Oleh :
Kelas BC
Universitas Brawijaya
Malang
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang
memproduksi berbagai produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan
baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Persaingan yang begitu
ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data PT.
Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh
Botol Sosro, Fruit Tea, Joy Tea, TEBS, S-tee, Fres Tea, Tekita. Selain itu, ada produk
pendamping lainnya yaitu Happy Jus dan Air Minum Mineral Prim-A.
Tujuan dilakukannya analisis linkungan eksternal dan internal ini adalah untu mengetahui
kondisi PT Sinar Sosro. Hasil analisis ini nantinya dipergunakan untuk melakukan analisis
SWOT. Dari hasil analisis tersebut SWOT tersebut dapat dikeathui berbagai masalah yang
dihadapi PT. Sinar Sosro dan langkah yang tepat dalam hal pengembangan maupun inovasi yang
dapat diambil PT. Sinar Sosro.
PEMBAHASAN
PT. Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di
Indonesia dan di dunia.
PT. Sinar Sosro resmi didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak Soegiharto Sosrodjojo,
yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28 kelurahan Medan Satria Bekasi.
Pada tahun 1940, keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di kota Slawi, Jawa Tengah dengan
memproduksi dan memasarkan teh seduh dengan merk Teh Cap Botol.
Pada tahun 1960, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya hijrah ke Jakarta untuk
mengembangkan usaha keluarga Sosrodjojo kepada masyarakat di Jakarta.
Lalu tahun 1965, usaha memperkenalkan Teh Cap Botol ini dilakukan dengan melakukan
strategy Cicip Rasa yakni mendatangi pusat-pusat keramaian seperti pasar. Lalu mulai memasak
dan menyeduh teh langsung di tempat. Tetapi cara ini kurang berhasil. Kemudian teh tidak lagi
diseduh langsung di pasar. Tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar, untuk selanjutnya
dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil,
karena teh yang dibawa sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar.
Akhirnya secara tidak disengaja, ditemukan ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor
dan dikemas kedalam botol bekas kecap atau limun yang sudah dibersihkan. Pada tahun 1969,
muncul gagasan untuk menjual teh siap minum atau ready to drink tea dalam kemasan botol
dengan nama Tehbotol Sosro. Nama tersebut diambil dari nama teh seduh “Teh Cap Botol“ dan
nama keluarga pendiri yakni “Sosrodjojo”.
Design yang digunakan mengalami tiga kali perubahan yakni, tahun 1969 versi pertama, tahun
1972 versi kedua, dan 1974 versi ketiga.
Tehbotol Sosro hanya menggunakan bahan baku asli dan alami. Daun tehnya dipetik dari
perkebunan sendiri. Kemudian diolah menjadi teh wangi yaitu teh hijau yang dicampur bunga
melati dan bunga gambir. Sehingga menghasilkan rasa yang unik, ke-khas-annya selalu terjaga
dan terjamin kualitasnya.
Filosofi
“Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak saja
mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Teh dalam
kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman
untuk semua orang.
Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara – Negara baik bilateral maupun
multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT. Sinar Sosro adalah
perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro
mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini
merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli
konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
Mayoritas Indonesia memiliki dataran tinggi cocok ditanami teh & itu semua sebagai peluang
bisnis industri minuman yang dikembangkan oleh anak negeri hingga saat ini maju dan
pesat. PT.SINAR SOSRO merupakan perusahaan pertama Indonesia dan di dunia yang berani
mengolah dan menjual teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat. Dengan Iklan
“Apapun Makananya Minumnya Teh Botol Sosro”, telah merebut hati masyarakat. Produk –
produk SOSRO berhasil menjangkau konsumen diseluruh pelosok propinsi di Indonesia.
Visi
Menjadi perusahaan minuman yang dapat melepaskan rasa dahaga konsumen, kapan saja,
dimana saja, serta memberikan nilai tambah kepada semua pihak yang terkait
Misi
1. Membangun merek Sosro sebagai merek teh alami, berkualitas dan unggul.
2. Melahirkan merek dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh, maupun non
teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masing-masing.
