1. Aseksual
Perkembangan aseksual Terdapat pada tumbuhan seperti stek,
cangkok. Pada Hewan seperti cacing, bintang laut dimana sifat
dari
induk dan anaknya sama
2. Secara seksual
Perkembangan seksual yaipewarisan sifat adalah
ini
1. Teori Mendel
2. Teori tentang pewarisan sifat perolehan
tu bertemunya ovum dengan spermatozoa Disini sifat antara anak
dan kedua orang tuanya tidak persis sama
Es"idopla&rniic n!Jlicuh.-,--,;:.,
Golgi app;ra.tt:Js
11 membnane
DNA (double helht)
Adenine -=---+.1--•
Guanine -----+..,
~ cla CJlidt!!!lllS.-
eyccsi~ ---+
"Th:t'fnlne--~
Kromosom
Kromosom adalah struktur makromolekul berisi DNA di tempat informasi genetik
sel disimpan.
• Terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan
pusat
kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung gen
•
berjumlah dua buah (sepasang).
• Kromosom terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom terdiri dari DNA,
RNA (asam ribo nukleat) dan protein.
Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan
dan
memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n
kromosom
Secara sistematis kromosom dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:
• menampakkan
fenotip mata biru, sedangkan kita memiliki genotip Bb, maka mata kita
tidak akan berwarna biru.
Contoh Pewarisan sifat autosomal resesif
• HbAHbA : normal
• HbAHbS : anemia sel sabit ringan
• HbSHbS : anemia sel sabit berat
GEN LETAL
Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian
pada orang yang memiliki genotip tersebut. Gen
letal
ada yang berasal dari gen dominan (gen dominan
letal) dan ada pula yang berasal dari gen resesif (gen
resesif letal).
Gen dominan letal Contoh dari gen dominan letal
adalah Brakhidaktili.
Brakhidaktili atau jari pendek (diturunkan oleh gen
dominan B)
•BB: letal
•Bb: Brakhidaktili
•bb : normal
Gen resesif letal
• Contoh dari gen resesif letal
adalah penyakit Ichtyosis
congenital
•
Ichtyosis Congenital yaitu
bayi
baru lahir dengan ciri
• berkulit
tebal, banyak luka, dan
• umumnya lahir mati.
• Penyakit ini diturunkan oleh
• gen resesif i.
II: normal
Ii: normal
RANGKAIAN
KELAMIN
• Rangkaian kelamin adalah penurunan sifat oleh gen yang terdapat pada
kromosom seks, baik diturunkan oleh gen dominan maupun gen resesif.
• Pengaruh gen dominan pada rangkaian kelamin
Gigi coklat akibat kekurangan email (diturunkan oleh gen dominan B) Gen
gigi coklat hanya terdapat pada kromosom X
PRIA XB Y : gigi coklat
Xb Y : Normal
WANITA XBXB : gigi coklat
XBXb: gigi coklat
XbXb : normal
• Pengaruh gen resesif pada rangkaian kelamin
Buta warna (diturunkan oleh gen resesif c)
Gen buta warna hanya terdapat pada kromosom X,
PRIA XC Y : Normal
Xc Y : Buta warna
WANITA XC XC :
normal
XC Xc : normal
Xc Xc :
butawarna
Kelainan pada kromosom
• Inversi
Kerusakan segmen
kromosom.
Gen berputar 360
derajat.
Penempatan gen
menjadi
Duplikasi
• Terjadi ketika sebuah susunan
gen terulang pada kromosom.
Translokasi
• Melibatkan 2 kromosom
yang
bukan homolog.
• Bagian gen pada satu
kromosom di transfer ke
kromosom yang lain.
Perubahan Penggandaan (Aneusomi)
• Sindrom Klinefelter
(22AA+XXY) = 2n + 1 = 47, Pria
tapi testis tidak tumbuh
• Sindrom Down
(Mongolism) (45 A + XX
atau 45 A + XY) = 2n + 1
= 47
IMUNOLOGI
REPRODUKSI
Pengertian Dasar imunologi
Sistem Imun
•Sel & Molekul yang bertanggung jawab atas
imunitas.
Respons Imun
• Respons komponennya secara bersama & terkoordinasi.
• Respons Imun ada 2 macam:
• Respons Imun Non Spesifik / Bawaan (Innate
immunity).
• Respons Imun Spesifik / Didapat (Acquired).
Respons Imun Spesifik dibagi dalam 3 golongan:
Interaksi antar
respons imun seluler
dengan respons
imun humoral
Aspek imunologi ibu
Imunologi Spermatozoa mengandung berbagai macam
pada masa
pembuahan
antigen.
