Anda di halaman 1dari 18

BATU

BARA
OLEH : LENNY NURLAELI
APRIANI/185789
Gambaran Umum
Batu Bara

Pengertian Proses Pembentukan Parameter


Kandungan
MANAGE
REPORT
Batubara dapat juga didefinisikan sebagai batuan sedimen yang
terbentuk dari dekomposisi tumpukan tanaman selama kira-kira 300

BATU
juta tahun. Batubara adalah batuan yang mudah terbakar berwarna
coklat tua yang dihasilkan ketika tanaman darat dan air menumpuk
dan terkubur selama usia geografis yang ditransmisikan oleh panas
dan tekanan. Butuh waktu lama untuk membentuk lapisan endapan
batu bara yang tebal dan lebar tempat tanahnya tenggelam perlahan.

BARA
Seharusnya, mereka dikubur di bawah tanah perlahan-lahan
sementara tanah ditenggelamkan, pasir menutupinya, dan tanaman
tumbuh subur di atasnya. Sebagian besar batubara diperkirakan
terbentuk pada Zaman Karbon pada zaman paleozolik (pada akhir era
Paleozoikum). Bracken, Sphenophyta, Lepidendrales, dan Codeite
Episode 1: Pengertian Batu Bara adalah tanaman utama yang memiliki tinggi sekitar 20 ~ 30m.

Secara singkat, batu bara adalah batuan yang terbentuk dari hasil
dekomposisi tumbuhan-tumbuhan yang telah mati dan
tersedimentasikan. Oleh karena itu, batu bara dianggap sebagai
batuan yang bersifat organik, karena asal usulnya juga dari makhluk
hidup.Batubara umumnya ditemukan pada lapisan-lapisan batuan
sedimen, karena memang proses terbentuknya meliputi proses
sedimentasi. Namun, batu bara juga dapat ditemukan di lapisan batuan
lain jika terjadi uplift atau aktivitas tektonik lainnya.

▶ Play 🛈 More Info


4. Seiring berjalannya waktu, tumbuh pohon-pohon lain yang
akhirnya mati dan menggenang juga. Menciptakan lapisan-

BATU
lapisan lain yang akhirnya ditimbun lagi oleh tanah, lumpur, atau
air.
5. Seiring dengan munculnya lapisan-lapisan lain, tekanan yang
dirasakan oleh lapisan terbawah semakin tinggi. Hal ini
mengkompresi jasad-jasad tumbuhan tersebut, memulai proses

BARA
transformasi menjadi batu bara
6. Tekanan dan suhu yang tinggi di lapisan-lapisan bawah yang
dekat dengan perut bumi memaksa oksigen untuk keluar dan
batu mengalami metamorfosis. Yang tersisa adalah material
organik yang kaya akan karbon
Episode 2: Proses PembentukanBatu Bara 7. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak oksigen
dan material lainnya yang dihilangkan dari lapisan tersebut. Batu
1. Tumbuhan-tumbuhan berukuran raksaksa yang hidup jutaan tahun lalu bara yang paling berkualitas adalah yang berasal dari lapisan
tumbang dan menggenang di dasar hutan rawa paling bawah. Tekanan dan suhu yang sangat tinggi menciptakan
2. Seiring dengan berjalannya waktu, terbentuk lapisan tebal yang berisikan batu bara dengan kadar karbon yang sangat tinggi.
tumbuhan-tumbuhan mati di dasar rawa. Tumbuhan-tumbuhan ini
mengalami pembusukan
3. Permukaan bumi mengalami perubahan-perubahan. Air, tanah, dan
lumpur menimbun lapisan tumbuhan tersebut, sehingga mereka berhenti
membusuk. Pembusukan sukar terjadi jika tidak ada oksigen yang cukup

▶ Play 🛈 More Info


1.

BATU
BARA
Episode 3: Parameter Pengamatan
1. Kadar Air
2. Kadar Abu
3. Volatil Matter
4. Kadar Fixed Carbon
5. Total Sulfur

▶ Play 🛈 More Info


Non Combustible Material, yaitu hahan atau material yang tidak dapat

BATU
dibakar/dioksidasi oleh oksigen. Material tersebut umurnnya terdiri dan
senyawa anorganik (Si02, A1203, Fe203, Ti02, Mn304, CaO, MgO,
Na20, K20 dan senyawa logam lainnya dalam jumlah kecil) yang akan
membentuk abu dalam batubara. Kandungan non combustible material
ini umumnya tidak diingini karena akan mengurangi nilai bakarnya. 

BARA 1.

Episode 4: Kandungan Batu Bara


Pada dasarnya terdapat dua jenis material yang membentuk
batubara, yaitu:

Combustible Material, yaitu bahan atau material yang dapat dibakar/


dioksidasi oleh oksigen. Material tersebut umumnya terdiri dari karbon
padat (Fixed Carbon), senyawa hidrokarbon, total Sulfur, senyawa
Hidrogen, dan beberapa senyawa lainnya dalam jumlah kecil.

▶ Play 🛈 More Info


PROSEDUR ANALISA
Kadar Air Kadar Abu
Ditimbang cawan kosong Ditimbang cawan kosong

Ditimbang 1 gram sampel Ditimbang 1 gram sampel

Dipijarkan dalam oven selama


3jam pada suhu 815oC
Dipanaskan pada suhu 105-110oC sampai bobot
tetap
Didinginkan, lalu ditimbang
PROSEDUR ANALISA
Volatile Matter Total sulfur
Ditimbang cawan kosong yang telah dipanaskan Ditimbang cawan kosong
dan didinginkan

Ditimbang 0,3 gram sampel


Ditimbang 1 gram sampel

Disimpan sampel pada alat ( Automatic Infrared


Dipanaskan pada suhu 900oC selama 7 menit Sulfur Analyzer

Dinginkan kemudian ditimbang Dilakukan pembacaan pada komputer


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
PARAMETER SIMPLO DUPLO RATA -RATA % KESALAHAN

Kadar Air 8.60% 8.49 % 8.54% 1,2 %

Kadar Abu 4,67 % 4,87 % 4,77 % 4,1 %

Volatile Matter 49,89 % 50.31 % 50,1 % 0,8 %

Total Sulfur 0,28% 0,29 % 0,28%

Fixed Carbon 36,59%

Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
KADAR AIR
Pada praktikum kali ini yaitu penetapan kadar air dalam sampel
batu bara, penetapan kali ini dilakukan untuk mengetahui
berapa berat sampel batu bara yang hilang, pada kondisi
kering, sampel dipijarkan pada suhu 105o – 110o c karena suhu
ini adalah suhu ini diatas titik didh air,pada praktikum kali ini
didapatkan kadar air sebesar 8,54% KADAR ABU
Pada praktikum kali ini yaitu penetapan kadar abu dalam
sampel batu bara, penetapan kali ini dilakukan untuk
mengetahui kadar abu pada sampel batubara, sampel
dimasukkan kedalam oven pada suhu 815(ISO) sealam 3 jam.
Pada alat tersebut ada lubang udara yang diatur agar batubara
dapat terbakar sempurna secaara perlahan, sampel yang sudah
terbakar menjadi abu,pada praktikum kali ini didapatkan kadar
air sebesar 4,1 %

Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy


PEMBAHASAN
Volatile matter
Pada praktikum kali ini yaitu penetapan volatile matter dalam
sampel batu bara, penetapan kali ini dapat ditentukan sebagai
parameter penentu dalam penentuan peringkat batubara.
Volatile matter dalam batubara dapat dijadikan sebagai indikasi
reaktifitas batubara pada saat dibakar. pada praktikum kali ini
didapatkan volatilematter sebesar 50,1 %
Total sulfur
Pada praktikum kali ini yaitu penetapan kandungan sulfur
dalam sampel batu bara, analisa ini dilakukan untuk mengetahui
banyaknya kandunagn sulfur dalam batu bara, baiksulfur
organik maupun anorganikpada praktikum kali ini didapatkan
kanduang sulfur sebesar 0,28%

Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy


KESIMPULAN
Kadar Air Kadar Abu
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan Dari hasil praktikum dapat disimpulkan
bahwa kadar air simplo sebesar 8,60% bahwa kadar air simplo sebesar 4,67%
sedangkan duplo sebesar 8,49% dan rata- sedangkan duplo sebesar 4,87% dan rata-
rata sebesar 8,54%. rata sebesar 4,1%.

Volatile Matter Total Sulfur


Dari hasil praktikum dapat disimpulkan Dari hasil praktikum dapat disimpulkan
bahwa kadar air simplo sebesar 48,89% bahwa kadar air simplo sebesar 0,28%
sedangkan duplo sebesar 50,31% dan rata- sedangkan duplo sebesar 0,29% dan rata-
rata sebesar 50,1%. rata sebesar 0,28%.

Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy


PERHITUNGAN
Kadar Air Kadar Abu

Volatile matter Total Sulfur

Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy


LAMPIRAN

Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy


LAMPIRAN

Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy


Pemeriksaan Penunjang – Bell’s Palsy

Anda mungkin juga menyukai