3. Membangun dan memimpin jaringan distribusi.
4. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang, baik
dalam volume penjualan maupun penciptaan pelanggan.
5. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai dengan
nilai-nilai utama perusahaan.
6. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan
7. Menyumbang devisa ke negara.
Struktur Organisasi
Ass. Unit
PSM Manager
Keterangan :
GM : General Manager
SS : Sales Supervisor
M & S Spv : Maintanace and Service Supervisor.
Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang dicampur
dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).
Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG
SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister
company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
a. Faktor Politik/Pemerintahan
Adanya regulasi baru yaitu Peraturan Menteri Perindustrian No. 2 Tahun 2014
tentang tata cara pemberian izin usaha kawasan Industri dan Izin perluasan kawasan Industri.
Hal ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan industri termasuk juga PT. Sinar Sosro tidak
secara mudah bisa memperluas kawasan industry dikarenakan izin perluasan usaha lebih
ketat dibandingkan dengan sebelum pemberlakuan peraturan tersebut.
Tidak hanya kebijakan larangan impor, namun kebijakan pemerintah yang lain yaitu
dengan menaikkan UMR (Upah Minimum Regional) mulai tahun 2014 menyebabkan beban
gaji yang ditanggung oleh perusahaan meningkat sehingga untuk menutupi beban tersebut
perusahaan menaikkan harga jual produknya.
Untuk menaanti Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, maka PT. Sinar Sosro diwajibkan melaksanakan
CSR serta melaporkan sebagai laporan tahunan CSR. Untuk merealisasikan peraturan
tersebut maka diperlukan biaya tinggi dalam kegiatannya sehingga beban perusahaan naik
serta laba perusahaan menjadi turun.
Peraturan pemerintah tersebut tentu saja mempengaruhi bisni PT. Sinar sosro
karena akan mempersulit perluasan kawasan industri
b. Faktor Ekonomi
Menguatnya Dolar pada mulai awal tahun 2014 berkisar di Rp 11.000 per Dolar
AS menyebabkan PT. Sinar Sosro lebih membatasi impor gula yang berasal dari
Thailand. Kondisi demikian membuat perusahaan tidak maksimal dalam produksi
sehingga PT. Sinar Sosro melakukan alternative lain yaitu mencampur gula Impor dengan
gula lokal untuk meminimumkan biaya impor serta biaya kurs.
Tingkat inflasi yang meningkat sebesar 8,38% tahun 2013 mengakibatkan PT.
Sinar Sosro menambah margin keuntungan atas harga pokok penjualan untuk mencegah
timbulnya kerugian atas inflasi di Indonesia. Kondisi ini mengakibatkan penurunan
tingkat pembelanjaan konsumen yang berdampak negatif terhadap pendapatan PT Sinar
Sosro.
Tingkat BI rate yang naik menjadi 7,5% mengakibatkan beban bunga obligasi
maupun beban bunga utang jangka panjang lainnya meningkat sehingga membuat PT.
Sinar Sosro mempertimbangkan beban bunga jika ingin menambah utang perusahaan.
Gaya hidup masyarakat saat ini yang menginginkan berbagai hal yang instan dan
praktis, mendorong PT Sinar Sosro melakukan inovasi-inovasi pada produknya. Sebagai
contoh, pada awalnya PT Sinar Sosro hanya memproduksi minuman teh dalam kemasan
botol kaca, namun jika hal ini diterapkan dalam kehidupan sekarang, maka tidak lagi
efisien dan tidak praktis bagi konsumen. Sehingga PT Sinar Sosro melakukan diferensiasi
produk dengan cara memproduksi teh dalam kemasan botol plastik.
Tidak hanya mengenai gaya hidup, bertambahnya jumlah pengangguran saat ini
juga mengakibatkan PT Sinar Sosro melakukan terobosan dengan membuka divisi-divisi
baru untuk membuka lapangan pekerjaan, salah satunya adalah divisi pengolahan limbah.
d. Faktor Teknologi
Media sosial merupakan salah satu produk perkembangan teknologi. Berbagai
jenis media sosial berkembang misalnya facebook, twitter dan lain sebagainya. Adanya
media sosial dapat membantu PT Sinar Sosro untuk melakukan promosi.
Oleh karena itu PT Sinar Sosro harus memiliki media sosial perusahaan. Melalui
media sosial pula PT Sinar Sosro dapat mempublikasikan setiap kunjungan dari pihak
luar perusahaan. Hal ini akan menunjukkan PT Sinar Sosro menghargai setiap pihak yang
berkepentingan dengan PT Sinar Sosro sehingga meningkatkan citra yang positif bagi
perusahaan.
Perkembangan teknologi pada saat ini semakin cepat, teknologi telah menjangkau
hampir semua aspek kehidupan. Berbagai penemuan mesin-mesin canggih baik di dalam
dan luar negeri berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan
teknologi dalam proses operasionalnya. Dalam hal ini, PT Sinar Sosro sebagai
perusahaan teh yang selama ini memanfaatkan tenaga manusia dituntut untuk
memanfaatkan teknologi mesin sehingga bermanfaat untuk efisiensi dan meningkatkan
tingkat produksi. Mesin-mesin tersebut antara lain mesin pengangkut krat (tempat
penampung botol), alat deteksi kotoran dalam botol dan teknologi canggih untuk
mengolah limbah.
1. Peluang
a) PT. SINAR SOSRO yang menghasilkan produk teh siap saji akan memiliki
peluang pangsa pasar yang lebih besar, karena adanya budaya minum teh
yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia..
b) PT. SINAR SOSRO memiliki banyak relasi bisnis dengan perusahaan, LSM,
ataupun pemerintah. Hal ini dapat memberikan peluang yang besar uantuk
melakukan kerjsama dalam pengadaan event. Dan melalui kerjasama
tersebut, PT. SINAR SOSRO akan memeperoleh kesempatan yang lebih besar
untuk meningkatkan brand awarness.
c) Saat ini banyak masyarakat penggemar produk teh siap saji yang ingin
mencoba variasi rasa baru dari produk teh tersebut. Hal ini tentunya akan
membuka peluang yang lebih besar bagi Sosro dibandingkan dengan
perusahaan minuman teh siap saji lainnya, untuk melakukan inovasi produk
dalam hal rasa. Dengan demikian peluang pangsa pasar Sosro akan lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan minuman siap saji lainnya.
2. Ancaman
a) Pengaruh kondisi perekonomian yang tidak stabil saat ini, dimana harga-
harga bahan baku di pasaran meningkat. Hal tersebut akan menjadi
ancaman bagi PT. SINAR SOSRO dimana daya beli masyarakat akan menurun,
karena dengan masyarakat akan cenderung lebih memilih untuk membeli
produk lain yang lebih berguna bagi kelangsungan hidup mereka, misalnya
seperti sembako.
b) Adanya pesaing PT. SINAR SOSRO, seperti freshtea (dari cocacola company)
dan tehkita (dari pepsicola), yang merupakan pesaing utama bagi PT. SINAR
SOSRO. Disebut sebagai pesaing utama, karena produk-produk pesaing
tersebut sama-sama terbuat dari bahan baku daun teh yang berkualitas, dan
memiliki jalur distribusi yang luas juga.
A. Manajemen
1. Perencanaan Produksi
PT. Sinar Sosro mempunyai perkebunan teh afiliasi yang tersebar di beberapa
wilayah di Jawa Barat dengan total luas lahan mencapai 1.587 hektare. Rinciannya; (1)
Garut dengan luas 455 ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut;
(2) Cianjur dengan luas 400 ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan
laut; (3) dan Tasikmalaya dengan luas 732 ha dengan ketinggian 800-950 meter di atas
permukaan laut. Di Garut dan Cianjur, perkebunan ini dikelola lewat bendera PT
Agropangan Putra Mandiri. Sementara di Tasikmalaya, lewat bendera PT Sinar Inesco.
Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar, yaitu :
1. Pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta ( Cakung ), Pandeglang– Jawa
Barat, Ungaran – Jawa Tengah, Surabaya – Jawa Timur, Medan – Sumatera Utara,
Gianyar – Bali, dan Cibitung – Jawa Barat.
2. Pabrik Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi – Jawa Tengah.
3. Pabrik Kemasan Tetra, Kaleng dan Air Mineral berada di Tambun – Bekasi.
Susunan dan tata letak pabrik didesain secara khusus untuk mempermudah alur
proses produksi keseharian. Lokasi tiap-tiap bagian mulai dari gudang bahan baku hingga
proses pengemasan dan masuk gudang penyimpanan dibuat sesuai dengan alur materi dan
alur proses sehingga kegiatan proses berjalan secara efektif dan efisien.
Produksi teh botol di PT. Sinar Sosro mempunyai kapasitas sekitar + 6 batch per shift
dengan rata-rata produk yang dihasilkan sebesar + 28 pallet tiap batchnya. Dengan
demikian dalam satu hari dapat diproduksi sebanyak 504 pallet dan setiap pallet
menampung 60 krat yang mana masing-masing krat berisi 24 botol. Dengan kata lain,
produksi teh botol mencapai 725.760 tiap harinya dengan asumsi bahwa produksi
berjalan lancar.
Jadwal kerja para karyawan PT. Sinar Sosro untuk memproduksi yaitu pada hari
Senin –Jumat dimulai pukul 08.00-16.00 WIB sedangkan untuk hari Sabtu pukul 08.00-
13.00 WIB.
PT. Sinar Sosro memproduksi beberapa produk diantaranya yaitu: Produk PT. Sinar
Sosro :
1. Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang
dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).
2. Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan
konsentrat sari buah asli.
Joy Tea Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau.
Input-input dan sarana produksi PT.Sinar Sosro meliputi penerimaan bahan baku,
baham pengemas dan bahan pembantu (Incoming Material).
a. Bahan baku
1. Teh kering: Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR
atau lebih dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar
Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup
Sosro.
2. Gula: berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan
(TBS). Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses
produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula
tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam
hal warna dan kesadahannya.
3. Air: Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah.
Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan
pengolahan dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.
b. Bahan Pengemas
1. Crown cork: Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan
PVC. Crown cork berfungsi sebagai penutup botol agar produk aman dari
pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk.
Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah 10000 tiap kardus. Setiap
pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya.
Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO.
Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift.
Crown cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan
PT. ATP.
2. Botol: Botol merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk.
Botol yang digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume
kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk
produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan untuk proses
produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier untuk botol
TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
3. Krat: krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas
yang tidak langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi
melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk
memuat botol-botol baik botol kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24
botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai.
3. Pelaksanaan
Proses pembuatan proses teh botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan, yaitu:
1. Memilih bahan
Bahan terdiri dari teh hijau, gula pasir, dan air. Air yang didapat dari kedalaman 150
meter dan diproses menjadi air yang berkualtas.
Setelah itu, gula dilarutkan sehingga membentuk sirup gula dan dicampur ke tangka
pencampuran bersama teh cair pahit sehingga membentuk teh cair manis. Setelah itu
the cair manis disterilkan dan dipanaskan hingga suhu 900C.
Botol dipisahkan dari koyak kosong dengan palletizer. Setelah itu botol dimasukan ke
mesin pencucian botol dan kotak kosong dimasukan ke dalam mesin pencuci kotak
kosong. Di dalam mesin itu, botol direndam dengan suhu 80-900C, lalu 95-1000C dan
akhirnya dimasukan ke dalam mesin botol inspectin. Setelah itu botol dibilas hingga
bersih.
