Anda di halaman 1dari 25

Gastritis

Gross Anatomy of the Stomach


• “J” shape
• Greater and lesser
curvatures
• Cardiac Region
• Junction with
esophagus

ANATOMI BMD-BMSS 2
ANATOMI BMD-BMSS 3
ANATOMI BMD-BMSS 4
Gastritis

• Gastritis adalah inflamasi dari mukosa


lambung. Gambaran klinis yang
ditemukan berupa dyspepsia atau
indigesti. Berdasarkan endoskopi
ditemukan eritema mukosa, sedangkan
hasil foto memperlihatkan iregularitas
mukosa.

May 11, 2021 5


Gastritis terbagi dua, yaitu :
• Gastritis akut
• Merupakan kelainan klinis akut yang jelas
penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas.
Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan
neutrofil.
• Gastritis kronik
• Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor
dengan perjalanan klinik yang bervariasi. Kelainan
ini berkaitan erat dengan infeksi H. pylori.

May 11, 2021 6


Patofisiologi
• Terdapat gangguan keseimbangan
faktor agresif dan faktor defensive
yang berperan dalam menimbulkan lesi
pada mukosa.
• Faktor-faktor tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut.
• Dalam keadaan normal, faktor defensif
dapat mengatasi faktor agresif sehingga
tidak terjadi kerusakan atau kelainan
patologi.
May 11, 2021 7
Tabel 1. Faktor agresif dan protektif

Faktor Agresif Faktor Defensif


Asam lambung Mukus
Pepsin Bikarbonas mukosa
AINS Prostaglandin
mikrosirkulasi
Empedu
Infeksi virus
Infeksi bakteri : H. Pylory
Bahan korosif : asam & basa kuat

May 11, 2021 8


Gastritis Akut

• Lesi mukosa akut berupa erosi dan


perdarahan akibat faktor-faktor agresif
atau akibat gangguan sirkulasi akut
mukosa lambung.
Etiologi
• Penyebab penyakit ini, antara lain :
• Obat-obatan : Aspirin, obat antiinflamasi
nonsteroid (AINS)

May 11, 2021 9


Gastritis Akut
• Alkohol
• Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma,
luka bakar, sepsis.
• Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan
lokasi berbeda. Jika ditemukan pada korpus dan fundus,
biasanya disebabkan stress. Jika disebabkan karena obat-
obatan AINS, terutama ditemukan di darah antrum,
namun dapat juga menyeluruh. Sedangkan secara
mikroskopik, terdapat erosi dengan regenerasi epite, dan
ditemukan reaksi sel inflamasi neutrofil yang minimal.

May 11, 2021 10


Manifestasi Klinis
• Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium,
mual, kembung, muntah, merupakan salah
satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan
pula perdarahan saluran cerna berupa
hematemesis dan melena, kemudian disusul
dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan.
Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih
dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-
obatan atau bahan kimia tertentu.

May 11, 2021 11


Diagnosis
• Tiga cara dalam menegakkan diagnosis, yaitu
gambaran klinis, gambaran lesi mukosa akut
di mukosa lambung berupa erosi atau ulkus
dangkal dengan tepi rata pada endoskopi,
dan gambaran radiologi. Dengan kontras
tunggal sukar untuk melihat lesi permukaan
yang superficial, karena itu sebaiknya
digunakan kontras ganda. Secara umum
peranan endoskopi saluran cerna bagian atas
lebih sensitif dan spesifik untuk diagnosis
kelainan akut lambung.

May 11, 2021 12


Komplikasi
• Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir
sebagai syok hemoragik. Khusus untuk perdarahan
SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik.
Gambaran klinik yang diperlihatkan hampir sama.
Namun pada tukak peptik penyebab utamanya
adalah infeksi Helicobacter pylori, sebesar 100% pada
tukak duodenum dan 60-90% pada tukak lambung.
Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi.

