Anda di halaman 1dari 8

10 Februari 2019

PENGAWETAN KAYU LEMPOYAN


DENGAN POTAS IKAN
Akhmad Basori, S.Pd , M. Fachruddin, S.Pd.,
1

M.M2, Trikurniasari, S.Pd3, Mardalena, S.Pd4,


Eka Mustiana, S.Pd5, Indri Savitri, S.Pd6

SMAN 1 Payaraman1, SMAN 1 Indralaya Utara2,


SMAN 1 Indralaya Selatan3, SMAN 2 Tanjung
Raja, SMA Muhammadiyah Tanjung Raja5,
SMAN 1 Lubuk Keliat6
PENDAHULUAN
Kayu merupakan bagian utama dalam pembuatan
rumah, khususnya rumah panggung, yaitu rumah
masyarakat daerah Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Provinsi Sumatera Selatan dan daerah-daerah
sekitarnya. Rumah panggung ini hampir semua
bahannya terbuat dari kayu kecuali atap rumah. Karena
produksi rumah berlangsung terus menerus, maka
kebutuhan kayu meningkat. Untuk mendapatkan kayu
dengan kualitas bagus saat ini sudah sangat sulit,
kalaupun ada harganya sangat tinggi.
Dengan sulitnya mendapatkan kayu dengan kualitas
baik, maka diperlukan cara untuk menjaga kayu
kualitas kurang bagus menjadi kayu dengan kualitas
bagus. Ada tiga cara peningkatan kualitas kayu dengan
cara pengawetan seperti, perendaman, pelapisan,
vakum (ilmutekniksipil.com). Secara umum, terdapat
tiga kelompok besar bahan pengawet kayu, antara lain:
1) Bahan pengawet larut dalam pelarut organik; 2)
bahan pengawet berupa minyak; 3) bahan pengawet
larut dalam air (Hunt dan Garrat, 1967: 417).
Dalam penelitian ini kami pusatkan pada
teknik pelapisan. Bahan untuk melapisi dapat
berupa cat, oli bekas atau bahan potas ikan.
Khusus rumah panggung Tanjung Batu
pengecatan jarang dilakukan karena mengubah
warna kayu sehingga mengurangi keasliannya.
Melalui penelitian ini kami akan menggunakan
potas ikan sebagai bahan pelapis kayu
lempoyan.
PERUMUSAN MASALAH
1. Seberapa efektif penggunaan potas ikan sebagai bahan
pengawet kayu?
2. Berapa konsentrasi ideal yang diperlukan untuk
menghasilkan kualitas pengawetan yang baik?
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektifitas dan konsentrasi yang tepat
bahan potas dan pengawetan kayu.

Hasil penelitian ini bermanfaat dalam


usaha meningkatkan kualitas kayu dengan cara
pengawetan sehingga produser rumah panggung
daerah Tanjung Batu dapat menghasilkan produk
rumah yang berkualitas juga.
HASIL YANG DIHARAPKAN
Setelah kegiatan penelitian, diharapkan
penggunaan potas dapat efektif dalam usaha
pengawetan kayu dan dengan konsentrasi terukur
diharapkan ada hubungan yang linier antara
konsentrasi putas dengan lama waktu kayu dimakan
binatang (bubukan).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di kelurahan Payaraman Barat
pada bulan Maret 2019 dengan menggunakan bahan kayu
Lempoyan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen.
Penelitian dilakukan dengan cara memberi perlakuan
berbeda pada kayu lempoyan, yaitu melapisi bahan
potas dengan konsentrasi berbeda. Alat-alat yang
diperlukan adalah ember (4 buah), kuas cat (4 buah). Bahan
yang digunakan kayu lempoyan ukuran 5 x 5 (kasau) sebanyak
10 batang. Variabel bebas: konsentrasi potas,
variabel terikat : lama waktu kayu dimakan
binatang (bubukan).

Anda mungkin juga menyukai