1. Are Saputera
2. Bella Indah Safira
3. Lili Yuniarti
4. Marsianus Catur Luxino
5. SelviYanti
6. Syaifullah
Pemateri 1
Bella Indah Safira
BAB 9 : MENCERMATI WACANA, ANALISIS WACANA , DAN ANALISIS
ANALISIS WACANA KRITIS
2. Trilogi 5.
konteks Sistem
situasi lingual
3. 4.
register kode
- Ciri-ciri dan sifat wacana sebagai berikut :
1. Wacana berupa rangkaian ujar secara lisan dan tulisan atau
rangkaian tindak tutur.
2. Wacana mengungkapkan suatu hal (subjek)
3. Penyajiannya teratur, sistemmatis, koheren, dan lengkap
dengan semua situasi pendukungnya.
4. memiliki satu kesatuan misi dalam rangkaian itu.
5. Dibentuk oleh unsur segmental dan segnomental.
Makna wacana sebagai berikut :
1. Secara umum : tuturan, percakapan, diskusi.
2. Penyajian diskursif sederet pemikiran dengan menggunakan serangkaian
pernyataan.
3. Serangkaian pernyataan atau uraian, sederet pernyataan.
4. Bentuk sebuah rangkaian pernyataan/ ungkapan yang dapat berupa
arkeologi, wacana ilmiah, puitis, religius.
5. Perilaku yang diatur kaidah yang menggiring ke arah lahirnya
serangkaian atau sistem pertanyaan yang saling terkait, misalnya dalam
karya Michel Faucault.
6. Bahasa sebagaisesuatu yang di praktikkan, bahasa tutur misalnya dalam
karya Paul Ricoeur.
7. Bahasa sebagai suatu totalitas, seluruh bidang linguistik.
8. Mendiskusikan dan mempertanyakan kriteria validitas dengan tujuan
menghasilkan konsensus diantara peserta wacana, misalnya dalam karya
Prinsip –prinsip wacana yang
dimaksud adalah :
-Tujuan
-Kohesi
-Koherensi
-Sasaran
-Pesan/isi
-Keadaan
-Interteks
Pemateri 2
Are Saputra
B. JENIS-JENIS WACANA
a. Deskripsi
b. Narasai
c. Eksposisi (paparan)
d. Argumentasi (pembahasan atau pembuktian)
e. Persuasi
2. Wacana Berdasarkan Pemaparan Dan Penyusuan, Isi, Dan Sifatnya
a. Wacana Naratif
b. Wacana Prosedural
c. Wacana Hortatorik
d. Wacana Ekspositorik
e. wacana Deskriftif
3. WACANA BERDASARKAN JUMLAH
PENUTUR
● Darma (2009) membagi wacana menurut jumlahnya dalam 2 jenis yaitu:
a. Wacana Dialog
b. Wacana Monolog
4. WACANA BERDASARKAN MEDIA KOMUNIKASINYA
1 . KOHESI
Kohesi merupakan aspek formal bahasa.
Dalam kohesi ,kaidah –kaidah yang digunakan adalah berdasarkan penyampaian informasi
lama dan informasi baru.
Menurutnya kohesi terlihat pada permukaan, sedangkan koherensi adalah apa
yang ada didalam suatu teks. Kalau ada kohesi dan ada koherensi. Perhatian
contoh berikut :
A : Dimana rumahmu?
B :jalan Mangga No. 11.
Menurut Abidin (2010), mengatakan sebuah paragraf yang baik harus mampu
memenuhi ciri dan syarat paragraf, salah satunya harus kohesi dan koheren.
Menurut Halliday dan Hasan (1985) menyatakan suatu teks memiliki tekstur yang
diciptakan oleh adanya hubungan yang kohesif antar kalimat didalam teks
tersebut.
Kaidah kohesi ini lebih dikenali dalam istilah perujukan, penertian,
pengguguran, konjungsi, dan dramatikal leksikal.
1. Perujukan. Perujukan ataupun rujukan ini ialah merejuk kepada unsur sebelum
atau selepas yang berkaitan dengan hubungan semantik. Perujukan ini dilihat
dari dua sudut yaitu perujukan eksoforik dan perujukan endomorik.
a. Perujukan Eksoforik
b. Perujukan Endomorik
1. Perujukan Anaforik
2. Perujukan Kataforik
2. Penggantian. Penggantian ini dikenali sebagai subtitution.
Penggantian adalah pengambilalihan atau pertukaran bagi sesuatu
segmen kata, frasa atau klausa oleh kata ganti yang lainnya.
A. PenggantianNomina
B. PenggantianVerbal
C. Penggantian Klausa
3. Pengguguran. Ada yang mengatakan bahwa pengguguran ini juga
sebagai penghilangan dan juga lebih dikenali elipsis. Pengguguran ini
mengandungi pengguguran nomina, pengguguran verbal, dan
pengguguran klausa.
Terimakasih