Anda di halaman 1dari 10

Asma

Faizul Fawaidi Mahfuz


2011013024
Kelas B

Dosen Pengampu
Prof. Dr. Drs. Yufri Aldi M.Si. Apt
Pengertian

Kondisi ketika saluran udara


meradang, sempit dan membengkak,
dan menghasilkan lendir berlebih
sehingga menyulitkan bernapas.
Epidemiologi
Tahun 2018 di indonesia tersebar 2,4 persen. 16
provinsi mempunyai prevalensi penyakit asma
yang melebihi angka nasional. Dari 16 provinsi
tersebut terdapat tiga paling atas yaitu yogyakarta,
kalimantan timur, dan bali. Sedangkan paling
sedikit sumatera utara sebesar 1%.
Etiologi
Faktor ekstrinsik
Reaksi antigen-antibodi karena inhalasi alergen (debu, serbuk-
serbuk, bulu-bulu binatang).
Faktor intrinsik
Infeksi sepertti para influenza virus, pneumonia, mycoplasma.
Kemudian dari fisik; cuaca dingin, perubahan temperatur. Iritan;
kimia. Polusi udara ( CO, asap rokok, parfum ). emosional; takut,
cemas, dan tegang. Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi
faktor pencetus.  
Faktor risiko
a. Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit asma atau
b. alergi atopik (kondisi yang berkaitan dengan alergi,
misalnya alergi makanan dan eksim).
c. Mengidap penyakit bronkiolitis atau infeksi paru-paru
saat masih kecil.
d. Lahir dengan berat badan di bawah normal, yaitu kurang
dari dua kilogram.
e. Kelahiran prematur, terutama jika membutuhkan
ventilator.
f. Terpapar asap rokok saat masih kecil.
Klasifikasi derajat asma
 
manifestasi klinis
1. Fatigue.
2. Tidak toleransi terhadap aktivitas; makan, 8. Dyspnea dengan lama ekspirasi; penggunaan
otot-otot asesori pernafasan, cuping hidung,
bermain, berjalan, bahkan bicara.
retraksi dada,dan stridor.
3. Kecemasan, labil dan perubahan tingkat 9. Batuk kering ( tidak produktif ) karena sekret
kesadaran. kental dan lumen jalan nafas sempit.
4. Meningkatnya ukuran diameter anteroposterior 10. Tachypnea, orthopnea.
(barrel chest) akibat ekshalasi yang sulit karena 11. Auskultasi :Wheezing, ronki kering musikal,
udem bronkus sehingga kalau diperkusi ronki basah sedang.
hipersonor. 12. Diaphoresis
13. Nyeri abdomen karena terlibatnya otot
5. Serangan yang tiba-tiba atau berangsur.
abdomen dalam pernafasan.
6. Bila serangan hebat : gelisah, berduduk,
berkeringat, mungkin sianosis.
7. X foto dada : atelektasis tersebar, “Hyperserated”
KOMPLIKASI
a) Masalah psikologis (cemas, stres, atau depresi).
b) Menurunnya performa di sekolah atau di pekerjaan.
c) Tubuh sering terasa lelah.
d) Gangguan pertumbuhan dan pubertas pada anak-anak.
e) Status asmatikus (kondisi asma parah yang tidak respon dengan
terapi normal).
f) Pneumonia.
g) Gagal pernapasan.
h) Kerusakan pada sebagian atau seluruh paru-paru dan atelektasis.
i) Kematian.
Diagnosa penyakit asma
1. Spirometri
2. Tes Arus Puncak Ekspirasi (APE)
3. Uji Provokasi Bronkus spirometri
4. Pengukuran Status Alergi
5. CT Scan
6. Rontgen
Tes Arus Puncak
Ekspirasi (APE)
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai