Anda di halaman 1dari 14

OPERASIONAL

PT SOSRO
Oleh :
M. IQBAL AL-QUDRI
NIM. 16514059
Proses Produksi Teh Sosro
Daftar Dan Bahan Produksi

a. Teh Kering
Teh kering yang digunakan untuk produksi TBK adalah Teh SPRR atau lebih dikenal
dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses pengolahannya
menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma bunga melati.
Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut adalah grade
pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing perkebunan.
Secara lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan tertentu antara
lain jenis peko, jikeng, dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro
berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Rekso Company.
Kemasan bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian dalam memakai
kantong plastik.
Proses Produksi Teh Sosro
Daftar Dan Bahan Produksi

b. Gula
Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBK). Gula
pasir yang digunakan dalam pembuatan TBK yaitu gula yang diproduksi oleh PT. Sugar
Labinta Lampung. Gula ini berupa gula rafinasi yang memiliki tingkat kemanisan 900
brix yang telah sesuai dengan standar mutu dan telah mendapat sertifikat pengujian
(COA). Standar mutu gula yang digunakan
Proses Produksi Teh Sosro
Daftar Dan Bahan Produksi

c. Air

Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air sumur. Air tersebut
terlebih dahulu mengalami pengolahan dalam unit pengolahan air (Water Treatment)
hingga diperoleh air yang standar sesuai dengan baku mutu air dan dapat mencukupi
kebutuhan air di PT. Sinar Sosro. Berikut standar kualitas air yang digunakan dalam
pemasakan teh
Bahan Pengemasan Produk

a. Crown cork
Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork berfungsi
sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan
sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah 10000 tiap
kardus. Penyimpanannya diletakkan di gudang penyimpanan Crown cork yang luasnya
setengah dari gudang penyimpanan gula. Untuk menghindari kontak langsung antara lantai
dengan crown cork (mencegah kontaminasi), maka lantainya dilapisi dengan pallet. Setiap
pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya.
Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan
keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai
dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.
Bahan Pengemasan Produk

b. Botol

Botol merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan
terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing
produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan
untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier untuk botol TBS
yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
Bahan Pengemasan Produk

c. Krat

Krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak
langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak
pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong
maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat
tersebut masih terus dipakai.
MANAJEMEN PRODUKSI
PT. SINAR SOSRO
Perencanaan Produksi          

Susunan dan tata letak pabrik didesain secara khusus untuk mempermudah alur proses
produksi keseharian. Lokasi tiap-tiap bagian mulai dari gudang bahan baku hingga proses
โปรดเพิ่มเนื้ อหาเฉพาะที่ น่ี
pengemasan dan masuk gudang penyimpanan dibuat sesuai dengan alur materi dan alur
proses sehingga kegiatan proses berjalan secara efektif dan efisien. Produksi teh botol di PT.
Sinar Sosro mempunyai kapasitas sekitar + 6 batch per shift dengan rata-rata produk yang
dihasilkan sebesar + 28 pallet tiap batchnya. Dengan demikian dalam satu hari dapat
diproduksi sebanyak 504 pallet dan setiap pallet menampung 60 krat yang mana masing-
masing krat berisi 24 botol. Dengan kata lain, produksi teh botol mencapai 725.760 tiap
่มเนื้ อหาเฉพาะที
โปรดเพิharinya ่ น่ี
dengan asumsi bahwa produksi berjalan lancar.
คลิกที่น่ี เพื่อเพิม
่ ขอ
้ ความ ปรับสีและขนาด
Organisasi (Input-input dan Sarana Produksi)

Input-input dan sarana produksi PT.Sinar Sosro meliputi penerimaan bahan baku, baham
pengemas dan bahan pembantu (Incoming Material).

โปรดเพิ่ม1.เนืBahan baku
้ อหาเฉพาะที่ น่ี
Teh kering: Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih
dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari PT.
Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro.Gula: berfungsi untuk memberikan
rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku
pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena
gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna
โปรดเพิ่มเนื้ อหาเฉพาะที่ น่ี
dan kesadahannya. Air: Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah.
คลิกที่น่ี เพื่อเพิม
่ ขอ
้ ความ ปรับสีและขนาด
Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam
unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.
Organisasi (Input-input dan Sarana Produksi)

2. Bahan Pengemas
Crown cork: Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown
cork berfungsi sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga
โปรดเพิ มเนื้ อหาเฉพาะที่ น่ี

digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah
10000 tiap kardus. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap
palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk
dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai
dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP. Botol: Botol merupakan bahan
pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan terbuat dari bahan kaca
โปรดเพิ่มyang เนื้ อหาเฉพาะที ่ น่ี
tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume
คลิกที่น่ี เพื่อเพิม่ ขอ้ ความ ปรับสีและขนาด
untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol
disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo
dan PT. Iglass.
PELAKSANAAN PROSES PRODUKSI
Proses pembuatan proses  teh botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan, yaitu:

1. Memilih bahan
Bahan terdiri dari teh hijau, gula pasir, dan air. Air yang didapat dari kedalaman 150 meter dan diproses menjadi air
yang berkualtas.

2. Membuat teh cair pahit


Teh hijau dicampur dengan bunga melati. Air disaring dan dipanaskan hingga mendidih. Lalu teh diseduh dengan air.

3. Membuat teh cair manis


Setelah itu, gula dilarutkan sehingga membentuk sirup gula dan dicampur ke tangka pencampuran bersama teh cair
pahit sehingga membentuk teh cair manis. Setelah itu the cair manis disterilkan dan dipanaskan hingga suhu 90 0C.

4. Pemisahan botol dan kotak kosong


Botol dipisahkan dari koyak kosong dengan palletizer. Setelah itu botol dimasukan ke mesin pencucian botol dan kotak
kosong dimasukan ke dalam mesin pencuci kotak kosong. Di dalam mesin itu, botol  direndam dengan suhu 80-900C,
lalu 95-1000C dan akhirnya dimasukan ke dalam mesin botol inspectin. Setelah itu botol dibilas hingga bersih.
5. Mengisi botol dan penyegelan
Setelah itu the dimasukkan ke dalam mesin filter and crowner untuk siap dimasukan ke dalam botol secara langsung
dan ditutup sehingga udara luar tidak masuk.

6. Pergi melalui jet printer video (tanggal kedaluarsa)


Di mesin printer video jet, botol tersebut dicetak dengan kode produksi dan juga tanggal kadaluarsa.
Menempatkan dalam kotak
Botol tersebut dimasukan ke dalam kotak kosong dengan mesin palletizer dan dibiarkan selama 3 hari sebelum dijual.

7. Uji control
Sebelum dijual, produk tersebut harus diuji secara fisik, kimia, mikrobiologi, organoleptic. Secara fisik dilihat dari
kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar gula dan Ph. Secara mikrobiologi meneliti tentang perkembangan
mikroorganisme. Dan organoleptic mengecek waktu dan kejernihan produk. Jika produk tidak memenuhi syarat-syarat
tertentu maka produk tersebut akan dibuang dan diolah kembali.

8. Penjualan
Setelah lulus uji control produk dijual dan didistribusikan ke toko-toko.

Anda mungkin juga menyukai