Fase eferen
(efektor)
Blokade Aferen
Blokade sentral
Haid Ovulasi- Masuk HCG (+) >10 USG (+) >400 > 1800
Nidasi
terakhir Fertilisasi kav.uteri mIU/ml mIU/ml mIU/ml
• Implantasi blastosis diatur oleh interaksi rumit
antara peptida hormon steroid yang
menyelaraskan persiapan endometrium dengan
perkembangan embrio.
• Sebelum implantasi , zona pelusida harus
diluruhkan .
• Adanya sitokin faktor penghambat leukimia
untuk
(leukimia inhibitory factor/LIF) uterus
perlekatan dan implantasi blastokis ke dalam
endometrium.
• Human chorionic gonadotropin / hCG disekresikan
oleh jaringan embrionik menjelang hari pertama
setelah implantasi bertanggung jawab bagi
pengubahan korpus luteum siklus haid korpus
luteum kehamilan
• Sekresi progesteron oleh korpus luteum
merupakan komponen utama untuk pemeliharaan
dan perkembangan desidua.
Progesteron Pertama dihasilkan oleh ovarium kemudian oleh plasenta.
HLA-G/sHLA-G???
Fungsi HLA-G pada proses implantasi
2) Membantu invasi Trofoblas pada jaringan uterus dan arteri spiralis maternal
• HLA-G diekspresikan oleh sel trofoblas endovaskular dan mungkin sebagai
modulator dari proses angiogenesis
(Le Bouteiller et al)
Fertilization
Mating preferences seem to be Weak evidence for
influe nced b y MHC/HLA MHC/HLA-mediated
diversity Early embryo development and imp lantation
effects on
HLA-G e xpression associated with
spermatogenesis
cleavage
rate a nd impla nta tion success
Heterozygote advantage
Heterozygotes at the
MHC/ HLA loci may provide Maternal ge nome Pate rna l ge nome
a broader immune response
Imunitas Imunitas
maternal maternal
melalui melalui
plasenta kolostrum
• Antibodi dalam darah ibu proteksi pasif terhadap
Imunitas fetus.
• Usia kehamilan 2 bulan Ig G sudah masuk ke
maternal dalam janin
melalui • Ig G antitoksik, antivirus dan antibakteri.
• Usia kehamilan 6 bulan janin baru membuat
plasenta antibodi Ig M, kemudian disusul Ig A pada waktu
kehamilan aterm.
• ASI mengandung berbagai komponen sistem imun
Imunitas enchancement growth factor untuk bakteri yang
maternal diperlukan dalam usus atau faktor yang justru dapat
menghambat tumbuhnya kuman tertentu (lisozim,
melalui laktoferin, interferon, makrofag, sel T, sel B,
kolostrum granulosit).
• Kadar antibodi lebih tinggi ditemukan dalam
kolostrum.
• Proteksi antibodi dalam kelenjar susu tergantung dari
Imunitas antigen dari lamina propria usus ibu dan gerakan sel
yang dirangsang antigen dari lamina propria usus ibu
maternal ke payudara.
melalui • Antibodi terhadap mikroorganisme yang menempati
kolostrum usus ibu dapat ditemukan dalam kolostrum bayi
mendapat proteksi terhadap mikroorganisme yang
masuk ke saluran cerna.
ANTIBODI SPERMA –
ANTI
ANTISPERMANTIBODIE (ASA)
S
ANTIBODI ANTI SPERMA –
ANTISPERM
ANTIBODIES (ASA)
• ANTIBODI ANTISPERMA adalah antibodi yang melawan sperma,
terjadi ketika sistem imun salah mengganggap sperma sebagai
penyerang dan membunuh sperma.
• Antisperma antibodies (ASA) terbentuk untuk melawan protein
antigen setelah paparan protein ini pada sistem imun
• Antibodi antisperma dapat terjadi pada laki laki dan
perempuan
• Pada reproduksi pria saat terjadi trauma atau infeksi misal epididimis,
torsio testis, kanker prostat terjadi kerusakan jaringan proses
eksiravarasi sperma sistem imun memproduksi Sperm Coating
Antigen (SCA).
• Antigen ini menyebabkan sperma menjadi imobile dan juga terjadi
aglutinasi sperma sehingga sperma tidak dapat bergerak untuk
membuahi ovum
ETIOLOGI ANTIBODI
ANTISPERMA
PEMERIKSAAN INFERTILITA PRIA
IMUNOLOGI S
1. Uji Aglutinasi Sperma
2. Uji Immobilisasi Sperma
3. Uji Sitoksisitas Sperma
4. Uji PenetrASI Getah Serviks
5. Uji sperm Coating
6. Antibodies
Enzyme Linked Immunosorbent Essay (ELISA)
TREATMEN
T
Infertilitas dilakukan IVF dengan ICSI
• Pemberian kortikosteroid
• Pemakaian Kondom
• Terapi Zinc berguna untuk mengatur imun : Zinc 250 mg 2x1
sehari selama 3 bulan