dipisahkan dari Negara
tetapi Negara wajib melindungi bahkan harus dihancurkan dan
serta menghormati agama” dibasmi seakar akarnya sehingga
kekuasaan mutlak berada di tangan
Negara.”
Ciri – ciri Sekularisme

1. Meyakini bahwa nilai keagamaan


haruslah dibedakan dari nilai-nilai
kehidupan dunia dan seluruh aspeknya.
2. Kegiatan yang sifatnya politik bebas dari
pengaruh agama.
3. Penolakan terhadap kewibawaan unsur-
unsur kerohanian.
4. Penafian tentang adanya hidup yang
tetap (akhirat).
5. Pemisahan di antara agama dan nilai
kerohanian dengan pemerintahan dan
kehidupan keduniaan.
DAMPAK SEKULARISME
Dampak Positif Dampak Negatif

1. Meminimalisir penyalahgunaan 1. Hilangnya jati diri negara,


agama sebagai alat untuk mengatur khususnya Indonesia yang secara
masyarakat. historis memiliki kepercayaan
2. Mendorong masyarakat untuk kepada hal yang gaib.
menggunakan nalar, logika, 2. Eksploitasi terhadap sumber daya
pengetahuan, serta bukti yang alam untuk memenuhi kebutuhan
konkrit. yang ada dalam masyarakat.
3. Menghindari terjadinya konflik 3. Timbulnya sikap individualistik.
horizontal yang sering terjadi di
Indonesia.
Pengaruh Sekularisme di
Dunia Pendidikan

Paham sekularisme terus berkembang dan masuk dalam semua aspek kehidupan,
bahkan setelah Indonesia merdeka pun paham sekuler terus mendapat tempat dan
dikembangkan oleh pemerintah Indonesia,dimana pendidikan agama yang
dimasukkan dalam kurikulum hanya beberapa jam saja, dan yang lebih
menyedihkan lagi adalah pemisahan antara pendidikan agama dan umum, yang
hingga saat ini terus dipraktekkan. Salah satu wujud nyata faham tersebut dapat
kita lihat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20
tahun2003, pada Bab VItentang jalur, jenjang dan jenis pendidikan bagian kesatu
(umum) pasal 15 yangberbunyi: ”Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum,
kejuruan, akademik, profesi, advokasi, keagaman, dan khusus”.
Pengaruh Sekularisme di
Dunia Pendidikan
Demikian juga dapat dilihat pada pasal 4 yang disebutkan bahwa :
Pertama, pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan
bangsa.
Kedua, Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan
multimakna.
Ketiga, Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Keempat, Pendidikan diselengarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Kelima, Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,
manulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Keenam, Pendidikan
diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
KESIMPULAN
Sekularisme adalah suatu paham yang memisahkan antara kehidupan dunia dengan
akhirat dalam semua aspek kehidupan, baik dari sisi agama, ekonomi, pendidikan,
politik, sosial dan lain sebagainya. Selain itu, sekularisme juga memperjuangkan
hak untuk bebas dari berbagai aturan-aturan dari ajaran agama, di samping juga
memberikan sifat toleransi yang tidak terbatas, termasuk juga antar agama. Dengan
kata lain, sekularisme merujuk kepada kepercayaan bahwa semua kegiatan dan
keputusan yang keseluruhannya berada dan dibuat oleh manusia, tidak boleh ada
peran dan campur tangan agama di dalamnya. Faktor yang dapat menimbulkan
sekularisme yaitu Agama, Pola Pikir, Psikologis, Sejarah, dan Realitas Sosial.
Adapun ciri-ciri dari sekularisme adalah sebagai berikut : Meyakini bahwa nilai
keagamaan haruslah dibedakan dari nilai-nilai kehidupan dunia dan seluruh
aspeknya, kegiatan yang sifatnya politik bebas dari pengaruh agama, penolakan
terhadap kewibawaan unsur-unsur kerohanian, penafian tentang adanya hidup yang
tetap (akhirat), dan pemisahan di antara agama dan nilai kerohanian dengan
pemerintahan dan kehidupan keduniaan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai