Anda di halaman 1dari 2

PERSIAPAN PRAKTIKUM

A. TUJUAN PERCOBAAN

Melakukan anastesi dan euthanasia pada tikus putih (Rattus novergicus) jantan dewasa galur
Wistar yang sehat, berat 250-260 gram, berumur 8-9 minggu.

B. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan alat anastesi tikus

1. 30 ekor tikus putih


2. Kapas
3. Killing bottle
4. Kandang tikus sekam
5. Tabung PVC
6. Beban seberat 324 gram
7. Pakan tikus
8. Wadah untuk tempat minum
9. Pakan tikus
10. Spuit 5 mL
11. Vacutainer EDTA
12. Label
13. Tabung jaringan
14. Blok parrafin
15. Mikroskop

C. BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Anastesi uap eter


2. Neutral buffer formalin 10%
3. Hematoxylin- Eosin (HE)

D. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Mempersiapkan alat dan bahan.


2. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu satu kelompok kontrol yang tidak
diberi paparan beban, satu kelompok diberi paparan beban lalu diperiksa setelah 1
jam, dan satu kelompok diberi paparan beban lalu diperiksa setelah 6 jam dengan
masing- masing keolmpok 10 tikus.
3. Membasahi kapas 2-3 buah dengan eter (sebagai obat bius).
4. Masukkan kapas kedalam killing bottle.
5. Tikus dimasukkan ke Killing bottle dan ditutup agar uap eter tidak keluar.
6. Tunggu 2-3 menit hingga tikus terbius.
7. Keluarkan tikus dari killing bottle dan masukkan kedalam kandang tikus sekam.
8. Berikan beban pada daerah musculus gastrocnemius dextra dengan berat 324 gram
yang dijatuhkan dalam tabung PVC dengan tinggi tabung 135 cm berdiameter 2,5 cm
pada ketinggian 45 cm.
9. Satu kelompok perlakuan tunggu selama 1 jam dan satu kelompok perlakuan lainnya
tunggu selama 6 jam.
10. Lakukan pengambilan sampel plasma darah untuk pemeriksaan ELISA dengan cara
melakukan aspirasi darah sebanyak 5mL dan lateral tail vein tikus menggunakan spuit
5mL dan masukkan ke tabung yang mengandung antikoagulan EDTA.
11. Disentrifugasin selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm dalam waktu maksimal
30 menit pasca aspirasi.
12. Labelkan sampel darah yang memuat data sampel, tanggal dan jam pengambilan.
13. Sampel disusun sesuai kelompok perlakuan, kemudin disimpan pada suhu ≤-20 °c.
14. Sampel plasma darah yang diperiksa untuk mengetahui kadar IL-6, IL-1β, TNF- α
dengan teknik ELISA.
15. Lakukan tindakan euthanasia berupa dekapitasi dengan cara ekor mencit dipegang dan
kemudian ditempatkan pada permukaan yang bisa dijangkaunya, biarkan mencit
meregangkan badannya.
16. Saat mencit meregangkan badannya, pada tengkuk ditempatkan suatu
penahan,misalnya pensil atau batang logam yang dipegang dengan tangan kiri.
17. Ekornya ditarik dengan tangan kanan dengan keras, sehingga lehernya akan
terdislokasi dan mencit akan terbunuh.
18. Selanjutnya dilakukan eksisi pada jaringan kulit pada daerah musculus gastrocnemius
dextra masing-masing pada kelompok control dan perlakuan seluas 1cm x 1cm.
19. Masukkkan ke dalam tabung jaringan dengan pengawet neutral buffer formalin 10%.
20. Sediaan jaringan ditanamkan ke dalam blok parrafin dan diberi pewarnaan
Hematoxylin-Eosin (HE) untuk dilihat gambaran histopatologisnya.
21. Lakukan pengamatan di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400x.

Anda mungkin juga menyukai