Anda di halaman 1dari 13

MENGAPA TERDAPAT BERBAGAI JENIS TRANSPORT MEMBRAN, JENIS-JENIS TRANSPORT

MEMBRANE BERDASARKAN KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN TRANSPORTNYA?

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN ADALAH PROSES KELUAR MASUKNYA MOLEKUL


MELEWATI MEMBRAN SEL. BERBAGAI MACAM MOLEKUL, SEPERTI GLUKOSA, OKSIGEN,
DAN KARBONDIOKSIDA SENANTIASA HARUS MELEWATI MEMBRAN SEL UNTUK KELUAR-
MASUK SEL DALAM PROSES METABOLISME. METABOLISME SENDIRI MERUPAKAN
AKTIVITAS UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI YANG DIPERLUKAN UNTUK HIDUP.

MEKANISME TRANSPORT MEMBRAN PLASMA


DALAM PERGERAKAN ZAT MELINTASI MEMBRAN INI DIKELOMPOKKAN MENJADI 2
MACAM, YAITU TRANSPOR PASIF DAN TRANSPOR AKTIF.
JELASKAN PROSES SINTESIS
PROTEIN DI DALAM SEL
(TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI)

• Sintesis protein merupakan proses untuk mengubah asam amino


yang terdapat dalam linear menjadi protein dalam tubuh. Tahapan
sintesis protein terdiri dari dua proses, yakni transkripsi dan
translasi.
• Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA dari salah satu
pita cetakan DNA. Tahapan transkripsi sendiri di bagi menjadi 3 :
tahapan inisiasi, elongasi dan terminasi.
• Translasi merupakan proses urutan nulkeotida dalam mRNA yang
diterjemahkan kedalam urutan asam amino dari rantai polipeptida.
Proses translasi terbagi menjadi 3 tahap : inisiasi, elongasi dan
terminasi
Tahapan Transkripisi
1. Inisiasi
RNA polimerasi terikat pada untaian DNA,
yang disebut promoter, yang ditemukan didekat
awal dari satu gen. setelah terikat, RNA polymerase
memisahkan untaian ganda DNA menyediakan
template atau cetakan untaian tunggal yang siap
untuk ditranskripsi
2. Elongasi
Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak
sebagai cetakan untuk digunakan oleh enzim RNA
polymerase. Sambil “membaca” cetakan ini, RNA
polimerasi membentuk molekul RNA keluar dari
nukleorida, membuat sebuah rantai yang tumbuh
dari 5’ ke 3’. RNA transkripsi membawa informasi
yang sama dari untaian DNA non-tamplate.
3. Terminasi
Urutan ini memberi sinyal bahwa transkripsi
RNA telah selesai. Setelah di transkripsi, RNA https://quizlet.com/id/304098794/transkripsi-dna-diagram/

polimerasi melepaskan hasil transkripsi RNA.


Tahapan Translasi
1. Tahap awal atau Inisiasi
Pada tahap ini ribosom merakit sdisekitar mRNA
untuk dibaca dan tRNA pertama y ang dibawa asam
amino metionin (yang cocok dengan start kodon, AUG).
Bagian ini diperlukan agar tahap translasi bisa dimulai.

2. Elongasi atau meperpanang rantai


Ini adalah tahap dimana asam amino
diperpanjang.disini mRNA dibaca sati kodon sekali, dan
asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke
rantai protein. Selama elongasi, tRNA bergerak melewati
situs A,P , dan Edari irbosom. Proses ini diulang uterus-
menerus sat kodon baru dibaca dan asam amino baru
ditambahkan ke rantai

3. Terminasi
Di tahap ini polipeptida dilepaskan. Proses ini
dimulai kerika stop kodon (UAG, UAA, atau UGA)
memasuki ribosom membuat rantai polipeptida terpisah
dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom https://www.siswapedia.com/sintesis-protein/
JELASKAN PERBEDAAN GENOTIF
DAN FENOTIF
• GENOTIF
GENOTIF ADALAH SIFAT YANG TIDAK TAMPAK YANG DITENTUKAN OLEH PASANGAN GEN ATAU SUSUNAN GEN
DALAM INDIVIDU YANG MENENTUKAN SIFAT YANG TAMPAK. GENOTIF BIASANYA
DILAMBANGKAN/DIKODEKAN, KODENYA HURUF DEPAN DARI SIFAT FENOTIF, MISALNYA BUNGA MERAH
DITULIS M.

• FENOFTIF
KARAKTER (SIFAT) YANG DAPAT KITA AMATI (BENTUK, UKURAN, WARNA, GOLONGAN DARAH, DAN
SEBAGAINYA) ATAU SIFAT YANG TAMPAK DARI LUAR SEBAGAI AKIBAT INTERAKSI ANTARA FAKTOR GENOTIPE
DAN LINGKUNGANNYA.
JELASKAN PERBEDAAN PENURUNAN SIFAT
MENURUT HUKUM MENDEL DAN NON
MENDELIAN
Mendelian Non Mendelian

Pengertian Ciri genetik yang mengikuti hukum waris Ciri-ciri genetik yang tidak mengikuti
Mendel adalah pewarisan mendelian. hukum pewarisan Mendel dikenal
sebagai warisan non-Mendel

Ciri-ciri Phenotype Alel dominan menentukan sifat-sifat fenotip. Ciri-ciri fenotipe dapat berbeda dari
ciri-ciri keadaan alel yang homozigot.

