Putri Ella
Nadia Agustina
Widya Adfri
Putri Rizal 16330111
Susanti
16330084 Lestari Adhitya Fajriyatur Zaharatun
Irna 16330097
16330101 Rizqi Nura
Cecaria
16330118
Agustina Ramadanti
16330089 16330102
BIOFARMASI KELAS C
Dosen: Yayah Siti Juariah.,S.Si.,M.Si.,Apt
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
FARMASI Your Logo or Name Here 1
2018
Perubahan
fisiologi
terapi obat pada pasien Perubahan pada
usia lanjut yang
pada lanjut usia berkaitan
pasien dengan
penggunaan
lansia obat
DISTRIBU
Golongan
SI OBAT Proses
obat-obatan pendistribusia
yang sering PADA
n obat pada
diresepkan LANJUT pasien usia
pada lansia USIA lanjut
Penyakit Proses
kronik metabolism
degeratif yang Sistem obat pada
kerap dialami ekskresi pasien usia
para lanjut obat pada
usia lanjut
Your Logo or Name Here 2
usia lanjut
Add an image
in tem
Pe
ru
ba
ne ha
ur n
ol si
o g st e
is m
Your Logo or Name Here
Add an image
Prevalensi Penyakit Pada Pasien
Usia Lanjut
• 1 Muskuloskeletal
• 2 Kardiovaskuler
•3 Urogenital
• Durasi (lama berlangsungnya efek) lebih banyak dipengaruhi oleh kecepatan ekskresi obat
terutama oleh penguraian di hati yang biasanya membuat obat menjadi lebih larut dalam air
Munculnya dan menjadi metabolit yang kurang aktif atau dengan ekskresi metabolitnya oleh ginjal.
efek obat
• Efek usia pada ginjal berpengaruh besar pada ekskresi beberapa obat. Umumnya obat
diekskresi melalui filtrasi glomerolus yang sederhana dan kecepatan ekskresinya berkaitan
ginjal dengan kecepatan filtrasi glomerolus
• Kapasitas hati dalam metabolisme obat tidak terbukti berubah dengan bertambahnya umur,
tetapi jelas terdapat penurunan aliran darah hati yang diduga sangat memengaruhi
Hati kemampuan metabolisme obat.
2. Osteoporosis 3. Hipertensi
1. Osteo Artritis (OA)
Osteoporosis merupakan salah satu Hipertensi merupakan kondisi
OA adalah peradangan sendi yang
bentuk gangguan tulang dimana dimana tekanan darah sistolik sama
terjadi akibat peristiwa mekanik
masa atau kepadatan tulang atau lebih tinggi dari 140 mmHg
dan biologik yang mengakibatkan
berkurang. Terdapat dua jenis dan tekanan diastolik lebih tinggi
penipisan rawan sendi, tidak
osteoporosis, tipe I merujuk pada dari 90mmHg, yang terjadi karena
stabilnya sendi, dan perkapuran.
percepatan kehilangan tulang menurunnya elastisitas arteri pada
OA merupakan penyebab utama
selama dua dekade pertama setelah proses menua. Bila tidak ditangani,
ketidakmandirian pada usia lanjut,
menopause, sedangkan tipe II hipertensi dapat memicu terjadinya
yang dipertinggi risikonya karena
adalah hilangnya masa tulang pada stroke, kerusakan pembuluh darah
trauma, penggunaan sendi
usia lanjut karena terganggunya (arteriosclerosis), serangan/gagal
berulang dan obesitas.
produksi vitamin D. jantung, dan gagal ginjal
Diabetes Mellitus
Sekitar 50% dari lansia memiliki gangguan intoleransi glukosa dimana gula darah masih tetap normal
meskipun dalam kondisi puasa. Kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes melitus, dimana kadar gula
darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mg/dl dan kadar glukosa darah saat puasa di atas 126 mg/dl.
Obesitas, pola makan yang buruk, kurang olah raga dan usia lanjut mempertinggi risiko DM.Your Logo or Name Here 11
4. Dimensia
Merupakan kumpulan gejala
yang berkaitan dengan
kehilangan fungsi intelektual
dan daya ingat secara 5. Penyakit Jantung
6. Kanker
perlahan-lahan, sehingga Koroner
Kanker merupakan sebuah
mempengaruhi aktivitas Penyempitan pembuluh darah
keadaan dimana struktur dan
kehidupan sehari-hari. jantung sehingga aliran darah
fungsi sebuah sel mengalami
Alzheimer merupakan jenis menuju jantung terganggu.
demensia yang paling sering perubahan bahkan sampai
Gejala umum yang terjadi
terjadi pada usia lanjut. merusak sel-sel lainnya yang
adalah nyeri dada, sesak
masih sehat. Sel yang berubah
napas, pingsan, hingga
ini mengalami mutasi karena
kebingungan.
suatu sebab sehingga ia tidak
bisa lagi menjalankan fungsi
normalnya.
back
Your Logo or Name Here 12
Golongan Obat-Obatan Yang Sering Diresepkan Pada Lansia
Dan Pertimbangan Pemakaian
Ada tiga faktor yang menjadi acuan dasar dalam pembuatan atau peresepan obat, yaitu:
Diagnosis Dan
Kondisi Organ Farmakologi Klinik
Patofisiologi
Tubuh Obat
Penyakit
Pada tahun 1991, Beer dan rekan-rekan mengembangkan sebuah daftar obat
yang disusun oleh kelompok multidisiplin ahli pada bidangnya tentang obat yang
tidak boleh digunakan secara rutin oleh pasien lansia.Obat ini dikenal sebagai
"Daftar Beer" yang memuat bahan-bahan obat yang berpotensi menimbulkan
masalah pada pasien lansia
Bahan obat yang dimaksud termasuk didalamnya obat penghilang rasa sakit
tertentu, benzodiazepin kerja panjang, agen antikolinergik, agen antihipertensi.
Setiap pasien kemungkinan dapat mentolerir satu atau lebih dari agen ini, terutama
dalam pengaturan penggunaan jangka panjang; Namun, jika terapi obat baru
dimulai pada pasien lansia , "Daftar Beer" dapat membantu mengidentifikasi guna
menghindari bahan ini sebagai terapi lini pertama.
Your Logo or Name Here 15
Tabel Obat-obat yang termasuk Daftar Beer:
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Penyakit utama pada kelompok lanjut usia (lansia) di Indonesia adalah penyakit tulang
dan sendi, kardiovaskuler, infeksi saluran pernapasan dan gangguan metabolisme.
Dengan meningkatnya usia, terjadi perubahan komposisi tubuh berupa terjadi
peningkatan massa lemak, penurunan massa bebas lemak dan penurunan massa tulang.
Secara epidemiologi perubahan komposisi tubuh, khususnya peningkatan proporsi dan
distribusi lemak tubuh, akan menyebabkan peningkatan akumulasi lemak sentral di
abdomen yang mengakibatkan obesitas abdominal atau obesitas sentral.
Your Logo or Name Here
“Dislipidemia dan Obesitas Sentral pada Lanjut Usia di Kota Padang”
TUJUAN PENELITIAN
Metodologi Penelitian
Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah
1. cross sectional
2. Pengukuran antropometri dan tekanan darah
dilakukan sesuai dengan prosedur standard yang
berlaku Your Logo or Name Here
“Dislipidemia dan Obesitas Sentral pada Lanjut Usia di Kota
Padang”
HASIL PENELITIAN
• Pada umumnya responden pria ditemukan
berpendidikan lebih tinggi daripada wanita yang
sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Nilai
rata-rata lingkar perut lansia wanita di kota
Padang melebihi cut off point obesitas sentral
yang ditetapkan NCEP ATP III (>80 cm) yaitu 81
± 13cm. Selain itu, rata–rata kadar total
kolesterol dan LDL kolesterol yang tinggi pada
lansia di kota Padang, baik pada pria dan
wanita, yaitu masing-masing lebih dari 235mg/dl
dan 165 mg/dl, sementara rasio total kolesterol
terhadap HDL kolesterol darah juga tinggi
yaitu lebih dari 5
Your Logo or Name Here 21
“Dislipidemia dan Obesitas Sentral pada Lanjut Usia di Kota
Padang”
HASIL PENELITIAN
• Penelitian ini menemukan obesitas sentral
(OR 3.21) dan rasio total/Hdl kolesterol (OR
2,54) berhubungan dengan hipertensi
diastolik dengan nilai 2 OR adjasted 3,21
95% CI OR 1,20-8,63). (Lihat Tabel 3)
Model final (Tabel 4.) menunjukkan bahwa
kadar trigliserida (OR 8.48), rasio
total/HDL kolesterol (OR 3.08), dan
merokok (OR 0.116) merupakan faktor
determinan obesitas sentral pada lansia di
kota Padang.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini menemukan obesitas sentral (OR 3.21) dan rasio total/Hdl kolesterol (OR 2,54)
berhubungan dengan hipertensi diastolik dengan nilai OR adjasted 3,21 95% CI OR 1,20-
8,63).
Your Logo or Name Here 23
“Dislipidemia dan Obesitas Sentral pada Lanjut Usia di Kota
Padang”
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
• Pada studi ini ditunjukkan bahwa obesitas sentral pada lansia wanita di Padang cukup tinggi
yaitu 46%, sementara pada lansia pria adalah 12%.Dan faktor yang berhubungan dengan
kejadian obesitas sentral pada lansia di kota Padang adalah kadar trigliserida (OR 8.5),
rasio total/HDL kolesterol (OR 3.1) dan status merokok.Obesitas sentral berhubungan
dengan profil lipid seperti peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan
penurunan kolesterol HDL, yang merupakan pencetus terjadinya aterosklerosis
koroner,peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler terjadi bila kedua keadaan tersebut
terdapat bersama-sama Penanganan dislipidemia hendaknya selalu dimulai dengan diet.
Your Logo or Name Here
KESIMPULAN
Pada usia lanjut, fungsi ginjal berkurang, begitu juga dengan aliran
darah ke ginjal sehingga kecepatan filtrasi glomerolus berkurang
sekitar 30 % dibandingkan pada orang yang lebih muda. Pada usia
lanjut, berat dan aliran darah di hati telah mengalami penurunan
sebesar 40-45% yang berpengaruh pada obat-obat yang kecepatan
biotransformasinya bergantung pada aliran darah hati seperti
imipramin, amitriptilin, desipramin dan juga nortiptilin.