May 11, 2021 13


Penatalaksanaan

• Faktor utama adalah dengan


menghilangkan etiologinya. Diet lambung,
dengan porsi kecil dan sering. Obat-obatan
ditujukan untuk mengatur sekresi asam
lambung, berupa antagonis reseptor H2,
inhibitor pompa proton, antikolinergik, dan
antasid. Juga ditujukan sebagai
sitoprotektor, berupa sukralfat dan
prostaglandin.

May 11, 2021 14


Gastritis Kronik

• Jenis berhubungan dengan Helicobacter


pylori, apalagi jika ditemukan ulkus
pada pemeriksaan penunjang.

Patofisiologi
• Belum diketahui dengan pasti.

May 11, 2021 15


Manifestasi Klinis

• Kebanyakan pasien tidak mempunyai


keuhan. Hanya sebagian kecil
mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia,
nausea, dan pada pemeriksaan fisik
tidak dijumpai kelainan.

May 11, 2021 16


Diagnosis
• Diagnosis gastritis kronik ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi
biopsy mukosa lambung. Perlu pula dilakukan
kultur untuk membuktikan adanya infeksi
Helicobacter pylori apalagi jika ditemukan ulkus
baik pada lambung ataupun pada duodenum,
mengingat angka kejadian yang cukup tinggi
yaitu hampir mencapai 100%.

May 11, 2021 17


Diagnosis
• Dilakukan pula rapid ureum test (CLO).
Kriteria minimal untuk menegakkan
diagnosis H. pylori jika hasil CLO dan
atau PA positif. Dilakukan pula
pemeriksaan serologi untuk H. pylori
sebagai diagnosis awal.

May 11, 2021 18


Komplikasi

• Perdarahan saluran cerna bagian atas,


ulkus, perforasi, dan anemia karena
gangguan absorpsi vitamin B12.

May 11, 2021 19


Penatalaksanaan
• Pada pusat-pusat pelayanan kesehatan
di mana endoskopi tidak dapat
dilakukan, penatalaksanaan diberikan
seperti pada pasien dengan sindrom
dispepsia, apalagi jika tes serologi
negatif. Pertama-tama yang dilakukan
adalah mengatasi dan menghindari
penyebab pada gastritis akut,

May 11, 2021 20


Penatalaksanaan
• kemudian diberikan pengobatan
empiris berupa antacid, antagonis
H2/inhibitor pompa proton dan obat-
obat prokinetik. Jika endoskopi dapat
dilakukan, dilakukan terapi eradikasi
kecuali jika hasil CLO, kultur dan PA
ketiganya negatif atau hasil serologi
negatif.

May 11, 2021 21


Macam Diet dan Indikasi
Pemberian

• Diet Lambung diberikan kepada pasien


dengan Gastritis, Ulkus Peptikum,
Tifus Abdominalis, dan pasca-bedah
saluran cerna atas.

May 11, 2021 22


Diet Lambung I
• Diet Lambung I diberikan kepada pasien
Gastritis Akut, Ulkus Peptikum, Pasca
Pendarahan, dan Tifus Abdominalis berat.
Makanan diberikan dalam bentuk saring dan
merupakan perpindahan dari Diet Pasca-
Hematemiesis-Melena, atau setelah face akut
teratasi. Makanan diberikan setiap 3 jam (lihat
Makanan Saring) selama 1-2 hari saja karena
membosankan serta kurang energi, zat besi,
tiamin, dan vitamin C.

May 11, 2021 23


Diet Lambung II
• Diet Lambung II diberikan sebagai
perpindahan dari Diet Lambung 1, kepada
pasien dengan Ulkus Peptikum atau
Gastritis Kronis dan Tifus Abdominalis
ringan. Makanan berbentuk lunak, porsi
kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan
lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.
Makanan ini cukup energi, protein, vitamin
C, tetapi kurang tiamin.

May 11, 2021 24


He gave me…
- YOU !!!

Kal

Anda mungkin juga menyukai