DENGAN POTAS IKAN Akhmad Basori, S.Pd , M. Fachruddin, S.Pd., 1
M.M2, Trikurniasari, S.Pd3, Mardalena, S.Pd4,
Eka Mustiana, S.Pd5, Indri Savitri, S.Pd6
SMAN 1 Payaraman1, SMAN 1 Indralaya Utara2,
SMAN 1 Indralaya Selatan3, SMAN 2 Tanjung Raja, SMA Muhammadiyah Tanjung Raja5, SMAN 1 Lubuk Keliat6 PENDAHULUAN Kayu merupakan bagian utama dalam pembuatan rumah, khususnya rumah panggung, yaitu rumah masyarakat daerah Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan dan daerah-daerah sekitarnya. Rumah panggung ini hampir semua bahannya terbuat dari kayu kecuali atap rumah. Karena produksi rumah berlangsung terus menerus, maka kebutuhan kayu meningkat. Untuk mendapatkan kayu dengan kualitas bagus saat ini sudah sangat sulit, kalaupun ada harganya sangat tinggi. Dengan sulitnya mendapatkan kayu dengan kualitas baik, maka diperlukan cara untuk menjaga kayu kualitas kurang bagus menjadi kayu dengan kualitas bagus. Ada tiga cara peningkatan kualitas kayu dengan cara pengawetan seperti, perendaman, pelapisan, vakum (ilmutekniksipil.com). Secara umum, terdapat tiga kelompok besar bahan pengawet kayu, antara lain: 1) Bahan pengawet larut dalam pelarut organik; 2) bahan pengawet berupa minyak; 3) bahan pengawet larut dalam air (Hunt dan Garrat, 1967: 417). Dalam penelitian ini kami pusatkan pada teknik pelapisan. Bahan untuk melapisi dapat berupa cat, oli bekas atau bahan potas ikan. Khusus rumah panggung Tanjung Batu pengecatan jarang dilakukan karena mengubah warna kayu sehingga mengurangi keasliannya. Melalui penelitian ini kami akan menggunakan potas ikan sebagai bahan pelapis kayu lempoyan. PERUMUSAN MASALAH 1. Seberapa efektif penggunaan potas ikan sebagai bahan pengawet kayu? 2. Berapa konsentrasi ideal yang diperlukan untuk menghasilkan kualitas pengawetan yang baik? TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan konsentrasi yang tepat bahan potas dan pengawetan kayu.
Hasil penelitian ini bermanfaat dalam
usaha meningkatkan kualitas kayu dengan cara pengawetan sehingga produser rumah panggung daerah Tanjung Batu dapat menghasilkan produk rumah yang berkualitas juga. HASIL YANG DIHARAPKAN Setelah kegiatan penelitian, diharapkan penggunaan potas dapat efektif dalam usaha pengawetan kayu dan dengan konsentrasi terukur diharapkan ada hubungan yang linier antara konsentrasi putas dengan lama waktu kayu dimakan binatang (bubukan). METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di kelurahan Payaraman Barat pada bulan Maret 2019 dengan menggunakan bahan kayu Lempoyan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian dilakukan dengan cara memberi perlakuan berbeda pada kayu lempoyan, yaitu melapisi bahan potas dengan konsentrasi berbeda. Alat-alat yang diperlukan adalah ember (4 buah), kuas cat (4 buah). Bahan yang digunakan kayu lempoyan ukuran 5 x 5 (kasau) sebanyak 10 batang. Variabel bebas: konsentrasi potas, variabel terikat : lama waktu kayu dimakan binatang (bubukan).