Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

MENGKAJI DAN MENGHITUNG HARGA


OBAT
  Nama Anggota :
1. Alhadid Saputra 1900002 moderator
2. Arina Aufa Saniy 1900053 penyaji 1
3. Ridhatul Azizah 1900038 penyaji 2
4. Rika Putri Riyadi 1900039 penyaji 3
5. Soniya 1900043 penyaji 4
6. Tiara Andjelie 1900045 penyaji 5
7. Zakiah Rafdah 1900050 penyaji 6

Dosen Pengampu
apt. Erniza Pratiwi, M.Farm
Sub Bab Pembahasan
1. Pengertian Harga
2. Penetapan Harga Obat (resep dan OTC)
3. Penjualan Obat Tunai
4. Penjualan Obat Dengan Resep Kredit
5. Faktor Yang Penentu Harga Obat
6. Klasifikasi Beban Usaha
7. Mengalokasikan Biaya Tak Langsung
8. Faktor-Faktor Non Biaya Yang Mempengaruhi Harga
9. Metode Perhitungan Harga Obat
10. Cara menghitung harga obat
1. Pengertian Harga

Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan
agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.

Dan harga merupakan unsur satu-satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya
(produk, promosi dan distribusi).
2. Penetapan Harga Obat (Resep dan
OTC)
—A. Harga Obat
—B. Harga Obat OTC
Resep
Obat OTC adalah obat yang bisa dibeli
tanpa resep dokter (Obat Bebas
Untuk obat obat resep Apotek menambahkan
Terbatas/Obat bebas).
biaya non racikan /biaya racikan dan
nominalnya berbeda di tiap Apotek.
● Untuk Obat golongan OTC ini
biasanya berlaku hukum pasar, laku
Jadi Untuk Obat Resep:
tidaknya tergantung bagaimana
strategi marketing.
HJA X Jumlah Obat + Biaya Racikan / ● Untuk Obat OTC tidak ada
Non racikan + harga kapsul penambahan biaya racikan atau non
racikan
3. Penjualan Obat tunai

Penjualan Obat →
  Penjualan Obat dengan resep tunai dilakukan terhadap pasien yang
langsung datang ke apotek untuk menebus obat yang di butuhkan dan
Resep Tunai dibayar secara tunai.

Penjualan obat →
  Yaitu penjualan obat dan perbeklana farmasi lainnya yang dapat dibeli
tanpa resep dari dokter seperti obat OTC.
bebas tunai
Pelayanan penjualan obat dan alat kesehatan dijual bebas di conter
swalayan farmasi termasuk kosmetika. Pada pelayanan obat OTC ini
pembayarannya secara tunai.
4. Penjualan obat
dengan Resep Kredit

Resep Kredit adalah resep yang ditulis dokter yang bertugas pada suatu instansi atau
perusahaan untuk pasien dari instansi yang telah mengadakan kerja sama dengan
apotek yang sering disebut Ikatan Kerja Sama (IKS), pembayaran dilakukan dalam
jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama.
5. Faktor faktor Penentu Harga Obat
Faktor yg Faktor Lainnya yang
mempengaruhi harga mempengaruhi harga
obat obat
1. Biaya Bahan Baku (bahan baku/zat 1. Harga Produk sejenis yang sudah ada
aktif, bahan/zat tambahan dan di pasaran
bahan pengemas) 2. Tingkat kompetisi Pasar
2. Biaya Operasional 3. Besarnya modal yang dikeluarkan
3. Biaya Marketing dan Promosi (misalnya obat harus invest alat/mesin
4. Biaya Distribusi baru)
5. Biaya Lain lain (Umum, 4. Besarnya laba atau margin yang
penyusutan, Pajak dll) diinginkan
6. Klasifikasi beban usaha
A. Beban Layanan
Seluruh Beban yang terkait langsung dalam pelayanan kepada masyarakat antara lain meliputi :

01 beban pegawai

02 beban pemakaian persediaan farmasi/gizi

03 beban jasa layanan

04 beban pemeliharaan

05 beban subsidi pasien

06 beban penyusutan
07
beban lain-lain yang berkaitan langsung dengan pelayanan lainnya
Lanjutan . . .
B. Beban Umum dan Administrasi
Beban-beban yang diperlukan untuk administrasi dan beban yang bersifat umum dan tidak terkait
secara langsung dengan kegiatan pelayanan rumah sakit, meliputi:

01 beban pegawai 05 beban penyusutan/beban


amortisasi
02 beban administrasi perkantoran 04 beban promosi

03
beban premi asuransi, beban pwnyisihan
kerugian piutang dan beban umum dan
administrasi lainnnya.
Lanjutan . . .
D. Kerugian
C. Beban Lainnya E. Kerugian Lainnya
Penurunan Nilai

rugi yang terjadi diluar


beban yang tidak dapat Rugi atas penurunan nilai aset
kegiatan normal
dikelompokkan ke dalam beban tetap sebagaimana diatur pada
layanan serta beban umum dan kebijakan "pengakuan dan
administrasi. Beban ini antara pengukuran" aset tetap.
lain meliputi beban bunga dan
administrasi bank.
7. Mengalokasikan Biaya Tak
Langsung
Untuk jenis biaya tidak langsung (indirect cost), memerlukan metode tersendiri dalam proses penelusuran
biayanya. Sebagai biaya yang tidak mudah untuk ditelusuri, biaya tidak langsung (indirect cost)
menggunakan metode alokasi (allocation) dalam proses penelusuran biayanya.

