Anda di halaman 1dari 14

ANDI NOVRIANDY

PO714231181036
Kelas D4.B

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan


Makassar
Prodi Sarjana Terapan Jurusan Gizi
2020
METODOLOGI
PENELITIAN
Pengaruh umbi garut terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi
Hipertensi

 Pengertian hipertensi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi
sebernarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan
suplaioksigen dan nutrisi-k yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya. Tubuh akan bereaksi lapar,
yang mengakibatkan jantung harus bekerja
lebih keras untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung lama
dan menetap, timbulah gejala yang disebut
sebagai penyakit darah tinggi.
 Klasifikasi Hipertensi

Hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu


hipertensi sistolik, dan hipertensi diastolik.
Hipertensi sistolik merupakan peningkatan tekanan
sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik dan
umumnya ditemukan pada usia lanjut. Tekanan sistolik
berkaitan dengan tinggginya tekanan pada arteri apabila
jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik
merupakan tekanan maksimum dalam arteri dan
tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai
tekanan atas yang lebih besar.
Hipertensi diastolik merupakan peningkatan tekanan
diastolik tanpa diikuti peningkatan sistolik, biasanya
ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda. Hipertensi
diastolik terjadi apabila pembuluh darah kecil menyempit
secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan
terhadap aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan
distoliknya.
 Gejala hipertensi
Gejala-gejala hipertensi
bervariasi pada masing-masing
individu dan hampir sama dengan
gejala penyakit lainnya. Gejala-
gejalanya yaitu : - Sakit Kepala -
Jantung berdebar-debar 6 - Sulit
bernafas setelah bekerja keras
atau mengangkat beban berat -
Mudah lelah.
Lansia
 Pengertian Lansia
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang karena
usianya mengalami perubahan biologis, fisis,
kejiwaan dan sosial (UU No23 Tahun 1992 tentang
kesehata).Pengertian dan pengelolaan lansia
menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 1998 tentang lansia sebagai
berikut :
a. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai
usia 60 tahun keatas
b. Lansia usia potensial adalah lansia yang masih
mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan yang
dapat menghasilkan barang atau jasa
c. Lansia tak potensial adalah lansia yang tidak
berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya
tergantung pada bantuan orang lain.
 Batas Usia Lansia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lanjut
usia meliputi: usia pertengahan yakni kelompok
usia 46-59 tahun, usia lanjut (Elderly) yakni
antara usia 60-74 tahun Tua (Old) yaitu antara
75-90 tahun, dan usia sangat tua (Very old)
yaitu usia diatas 90 tahun (Setiabudhi, 1999),
dan menurut DepKes RI tahun 1999, umur
dibagi 3 lansia yaitu;
a. Usia pra senelis atau Virilitas adalah
seseorang yang berusia 45-49 tahun
b. Usia lanjut adalah seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih
c. Usia lanjut resiko tinggi adalah seseorang
yang berusia 70 tahun atau lebih atau dengan
masalah kesehatan.
 Proses Menua

Menurut Constantindes (1994) dalam Nugroho (2000)


mengatakan bahwa proses menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaikinya kerusakan yang diderita.
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus
secara alamiah dimulai sejak lahir dan setiap individu tidak
sama cepatnya. Menua bukan status penyakit tetapi
merupakan proses 12 berkurangnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh.
Aging proses adalah suatu periode menarik diri yang tak
terhindarkan dengan karakteristik menurunnya interaksi
antara lansia dengan orang lain di sekitarnya. Individu diberi
kesempatan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi
ketidamampuan dan bahkan kematian (Cox, 1984 dalam
Miller,1995).
 KERANGKA KONSEP
 Hipotesis
H0 = Tidak ada penurunan
tekanan darah setelah diberi umbi
garut selama 2 minggu pada
kelompok sampel
H1 = Ada penurunan tekanan
darah setelah diberi umbi garut
selama 2 minggu pada kelompok
sampel
 Jenis dan Rancangan

Penelitian Jenis rancangan yang


digunakan adalah Experimental One Group
Pre-Test Post Test. Dimana akan ada
pretest sebelum perlakuan, yaitu
pengechekan tekan darah awal dan post
test yaitu pengecekan tekanan darah
setelah perlakuan. Dengan demikian hasil
perlakuan diketahui lebih akurat, karena
dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan dan sesudah
diberin perlakuan.
 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Panti Jompo Makassar
Hal yang dipertimbangkan dalam
mengambil tempat penelitian adalah:

 Tempat yang startegis


 Pemberian konsumsi makanan setiap hari
cenderung sama

Waktu Penelitian : Selama 1 bulan Dimana


pasien akan diberikan perlakuan yang
sama yaitu chek tekanan darah awal
sebelum perlakuan,dan diberikan perlakuan
selama 1 bulan penuh.
 Populasi dan Sampel

Populasi Semua anggota panti jompo


Sampel Sampel diambil dengan nonprobability sampling
dimana yang dilakukan dengan tehnik sampling kuota.
Sampling kuota adalah tehnik untuk menentukan
sampel dan populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Syarat dapat
dianggap sampel apabila seseorang memenuhi kriteria :
- Umur 50 — 70 th
- Penghuni panti jompo Tresna Werdha Wana Seraya
- Memiliki tekanan darah diatas normal (>140/90 mmHg)
- Tidak memiliki penyakit penyerta (diabetes, ginjal, dan
kanker)
- Mampu berkomunikasi
REFERENSI

 Andrea, G. Y., dkk. 2013. Kolerasi Derajat Hipertensi Dengan Stadium


Penyakit Ginjal Kronik Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode 2008
2012 (Doctoral dissertation Faculity Medicine Diponegoro University.

 Azwar,Saifuddin. Asumsi-asumsi dalam inferensi statistika. Buletin


Psikologi. 2015, 9.1 Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI.

 Diass,W. C., & Estasih, T. 2014. Pengaruh Senyawa Bioaktif Umbi-


Umbian Keluarga Dioscoreaceae Terhadap Kondisi Profil Lipid Darah.
Kanjian Pustaka (IN PRESS APRIL 2015). Jurnal Pangan dan
Agroindustri.
 
 Djaafar. T. F., & Pustika, A. B. 2016.Pengembangan Budi Daya
Tanaman Garut dan Teknologi Pengolahannya Untuk Mendukung
Ketahanan Pangan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
29 (1) Handayani, S. 2015. Landasan Konseptual Perencanaan dan
Perancangan Panti Werdha Di Kota Yogyakarta, DIY (Doctoral
dissertation, UAJY)

Anda mungkin juga menyukai