Setelah itu the dimasukkan ke dalam mesin filter and crowner untuk siap dimasukan ke
dalam botol secara langsung dan ditutup sehingga udara luar tidak masuk.
Di mesin printer video jet, botol tersebut dicetak dengan kode produksi dan juga
tanggal kadaluarsa.
Botol tersebut dimasukan ke dalam kotak kosong dengan mesin palletizer dan
dibiarkan selama3 hari sebelum dijual.
8. Uji control
Sebelum dijual, produk tersebut harus diuji secara fisik, kimia, mikrobiologi,
organoleptic. Secara fisik dilihat dari kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar gula dan
Ph. Secara mikrobiologi meneliti tentang perkembangan mikroorganisme. Dan
organoleptic mengecek waktu dan kejernihan produk. Jika produk tidak memenuhi
syarat-syarat tertentu maka produk tersebut akan dibuang dan diolah kembali.
9. Penjualan
Pengawasan pada saat produksi PT. Sinar Sosro dilakukan oleh Departemen Quality
Control yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap analisa kimia, analisa
mikrobiologi, incoming material, proses produksi dan pengolahan limbah yang bertujuan
untuk memastikan sistem mutu dan pelaksanaan operasional unit produksi telah memenuhi
standar mutu yang telah ditetapkan.
Pengawasan mutu melalui pemeriksaan di unit produksi terhadap 3 unit, yaitu:
5. Pengendalian
Pengendalian produksi PT. Sinar Sosro sama dengan pengawasan yaitu dilakukan oleh
Departemen Quality Control yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap
analisa kimia, analisa mikrobiologi, incoming material, proses produksi dan pengolahan
limbah.
Pengendalian produksi disini dimulai dari pemilihan bahan baku dari input-input PT.
Sinar Sosro yang telah disebutkan di atas dan dilakukan oleh Departemen Quality Control,
selanjutkan dilakukan proses produksi hingga proses pengemasan yang telah dianalisis
secara uji lab hingga terjamin untuk dijual dan distribusikan
B. Strategi Pemasaran
1. Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri
yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh
sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol
Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di
kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di
pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan
botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea,
Tekita.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan
yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai
merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam
merancang strategi pemasarannya.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila
dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak
konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa
manfaat.
Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti
aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan
distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua
dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena
menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol.
Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya – upaya mempertahankan image secara
above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang akan terus
membuat teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh
Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah dilakukannya
sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi above the line secara intensif.
2. Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam
perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen
menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan
oleh kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para
supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios –
kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus
ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang
jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan.
Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga
tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang
melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan
kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan
pertama kali di Indonesia.
3. Positioning
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada
awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang
disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil
baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat
memberikan kesegaran.
4. Saluran Distribusi
PT. Sinar Sosro adalah salah satu perusahaan teh yang memfokuskan produksi dalam
pengolahan teh, system produksi yang digunakan oleh teh botol sosro adalah system
distribusi secara langsung dan tidak langsung.
Saluran distribusi langsung yang dilakukan yaitu dengan membawa produk ke kantor
penjualan wilayah (KPW) yang diwakili oleh kantor penjualan (KP) ke setiap kota atau
kabupaten dengan menjual langsung kepada pengecer (reseler), saluran ini menggunakan
system salur satu tingkat, dimana hanya ada satu perantara yaitu pengecer menggunakan
pengecer sebelum sampai kepada konsumen.
Kegiatan ini dilakukan melalui sales representative dan sales canvasser (pengembangan
pasar). Yang bertugas mengembangkan, melihat, dan mendata pasar atau outlet. Dengan
tujuan mengantisipasi kurangnya saluran distribusi dan meningkatkan jumlah produk teh
botol sosro di pasaran, sehingga konsumen lebih mudah dan lebih banyak mendapatkan
produk teh botol sosro.
Saluran distribusi tidak langsung yang dilakukan yaitu dengan melalui kantor penjualan
wilayah yang diwakili oleh kantor di setiap kota dan kebupaten dengan saluran tiga tingkat.
Yang pertama, dengan menyalurkan teh botol sosro kepada pedagang besar (Wholesaler).
Perusahaan menyebut pedagang besar ini dengan istilah dister. Kemudian pada tingkat
kedua, dister meneruskan teh botol sosro kepada subdister (pedagang menengah). Dan
tingkat yang terakhir, subdister menyalurkan lagi kepada pengecer (reseller) dan akhirnya
sampai ketangan konsumen.
Pengecer dikategorikan menjadi tujuh channel yaitu kantin, lokasi makan,
street/traditional, rekreasi dan olahraga, modern outlet, industry, dan user. User adalah
pengecer yang menjual teh botol sosro kepada konsumen berkategori khusus seperti cara
keluarga, misalnya pernikahan atau arisan.
C. Analisis Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi dari PT. Sinar Sosro memiliki domain yakni http://www.sinarsosro.id/
dengan rincian komponen Sistem Informasi adalah sebagai berikut:
- Hardware : Komputer dan Server.
- Software : Aplikasi dari sistem informasi berupa web
- Network : Jaringan internal dari perusahaan.
- People : Orang yang mengakses sistem informasi sosro.
- Data : Data yang ada dalam sistem informasi sosro meliputi macam produk,
promo, perseberan produksi.
- Processes : Transaksi yang bisa dilakukan melalui sistem informasi sosro.
Cetak biru implementasi TI, khususnya dalam pemanfaatan solusi ERP (Enterprise
Resources Planning) di Sosro disiapkan sejak tahun 1999 dan mulai diterapkan
pada tahun 2000. Targetnya, pada 2005 bagian produksi dan distribusi harus sudah on-line.
Sistem ERP yang dibangun manajemen Sosro ini juga memungkinkan akses data dari kantor
cabang Sosro di luar negeri. Setelah solusi ERP diterapkan, banyak perubahan mendasar
yang terjadi di tingkatan operasi dan administrasi.
PT. Sinar Sosro menggunakan SAP sebagai ERP program. SAP yang dikenal pada saat
ini adalah sistem R/3-nya yang sudah teruji oleh perusahaan-perusahaan dunia dalam
menjalankan bisnisnya, yang lebih dikenal dengan SAP R/3. Berikut ruang lingkup sistem
ERP pada SAP :
Proses bisnis yang dimaksud di sini, antara lain, proses pengadaan, penyimpanan,
distribusi, pemasaran, penjualan, perencanaan, dan sebagainya. Sistem ini menangani
proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice, dan
akuntansi perusahaan. Sistem ini membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya
manusia.
Keuntungan yg bisa diukur antara lain, penurunan inventori, penurunan tenaga kerja
secara total, peningkatan service level, peningkatan kontrol keuangan, dan penurunan
waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi.
Salah satu program yang digunakan oleh bagian human resource untuk seluruh
karyawan adalah absensi online dengan menggunakan fingerscan yang digunakan sebagai
basis pengganjian, perhitungan cuti dan benefit lainnya yang berkaitan dengan absensi.
Selain itu fungsi utama dari program ini adalah perhitungan penggajian, jamsostek dan
asuransi. Kebijakan intranet di PT. Sinar Sosro mencakup aplikasi penggunaan intranet di
dalam perusahaan, dimana aplikasinya dapat dilihat dalam dua aspek sebagai berikut:
2. Fungsi SAP
Fungsi SAP tersebut diantaranya :
1. Strengths (Kekuatan) :
a. SOSRO merupakan merk yang telah dikenal sebagai merk produk teh dalam
kemasan botol yang praktis dan siap saji.
b. Sumber daya manusia pada PT. SINAR SOSRO KPW Banten, khususnya pada
bagian marketing dan distribusi merupakan sumber daya manusia yang berkualitas
dan memegang teguh nilai-nilai utama yang dimiliki oleh perusahaan.
c. Proses produksi yang menggunakan bahan baku alami, sehingga produk yang
dihasilkan adalah produk yang memiliki rasa teh yang alami dan tidak berbahaya bagi
kesehatan.
d. Jalur distribusi yang luas, sehingga produk-produk Sosro dapat menjangkau
masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, dan beberapa negara luar.
e. Terdapatnya inovasi-inovasi produk teh, sehingga memiliki berbagai macam jenis
produk teh, seperti berbagai macam rasa fruit tea dan tebs.