Proporsi Fenotip Proporsi fenotip dalam keturunan sama dengan Proporsi fenotipe yang diamati pada
hasil yang diperkirakan. keturunan tidak sesuai dengan nilai
yang diprediksi.
Jelaskan Pola pola penurunan hereditas dan berikan
contohnya (penyakit bawaan)
 Hereditas adalah pewarisan sifat sifat fisik, biomkia dan perilaku dari suatu mahkluk hidup kepada
keturunannya. Sifat-sifat menurun ini kemudian dikendalikan oleh substansi genetika yang disebut
DNA (deoxyribo nucleic acid = asam dioksiribo nukleat), yang terdapat dalam gen.

Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi) adalah pernyataan bahwa ketika
berlangsung pembentukan gamet pada individu, akan
terjadi pemisahan alel secara bebas. Persilangan
monohibrid membuktikan hukum Mendel I. Persilangan
monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat Hukum Mendel II
beda. Hukum Mendel II adalah pernyataan yang menyatakan
bahwa pada saat penentuan gamet, gen-gen sealel akan
memisah secara bebas dan mengelompok secara bebas
pula.
POLA POLA
PENURUNAN
HEREDITAS
Penyakit bawaan pada Pola-pola penurunan Hereditas
1. Pewarisan alel resesif autosomal
Contoh : Albino, Anemia sel sabit, Fibrosisi sistik, Fenilketonuria, Galaktosemia, Talasemia, Xeroderma pigmentosum.

2. Pewarisan alel dominan


Contoh : Autosomal, Akondroplasia, Brakidaktili, Penyakit huntingtong, Polidaktili, Penyakit ginjal polisistik pada orang
dewasa, Progeria, Sindrom marfan, Sindrom acho.

3. Pewaris alel resesif tertaut


Contoh : kromosom seks kelamin, , Buta warna, Ichytosis, istrofi otot, Hemophilia, , Sindrom fragile-X,
Sindrom lesch-Nyhan

4. Aberasi jumlah kromosom


Contoh : Kondisi XYY, Sindrom down, Sindrom klinefelter XXY, Sindrom turner

5. Aberasi struktur kromosom


Contoh : Sindrom cri du chat, Chronic Myelogeneous, Leukemia (CML)
JELASKAN PROBABILITAS KELAINAN GENETIK
BERDASARKAN PEDIGREE CHART (CO : BUTA WARNA)

Probabilitas Kelainan genetik berdasarkan pedigree chart ialah kemungkinan peristiwa yang
diharapkan dalam penyimpangan dari sifat umum/sifat rata-rata manusia dimana alel
mengkode protein malfungsional / yang tidak berfungsi sama sekali, yang terjadi pada
silsilah keturunan genetic dalam suatu keluarga dalam beberapa generasi yang digunakan
untuk menganalisis kelainan dalam keluarga tersebut. Dalam buta warna sendiri kelainan itu
terjadi pada Kelainan tertaut kromosom X
XB XB

P1 Xb XB Xb XB Xb
Laki-laki Buta warna Perempuan Normal X Y
b
Carier Carier
XB XB
Gamet Xb Y XB XB

Y XB Y XB Y
Normal Normal
F1

Fenotif :
Anak normal : 2/4 x 100% = 50%
Anak carier : 2/4 x 100% = 50%
Perempuan Normal carier 2/2 x 100% = 100% Keterangan :
Laki-laki Normal : 2/2 x 100% = 100%
Gen buta warna disimbolkan dengan huruf b(b kecil) dan
gen normal disimbolkan dengan B(B besar). Sifat carier
merupakan sifat yang membawa gen buta warna namun
tidak bersifat buta warna karena ada gen dominan B
yang menutupinya.
Xb Xb

P1
P1 Laki-laki Normal Perempuan Buta warna XB XB Xb XB Xb

XB Y Xb Xb Carier Carier

Gamet XB Y Xb Xb
Y Xb Y Xb Y
Buta warna Buta warna
F1

Fenotif :
Anak carier : 2/4 x 100% = 50%
Anak Buta Warna : : 2/4 x 100% = 50%
Perempuan Normal carier 2/2 x 100% = 100% Keterangan :
Laki-laki Buta Warna : 2/2 x 100% = 100% Gen buta warna disimbolkan dengan huruf b(b
kecil) dan gen normal disimbolkan dengan B(B
besar). Sifat carier merupakan sifat yang
membawa gen buta warna namun tidak bersifat
buta warna karena ada gen dominan B yang
menutupinya.
REFERENSI

Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Robert, K., Walter, P. 2008. Molecular Biology of the The Cell. Garland Science, taylor and Francis Group

Haryanto Tanto dan Washudi (2016). Biomedik Dasar (Anatomi, Fisiologi, Biokimia, Fisika, Biologi) Cetakan Pertama, Pusdik SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia

Kameluh, Dwi, etc. (2021). Teori Biologi Sel. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini

Lukitasari Marheny. (2019). Biologi Sel. Malang: Universitas Negeri Malang

Nur Halimah, Dewi. Buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam . Pustaka rumah Cinta

Rahmadina et Febriani (2017). Biologi Sel, Unit terkecil penyusun Makhluk Hidup. CV salembar papyrus

Sherwood, Lauralee (2011). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta: EGC.

Silaen Srinatalia. (2021). BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER. Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.

Purnobasuki, Hery. “Struktur dan Fungsi Sel” http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/StrukturdanFungsi_HeryPurnobasuki_238.pdf (diakses tanggal 30 Agustus

2022 pukul 22.30_

Diastuti, Reni (2018). BIOLOGI Paket C Setara SMA/MA Kelas XI Modul Tema 6 : Kecil Tapi Sungguh Mengagumkan. Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai