Anda di halaman 1dari 11

REALISASI PANCASILA

Nama anggota kelompok :


1.Niken Kenanga Aviola C1C016018
2.Resti Yunia putri
3.Esta Susmita
Realisasi Pancasila yang Subjektif
Pengertian Aktualisasi Pancasila yang subjektif

Aktualisasi pancasila yang subjektif adalah pelaksanaan pada setiap pribadi perseorangan,
setiap warganegara,setiap induvidu,setiap penduduk,setiap penguasa dan setiap orang indonesia.

dalam pengertian inilah pelaksanaan pancasila yang subjektif yang mewujudkan suatu bentuk
kehidupan di mana kesadaran wajib hukum telah terpadu menjadi kesadaran wajib moral,maka
aktualisasi pancasila yang bersifat subjektif ini lebih berkaitan dengan kondisi objektif,yaitu
berkaitan dengan norma-norma moral.

dalam aktualisasi pancasila yang bersifat subjektif ini bilamana nilai-nilai pancasila telah
dipahami,diresapi dan dihayati ole seseorang maka seseorang itu telah memiliki pandangan hidup.

dengan pengamalan pancasila perlu diusahakan adanya suatu kondisi individu akan adanya
kesadaran untuk merealisasikan Pancasila.aktualisasi serta pengamalan itu bersifat
jasmaniah,maupun rokhaniah dari kehendak manusia
Internalisasi nilai-nilai pancasila
Realisasi nilai-nilai pancasila dasar filsafat negara indonesia,perlu secara berangsur-angsur engan
jalan pendidikan baik di sekolah maupun dalam masyarakat dan keluarga sehingga di peroleh hal-hal
berikut :
1. Pengetahuan
2. Kesadaran
3. Ketaatan
4. Kemampuan kehendak
5. Watak dan hati nurani
a.menilai diri sendiri apakah sudah berbuat baik atau buruk
dalam melaksanakan pancasila

b.jika sudah melaksanakan maka akan diperoleh suatu kesiapan pribadi untuk
mengaktualisasikan pancasila

c. Dengan demikian akan memiliki suatu ketahanan ideologi yang berdasarkan keyakinan atas
kebenaran pancasila

d.Jika setiap orang indonesia telah memiliki kondisi yang demikian keadaannya maka setiap
orang indonesia akan berwatak dan berhati nurani pancasila.
Internalisasi nilai-nilai pancasila
Dua bentuk realisasi dalam pancasila:
1. Bersifat Statis dalam pengertian intinya atau esensinya yaitu nilai
nilai yang bersifat rokhaniah dan universal sehingga merupakan ciri
khas karakter yang bersifat tetap dan tidak berubah .

2. Bersifat dinamis dalam arti bahwa aktualisasinya senantiasa bersifat


dinamis inovatif,sesuai dengan dinamika masyarakat, perubahan,serta
konteks lingkungannya. Contoh : konteks lingkungan kenegaraan,
sosial, politik, hukum kebudayaan, pendidikan, ekonomi dan konteks
lingkungan masyarakat lainnya.
Proses pembentukan kepribadian pancasila
jika kita rinci pemahaman dan aktualisasi pancasila sampai pada tingkat mentalitas, kepribadian,
dan ketahanan ideologis adalah sebagai berikut :
1. Proses penghayatan diawali dengan memiliki tentang pengetahuan yang lengkap, dan jelas
tentang kebaikan dan kebenaran pancasila

2. Kemudian ditingkatkan kedalam hati sanubari sampai adanya suatu ketaatan, yaitu suatu
kesediaan yang harus senantiasa ada untuk merealisasikan pancasila

3. Kemudian disusul dengan adanya kemampuan dan kebiasaan untuk melakukan perbuatan
mengaktualisasikan pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bidang kenegaraan
maupun dalam bidang kemasyarakatan

4. Kemudian ditingkatkan menjadi mentalitas yaitu selalu terselenggaranya kesatuan lahir batin,
kesatuan akal, rasa, kehendak sukap dan perbuatan mentalitas ini melalui.

Berdasarkan tingkatan dan proses pembentukan kepribadian tersebut, maka memiliki


pengetahuan tentang pancasila menjadi suatu hal yang sangat vital.
Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila
Epistimologi Realisasi Nilai-nilai Pancasila

Dalam proses realisasi,sosialisasi dan pembudayaan pancasila,pertama-tama harus diletakkan


adalah suatu pemahaman terhadap sistem epistimologi yang benar.

pancasila itu adalah suatu sistem nilai, dimana kelima sila merupakan suatu kesatuan yang
sistematik,seluruh sila itu merupakan suatu lesatun yang sistematik, hierarkhis dan bersifat
korelatif. Oleh karena itu setiap sila tidak dapat dipisahkan dengan sila lainnya.

fungsi pokok pancasila adalah sebagai dasar sebagai dasar filsafat negara Philisifiche
Grondslag.,sehingga konsekuensinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam
hukum dasar negara sebagai norma dasar dalam penyelenggaraan negara yaitu UUD NKRI 1945

berdasarkan sistem epitemologis tersebut maka revitalisasi, realisasi,sosialisasi dan


pembudayaan Pancasila,tidak mungkin secara langsung dapat diamalkan,sehingga harus melalui
transformasi sari sistem nilai, norma,kemudian dijabarkan dalam suatu realisasi yang bersifat
praksis.
Proses Sosialisasi dan Pembudayaan
Pancasila
Wujud kebudayaan manusia, maka dapat berupa suatu kompleks gagasan, ide-ide
dan pikiran manusia, yang dalam hal ini bersifat abstrak. Hasil kebudayaan manusia
merupakan suatu nilai, yang dapat dipahami, dihayati dan dimengerti oleh manusia.

wujud kebudayaan manusia yang bersifat kongkret yaitu berupa aktivitas manusia
dalam masyarakat, saling berinteraksi, sehingga terwujudlah suatu sistem
pancasila.manusia adalah mahluk sosial selain sebagai individu oleh karena itu ia
senantiasa membutuhkan orang lain dalam masyarakat.

wujud budaya kongkret lainnya adalah bentuk-bentuk budaya fisik yang dihasilkan
oleh manusia. Wujud budaya ini juga sering disebut sebagai benda-benda budaya.

hasil budaya manusia yang berupa benda-benda budaya atau budaya fisik ini
senantiasa bersumber pada kebudayaan manusai yang berupa sistem nilai, yang
merupakan pedoman dan pandangan hidup suatu masyarakat
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasidan
danPembudayaan
Pembudayaan
Pancasila
Pancasila
Jika kita pahami secara sistematik wujud sistem sosial kebudayan dalam
pembudayaan pancasila dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
1. Sistem nilai,(Pembudayaan nilai-nilai pancasila)
2. Sistem sosial,(Pembudayaan pancasila pada kehidupan sosial)
3. Wujud fisik(Pembudayaan pancasila salam wujud budaya fisik).
Dalam hubungan ini pancasila merupakan core values sistem sosial kebudayaan
masyarakat indonesia,yaitu merupakan suatu esensi nilai kehidupan sosial-kebudayaan
yang multikulturalisme.

oleh karena itu dalam proses pembudayaan nilai-nilai pancasila harus meliputi tiga
dimensi tersebut,sehingga dalam hubungan ini diperlukan suatu proses pembudayaan
nilai-nilai pancasila.

Bangsa Indonesia adalah multikultural,multi etnis, dan multi religius,oleh karena


itunilai –nilai persatuan dalam suatu keragaman harus dibudayakan dengan berbasis pada
etika religius dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Wujud sistem sosial kebudayaan dalam
pembudayaan pancasila
1. Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila
proses pembudayaan pada domein values(nilai).realitas nilai adalah merupakan
sesuatu yang hanya dapat dipahami dan dimengerti oleh manusia. Proses pembudayaan
nilai-nilai pancasila dapat dilakukan dengan berbagai metode, namun yang terpenting
sesuai dengan tingkat pengetahuan kelompok masyarakat yang menjadi objek
pembudayaan

2.Pembudayaan pancasila pada kehidupan sosial


proses pembudayaan pancasila dalam kehidupan sosial-budaya secara kongkrit.Nilai-
nilai pancasila diaktualisasikan dalam kehidupan masyarakat,sesuai dengan situasi,
kondisi, dan keadaan masyarakat.

3. Pembudayaan Pancasila dalam Wujud Budaya Fisik


nilai-nilai pancasila secara langsung dalam wujud budaya fisik . Misalnya pada kaos
dengan gambar simbol Nasionalisme,semboyan kebangsaan dan lain sebagainya
Sesi tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai