Kencono oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada waktu itu adalah Bapak
Kaharuddin Nasution.
Pada tanggal 2 Januari 1995, perusahaan ini berganti nama dari PT. Toba
Sosro Kencono menjadi PT. Reksobudi Adijaya. Hal ini terjadi karena adanya
pergantian mesin produksi, dimana mesin milik PT. Sinar Sosro Kencono dibawa
ke Unggaran (Jawa Tengah) sedangkan mesin penggantinya dibawa dari Jakarta,
sehingga PT. Sinar Sosro Kencono berpindah alamat ke Unggaran. Perpindahan
mesin ini didasarkan pada kapasitas produksi dan permintaan konsumen.
PT. Reksobudi Adijaya hanya 5 tahun beroperasi, karena pada tanggal 1
Januari 2000 terjadi penggabungan (merger) dari seluruh pabrik/perusahaan yang
berada di bawah Sosro Group. Penggabungan ini bertujuan untuk memperkuat
asset dan bisnis dibidang minuman ringan dalam rangka menghadapi era
globalisasi perdangangan pasar bebas, sehingga PT. Reksobudi Adijaya berganti
nama menjadi PT. Sinar Sosro dengan status cabang di setiap unit pabrikan,
sedangkan kantor pusat tetap berada di Cakung Jakarta Timur.
Pabrik Teh Botol Sosro yang berada di bawah Sosro Group adalah sebagai
berikut :
1. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor Pusat), Cakung Jakarta Timur
2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi Jawa Barat
3. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya Jawa Timur
4. PT. Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten
5. PT. Sinar Sosro Pabrik Unggaran, Semarang Jawa Tengah
6. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Gianyar Bali
Fabrikan
Penjualan
Pelanggan Pemakai
langsung dan tak
langsung
Air, merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan Teh Botol
Sosro. Dalam proses pembuatannya perusahaan ini banyak menggunakan
Air, karena digunakan juga sebagai bahan pendukung proses seperti:
Sanitasi tangki, boiler mesin washer (pencuci botol), sanitasi filter dan untuk
keperluan mandi.
2.
Teh, digunakan pada proses pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh wangi
melati (jasmine tea) yang terbuat dari teh hijau yang dicampur dengan
bunga melati yang baru mekar.
3.
Gula, Standar gula yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro
mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 9 brix ( brix merupakan
persentase sukrosa yang terkandung pada gula)
sukrosa yang terkandung pada gula). Gula didatangkan dari Inggris, Thailand,
Malaysia dan lain-lain.
a.
Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan sebagai bahan utama
dalam proses produksi. Berikut ini adalah data bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan minuman Teh Botol Sosro dan kegunaannya masing masing.
1. Air
Air merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan Teh Botol
Sosro. Dalam proses pembuatannya perusahaan ini banyak menggunakan Air,
karena digunakan juga sebagai bahan pendukung proses seperti: Sanitasi tangki,
boiler mesin washer (pencuci botol), sanitasi filter dan untuk keperluan mandi.
Air yang digunakan berasal dari 2 sumur bor yang mempunyai kedalaman 200 m
dari permukaan tanah. Sebelum digunakan, air sumur bor ini mendapat perlakuan
pendahuluan terlebih dahulu, tujuannya untuk menurunkan tingkat kesadahannya.
Karena tingkat kesadahan dapat merusak kesehatan yang pada akhirnya akan
merugikan perusahaan, selain tingkat kesadahan yang tinggi dapat menyebabkan
kerak pada mesin dan peralatan yang digunakan.
2. Teh
Teh yang digunakan pada proses pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh
wangi melati (jasmine tea) yang terbuat dari teh hijau yang dicampur dengan
bunga melati yang baru mekar. Digunakan bunga melati yang baru mekar karena
bunga yang baru mekar akan menimbulkan wangi yang maksimal sehingga akan
mempengaruhi aroma pada proses pembuatan teh wangi melati. Teh wangi melati
ini didatangkan dari PT. Gunung Slamet, Slawi, Tegal (Jawa Tengah) yang setiap
kemasannya 25.5 kg/goni.