2. Weakness (Kelemahan) :
a. Pada umumnya perusahaan-perusahaan berskala besar, seperti PT. TOYOTA ASTRA
MOTOR dan Universitas Bina Nusantara, sudah memiliki fasilitas penampungan
knowledge perusahaan. Tidak demikian halnya dengan PT. SINAR SOSRO,
informasi-informasi dan knowledge yang dimiliki oleh PT. SINAR SOSRO belum
tersimpan dengan baik, sehingga sulit untuk digunakan kembali.
PT. SINAR SOSRO KPW Banten, khususnya pada bagian marketing dan distribusi
tidak memiliki sikap yang tegas dalam mengatur wilayah operasional distribusi para
agen mereka. Hal ini menyebabkan terjadinya penyerobotan wilayah dari masing-
masing agen tersebut, sehingga timbul kerancuan mengenai data pelanggan yang
harus diserahkan agen tersebut kepada PT. SINAR SOSRO KPW Banten.
2.4 Table 3.1 Matriks Analisis SWOT
Internal
Strengths Weakness
1. Memiliki merk yang sudah dikenal oleh 1. Informasi dan knowledege
masyarakat. belum tersimpan dengan
2. Penggunaan bahan baku alami baik.
3. Jalur distribusi yang luas. 2. Ketidaktegasan PT. SINAR
4. SDM yang berkualitas dan memegang SOSRO KPW Banten
teguh nilai-nilai utama yang dimiliki oleh dalam menentukan wilayah
perusahaan. operasional distribusi agen.
Eksternal 5. Inovasi produk teh.
1. Meningkatkan inovasi-inovasi produk 1. Memberikan aturan yang
Opportunities teh dan kemasan, sehingga memiliki jelas tentang permasalahan
1. Budaya minum variasi rasa teh yang digemari hak kepemilikan
teh masyarakat masyarakat. pelanggan.
Indonesia 2. Meningkatkan kerjasama dengan pihak 2. Mengembangkan sistem
2. Tawaran luar, sehingga menjadikan produk KM yang berguna untuk
kerjasama dari SOSRO semakin dikenal oleh menampung job
relasi bisnis. masyarakat. description, work flow, dan
3. Keinginan dari 3. Dengan menggunakan bahan baku alami, permasalahan, serta
konsumen dapat membangun, memelihara dan pendokumentasian terhadap
untuk mencoba memperkuat citra merk SOSRO sebagai event-event yang pernah
rasa yang baru. produk teh alami, berkualitas dan unggul, dilakukan. Dan juga
sehingga menjadi produk pilihan bagi knowledge akan kebutuhan
masyarakat Indonesia. pelanggan.
PENUTUP
Kesimpulan
Produk produk yang ditawarkan PT. sinar sosro dijual dengan harga ekonomis dibanding dengan
kompetitor atau pesaing lainnya, dan harga seragam disetiap daerah. Salah satu produk
unggulannya yaitu Teh Botol Sosro yang telah dianggap sebagai produk minuman yang general,
untuk suasana dan siapapun konsumennya, dimanapun, yang terbukti dengan tagline “apapun
makanannya, minumnya tetap teh botol sosro”. Sosro menerapkan metode on demand orientation
sehingga walaupun permintaan konsumen akan besar, sehingga dengan margin yang kecil
dikalikan dengan banyaknya volume penjualan yang mereka terima, maka keuntungan secara
keseluruhan akan besar dam kemampuan menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga
ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat
bersaing, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki
perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa,
kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali.