0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan6 halaman
Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam mendeteksi dan mengidentifikasi protozoa jaringan pada hewan. Metode yang digunakan adalah uji tekan otak tikus dan gerusan organ untuk menemukan kista Toxoplasma gondii. Pada uji tekan otak, sampel otak diteliti di bawah mikroskop setelah difiksasi dan pewarnaan. Sedangkan pada gerusan organ, jantung atau organ lainnya digerus dan diink
Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam mendeteksi dan mengidentifikasi protozoa jaringan pada hewan. Metode yang digunakan adalah uji tekan otak tikus dan gerusan organ untuk menemukan kista Toxoplasma gondii. Pada uji tekan otak, sampel otak diteliti di bawah mikroskop setelah difiksasi dan pewarnaan. Sedangkan pada gerusan organ, jantung atau organ lainnya digerus dan diink
Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam mendeteksi dan mengidentifikasi protozoa jaringan pada hewan. Metode yang digunakan adalah uji tekan otak tikus dan gerusan organ untuk menemukan kista Toxoplasma gondii. Pada uji tekan otak, sampel otak diteliti di bawah mikroskop setelah difiksasi dan pewarnaan. Sedangkan pada gerusan organ, jantung atau organ lainnya digerus dan diink
Protozoa Jaringan Labolatorium Parasitologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2021 Tujuan Praktikum II Laboratorium Parasitologi Veteriner
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teknik
pengambilan darah pada hewan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan teknis ulas darah untuk pemeriksaan protozoa darah 3. Mahasiswa mengetahui teknik pemeriksaan laboratoris yang digunakan untuk menegakkan diagnose 4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi protozoa jaringan Metode uji tekan otak tikus Untuk mendeteksi adanya protozoa jaringan Langkah Kerja
1. Diambil sebagian kecil otak dan diletakkan di object glass
2. Ditutup sampel otak dengan object glass lainnya 3. Dilakukan penekanan menggunakan kedua ibu jari kedua tangan 4. Dilakukan pemisahan object glass secara perlahan (A dan B) 5. Diangin-anginkan hasil tekanan otak selama 5 menit 6. Difiksasi dengan methanol 1 menit 7. Dilakukan pewarnaan dengan Nigrosin stain 10% 1 menit 8. Dilakukan pewarnaan dengan Eosin 2% selama 1 menit 9. Dilakukan pembilasan dengan air mengalir 10.Diamati dibawah mikroskop perbesaran 400-1000x. Kista Toxoplasma gondii yang ditemukan pada otak tikus (Stadium kista, Uji tekan otak, Giemsa, perbesaran 1000x) Metode Gerusan Organ Untuk menentukan kista Toxoplasma sp. Langkah Kerja
1. Diambil organ jantung (tikus, ayan atau hewan lainnya)
2. Dipool / diiris jantung sampai berat 50 gr 3. Dipotong kecil-kecil kemudian digerus menggunakan blender dengan kecepatan rendah selama 30 detik 4. Ditambahkan 125 ml saline dan di gerus kembali dengan kecepatan tinggi 5. Dituangkan suspensi ke dalam wadah lalu disimpan dalam suhu kamar selama 1-3 jam 6. Ditambahkan larutan pepsin HCL dalam keadaan hangat pada hasil gerusan 7. Diinkubasi pada suhu 37◦C sambil di magnetic stirer selama 1 jam 8. Disaring ekstrak lalu di sentrifuge dengan kecepatan 1200 rpm selama 10 menit 9. Dibuang supernatan lalu sedimen di tambahkan 20 ml PBS 10. Dimasukan kedalam tabung conicol 50 mL lalu di tambahkan 12-18 ml sodium bikarbonat 11. Disentrifuge kembali 1200 rpm selama 10 menit 12. Supernatan di buang lalu sedimen yang tersisa langsung di periksa dengan mikroskop cahaya perbesara 40x-100x Bentuk sista pada inokulat Bentuk sista pada inokulat otak ayam buras jantung ayam buras (Pembesaran 400x) (Pembesaran 400x)