Perhitungan biaya di rumah sakit melibatkan kedua komponen biaya yakni biaya langsung (direct cost)
dan biaya tidak langsung (indirect cost). Oleh karena itu, proses alokasi yang tepat sangat dibutuhkan
dalam perhitungan biaya yang ada di rumah sakit. Metode alokasi ini muncul karena adanya biaya
bersama (common cost).

Metode alokasi ini juga sering digunakan dalam proses penentuan biaya yang melibatkan lebih dari dua
departemen, baik departemen produksi maupun departemen jasa.
8. Faktor-Faktor Non Biaya yang
Mempengaruhi Harga
a c
Permintaan terhadap barang Produsen mengetahui selera
atau jasa bertambah,
sedangkan jumlah barang 01 02 konsumen

atau jasa terbatas

b d
Pandangan masa depan dari
produsen atau konsumen
03 04 Penawaran terhadap barang
atau jasa bertambah,
sedangkan daya beli
konsumen tetap atau
berkurang
9. Metode Perhitungan Harga Obat

a. Metode kenaikan harga sistem markup atau kenaikan secara otomatis menyesuaikan harga untuk
mencocokkan perubahan dalam biaya obat, bila harga obat meningkat pendapatan meningkat secara
proporsional. Hal ini dapat melindungi apotik dari penurunan persentase laba kotor pada masa masa
inflasi. Cara ini ada kerugiannya yaitu harga nya mahal untuk sipasien sehinggan pasien
membandingkan harga nya dan memilih beli ditempat lain
b. Metode biaya pelayanan profesional yaitu nilai yang telah ditentukan yang ditambahkan pada
biaya obat untuk menentukan harga resep obat. Kerugiannya penurunan margin kotor selama
masa inflasi
c. Metode skala geser yaitu mengatasi kedua kerugian tersebut dengan persentase kenaikan yg
tidak tetap atau biaya pelayanan profesional untuk menghitung resep obat
10. Cara Menghitung
Harga Obat
1. HNA adalah Harga Netto Apotek, merupakan harga modal awal apotek dalam membeli obat dari
distributor (PBF atau PBF Cabang)
2. Mark Up adalah % keuntungan, tiap apotek berbeda dalam menentukan % keuntungan ini, ada
yang 25 % dan ada juga 30 % dan bahkan apotek yang jauh di pelosok menetapkan keuntungan
sampai dengan 80%
3. PPn 10% adalah Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan untuk setiap pertambahan nilai dari
proses transaksi dari produsen sampai kekonsumen
4. HJA adalah Harga Jual Apotek yang ditawarkan kepada konsumen setelah diperhitungkan HNA,
PPN 10%, dan Mark Up

HJA = (HNA x PPN 10% x Keuntungan)


Contoh soal perhitungan
 

Apotek STIFAR kekurangan obat simvastasin kaplet 10 mg, kemudian ttk yang bekerja di apotek tersebut
memsan kepada PBF Kimia Farma sebanyak 1 box, seharga Rp. 156.000 dengan diskon 3% sudah dengan
PPN, 1 box smivastatin berisi 10 strip, 1 strip berisi 10 kaplet.
Hitunglah HJA simvastatin/kaplet?

Jawab :
Diketahui : HNA = Rp. 156.000/100 tab = Rp.1.560/tab 10 strip x 10 tab = 100 tab dlm 1 box
HNA + PPN 10% = Rp. 1.560 x 1,1 = Rp. 1.716
HJA = Rp. 1.716 x 1,30 = Rp. 2. 230/tab
Contoh Hja dengan keuntungan 25%
HJA = HNA x Harga resep ( HJA
Nama obat
HNA PPN 10% x x jumlah bahan)
(jumlah)
Diskon 8% +racik biaya non

captopril (5 Rp. 320.000/500 tab = Rp. Rp. 640 x 1,1 x 1,25 = (Rp 880 x 10) + Rp.
box) 640/tab Rp. 880/tab 1000 = Rp. 9.800

Amoxicilin (3 Rp. 300.000/300 tab = Rp. Rp. 1000 x 1,1 x 1,25 = (Rp 1.375 x 10) + Rp.
box) 1000/tab Rp. 1.375/tab 1000 = Rp. 14.750
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai