Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN ISLAM

MULTIKULTURAL DAN RADIKALISME


AGAMA

Kuliah Umum Pascasarjana IAIN Jember


Jember, 16 September 2016

(Hasil belajar Syarifatul Marwiyah kepada Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE
Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta)
Paradigma Multikultural

• Multietnis, multibangsa, multibudaya, multiagama,


multimazhab, multialiran: bhineka, majemuk
• Kebhinekaan adalah sunnatullah, ‘iron law’
• Paradigma dan praksis multikultural: mengakui dan
menghormati keragaman
• Paradigma multikultural beralih dari ‘melting pot’ menjadi
‘salad
bowl’
• Paradigma dan praksis multikultural dapat ditanamkan sejak
dari keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
Masyarakat Muslim Multikultural
• Multimazhab dan multialiran sejak masa pasca-Nabi ;
• Multibangsa, multietnis, multisuka, multibudaya,
multiadat, multibahasa ;
• 8 ranah multikultural : Arab, Persia/Iran, Anak Benua India,
Nusantara/Asia Tenggara, Sino-Islamic/Asia Timur, Turki, Afrika
Hitam, dan Dunia barat;
• Setiap ranah memiliki tradisi keislaman dan budaya distingtif;
• Ranah multikultural Nusantara memiliki pemahaman dan
praksis Islam distingtif-Islam berbunga-bunga;
Pendidikan Islam Multikultural

• Lembaga pendidikan Islam kosmopolitan, jaringan ulama


mencakup multietnis, multibangsa, multibudaya,
multiagama, multimazhab, dan multialiran;
• Lembaga pendidikan Islam multikultural bertumbuh di
Makkah, Madinah, Qarawiyyin, Kairo, Qum;
• Guru dan murid datang dari berbagai ranah budaya
Islam multikultural dengan mazhab dan aliran berbeda;
Pendidikan Islam Indonesia
Multikultural (1)
• Pesantren, pondok atau surau bersifat multikultural dengan
keragaman pemahaman dan praksis agama, budaya dan
suku bangsa;
• Lembaga pendidikan Islam ‘tradisional’ menerima paradigma
dan praksis multikultural di lingkungan Nusantara lebih luas;
• Lembaga pendidikan Islam ‘tradisional’ dan ‘modern’ juga
menerima pembaruan substansi, kelembagaan, manajemen,
dan metode pembelajaran.
Pendidikan Islam Indonesia
Multikultural (2)
• Lembaga pendidikan Islam (pesantren, madrasah, sekolah
Islam, dan PTAI) pasca-kemerdekaan terfokus pada konsolidasi
eksistensial;
• Lembaga pendidikan Islam tingkat dasar dan menengah
sejak 1970 menerapkan modernisasi;
• PTAI sejak 1960 an ekspansi ke berbagai daerah dan kota di
Indonesia; ekspansi multikulturlisme;
• PTAI menerapkan pendekatan multikultural dalam proses
pendidikan;
• Kemunculan UIN (pertama Jakarta sejak 2002)
membuka
penerimaan mahasiswa non-muslim.
Pengertian Radikal & Radikalisme
• ‘radical’ = (change or action) relating to or affecting the
fundamental nature of something, far reaching or
thorough; advocating thorough or complete political or
social reform;
• ‘radicalism’ means political orientation of those favoring
revolutionary chage. In political science, radicalism is the
belief that society needs to be changed and these changes are
only possible through revolutionary means;
• ‘religious radicalism’ refers to extremely violent acts in the
name
of religion.
Tipologi Radikalisme

• Radikalisme politik; perbedaan ideologis, diskriminasi sos-


pol dan kekerasan politik;
• Radikalisme ekonomi; kesenjangan pendapatan dan
penguasaan
sumber-sumber ekonomi dan kelas social;
• Radikalisme budaya; perbedaan dan disparitas budaya,
bahasa, monokulturalisme;
• Radikalisme agama (dibahas lebih rinci berikut);
Agama dan Radikalisme

I. Radikalisme terdapat hampir dalam semua agama baik ‘agama


samawi’ (Abrahamic religions, Yahudi, Kristani, Islam) maupun
‘agama ardhi/bumi (Hindu, Budha, Shinto);
II. Radikalisme terkait agama memiliki sejarah panjang di
berbagai
bagian dunia;
III. Kompleksitas radikalisme agama meningkat di masa
modern dan kontemporer, terkait banyak dengan faktor non-
agama- ekonomi, politik dsb;
Akar Radikalisme Agama;
Faktor Internal
• Pemahaman literal, ad hoc dan sepotong-potong atas kitab suci
atau doktrin tertentu dalam agama;
• Paham eskatologis dalam kalangan umat beragama
(kiamat, Imam Mahdi, Ratu Adil, Messiah);
• Sektarianisme/fanatisme terhadap aliran/faham tertentu yang
ada dalam agama;
• Konflik kepemimpinan agama; kontestasi kepemimpinan
dan pengaruh.
Akar Radikalisme Agama;
Faktor Eksternal
• Politik; ideologi sekuler Negara-bangsa; sekularisme, Darwinisme
sosial; ‘religiously unfriendly ideology’
• Ketimpangan power-sharing; dominasi kelompok politik/kelompok
agama tertentu;
• Ketimpangan ekonomi dan sumber daya; meluasnya kemiskinan dan
pengangguran;
• Kepincangan hubungan internasional; ketidakadilan terhadap Negara
tertentu;
• Globalisasi, liberalisasi, demokratisasi; penyebaran paham, ideology
dan gerakan trans-nasional.
Tipologi Gerakan Radikal Agama

• Radikalisme non-politis; orientasi penyebaran agama/penciptaan


masyarakat sesuai agama (fundamentalisme Kristen AS, jam’ah
Tabligh);
• Radikalisme politis tapi damai (HTI);
• Radikalisme politis violent dan teroristik (sempalan IM, JI,
MMI, JAT)
Pendidikan Islam Multikultural:
Mengatasi Radikalisme
▶ Pendidikan Islam
- Sosialisasi pemaham agama moderat (Islam wasathiyah),
inklusif dan toleran pada setiap jenjang pendidikan;
- Penyiapan guru yang memiliki wawasan multikultural
intra- Islam dan antaragama;
- Pemberdayaan organisasi ekstra-kurikuler sekolah dan
kampus
PT;
- Pemberdayaan keluarga sebagai lokus pertama
penumbuhan paham agama modrat.
Mengatasi Radikalisme
• Revitalisasi pemahaman agam moderat, ‘jalan tengah’
(wasatiyyah) secara komprehensif;
• Pemberdayaan Religious-based Civil Society Organizations
untuk penguatan komitmen kebangsaan, kehidupan multikutural;
• Penegakan hokum secara tegas dan terukur;
• Penciptaan keadilan sosial, ekonomi, dan politik;
• Penguatan paham dan ideologi kebangsaan;
• Kordinasi antar-Kementrian/lembaga pemerintah;
• Penataan hubungan dan keadilan internasional;
• Deradikalisasi komprehensif dan intergrated.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai