DIREKTORAT JENDERAL
PENGANTAR BAHAN TAYANG
PENANGANAN PENGADUAN
SEMESTER I TA.2019
DIREKTORAT JENDERAL
PENGANTAR (IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DARI BAHAN TAYANG
ITJEN SEPUTAR PBJ
DIREKTORAT JENDERAL
PENGANTAR (IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DARI BAHAN TAYANG
ITJEN SEPUTAR PBJ
DIREKTORAT JENDERAL
PENGANTAR (IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DARI BAHAN TAYANG
ITJEN SEPUTAR PBJ
DIREKTORAT JENDERAL
PENGANTAR (IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DARI BAHAN TAYANG
ITJEN SEPUTAR PBJ
DIREKTORAT JENDERAL
PENGANTAR (IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DARI BAHAN TAYANG
ITJEN SEPUTAR PBJ
DIREKTORAT JENDERAL
PENGANTAR (IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DARI BAHAN TAYANG
ITJEN SEPUTAR PBJ
DIREKTORAT JENDERAL
DASAR HUKUM
DIREKTORAT JENDERAL
STRATEGI
PENCEGAHAN
DIREKTORAT JENDERAL
EMPAT PILAR PBJ PEMERINTAH BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
TUGAS dan KEWENANGAN SATKER/KPA BAHAN TAYANG
PP No.45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN. Psl 8, hal 9
Dalam rangka pelaksanaan anggaran, KPA memiliki tugas dan wewenang:
a. menyusun DIPA;
b. menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan
anggaran; ADMINISTRATIF
c. menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana pencairan dana;
d. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran Belanja
Negara; TEKNIS
e. melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas beban anggaran
negara;
f. memberikan supervisi, konsultasi, dan pengendalian pelaksanaan kegiatan dan ADMINISTRATIF
anggaran;
g. mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan TEKNIS
h. menyusun laporan keuangan dan kinerja sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.
ADMINISTRATIF
DIREKTORAT JENDERAL
TUGAS dan KEWENANGAN PPK BAHAN TAYANG
PP No.45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN. Psl 12, hal 10
Dalam rangka pelaksanaan anggaran, PPK memiliki tugas dan wewenang:
a. menyusun rencana pelaksanaan Kegiatan dan rencana pencairan dana;
b. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
ADMINISTRATIF
c. membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian dengan Penyedia Barang/Jasa;
d. melaksanakan Kegiatan swakelola;
e. memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian yang dilakukannya;
f. mengendalikan pelaksanaan perikatan; TEKNIS
g. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara;
h. membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPP;
i. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Kegiatan kepada KPA;
j. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Berita Acara ADMINISTRATIF
Penyerahan;
k. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Kegiatan; dan
l. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran Belanja Negara.
TEKNIS &
ADMINISTRATIF
DIREKTORAT JENDERAL
PERUBAHAN KONTRAK BAHAN TAYANG
Perpres No.16 tahun 2018 tentang PBJ Pemerintah. Pasal 54,
(1) Dalam hal terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan gambar dan/atau spesifikasi Perubahan kontrak karena perbedaan
teknis/KAK yang ditentukan dalam dokumen kontrak, PPK Bersama penyedia dapat
KONDISI LAPANGAN dengan
melakukan perubahan yang meliputi:
GAMBAR dan/atau SPESIFIKASI
a. Menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalak kontrak;
TEKNIS/KAK dengan dokumen
b. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
kontrak, bukan karena
c. Mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau;
d. Mengubah jadwal pelaksanaan; KEINGINAN
(1) Dalam hal penyedia jasa gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan
kontrak berakhir, namun PPK menilai bahwa penyedia mampu menyelesaikan
pekerjaan, PPK memberikan kesempatan kepada Penyedia. Pertimbangan DIBERI
(2) Pemberian kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan KESEMPATAN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimuat dalam addendum kontrak yang Asas manfaat, Tidak diniatkan dari
didalamnya mengatur waktu penyelesaian pekerjaan, pengenaan sanksi denda awal, Justifikasi waktu, Attitude
keterlambatan kepada penyedia, dan perpanjangan jaminan pelaksanaan penyedia, Kompetensi penyedia,
(3) pemberian kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan Surat pernyataan kesanggupan
sebagaimana dimaksud ayat (1), dapat melampai tahun anggaran.
Penyedia
DIREKTORAT JENDERAL
UKI DITJEN
SDA
SEKRETARIS DIREKTORAT
SEKRETARIAT
JENDERAL SDA/KETUA UKI
BIDANG
BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG AIR
BIDANG PENGENDALIAN
BIDANG PSDA PENGEMBANGAN SUNGAI DAN IRIGASI DAN OPERASI DAN TANAH DAN
BENDUNGAN LUMPUR
JARINGAN SDA PANTAI RAWA PEMELIHARAAN AIR BAKU
SIDOARJO
UPT/BALAI/SNVT
DIREKTORAT JENDERAL
TUGAS TIM UKI BAHAN TAYANG
Substansi pengawasan/pengendalian
1. Pelaksanaan sesuai dengan SOP/Pedoman
2. Ketepatan waktu pelaksanaan
Yang harus disusun oleh Tim UKI: 3. Perencanaan (perencanaan umum, program
a. Surat Keputusan (SK) UKI dan teknis)
b. Pedoman/SOP 4. Pelaksanaan (Persiapan PBJ dan pelaksanaan
c. Peta dan identifikasi resiko kegiatan perencanaan, konstruksi)
pelaksanaan dan pemanfaatan 5. Fase pemanfaatan
DIREKTORAT JENDERAL
TIM UKI DITJEN SDA BAHAN TAYANG
TIM TERDIRI
DIRJEN DARI
BERTINDAK SEKRETARIAT
SEBAGAI DAN SUBDIT
TERKAIT
PENGARAH
PERENCANAAN
DIREKTORAT JENDERAL
TIM UKI DITJEN SDA BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
TIM SEKRETARIAT UKI DITJEN SDA BAHAN TAYANG
TIM TERDIRI
SEKRETARIAT DARI POKJA
YANG
DIBENTUK
BERKAITAN
UNTUK LANGSUNG
MENJAMIN DENGAN
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN
UKI INTERN
DIREKTORAT JENDERAL
TIM SEKRETARIAT UKI DITJEN SDA BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
Tim Sekretariat UKI
DIREKTORAT JENDERAL
METODOLOGI
PENYUSUNAN
RESIKO
DITJEN SDA
Proses manajemen risiko melibatkan penerapan sistematis dari kebijakan, prosedur, dan praktik pada aktivitas
komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks, serta penilaian, perlakuan, pemantauan, peninjauan,
pencatatan, dan pelaporan risiko.
• Pemilik Risiko
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO BAHAN TAYANG
Berdasarkan implementasi kegiatan identifikasi risiko pada kegiatan yang bersifat generik dan non generik,
maka setiap penanggung jawab kegiatan wajib membuat PETA RESIKO pada bidangnya masing-masing.
DIREKTORAT JENDERAL
TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
CONTOH TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
CONTOH TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
CONTOH TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
CONTOH TAHAPAN ANALISIS RESIKO BAHAN TAYANG
SKALA DAMPAK RESIKO
DIREKTORAT JENDERAL
HASIL
IDENTIFIKASI
RESIKO
DITJEN SDA
Analisis Risiko
1. Proses pengukuran risiko berupa analisis risiko bertujuan untuk menganalisis kemungkinan dan dampak dari risiko yang telah diindentifikasi.
Hasil pengukuran berupa status risiko yang menunjukkan ukuran tingkatan risiko dan peta risiko yang merupakan gambaran sebaran risiko
dalam suatu kegiatan
2. Dalam melakukan analisis, Tim mengacu pada kriteria skala kemungkinan dan skala dampak (skala 4)
SKALA
KEMUNGKINA
N
SKALA
DAMPAK
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI
RESIKO
DITJEN SDA
(GENERIK)
RISIKO TERIDENTIFIKASI
1. Berdasarkan hasil FGD dan kuesioner yang melibatkan seluruh Direktorat Pembina dan PIC dari masing – masing Unit Pelaksana Teknis/Balai
diperoleh identifikasi risiko pada kegiatan yang bersifat generik dan non generic
2. Kegiatan Generik merupakan identifikasi terhadap risiko kegiatan konstruksi yang mengacu pada proses SIDLACOM dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastrukur SDA dari tahap perencanaan umum/teknis sampai dengan fase pemanfaatan
GENERIK
GENERIK
/KONSTRUKSI
/KONSTRUKSI
PERENCANAANUMUM
PERENCANAAN UMUM
DESAIN
DESAIN
KESIAPANPROGRAM
KESIAPAN PROGRAM
28 RISIKO
PEMBEBASANLAHAN
LAHAN TERIDENTIFIK
PEMBEBASAN
ASI
PERSIAPANPBJ
PERSIAPAN PBJ
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
FASEPEMANFAATAN
FASE PEMANFAATAN
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
ANALISIS RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
ANALISIS RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
ANALISIS RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
PETA RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
16 Risiko
tertinggi
dalam tahapan SIDLACOM
1 pada tahap
Perencanaan Umum
1 pada tahap
Desain
2 pada tahap
Kesiapan Program
2 pada tahap
Pembebasan Lahan
3 pada tahap
PBJ
NOTE
Pada tahap ini, dilakukan Evaluasi risiko yang ditujukkan untuk 3 pada tahap
Pelaksanaan Konstruksi
4
membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko yang telah
ditentukan untuk dijadikan sebagai dasar penerapan penanganan risik pada tahap
Fase Pemanfaatan
DIREKTORAT JENDERAL
16 RESIKO DITJEN SDA (GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI
RESIKO
DITJEN SDA
(NON GENERIK)
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (NON GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (NON GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (NON GENERIK) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (NON GENERIK) BAHAN TAYANG
3 Risiko
tertinggi
dalam tahapan PPB dan Perizinan
2 pada tahap
RKA KL dan POK
1 pada tahap
Perizinan
NOTE
Garis putus - putus merupakan Risk Tolerance, yaitu ukuran spesifik tentang derajat
ketidakpastian yang diharapkan dapat diambil/ditoleransi dikaitkan dengan hambatan dalam
pencapaian tujuan, Apabila Skor resiko berada dibawah garis putus - putus, maka pernyataan
resiko dapat diabaikan (tidak perlu ditindaklanjuti), sebaliknya jika skor resiko berada diatas
garis Risk Tolerance, maka Resiko tersebut perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk
ditanggulangi
DIREKTORAT JENDERAL
IDENTIFIKASI RESIKO DITJEN SDA (NON GENERIK) BAHAN TAYANG
Keterlambatan
penyusunan RKAKL untuk
2
beberapa satker : 12
RKA-KL
POK Masih terjadi kesalahan
input data : 12
DIREKTORAT JENDERAL
DRAFT
PEMETAAN
RESIKO di
BALAI
(TEMPLATE)
EXPOSE UKI dan
MANAJEMEN
RISIKO
DRAFT PEMETAAN RESIKO DI BALAI (template) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
DRAFT PEMETAAN RESIKO DI BALAI (template) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
DRAFT PEMETAAN RESIKO DI BALAI (template) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
DRAFT PEMETAAN RISIKO DI BALAI (template) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
DRAFT PEMETAAN RESIKO DI BALAI (template) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
DRAFT PEMETAAN RESIKO DI BALAI (template) BAHAN TAYANG
DIREKTORAT JENDERAL
LANGKAH
AWAL
IMPLEMENTASI
UKI DI BALAI
DIREKTORAT JENDERAL
RENCANA
KERJA
SELESAI
PROSES
DIREKTORAT JENDERAL
Internalisasi Unit Kepatuhan Internal Tahun
2019
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
TERIMA KASIH
4. Kelebihan Bayar atas Kekurangan Volume Fisik dan - BWS PAPUA - BENDUNGAN CITANDUY
Ketidaksesuaian Hasil Pekerjaan - PJPA KALTARA - PJPA SULAWESI I
- PJPA BALI PENIDA - PJSA BENGAWAN SOLO
- PJPA CIMANUK CISANGGARUNG
5. Kelebihan Pembayaran atas yang seharusnya menjadi Kewajiban - PJPA CIMANUK CISANGGARUNG
Penyedia Jasa - PJSA SULAWESI I
- PJPA PEMALI JUANA
6. Realisasi Keuangan Tidak Sesuai Dengan Kemajuan Fisik - BENDUNGAN BWS SULAWESI I
7. Potensi Kelebihan Pembayaran - PJPA PEMALI JUANA
- PJSA PAPUA BARAT
8. Realisasi belanja belum didukung bukti pendukung - PJSA CITARUM
pelaksanaan pekerjaan - PJSA SUMATERA UTARA
INSPEKTORAT JENDERAL
No Jenis Temuan Satuan Kerja
1. Tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis/ ke- - PJPA Kalimantan III Kalimantan Timur (2018)
Kurangan volume pekerjaan - OP Sulawesi IV Sukawesi Tenggara (2018)
- PJSA Brantas (2018)
2. Penatausahaan dan Pengelolaan BMN - PJPA Brantas (2018)
- Bendungan Cidanau Ciujung Cidurian (2018)
- PJSA Kalimantan III Kalimantan Tumur (2018)
- PJPA Kalimantan III Kalimantan Timur (2018)
- BWS Sulawesi IV Sulawesi Tenggara (2018)
- BWS Nusa Tenggara II (2018)
- BWS Papua (2018)
3. Lemahnya Pengawasan dan Pengendalian - Bendungan Cidanau Ciujung Cidurian (2018)
Internal - PJPA Sulawesi IV Sulawesi Tenggara (2018)
- PJPA Kalimantan III Kalimantan Timur (2018)
- BWS Sulawesi IV Sulawesi Tenggara (2018)
- PJPA Sulawesi II Gorontalo (2018)
- PJSA Papua Merauke (2018)
- PJPA Papua Merauke (2018)
- PJSA Brantas (2018)
- BWS Nusa Tenggara II (2018)
- PJPA Papua Barat (2018)
- PJPA Papua (2018)
- BWS Papua (2018)
- OP Maluku Utara (2018)
- PJPA Brantas (2018)
INSPEKTORAT JENDERAL
No Jenis Temuan Satuan Kerja
4. Tidak Mengacu Pada Peraturan - PJPA Kalimantan III Kalimantan Timur (2019)
- PJPA Sulawesi IV Sulawesi Tenggara (2018)
- OP Maluku (2018)
- BWS Nusa Tenggara II (2018)
BPKP
NO. Jenis Temuan Satuan Kerja
1. Perbaikan atas Pekerjaan yang Rusak/Belum - PJPA CITARUM (sudah ditindaklanjuti)
Sempurna - OP Cimanuk-Cisanggarung (sudah ditindaklanjuti)
- BWS SUMATERA II (sudah ditindaklanjuti)
- PJPA POMPENGAN JENEBERANG (sudah
ditindaklanjuti)
2. Kelebihan Pembayaran - DIREKTORAT BPSDA
- DIREKTORAT PJSDA
- PJPA CITARUM (ditindaklanjuti dengan pengalihan
pada pekerjaan lainnya)
- PJPA MALUKU
3. Kesesuaian Pelaksanaan Pekerjaan dan Rencana / - PJPA CITARUM (sudah ditindaklanjuti)
Kontrak Pekerjaan - PJSA CITARUM (sudah ditindaklanjuti)
4. Pemahaman atas Peran, Tugas dan Fungsi Pihak - PJPA CITARUM (sudah ditindaklanjuti)
Terkait - PJSA CITARUM (sudah ditindaklanjuti)
- PJPA MALUKU
- BWS SUMATERA II (sudah ditindaklanjuti)
5. Harga Satuan Item Pekerjaan - PJPA CITARUM (sudah ditindaklanjuti)
- PJSA CITARUM (sudah ditindaklanjuti)
6. Melengkapi dan Menyelesaikan Pekerjaan yang - PJSA CITARUM (sudah ditindaklanjuti)
Belum Dilaksanakan