3. Gula
Untuk keperluan produksi, PT. Sinar Sosro Indonesia menggunakan gula
yang didatangkan dari Inggris, karena untuk saat ini gula yang berasal dari Inggris
yang memenuhi standar PT. Sinar Sosro. Standar gula yang digunakan untuk
pembuatan Teh Botol Sosro mempunyai tingkat kemanisan sekitar > 9 brix (
brix merupakan persentase sukrosa yang terkandung pada gula) dan kemasannya
50 kg/goni.
b. Bahan Penolong
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses produksi
untuk melengkapi dan memperbaiki mutu produk serta merupakan bagian dari
produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.
2. Chlorine
Digunakan untuk proses pengolahan air untuk membunuh bakteri,
membilas botol dan sanitasi peralatan.
3. Pasir Silika
Digunakan sebagai media penyaring pada sand filter pada proses
pengolahan air agar dapat menyaring benda benda asing yang terlarut
dalam air yang diolah.
4. Kaustik Soda (NaOH)
Produksi / Supplier
Kemasan
: 25 kg / Zald
Pemesanan
Digunakan pada saat proses pencucian botol pada bottle washer sebagai
deterjen.
c. Bahan Tambahan
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan langsung atau tidak
langsung dalam rangka memperlancar proses produksi tetapi tidak ikut dalam
produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Botol
Botol merupakan kemasan untuk menyimpan teh cair manis. Botol juga
berfungsi sebagai pengenal produk (brand image).
Produksi
Jenis
Kemasan
2. Crown Cork
Crown Cork digunakan sebagai penutup botol agar teh cair manis tidak
tumpah saat didistribusikan. Pada crown cork sudah tercantum merek
perusahaan.
Produksi
Jenis
Bahan Baku
3. Krat
Satuan produksi minuman ringan adalah krat. 1 krat berisi 24 botol Teh
Botol Sosro.
Produksi
Jenis
4. Ink Solution
Ink (tinta) digunakan sebagai bahan untuk mencetak kode produksi untuk
setiap botol.
tahap awal yang bertujuan untuk menyaring partikel kecil dan menjernihkan
sirup. Sirup dialirkan ke softener untuk menghilangkan kesadahannya. Sirup
yang telah jernih dialirkan ke buffer syrup.
4.
adalah standar warna B yaitu antara warna B dan C. Bila tingkat warna dan
tingkat kemanisan teh sesuai dengan standar sosro, maka TCM siap ditransfer
ke bottling line dengan lama waktu berkisar 90 menit maka dilanjutkan
dengan penyaringan di bag filter yang tujuannya hanya untuk memastikan
tidak masuknya benda asing ke TCM pada saat sirkulasi yang dapat
mempengaruki produk akhir.
5. Pembotolan
TCM yang dihasilkan dikemas dalam botol kaca yang mempunyai volume 220
ml. Karena investasi untuk botol cukup mahal, maka dapat dipakai prinsip
pengembalian botol (returnable bottle), artinya konsumen hanya memnbeli
isinya saja tidak dengan botolnya. Proses pembotolan (bottling line) dapat
dilihat pada gambar 2.6. Didalam gudang Peti Botol ini, botol dipisahkan dari
crate secara manual oleh operator, kemudian botol dan crate disortir.
Tujuannya adalah untuk memisahkan botol yang sangat kotor, botol yang
tidak terlalu kotor dan botol yang masih layak digunakan, Proses yang terjadi
pada pembotolan adalah sebagai berikut:
Manual Depalitizer
Decrater
Botol Kosong
Crate Kosong
Botol washer
Crate washer
Botol asing,
Sompel,karat,
Botol kusam
Filler& Crowner
Printer
Crater
Manual Palletizer
a. Pensortiran Botol
Peti berisi botol kosong kotor dibawa dari gudang dengan memakai
forklift. Botol dipisahkan dari peti memakai mesin autz packer. Mesin
mengambil botol kosong dari peti dan meletakkanya di chain conveyor.
Pada tahap awal operator akan mensortir botol. Botol botol kotor berat,
kena cat, pecah , berjamur / lumut akan disisihkan. Untuk botol kotor
berat, berjamur, kena cat yang masih bisa digunakan akan dibersihkan
secara manual.
b. Pencucian Botol
Botol yang lewat penyortiran dibawa chain conveyor ke mesin washer.
