Anda di halaman 1dari 33

ANTI SPASMODIK

A DWI DJAYANTI
PENDAHULUAN
 Antispasmodik adalah obat yang
digunakan untuk mengatasi
kejang (relaksan otot polos)
saluran cerna yang disebabkan
diare, gastritis, tukak peptik dan
sebagainya.
Cth. Antispamodik :
 Alkaloid belladon,
 Antropinsulfat,
 Propantalin bromida,
 Hyosin N butyl bromide.
 Klordiazepoksida.
 Papaverine HCl
 Timepedium bromida
OBAT SPASMODIK

1. Hyoscine
Indikasi : gangguan sistem saraf
otonom, mencegah kejang otot,
pra pengobatan pada
pengosongan sekresi paru-paru
dan tukak lambung.
 Kontra Indikasi :
Hipersensitifitas, spasme GI,
Takikardia, spasme genital
urinarius.
 Dosis : 3 X 1-2 tablet.
 Cat : tidak boleh boleh diberikan
pada anak usia < 10 tahun.
2. Chlordiazepoxide
Indikasi : Anti cemas,dgn clidinium
bromide untuk mengobati lambung yang
luka dan teriritasi, kram perut, tukak
lambung & usus 12 jari.
Kontra Indikasi : Hipertropi prostat,
gaukoma. ( tdk bisa diberikan pada
wanita hamil trisemester I).
Resorpsi : di usus cepat & baik.
Dosis : 3-4 dd 5-10 mg, pada kasus
serius sampai 100 mg sehari.
 Chlordiazepoxide dgn
Clidinium bromide dapat
menyebabkan kecanduan.
sehingga digunakan dengan
dosis kecil atau jangka waktu
singkat (tidak > 4 bulan).
 Penghentian obat yang mendadak
akan memperparah kondisi
penyakit dan menimbulkan
withdrawal symptoms → fungsi
normal tubuh terganggu :
berkeringat, nyerih seluruh tubuh,
demam, mual sampai muntah.
3. Mebeverine
Indikasi : untuk mengobati kram
dan kejang pada perut dan usus.
Khususnya pengobatan irritable
bowel syndrome (IBS).
Sediaan : tablet. IV, IM
Dosis : 30-120 mg setiap 3 jam.
(IV, IM). Untuk tablet : 3 x 1 tab.
Untuk anak 3 x ½ tab.
4. Papaverine
Papaverine bekerja dengan
merelaksasi saluran darah
sehingga darah dapat mengalir
lebih mudah ke jantung dan
seluruh tubuh.
Mekanisme : vasodilatasi
pembuluh darah.
 Nama generik : Papaverine
Dosis : 40 mg/ tablet
Indikasi : Meredakan spasme gangguan
gastrointestinal dan saluran kemih.
Dismenore.
Kontraindikasi : Disfungsi hati dan ginjal
berat, glaucoma sudut sempit, hipertrofi
prostat dengan retensi urine, stenosis,
mengakolon. Hamil dan laktasi. Pasien
dengan tekanan darah sistolik < 100 mmHg.
Ileus paralitik, atoni usus, takiartimia
patologis, porfiria.
 Cara penggunaan : Segera sesudah
makan.
 Efek samping : Kekeringan pada mulut
dan kulit, palpitasi, sensasi panas dan
kemerahan pada wajah, aritmia,
bradikardi, takikardi, konstipasi, gangguan
daya penglihatan, dispenea pada pasien
dengan riwayat asma bronchial atau
alergi, agranulositosis, reaksi
hipersensitivitas, gangguan
gastrointestinal.
 Indeks Keamanan Kehamilan : Studi
pada binatang coba bersifat teratogenik
atau embriosidal dan tidak ada studi
terkontrol pada perempuan, obat hanya
boleh diberikan jika besarnya manfaat
yang diperoleh melebihi besarnya resiko
terhadap janin.
 Papaverine adalah golongan
alkaloid opium yang diindikasikan
untuk kolik kandungan empedu
dan ginjal dimana dibutuhkan
relaksasi pada otot polos &
emboli perifer.
Sediaan : tablet tunggal dan
kombinasi dengan Metamizole
5. Timepidium
Indikasi : spasme/kejang otot
halus yang disebabkan oleh
gastritis (radang lambung), ulkus
peptikum, pankreatitis, penyakit
kandung empedu dan saluran
empedu, lithangiuria.
Sediaan : oral tablet dan injeksi.
6. Pramiverine
Nama dagang : Systabon plain
Nama generik : Pramiverine HCl
Jumlah dosis : 2 mg/ tablet
Indikasi : spasme/kejang dan kolik
pada saluran pencernaan, saluran
empedu, dan saluran kemih,
dismenore (nyeri perut pada saat
haid), nyeri setelah operasi.
Sediaan : oral tablet dan injeksi.
 Kontraindikasi obat : Glaukoma
sudut sempit, adenoma prostat
dengan tendensi terbentuknya sisa
urine, takiaritmia, stenosis mekanik
saluran cerna, megakolon, paska
bedah abdomen.
 Cara penggunaan : 1 tab 3x/hr pada
waktu makan
Efek samping : Rasa kering pada mulut
dan kulit, ruam kulit, pandangan kabur,
glaucoma, takikardia, gangguan
kencing. Jangan mengemudikan
kendaraan bermotor atau
mengoperasikan mesin.
Indeks Keamanan : Obat yang tidak
mempunyai kategori keamanan pada
kehamilan
7. Tiemonium
Indikasi : antispasmodik pada usus,
kandung kemih, uterus dan
mengurangi kejang otot
Spasminal
 Methampyrone sebagai analgetik, waktu
paruh 1-4 jam.
 Papapverin HCl merupakan relaksan non
spesifik bekerja secara langsung pada otot
polos.
 Indikasi
Untuk meringankan rasa sakit yang disertai
dengan kolik (spasme)
 Kontra Indikasi
1. Hipersensitif
2. Insufisiensi hati
3. Wanita hamil dan menyusui
4. Tekanan darah rendah.
 Dosis
Dewasa : Jika sakit 1 tablet, berikutnya 1
tablet setiap 6-8 jam, maksimum 4 tablet
sehari.
 Efek Samping
Hipersensitiv , Agranulositosis, Gangguan
saluran pencernaan, hipersensitivitas hati.
 Interaksi Obat
1. Dengan levodopa akan menurunkan
efektivitas levodopda
2. Calcium blockers : menurunkan efek
potensiasi.
Scopamin Plus

 Hyoscine N-butylbromide bekerja sebagai


spasmodik dan Parasetamol indikasi sbg
analgesik.
 Indikasi
Nyerih pada penyakit lambung atau
usus halus, nyeri spastik pada
traktus urinarius dan organ-organ
genitalia wanita (seperti dismenore)
 Kontra Indikasi
Glaukoma, hipersensitif terhadap
parasetamol.
 Efek samping
Penurunan granulosit dalam
darah. Spasme otot brokus
seperti pada asma dapat terjadi
terutama pada pasien yang
menderita asma yang ditimbulkan
oleh analgesik.
 Dosis
Dewasa : 1-2 kaplet 3x sehari,
Dosis total sehari tidak boleh
melebihi 6 kaplet.
Kaplet salut film tidak cocok untuk
anak-anak.
BRAXIDIN
 Indikasi
Pengobatan gejalah tukak lambung
dan usus 12 jari. hipersekresi dan
hipermotilitas saluran pencernaan,
dispepsia, iritasi dan spastikkolon,
diskinesia empedu, kejang ureter,
irritable bowel syndrom, kolitis,
diare, dismenore.
 Kontra Indikasi
Glaukoma dan hipertrofi prostat
 Perhatian
Tidak boleh diberikan pada kehamilan trimester
pertama dan penderita gangguan hati.
 Dosis
 Dewasa : 3-4 tablet sehari sebelum makan dan
menjelang tidur.
SPASMOMEN
 Bekerja terutama pada intestinal,
dibandingkan dengan otot polos
vaskular pada saluran pernafasan.
Secara in vivo maupun in vitro
ternyata kolon lebih sensitif
dibandingkan segmen GI lainnya
terhadap aksi relaksasi
spasmomen.
 Indikasi
Irritable colon syndrome dan
simptomatik pada nyeri GI.

 Kontra indikasi
hipersensitivitas terhadap otilonium
bromide.
 Dosis
1 tablet, 2-3x sehari

 Efek samping
Mual, kelelahan dan vertigo.
Interaksi

Menghambat kerja obat :


 Antibiotik golongan peptida
 Antikolinesterase
Trims

Anda mungkin juga menyukai