Anda di halaman 1dari 100

PERTEMUAN II

PPKN

Bab i
Orientasi baru
Ppkn
(QS. Saba: 15)
Prakata
Minggu yang lalu pada Orientasi Pembelajaran, kita
PPKN membicarakan tentang “Mengapa kalian harus dapat matkul
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)”,
jawabanya adalah:
Melahirkan generasi penerus sebagai warga negara yang
baik dan cerdas (Good & Smart).' yang memiliki pola pikir,
pola tindak dan pola laku sesuai dengan kaidah dan makna
Pancasila (Warga Negara yang berkebajikan).

Minggu ini (minggu ke-2) adalah tindak lanjut dari pola


pembelajaran agar berhasil melahirkan generasi yang baik
dan cerdas (Good & Smart). Inilah jawabannya.
renungkan

PPKN
Apa yang dimaksud
dengan
Orientasi baru
(ppkn)
Struktur Materi Pembelajaran
A. Capaian pembelajaran PPKn
PPKN 1. Konsep
2. Landasan
3. Strategi

B. Orientasi Baru
1. Hakekat
a. Pengetahuan
b. Pembawaan
c. Keterampilan
2. Pendekatan
a. Paradigma
b. Ranah sikap
c. Doktrin
d. Pengetahuan
e. Metakognisi
f. Keilmuan
3. Orientasi pembelajaran PPKn
a. Ketuhan NKRI
PPKN b. Semangat kebangsaan
c. Arah pendidikan

C. Orientasi materi PPKn


1. Hakekat
a. Tujuan pendidikan
1) Hak warga negara
2) Kesempatan
3) Masukan
b. Pendidikaan demokrasi
1) Politik
2) Intelektual
3) Anti monopoli
4) Moral
5) Berbeda
2. Pengertian PPKn
a. Citizenship Education
PPKN
b. Civic Education
1) Kewarganegaraan yuridis dan sosiologis
2) Kewarganegaraan formal dan materil
3. Tujuan PPKn di Perguruan Tinggi
a. Berpikir kritis
b. Berpartisifasi
c. Berkembang
d. Berinteraksi
e. Tujuan
1) Secara umum
2) Secara khusus
f. Aspek dalam pendidikan
PPKN 1) Ilmu pengetahuan
2) Keterampilan
a) Kompleksitas
b) Kesimpulan
3) Sikap
4) Keterampilan sosial
g. Fungsi PPKn
1) Memahami
2) Melek konstitusi
3) Menghayati
4)
h. Pendidikan kewarganegaraan
PPKN 1) Mata pelajaran
2) Mata kuliah
3) Ilmu Pengetahuan Sosial
4) Pendidikan politik
5) Konseptual

4. Landasan PPKn
a. UUD 1945
1) Pembukaan
2) Pasal 27 (1)
3) Pasal 30 (1)
4) Pasal 31 (1)
PPKN b. Ketetapan MPR
c. UU No 20 Tahun 1982
d. UU No 2 Tahun 1989
e. Keputusan Dirjen Dikti
5. Tujuan pembelajaran PPKn
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
1) Menguasai dan memahami
2) Memiliki sikap
PPKN 6. Obyek yang dikaji
a. Pengantar PPKn
b. Wawasan Nusantara
c. Ketahanan Nasional
d. Politik Strategi Nasional
7. Pendekatan pembelajaran PPKn
a. Pendidikan
b. Nilai
c. Postur PPKn
d. Evaluasi
e. Pendekatan
A. Capaian Pembelajaran PPKn
PPKN
1. Konsep dan ruang lingkup serta tujuan
pendidikan Kewarganegaraan ;
2. Landasan dan isi pendidikan
kewarganegaraan;
3. Strategi belajar pendidikan
kewarganegaraan.

11 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
B. Orientasi Baru Pembelajaran PPKn
PPKN
1. Hakekat Pembelajaran PPKn;
2. Pendekatan Pembelajaran PPKn;
3. Orientasi Pembelajaran PPKn.

12 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Adapun Mekanisme Pembelajaran PPKn
PPKN sebelumnya, lebih ditekankan pada nilai
warga negara yang kaitannya dengan
kenegaraan dan Ketatanegaraan. Seperti
Warga Negara Kelas I, akan tetapi
keterkaitan dengan hubungan antar negara
dengan warga negara maupun hubungan
antar warga negara dgn warga negara
kurang diperhatikan.

13 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Hakekat Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PPKN
DISPOSITIONS
KNOWLEDGE CONFIDENCE

CIVIC
VIRTUES

COMPETENCE COMMITTMENT

SKILLS “STUDENT-WELLBEING”=
WORTH-LIFE LIVING

KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA


YANG HARMONIS
(Udin : 2006)
14 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
1. Hakekat Pembelajaran PPKn
PPKN
Hakekat Pembelajaran pada umunya
mengandung 3 unsur:
a. Penanaman Pengetahuan (Knowled-
ge);
b. Penanaman Kemampuan Penempatan
/pembawaan (Dispositions);
c. Penanaman Kemampuan Skill (Kete-
rampilan).

15 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN
Gab antara No. 1 dan 2, akan menghasil-
kan Confidence
Gab antara No. 1 dan 3, akan menghasil-
kan Competensi
Gab antara No. 2 dan 3, akan menghasil-
kan Comittment

16 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Selanjutnya gabungan dari Confidence
PPKN dan competensi serta Comitment, adalah
Civic Virtues atau warga negara yang
berkebajikan/memiliki sifat baik atau
PPKn -Profetik/Kenabian/Ahlakul
karimah /Ahlak terpuji, baik mulia.

Dengan demikian Kebajikan adalah


akhlak yang baik dan manusia terbaik,
adalah manusia yang selalu menyerukan
kepada kebajikan.
17 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN

Tim Dosen PPKN


18 Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA
PPKN
Sebagai perwujudan dari hasil pendidikan
yang dijelaskan di atas, akan
menghasilkan keseimbangan antara
Attitude, Keterampilan/Skill dan
Pengetahuan yang pada gilirannya akan
mewujudkan dua hal yang penting
sebagai bangsa. Yaitu :

19 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN Soft Skill (terkait dengan sikap secara
kepribadian/budi pekerti/tata-krama);

Hard Skill (terkait dengan kemampuan


keterampilan riil/ skill/keahlian).

Dua hal ini lah, yang menjadi target sasa-


ran utama pendidikan di Perguruan Ting-
gi.
20 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
2. Pendekatan Pembelajaran  PPKn:

PPKN a. Paradigma
Bergesernya
paradigma
pembelajaran dari
Tata Negara menjadi
Pendidikan Nilai dan
Moral Pancasila
(Negarawan
bermoral) seperti P4 /
Budi Peketi.

21 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
b. Ranah sikap
Mengutamakan
PPKN pengembangan ranah sikap
(afektif-watak perilaku
/perasaan, minat, sikap),
ranah pengetahuan
(kognitif-pengembangan
kemampuan rasional), dan
pengembangan ranah
keterampilan
(psikomotorik-kemampuan
bertindak) secara optimal
dan utuh (koheren).
22 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
c. Doktrin
PPKN Tidak menghilangkan
metode doktrin/ ajaran
yang bersifat mendorong
sesuatu seperti
memobilisasi..

23 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Lanjutan…

d. Pengetahuan
PPKN
Memusatkan perhatian pada
proses membangun Pengetahuan
(Knowledge), Keterampilan (Skill),
Sikap Spiritual (Spirituality) dan
sikap sosial (Social Respect)
melalui transformasi pengalaman
empirik dan pemaknaan
konseptual (seperti visi UHAMKA).

24 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Lanjutan…

PPKN
e Metakognisi
Pendekatan pembelajaran PPKn
berbasis proses keilmuan,
metakognisi, dan HOTS (High
Order Thinking System).

25 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Lanjutan…
f. Keilmuan
PPKN
Scientific Approach/Pendekatan
Keilmuan
memiliki langkah sebagai berikut:
a. Mengamati (observing),
b. Menanya (questioning)-(hampir
hilang),
c. Mengumpulkan Informasi
(exploring),
d. Menalar/mengasosiasi (associating),
e. Mengomunikasikan (communicating).
26 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
3. Orientasi Pembelajaran PPKn
Dengan demikian orientasi baru mata kuliah PPKn khusus
PPKN nya di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, adalah:
a. Keutuhan NKRI
Penanaman keutuhan NKRI sebagai wu- jud dari
kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia (NKRI harga
mati);
b. Semangaat kebangsaan
Atas dasar komitmen yang kuat terhadap semangat
kebangsaan dlm bermasya- rakat yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945;
c. Arah pendidikan
Komit terhadap arah pendidikan sebagai- mana diatur
dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, sebagai berikut:

27 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
C. Orientasi Materi PPKn di PT
1. Hakekat Pendidikan Pancasila dan Kwn
PPKN
Apabila disebut frase Indonesia, dalam
benak masyarakat di seluruh dunia
terbayang suatu negara kepulauan yang
dihuni oleh beragam manusia yang terdiri
dari berbagai suku, ras, warna kulit dan
lain sebsgainya.

28 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Dari keragaman biologis tersebut,
PPKN terbentuk pola-pola sosial yang tak kalah
beraneka ragam mulai dari bahasa, adat
istiadat, kepercayaan dan kearifan
lokalnya. Dengan fakta lain, dapat
dikatakan bahwa Indonesia adalah
negara dengan corak masyarakat yang
majemuk dan plural bai dari aspek
biologis maupun sosial.

29 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Atas dasar komitmen yang kuat dan
PPKN konsisten terhadap prinsip dan semangat
kebangsaan dalam kehidupan
bermsyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan Paancasila
dan Undang Undang Dasar 1945,
terbentuklah pemahaman yang
mendalam tentang Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

30 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Secara konstutusional, pengertian tentang
PPKN Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah :
Negara yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan Yang Adik dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebjaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesi (Preambule UUD NKR
1945).

31 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Untuk menanamkan pemahaman dn
PPKN komitmen yang kuat serta konsisten
terhadap prinsip dan semangat
kebangasaan dan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
perlu dilakukan melalui Pendidikan. Secara
Konstitusi, Undang-Undang Sisdiknas No
20 tahun 2003, menempatkan pengertian
pendidikan di ranah yang sangat ideal,
yaitu.

32 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
“ Pendidikan dalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
PPKN
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Karna itu Uhamka bukan Tri Darma PT,
akan tetapi Catur Darma Uhamka.

33 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
a. Tujuan pendidikan
PPKN Dalam pengertian yang hampir sama, Ivan
Illich mengatakan bahwa tujuan
pendidikan minimal ada 3 unsur pokok,
yaitu:
1) Hak Warganegara
Memberi kesempatan kepada semua
orang untuk bebas dan mudah
memperoleh sumber belajar pada
setiap saat (hak warga negara);

34 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
2) Memungkinkan semua orang yang ingin
PPKN memberikan pengetahuan mereka
kepada orang lain dapat dengan mudah
melakukannya, demikian pula bagi yang
ingin mendapatkannya (kesempatan
mencari dan memberi);

3) Menjamin tersedianya masukan u-


mum yang berkenaan dengan pen-
didikan.

35 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Bagi negara yang menganut sistem
demokrasi, maka Pendidikan
PPKN
demokrasi yang merupakan aspek
yang penting yang harus dilaksanakan
secara terencana, sistimetis, dan
berkesinambungan. Bila demokrasi
tidak disertai tatanan politik dan aturan
politik serta hukum yang jelas, maka
pada suatu kondisi tertentu bisa
berubah menjadi anarkisme dan
bahkan mengundang otoritarianisme
atau pemerintahan yang menindas.
36 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
b. Pendidikan demokrasi
PPKN Dengan demikian, pendidikan
demokrasi harus dipahami sebagai
pendidikan yang memperkuat
masyarakat sipil sebagai berikut :
Pendidikan Demokrasi yang merupakan
tuntutan dari terbentuknya masyarakat
madani Indonesia (Masyarakat Sosial),
yang mengandung berbagai unsur:

37 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
1) Politik
PPKN Manusia memerlukan kebebasan
politik, artinya mereka
memerlukan pemerintah dari
dan untuk mereka;
2) Intelektual
Kebebasan Intelektual (saat
pilpres hampir dibungkem)

38 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
3) Anti monopoli
PPKN Kesempatan untuk bersaing (UU
anti monopoli)
4) Moral
Pendidikan yg mengembangkan ke-
patuhan moral
5) Berbeda
Pendidikan yang mengakui hak utk
berbeda. (beda pendapat karena
beda itu indah)
39 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Dari keterangan Tilaar, dapat
PPKN
diketahui bahwa pendidikan
demokrasi di Indonesia merupakan
suatu upaya yang bertujuaan untuk
mewujudkan tatanan masyarakat
yang sehat dan madani. Dengan
demikian prinsip-prinsip demokrasi
seperti kebebasan politik, kebebasan
intelektual dan kebebasan untuk
berbeda pendapat harus diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara (beda itu indah).
40 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKn di perguruan tinggi memiliki fungsi
PPKN
untuk mendidik manusia Indonesia agar
berkarakter demokrasi serta
pengembangan kepribadian , sehingga
menjadi warga negara yang baik, cerdas
serta mampu berperan aktif di tengah
masyarakat. Selanjutnya tujuan matkul
PPKn, adalah mempersiapkan Sumber
Daya Manusia dengan berbagai
pengalaman akademis dan keterampilan
sosial untuk terjun di masyarakat.

41 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Dengan demikian, pembelajaran PPKn di
PPKN
perguruan tinggi harus dirancang untuk
mengusung cita-cita etik dan propetik
melalui upaya pemberdayaan anusia
Indonesia sebagaimana termaktub dalam
nilai-nilai luhur yang diantut oleh
masyarakat Indonesia. Dalam kaitannya
dengan PT Muhammadiyah, maka
kehkasan tersebut mangacu kepada nilai-
nilai al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

42 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
2. Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kwn
PPKN Definisi Pendidikan Kewarganegaraan
sangat banyak sekali, ada istilah
Kewargenagaraan; Pendidikan Politik;
Pendidikan Warga Negara; Pendidikan
urusan Publik; atau Pendidikan Moral atau
Nilai. Namun pada umumnya, kurikulum
pendidikan kewarganegaraan di dunia
m,emggunakan istilah “ Citizenship
Education “ dan “ Civic Education “.

43 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Dua istilah tersebut di atas, didefinisikan
PPKN sebagai berikut :
a. Citizenship Education
Citizenship Education (pendidikan war-
ga negara), lebih menekankan pada
ku- rikulum dan metode yang
bertujuan mempromosikan prilaku
sosial yang di- setujui, yaitu untuk
membuat warga negara yang baik
(moral/budipekerti);

44 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
b. Civic Education
PPKN Civic Education, pendidikan orang
dewasa yang berhubungan dengan
urusan politik dan masalah
kontemporer, yang dirancang untuk
memperkuat opini publik dengan
informasi2 sosial yang penting untuk
pencerahan.
Penamaan pembelajaran Kewarganega-
raan di bbbrp negara, antara lain:

45 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN

46 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Penamaan pembelajaran Kewarganega-
PPKN raan di bbbrp negara lainnya, seperti di
Jepang Social Studies, Living Experience
and Moral Educationa; China Daode
Jiaoyu (Pendidikan Moral).

47 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Agar warga negara dapat menjadi warga
PPKN
negara yang baik (to be good citizen),
pembelajaran PPKn dirancang untuk
memperkuat keterampilan bersikap dan
bercakap intelektual seseorang dalam
menjelaskana, menganalisis,
mengevaluasi, serta mengambil
keputusan atau mempertahankan
pemehamannya tentang isu-isu publik
( Pola Sikap, Pola Tindak dan Pola Ucap )

48 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Istilah kewargenegaraan memiliki arti
PPKN keanggotaan, yang menunjukan hubungan
atau ikatan antara negara dengan warga
negara. Kewargenagaan diartikan segala
jenis hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatakan adanya kewajiban negara
itu untuk melindungi orang-orang yang
bersangkutan (warga negaranya).
Di dalam UU kewarganegaraan RI,
pengertian kewarganegaraan dibedakan
menjadi dua, Yaitu :
49 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
1) Kewarganegaraan Yuridis dan
PPKN Sosiologis,
- Kewarganegaraan Yuridis ditan- dai
denan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dengan ne- gara.
- Kewarganegaraan Sosiologis tdk
ditandai dengan ikatan hukum
tetapi ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan
sejarah, dan ikatan tanah air
(bersifat emosional).
50 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
2) Kewarganegaraan Formil dan
Materil,
PPKN
- Kewarganegaraan Formil meru-
juk pada tempat kewarganega-
raan. Dalam sistim hukum, ma-
salah kewarganegaraan berbe-
da pada hukum publik.
- Kewarganegaraan Materil me-
nunjukan pada akibat hukum
dari status kewarganegaraan,
seperti adaanya hak dan kewa-
jiban warga negara.
51 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Selanjutnya masuknya kata Pancasila
PPKN dalam nomenklatur pendidikan
kewarganegaraan di Indoensia bisa
ditelusuri dari dihilangkannya pendidikan
Pancasila dalam kurikulum berdasarkan
Undaang Undang No 20 Tahun 2003.
Selanjutnya timbul tuntutan darin
komunitas pendidikan, agar Pancasila
dimasukkan kembali dalam kurikulum
mengingat arti pentingnya Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

52 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
3. Tujuan Pendidikan Pancasila & Kewargane-
garaan di PT
PPKN
Jika memperhatikan tujuan pendidikan yang
dilansir oleh UNICEF 1998, adalah agara dapat
dipahami sebagai kesungguhan up[aya manusia
untuk mengisi pengetahuannya yang denga hal
tersebut mereka dapat mengerti serta memahami
realitas kehidupan sepanjang ruang dan waktu.
Dengan menjalankan aktifitas kehidupan sesuai
dengan hikmah dan kebijaksanaannya, manusia
akan bersikap serta berperilaku harmoni.

53 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI,
telah mensyaratkan tujuan Pendidikan Pancasila
PPKN & Kewarganegaraan dengan kopetensi sbb :
a. Berpikir kritis
Berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam
menghadapi isu kewarganegaraan;
b. Berpartisifasi
Berpartidifasi secara cerdas dan tang -gung
jawab, serta bertindak secara sa- dar dalam
kegiatan bermasyarakat, ber- bangsa dan
bernegara;

54 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN c. Berkembang
Berkembang secara positif dan demo-
kratis untuk membentuk diri berdasar-
kan karakter2 masyarakat di Indonesia
agar dapat hidup bersama dengan
bangsa2 lain;

55 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN
d. Berinteraksi
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa la-
in dalam percaturan dunia secara lang-
sung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.

56 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
e. Tujuan Pendidikan (Nu'man S)

Dalam perspektif yang lebih spesifik,


PPKN Nu'm Soemantri menyatakan bahwa
tujuan pendidikan kewarganegaraan
dirinci sbb:
1) Secara umum
Secara Umum tujuan pendidikan
kewarganegaraan harus ajeg dan
mendukung keberhasilan
pencapaian Pendidikan Nasional,
yaitu Mencerdaskan kehidupan
bangsa yang mengembangkan
57 manusia Indonesia seutuhnya.
Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Manusia yang beriman dan
PPKN
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki kemampuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian mantap
dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.

58 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
2) Secara khusus
PPKN Secara khusus tujuan pendidikan
kewarganegaraan yaitu membina
moral yang diharapkan diwujudkan
dalam kehidupan se-hari2 yaitu
perilaku yang memancarkan iman
dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dalam mayarakat yang
terdiri daric golongan berbagai
agama.

59 Tim Dosen PPKN


Prilaku yang bersifat kemanusiaan
yang adil dan beradab, perilaku
PPKN yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan
perseorangan dan golongan
sehingga perbedaan pemikiran
pendapat ataupun kepentingan
diatasi melalui musyawarah
mufakat.

60 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Serta perilaku yang mendukung
keadilan sosial bagi seluruh
PPKN rakyat Indonesia (gambaran
kehidupan Pancasila).

61 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
f. Aspek dalam Tujuan Pendidikan

PPKN Untuk mencapai fungsi tersebut,


maka tujuan pendidikan
kewarganegaaan hrs mencakup
aspek sbb:
1) Ilmu pengetahuan (fakta, konsep.
gemneralisasi teori)

62 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN 2) Keterampilan meliputi
a). Dari keterampilan yang seder-
hana sampai yang komplek se-
perti mengingat, menafsirkan,
mengaplikasikana, menganali-
sis, mensisntesiskan dan
menilai;

63 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
b) Dari penyelidikan sampai
kesimpulan yang sahih:
PPKN
(1) keterampilan bertanya dan
mengetahui masalah;
(2) keterampilan merumuskan
hipotesa;
(3) keterampilan
mengumpulkan data;
(4) keteraampilan menafsir
dan analisa;

64 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN
(5) keterampilan menguji
hipotesa;
(6) Keterampilan
mengkomunikasikan
kesimpulan.

65 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
3). Sikap, meliputi : kepekaan dan
PPKN perasaan. Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan banyak
mengandung soal-soal afektif,
karena tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan yang seperti
slogan harus dapat dijabarkan.

66 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
4) Keterampilan sosial, meliputi :
Keterampilan yang memberikan
PPKN kemungkinan kepada peserta
didik untuk secara terampil
dapat me- lakukan dan brsikap
cerdas serta bersahabat dalam
pergaulan kehidupan sehari-hari
(kepriba- dian).

67 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
g. Fungsi Pendidikan
Kewarganegaraan

PPKN Menurut Kosasih Djahiri mengemu-


kakan bahwa, fungsi pendidikan
kewareganegaraan di Indonesia adalah :
1) Memahami dan menguasai secara
nalar konsep dan norma Pancasila
sebagai falsafah, dasar idiologi dan
pandangan hidup negara RI;
2) Melek konstitusi (UUD NKRI) dan
hukum yang berlaku dalam negara RI
(Darkum);

68 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
3) Menghayati dan meyakini tatanan
PPKN
dalam moral yang termuat dalam
butir2 di atas.
4) Mengamalkan dan membakukan
hal2 di atas sebagai sikap
perilaku diri dan kehidupannya
dengan penuh keyakinan dan
nalar (kebiasaan-adat istiadat).

69 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
h. Pendidikan Kewarganegaraan/
citizen ship
PPKN
Selain itu menurut Udin S. Winataputra
(2001) menyatakan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan juga sering diartikan
sebagai Citizen ship education, dalam
arti:

70 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN
1) sebagai mata pelajaran di sekolah;
2) sebagai mata kuliah di PT;
3) sebagai salah satu cabang pendidi-
kan disiplin ilmu pengetahuan so-
sial dalam kerangka program pen-
didikan guru;

71 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
4) sebagai program pendidikan politik
PPKN yang dikemas dalam bentuk
Penataran Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila
(Penataran P4);

72 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
5) sebagai kerangka konseptual dlm
bentuk pemikiran individu dan ke-
lompok pakar terkait, yang dikem-
PPKN
bangkana sebagai landasan dan
kerangka berpikir mengenai Pen-
didikan Kewarganegaraan dalam
status pertama, kedua, ketiga dan
keem- pat (pola berpikir).

73 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Tugas utama kuliah PPKn adalah
PPKN membekali mahasiswa agar mampu
memahami, menganalisis, terlibaat
dan mengajukan solusi-solusi cerdas
terhadap masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa dan negara.

74 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKn merupakan mata kuliah wajib di
PPKN PT berdasarkan UU Sisdiknas no 20
tahun 2003, pasal 9 PPeraturan
Pemerintah (PP) no 19 tahun 2005
tentang Stabdar Nasiona Pendidikan
dan pasaal 35 ayat 2 UU no 12 tahun
2012 tentang Perguruan Tinggi.

75 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Pada tingkat perkuliahan, PPKn
PPKN diadakan sebagai upaya mengubah
perilaku warga negara ke arah yan
positif melalui elaborasi pengetahuan
dan pemahaman ilmiah yang
didekatkan dengan kondisi obyektif
masyarakat.

76 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Dengan demikian PPKn dimaksudkan
untuk membantu mahasiswa dalam
PPKN mengembangkan pemahaman yang
dalam terhadap inti (core content)
dari PPKn yaitu menjamin kesiapan
mahasiswa sbg warga negara.

77 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
4. Landasan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
PPKN Beberapa regulasi yang terkait dengan
PPKn, antara:
a. UUD 1945
1) Pembukaan UUD 1945, khususnya
alinea kedua dan ketiga, yang
memuat cita2 tujuan dan aspirasi
bangsa Indonesia tentang
kemerdekaannya;

78 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN
2) Pasal 27 (1) bahwa “segala warga
negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintah
serta wajib menjungjung hukum
dan pemerintah itu dengan tidak
ada kecualinya;

79 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
3) Pasal 30 (1) menyatakan bahwa
tiap2 warga negara berhak
PPKN dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara;
4) Pasal 31 (1) bahwa “tiap2
warga negara berhak menpata
pengajaran;
b. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999
ttg Garis-garis Besar Haluan negara
(GBHN).

80 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
c. Undang Undang No. 20 Tahun 1982
tentang ketentuan – ketentuan Pokok
PPKN Pertahanan Keamanan Negara
Republik Indonesia (jo. UU No. 1
Tahun 1988 ps. 18 (a) disebutkan
bahwa hak kewajiban Warga Negara
yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya bela negara
diselenggarakan melalui Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara sebagai
bagian tak terpisahkan dalam System
Pendidikan Nasional.
81 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Pendidikan Bela Negara wajib diikuti
PPKN oleh setiap Warga Negara, khususnya
di sekolah melalui Pendidikan
Kewiraan.

82 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
d. Undang Undang No. 2 Tahun 1989
ttg Sisdiknas, dimana pada pasal 39 (2)
PPKN
dinyatakan bahwa Pendidikan
Pendahuan Bela Negara (PPBN) atau
pendidikan Kewiraan di PT termasuk
dalam PPKn dan merupakan MKU;
e. Keputusan Dirjen Dikti No. 267/Dikti/
Kep /2000 tentang penyempurnaan
kurikulum inti Mata Kuliah Pengemba-
ngan Kepribadian (MKPK) Pendidikan
Kewarganegaraan pada PT di Indone-
sia.
83 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
5. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan di PT
PPKN Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti pada butir 4,
maka tujuan PPKn, antara:
a. Tujuan umum
Tujuan Umum untuk memberikan pe-
ngetahuan dan kemampuan dasar maha-
sisiwa mengenai hubungan antara warga-
negara dengan negara serta Pendiudikan
Pendahuluan Bela Negar agar menjadi
warga negara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara;

84 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
b. Tujuan khusus
Tujuan Khusus agar mahasiswa dapat
PPKN memahami dan melaksanakan hak dan
kewajiban secar santun, jujur dan
demokratis serta iklas sebagai warga
negara Republik Indonesia terdidik dan
bertanggung jawab.
1) Agar mahasisiwa menguasai dan
memahami berbagai maslah
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
berlandas Pancasila, Wanus,
Tanas’
85 PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
2) Agar mahasisiwa memiliki sikap
PPKN dan perilaku yang sesuai dengan
nilai nilai kehuangan, cinta tanah
air, serta rela berkorban bagi
nusa dan bangsa ( Kuno Wibowo
di hotel Oranye/majapahit Sby).

86 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
6. Obyek yg dikaji dalam mata kuliah PPPKn

PPKN
Pendidikan Kewarganegaraan bersifat in-
terdisipliner (antar bidang), karena meru- pakan
kumpulan pengetahuan yang mem- bangun ilmu
kewarganegaraan seperti: Hukum, politik,
sosiologi, administrasi negara, ekonomi, sejarah,
bahkan falsafat. Obyek kajiannya adalaah segala
hal yang terkait dengan warga negara yang
meliputi wawasan, sikap dan perilaku warga
negara dalam suatu bangsa dan negara.

87 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti pada butir
4, maka obyek kajian PPKn, antara:
PPKN
a. Pengantar Pendidikan Kewarganegara-
an yang mencakup:
1) Hak dan kewajiban warganegara;
2) Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara;
3) Demokrasi Indonesia;
4) Hak azsi manusia;

88 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN b. Wawasan Nusantara
c. Ketahanan Nasional;
d. Politik dan Strategi Nasional

89 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
7. Pendekatan pembelajaran Pendidikan Pan-
casila dan Kewarganegaraan di PT Muham-
PPKN madiyah
a. Pendidikan Kewarganegaraan tidak
terlepas dari pandangan dan standar
nilai yang dipahami yaitu Islam;
b. Nilai ideal Islam menjadi acuan utama
PT Muhammadiyah yaitu menguta-
makan keseimbangan;

90 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
c. Dengan memperhatikan postur
PPKN Pendidikan Kewarganegaraan yang
terintegrasi dengan nilai-nilai al-
Islam Kemuhamamdiyahan (AIKA),
maka pembelajaran PPKn
hendaknya diarahkan kepada
penguasaan Civic Knowledge, Civic
Skill, dan Civic Disposittion.

91 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Penguasaan tersebut dilakukaan
PPKN melalui pendekatan humanis, liberasi
dan transendensi. ( mendorong
mahasiswa utuk memiliki
keterampilan hidup di alam demokrasi
sekaligus memasuki alam demokrasi
tersebut dengan berpegang pada nilai-
nilai Islami.

92 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
d. Evaluasi PPKn terintegrasi hendaknya
PPKN memadukan berbagai metode evalu-
asi yang relevan dan diukur dari ke-
mampuan mereka dalam memahami
demokrasi serta sikap, simpati, em-
pati dalam tiap interaksi pembelaja-
ran.

93 Tim Dosen PPKN


Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
PPKN
e. Dengan demikian pembelajaran PPKn di
PTM menggunakan pendekatan Student
Centered Learning (pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik). Dalam
pembelajaran PPKn terintegrasi, target
yang ingin dicapai adalah perubahan
cara berpikir mahasiswa dalam belajar,
dimana ilmu yang dikuasai harus
memiliki sandaran teologis dan berfungsi
transformatif (sosial change) terhadap
masyarakat (misal buku-2 di Al Azhar).
94 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
NKRI
PPKN
KETUHANAN

KEADILAN KEMANUSIAAN
SOSIAL ADIL & BERADAB

HIKMAH KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERSATUAN &
PERWAKILAN KESATUAN

MASYARAKAT
95 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Tujuan Perkuliahan:

Pembelajaran PPKn
berorientasi pada
PPKN
pengembangan
kecerdasan spiritual,
intelektual, emosional,
maupun sosial serta
partisipasi warga negara
yang bertanggung
jawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
96 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Belajar PPKn
GOOD AND SMART CITIZEn
Baik dan Cerdas

PPKN

IKHLAS

TERBIASA

BISA

MAU
TAHU
97 Tim Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
‫يل لَك ُ ْم تَفَ َّس ُحوا ِفي ال َْم َجال ِ ِسفَاف َْس ُحوا‬ َ ‫آمنُوا إِذَا ِق‬ َ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ ِ َ ّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ َ
َ ّ ‫يَا أ‬
ُ ‫ي‬
PPKN ‫آمنُوا‬ َ ‫ين‬َ ‫يلان ْ ُش ُزوا فَان ْ ُش ُزوا يَ ْرف َِع الل ّ َ ُه ال ّ َ ِذ‬َ ‫يَفْ َس ِح الل َّ ُه لَك ُ ْم ۖ َوإِذَا ِق‬
‫ير‬ ‫ب‬
ِ ‫خ‬َ ‫ُون‬
َ َ ْ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬ َ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ب‬
ِ
َ ُ َ‫ه‬َ ّ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫و‬ ۚ ‫ات‬
ٍ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫د‬
َ ََ َ ‫ْم‬ ‫ل‬ ِ
‫ْع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫وا‬ُ ‫ت‬ ‫و‬ُ َ ‫ِمنْك ُ ْم َوال َّ ِذ‬
‫ين أ‬
ٌ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

98 (Q.S. al Mujadilah Tim: 11)


Dosen PPKN
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Latihan Soal
1. Apa pengertian dari Pendidikan Pancasila
PPKN dan Kewarganegaraan
2. Apa yang dimaksud dengan paradigram
baru dalam pembelajaran PPKn di
Perguruan Tinggi Muhammadiyah ?
3, Apa yang dimaksud dengan PPKn
-Profetik/ Kenabian.

Tim Dosen PPKN


99
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
PPKN

100

Anda mungkin juga menyukai