Klasifikasi
Prevalensi
Prevalensi
Diare akut < 14 hari
Diare kronik > 14 hari
Di USA, prevalensi 2-7 %
Di USA, insidensi 8 juta
> 250ribu dirawat/ thn
Definisi :
Penurunan fungsi ginjal mendadak,
dalam beberapa jam sampai beberapa
minggu, diikuti oleh kegagalan ginjal
untuk mengekskresi sisa metabolisme
nitrogen dengan atau tanpa disertai
Acute
Acute terjadinya gangguan keseimbangan
Kidney
Kidney cairan dan elektrolit
Injury
Injury Tahap gangguan ginjal akut bds:
kadar kreatinin serum, urine output dan
laju filtrasi glomeruli
- R (Risk)
kreatinin serum meningkat 1,5 kali,atau
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) menurun
lebih dari 25% dibanding keadaan
Acute
Acute sebelumnya.
Kriteria lain adalah produksi urin menurun
Kidney
Kidney menjadi < 0,5 cc/kgBB/jam selama 6 jam
Injury
Injury
- I (Injury)
Penurunan produksi urin menjadi < 0,5
cc/kgBB/jam selama 12 jam atau
RIFLE
RIFLE Kadar kreatinin serum meningkat 2 kali
atau Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
menurun 50%
- F (Failure)
kreatinin serum meningkat 3 kali
dibanding kadar sebelumnya atau
penurunan LFG lebih dari 75%. Kriteria
lain adalah produksi urin menurun
menjadi < 0,3 cc/kgBB/jam selama 24 jam
Acute
Acute atau anuri selama 12 jam
Kidney
Kidney
Injury - L (Loss)
Injury Penurunan fungsi ginjal menetap lebih
dari 4 minggu
Kolits
Kolits Ulseratif
Ulseratif ++ Morbus
Morbus Hansen
Hansen
Kasus
Kasus ini
ini diangkat
diangkat karena
karena ::
masalah
masalah penatalaksanaan
penatalaksanaan yang
yang tepat
tepat pada
pada
penderita
penderita
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESIS
Identitas Penderita:
A, umur 39 th, Desa
Tanjung Bali Kec. Batang
Hari Leko Babat Toman
Kab. Muba, Islam, tamat
SMP, Pekerjaan Petani
Masuk RA kamar III bed
8 tanggal 15 April 2011
Keluhan Utama :
Buang air besar cair semakin sering sejak 1 hari SMRS
Riwayat
RiwayatPerjalanan
PerjalananPenyaki
Penyakit t
Keadaan Umum
Laboratorium :
Urine :
Warna kuning, jernih, sel epitel (+), leukosit 1-2/LPB, eritrosit
1-2/LPB, protein (-), glukosa (-), nitrit (-)
Lanjutan
Lanjutan …………
…………
EKG
Acute Kidney
Injury
PENGKAJIAN
- Anamnesa : BAB cair disertai lendir, muntah
- Pem Fisik : mata cekung, mulut dan lidah kering,
ekstremitas akral dingin, turgor kulit
menurun
- Pem Labor: LED : 45 mm/jam, leukosit : 16.800
mm3
Pemberian
Pemberiancairan
cairanuntuk
untukmengatasi
mengatasi
Rencana dehidrasi
dehidrasi
Terapi Pemberian
Pemberianantibiotika
antibiotikamenunggu
menunggu
GEAD
GEADsedang
sedang hasil
hasilpemeriksaan
pemeriksaanfeses
fesesrutin
rutin
Disentriform
Disentriform
Tipe
TipeBasiller
Basiller Rencana Konsultasi
Konsultasidivisi
divisitropik
tropikinfeksi,
infeksi,
Diagnosis Pemeriksaan
Pemeriksaanfeses
fesesrutin
rutin dan
dankultur
kultur
feses
feses
Rencana Menjelaskan
Menjelaskantentang
tentangpenyakitnya,
penyakitnya,
rencana
rencanapemeriksaan
pemeriksaandan
dan
Edukasi
perawatan
perawatanselanjutnya
selanjutnya
- Pemeriksaan Labor : Creatinin: 2,6 mg/dl
Rencana
Terapi Rehidrasi
Rehidrasicairan
cairan
Akut
Akut Kidney
Kidney
Injury
Injury
Rifle Rencana
Rifle II Diagnostik
Konsul
KonsulDivisi
DivisiGinjal
GinjalHipertensi
Hipertensi
Pemeriksaan
Pemeriksaanulang
ulangpost
postrehidrasi
rehidrasi
Rencana Menjelaskan
Menjelaskantentang
tentangpenyakitnya,
penyakitnya,
rencana
rencanapemeriksaan
pemeriksaandan
dan
Edukasi
perawatan
perawatanselanjutnya
selanjutnya
- Anamnesa : timbul bercak kemerahan di kulit
terasa tebal, pernah dirawat di Dept. Kulit
dan Kelamin
- Pem Fisik : nodul infiltrat, eritematosa
Rencana Regimen
RegimenMDT-MB
MDT-MBditeruskan
diteruskan
Terapi (Rifampisin,
(Rifampisin, Klofrazimin,
Klofrazimin, Dapson)
Dapson)
Morbus
Morbus
Hansen
Hansen Rencana
Diagnosis Konsultasi
Konsultasiulang
ulangke
keDept.
Dept.Kulit
Kulitdan
dan
Kelamin
Kelamin
Rencana Menjelaskan
Menjelaskantentang
tentangpenyakitnya,
penyakitnya,
rencana
rencanapemeriksaan
pemeriksaan dan
dan
Edukasi
perawatan
perawatanselanjutnya
selanjutnya
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS SEMENTARA
SEMENTARA
GEAD sedang disentriform tipe basiler + AKI Riflle I + Morbus
Hansen on therapi
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
BANDING
- GEAD sedang disentriform tipe amoebik + AKI Riflle I +
Morbus Hansen on therapi
- GEAD sedang disentriform tipe basiler + AKI Riflle I +
Morbus Hansen on therapi + alergi obat
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
••Istirahat
Istirahat
••Diet
DietBBBB2100
2100kkalkkal
••Edukasi
Edukasi
••IVFD
IVFDRL RL11liter
literdalam
dalam11jam
jam
••33jam
jamberikutnya
berikutnya IVFD
IVFD11liter
liter
••Maintenance
MaintenanceIVFD IVFDRLRLgtt
gttXL/mnt
XL/mnt
••MDT-MB
MDT-MBditeruskan
diteruskan
••Klofazimin
Klofazimin50 50mg
mg
••Dapson
Dapson100 100mgmg
RENCANA
RENCANAPEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
••Feses
Fesesrutin
rutin
••Kultur
Kulturfeses
feses
••Cek
Cekureum
ureumcreatinin
creatininpost
postrehidrasi
rehidrasi
PERKEMBANGAN
SELAMA DIRAWAT
Tanggal 16-17 April 2011
BAB cair >15 kali, darah (-), lendir (+),
S:
muntah (-)
O : Keadaan
Umum
Sensorium Sakit sedang
TD (mmHg) Compos mentis
Nadi (x/m) 100/70 mmHg
RR 90 x/mnt, reguler, isi & tegangan cukup
Suhu 20 x/mnt
37 0
Keadaan Spesifik
Kepala Konjunctiva palpebra pucat (-), mata cekung
(+), nodul infiltrat (+)
Leher JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-),
nodul infiltrat (+)
Thoraks Cor : HR 90x/m, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, ronkhi (-),
Abdomen Datar, nodul infiltrat (+), lemas, hepar lien
tidak teraba, turgor kulit menurun, BU (+)
meningkat
Pemeriksaan Feces :
Penunjang Makroskopis : coklat konsistensi : lembek
Amoeba : (-) eritrosit : 10-15
Leukosit : 5-7 bakteri :+
Telur cacing : (-) darah samar : +
Keadaan Spesifik
Konjunctiva palpebra pucat (-), mata cekung
Kepala
(-), nodul infiltrat (+)
Leher
JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-),
nodul infiltrat (+)
Thoraks
Cor : HR 84x/m, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, ronkhi (-),
Abdomen Datar, nodul infiltrat (+), lemas, hepar lien
tidak teraba, turgor kulit menurun, BU (+)
normal
Keadaan Spesifik
konjunctiva palpebra pucat (-), mata cekung
Kepala
(-), infiltrat (+)
Leher
JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-),
infiltrat (+)
Thoraks
Cor : HR 88x/m, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, ronkhi (-),
wheezing (-)
Abdomen Datar, infiltrat (+), lemas, hepar lien tidak
teraba, turgor kulit normal, BU (+) normal
infiltrat (+)
Ekstremitas
Colitis
Colitis Ulseratif
Ulseratif
ANALISA KASUS
Anamnesis
Anamnesis:: Pemeriksaan
Pemeriksaan
Bercak
Bercakkemerahan,
kemerahan, Fisik
Fisik :: Pemeriksaan
Pemeriksaan
Area
Areahipopigmentasi
hipopigmentasi Nodul
Nodul infiltrat
infiltrat Penunjang
Penunjang ::
Rasa
Rasanyeri
nyeri Eritematosa
Eritematosa BTA
BTA kerokan
kerokan kulit
kulit
berkurang
berkurang Ulkus
Ulkus didi plantar
plantar
Pedis
Pedis
Morbus
Morbus Hansen
Hansen Tipe
Tipe BL
BL ++ Reaksi
Reaksi Tipe
Tipe II ++
Ulkus
Ulkus Neurotropik
Neurotropik
TERIMA KASIH
Gejala Minimal Ringan Sedang Berat
(< 3% dari BB) (3-9% dari BB) (> 9% dari
BB)
Status mental Baik, sadar Normal, lemas Apatis, letargi
penuh atau gelisah atau tidak
sadar
Rasa haus Minum normal, Sangat haus, Tidak dapat
mungkin sangat ingin minum
menolak minum
Denyut jantung Normal Normal sampai Takhikardi
meningkat atau
bradikardi
Kualitas denyut Normal Normal sampai Lemah atau
nadi menurun tidak teraba
Definition Vague, Less well- Less well- Well- Well- Not always
difficult to defined defined defined, defined, defined
distinguish borders borders sharp sharp
normal borders borders
versus
affected
skin