Proses pencucian botol pada mesin washer terdiri dari beberapa tahap
pencucian dengan tujuan agar botol bersih dan steril. Tahapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Preposition Spraying
Tahap ini merupakan tahap pembasahan awal dimana botol akan
disemprot dengan air yang tujannnya adalah untuk menghilangkan
kotoran yang mudah lepas.
b. Preposition Soaking
Tahap ini botol mengalami pencelupan yang tujuannya untuk
melunakkan kotoran yang tidak mudah lepas dapat terlepas dengan
mudah.
c. LYE I
di
bagian
filter
yang
tujuannya
sebagai
Pada saat pengisian, teh cair manis dan botol dalam keadaan bersuhu
tinggi hal ini dimaksudkan untuk mematikan bakteri yang terdapat di
udara bebas yang dapat masuk ke dalam botol. Metode inilah yang
menyebabkan Teh Botol Sosro dapat awet dalam jangka waktu setahun
meskipun tanpa penambahan zat pengawet.
d. Light Inspection II
Tahap ini proses yang terjadi sama seperti proses light inspection I, hanya
berbeda pada kriteria pemeriksaannya saja. Light Inspection botol isi
dimaksudkan untuk memeriksa Teh Botol Sosro atas volume yang kurang
dari 220 ml, crown cork yang tidak terpasang dengan baik dan benar, botol
retak dan adanya benda asing dalam botol. Selector akan memeriksa
secara visual botol yang lewat didepannya.
J1020C
: Formasi produksi/regu
g. Crater
Setelah pengkodean selesai, maka botol akan dimasukkan ke dalam krat
dengan menggunakan mesin crater.
a. Sand Filter
Tinggi Tangki
: 180 cm
Diameter Tangki : 81 cm
Kapsitas Tangki : 3000 liter
Isi Media
: Pasir kuarsa
Kegunaan
Cara kerja
banyak.
Material
kasar
yang
lolos
dari
: 180 cm
Diameter tabung : 81 cm
Kapasitas
: 3000 liter
Isi Media
: Carbon Aktif
Berat Carbon
: 525 kg
Kegunaan
Cara kerja
: Cara kerja carbon filter ini sama dengan sand filter, yang
membedakan adalah zat penyaring yang digunakan yaitu :
serbuk arang karbon (hidrodorco) yang fungsinya untuk
menahan karbon aktif supaya tidak dibawa air.
c. Softener
Tinggi Tangki
: 180 cm
Diameter Tangki : 81 cm
Kapasitas Tangki : 2000 liter
Isi Media
: Amberlite Resin
Volume Resin
: 1500 liter
Kegunaan
Cara kerja
: Cara kerja carbon filter ini sama dengan sand filter dan
carbon filter, yang membedakan adalah zat penyaring
yang digunakan yaitu : serbuk resin penukar ion
a. Buffer Tank
Kegunaan
1. Sugar tank
Kapasitas
: 1500 liter
Kegunaan
Cara kerja
: 6000 liter
Kegunaan
Cara kerja
3. Mix Tank
Kapasitas
: 6000 liter
Kegunaan
Cara kerja
: Alva Laval
Type
: M6-MFM
Kegunaan
Cara kerja
: Seitz
Kegunaan
1. Decrater
Merk
: KHS-Jerman
Type
: Innopack PP A1 1400
Kapasitas
: 750 krat/jam
Kegunaan
Cara kerja
2. Bottle Washer
Merk
: Seinz Penta
Type
: VB Vontana Jerman
Kapasitas
: 22.500 krat/jam
Kegunaan
Cara kerja
3. Filler
Merk
: Strok
Type
: TCMO 080128
Kapasitas
: 22.500 krat/jam
Kegunaan
Cara kerja
menggunakan
tekanan
spring/per
ulir.
: Goudsmit
Type
: TCMO 080128
Kapasitas
: 22.500 krat/jam
Kegunaan
Cara kerja
Type
: Excel/ 170i/ AF
Kapasitas
: 22.500 krat/jam
Kegunaan
Cara kerja
6. Crater
Merk
: KHS-Jerman
Type
: Innopack PP E1-1400
Kapasitas
: 22.500 krat/jam
Kegunaan
Cara kerja
botol
hingga
tersusun
persegi
berukuran
4x6
botol.
Sensor
kemudian
panjang
akan
2.6.2. Peralatan
Peralatan adalah alat perlengkapan yang mendukung dalam perusahaan.
Peralatan yang digunakan adalah :
1. Forklift
Merk
: Komatsu
Kapasitas
: 3.5 ton
Fungsi`
2. Chain Conveyor
Jenis
: Metal Plate
Lebar
: 20 cm
Tinggi
: 125 cm
Fungsi
3.
Reservoir
3
Kapasitas
: 120 cm
Fungsi `
2.6.3. Utilitas
Selain mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan
proses produksi sehari-hari, digunakan juga sarana pendukung operasi pabrik
(utilitas)
2.
Mesin air, yang digunakan untuk memompa air dari sumur bor ke dalam
tangki penampungan air. Kebutuhan air ini digunakan sebagai :
-
3.
4.
Ruang makan
Musholla
Beberapa jenis safety protector atau alat pelindung keselamatan kerja yang
digunakan di PT. Sinar Sosro, antara lain :
1.
Helm
Sebagai pengaman kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas
2.
Sarung Tangan
Sebagai pelindung jari atau tangan dari bahan yang panas, bahan kimia
yang beracun dan berbahaya, atau ketika melakukan pekerjaan yang
memotong.
3.
Kacamata
Sebagai pelindung mata dari debu, sinar ultraviolet dan radiasi
4.
Masker
Sebagai pelindung paru-paru dan saluran pernafasan dari debu dan gas
beracun
5.
Tutup Telinga
Sebagai pelindung telinga dari suara-suara yang bising
6.
Sepatu Pengaman
Sebagai pelindung kaki dari air yang kotor dan benda panas
7.
Sepatu boot
Sebagai pelindung kaki dari air yang kotor dan benda panas
setiap
jabatan
untuk
mengerjakan
tugasnya
sesuai
dengan
spesialisasinya. Struktur organisasi dari PT. Sinar Sosro dapat dilihat pada
Gambar 2.15.
Jabatan
Jumlah
SDM
Administrasi Accounting
Kasir
Manager Personalia
Supervisor Personalia
Sekretaris
10
Pay Roll
11
Administrasi Personalia
12
Receptionist
13
Satpam
14
14
Supir
15
Office Boy
16
Manager QC
17
Asst. Supervisor QC
18
Administrasi QC
19
Analis QC
20
Inspector
21
Incoming material
Petugas BS
23
Operator WWTP
24
25
Supervisor Purchasting
26
Administrasi Purchasting
27
28
Mekanik
29
Tukang Las
30
Petugas C W
31
Kenek Tukang
32
Supervisor PB/PI
33
Kepala Gudang PI
34
Kepala Gudang PB
35
Administrasi Gudang PB
36
Administrasi Gudang PI
37
Pengawas Muat PI
38
39
Operator Forklift PI
40
Operator Forklift PB
41
Selektor pb
10
42
43
44
45
Supervisory Trainee
46
Administrasi Produksi
47
48
Administrasi Logistik
49
50
51
Petugas Logistik
Operator Utility / PS
52
35
54
Asst. Operator
21
55
Selektor TBS
52
56
Cleaner TBS
57
PEM Elektrik
58
Supervisor AMDK
59
Operator AMDK
60
Selektor AMDK
10
61
62
Operator TWA
63
Selektor TWA
64
Cleaner TWA
65
Operator Freso
66
Selektor Freso
67
Cleaner Freso
15
TOTAL
270
Sabtu
: 08.00 13.00
2.Shift
Shift ini digunakan untuk karyawan yang bekerja di lantai produksi
(pabrik):
-
Untuk setiap shift diberlakukan jam istirahat selama 1 jam. Dengan hari kerja
selama 25 hari dan pergantian shift dilakukan setiap 1 minggu sekali. Namun jika
terjadi hal hal diluar jam kerja yang mengharuskan seorang karyawan untuk
bekerja, maka waktu penambahan ini dihitung sebagai lembur dan akan mendapat
upah kerja lembur. Kapasitas produksi yang digunakan merupakan kapasitas
optimal tanpa menambah shift kerja (lembur). Perhitungan waktu kerja perminggu
adalah sebagai berikut :
Jam kerja efektif satu hari = 23 jam dan 1 jam daily maintenance
Jumlah Produksi
Upah / gaji bulanan, diberikan kepada pekerja tetap, yang besarnya tetap
setiap bulannya sesuai dengan bidang masing masing.
Upah Lembur, diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja melebihi jam
kerja biasa,
B. Kesejahteraan Sosial
Untuk meningkatkan gairah kerja dan mengurangi beban buruh, perusahaan
mrmberikan kesejahteraan dikalangan karyawan dalam bentuk material maupun
mental spiritual. Kesejahteraan sosial antara lain :
- Jamsostek, bagi pekerja dan staff perusahaan
- Asuransi kesehatan, bagi pekerja dn staf perusahaan