3. Terminasi
Di tahap ini polipeptida dilepaskan. Proses ini
dimulai kerika stop kodon (UAG, UAA, atau UGA)
memasuki ribosom membuat rantai polipeptida terpisah
dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom https://www.siswapedia.com/sintesis-protein/
JELASKAN PERBEDAAN GENOTIF
DAN FENOTIF
• GENOTIF
GENOTIF ADALAH SIFAT YANG TIDAK TAMPAK YANG DITENTUKAN OLEH PASANGAN GEN ATAU SUSUNAN GEN
DALAM INDIVIDU YANG MENENTUKAN SIFAT YANG TAMPAK. GENOTIF BIASANYA
DILAMBANGKAN/DIKODEKAN, KODENYA HURUF DEPAN DARI SIFAT FENOTIF, MISALNYA BUNGA MERAH
DITULIS M.
• FENOFTIF
KARAKTER (SIFAT) YANG DAPAT KITA AMATI (BENTUK, UKURAN, WARNA, GOLONGAN DARAH, DAN
SEBAGAINYA) ATAU SIFAT YANG TAMPAK DARI LUAR SEBAGAI AKIBAT INTERAKSI ANTARA FAKTOR GENOTIPE
DAN LINGKUNGANNYA.
JELASKAN PERBEDAAN PENURUNAN SIFAT
MENURUT HUKUM MENDEL DAN NON
MENDELIAN
Mendelian Non Mendelian
Pengertian Ciri genetik yang mengikuti hukum waris Ciri-ciri genetik yang tidak mengikuti
Mendel adalah pewarisan mendelian. hukum pewarisan Mendel dikenal
sebagai warisan non-Mendel
Ciri-ciri Phenotype Alel dominan menentukan sifat-sifat fenotip. Ciri-ciri fenotipe dapat berbeda dari
ciri-ciri keadaan alel yang homozigot.
Proporsi Fenotip Proporsi fenotip dalam keturunan sama dengan Proporsi fenotipe yang diamati pada
hasil yang diperkirakan. keturunan tidak sesuai dengan nilai
yang diprediksi.
Jelaskan Pola pola penurunan hereditas dan berikan
contohnya (penyakit bawaan)
Hereditas adalah pewarisan sifat sifat fisik, biomkia dan perilaku dari suatu mahkluk hidup kepada
keturunannya. Sifat-sifat menurun ini kemudian dikendalikan oleh substansi genetika yang disebut
DNA (deoxyribo nucleic acid = asam dioksiribo nukleat), yang terdapat dalam gen.
Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi) adalah pernyataan bahwa ketika
berlangsung pembentukan gamet pada individu, akan
terjadi pemisahan alel secara bebas. Persilangan
monohibrid membuktikan hukum Mendel I. Persilangan
monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat Hukum Mendel II
beda. Hukum Mendel II adalah pernyataan yang menyatakan
bahwa pada saat penentuan gamet, gen-gen sealel akan
memisah secara bebas dan mengelompok secara bebas
pula.
POLA POLA
PENURUNAN
HEREDITAS
Penyakit bawaan pada Pola-pola penurunan Hereditas
1. Pewarisan alel resesif autosomal
Contoh : Albino, Anemia sel sabit, Fibrosisi sistik, Fenilketonuria, Galaktosemia, Talasemia, Xeroderma pigmentosum.
Probabilitas Kelainan genetik berdasarkan pedigree chart ialah kemungkinan peristiwa yang
diharapkan dalam penyimpangan dari sifat umum/sifat rata-rata manusia dimana alel
mengkode protein malfungsional / yang tidak berfungsi sama sekali, yang terjadi pada
silsilah keturunan genetic dalam suatu keluarga dalam beberapa generasi yang digunakan
untuk menganalisis kelainan dalam keluarga tersebut. Dalam buta warna sendiri kelainan itu
terjadi pada Kelainan tertaut kromosom X
XB XB
P1 Xb XB Xb XB Xb
Laki-laki Buta warna Perempuan Normal X Y
b
Carier Carier
XB XB
Gamet Xb Y XB XB
Y XB Y XB Y
Normal Normal
F1
Fenotif :
Anak normal : 2/4 x 100% = 50%
Anak carier : 2/4 x 100% = 50%
Perempuan Normal carier 2/2 x 100% = 100% Keterangan :
Laki-laki Normal : 2/2 x 100% = 100%
Gen buta warna disimbolkan dengan huruf b(b kecil) dan
gen normal disimbolkan dengan B(B besar). Sifat carier
merupakan sifat yang membawa gen buta warna namun
tidak bersifat buta warna karena ada gen dominan B
yang menutupinya.
Xb Xb
P1
P1 Laki-laki Normal Perempuan Buta warna XB XB Xb XB Xb
XB Y Xb Xb Carier Carier
Gamet XB Y Xb Xb
Y Xb Y Xb Y
Buta warna Buta warna
F1
Fenotif :
Anak carier : 2/4 x 100% = 50%
Anak Buta Warna : : 2/4 x 100% = 50%
Perempuan Normal carier 2/2 x 100% = 100% Keterangan :
Laki-laki Buta Warna : 2/2 x 100% = 100% Gen buta warna disimbolkan dengan huruf b(b
kecil) dan gen normal disimbolkan dengan B(B
besar). Sifat carier merupakan sifat yang
membawa gen buta warna namun tidak bersifat
buta warna karena ada gen dominan B yang
menutupinya.
REFERENSI
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Robert, K., Walter, P. 2008. Molecular Biology of the The Cell. Garland Science, taylor and Francis Group
Haryanto Tanto dan Washudi (2016). Biomedik Dasar (Anatomi, Fisiologi, Biokimia, Fisika, Biologi) Cetakan Pertama, Pusdik SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Kameluh, Dwi, etc. (2021). Teori Biologi Sel. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
Nur Halimah, Dewi. Buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam . Pustaka rumah Cinta
Rahmadina et Febriani (2017). Biologi Sel, Unit terkecil penyusun Makhluk Hidup. CV salembar papyrus
Sherwood, Lauralee (2011). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta: EGC.
Silaen Srinatalia. (2021). BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER. Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.
Purnobasuki, Hery. “Struktur dan Fungsi Sel” http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/StrukturdanFungsi_HeryPurnobasuki_238.pdf (diakses tanggal 30 Agustus
Diastuti, Reni (2018). BIOLOGI Paket C Setara SMA/MA Kelas XI Modul Tema 6 : Kecil Tapi Sungguh Mengagumkan. Kemendikbud