Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM SEDERHANA

Oleh : Rahayu Mayni, S.Ked

Pembimbing : dr. Astri Pinilih, Sp. A

Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kesehatan Anak


Universitas Malahayati – RS. Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung 2021
I. IDENTITAS PASIEN

 Nama : An. Afnan Falah Absyar


 MR : 157050
 Jenis kelamin : Laki - Laki
 Tempat Tanggal Lahir : Bandar Lampung , 05 Agustus 2019
 Usia :1 tahun 7 bulan
 Alamat : Gg. Marga Anak Tuha No. 42, Rajabasa - Bandar Lampung
 Agama : Islam
 Masuk IGD RSPBA : Kamis, 11 Maret 2021, pukul : 04.21WIB
 Masuk Rawat Inap : Kamis, 11 Maret 2021, pukul : 05.45 WIB
 Diagnosis Masuk : Kejang Demam Sederhana
 Ruang Perawatan : Ruang Bangsal Anak RS Pertamina Bintang Amin
 Hubungan Dengan Orang Tua : Anak Kandung
Identitas Orang Tua

  Ayah Ibu
Nama Tn. A.I Ny. Y
Umur 32 thn 28 thn
Pekerjaan Wiraswasta Ibu rumah tangga
Pendidikan Terakhir SMA SMA
Agama Islam Islam
Perkawinan 1 1

II. ANAMNESA :
Diperoleh secara alloanamnesis dari ibu pasien pada hari kamis,11/03/2021 di Bangsal Anak pukul 07.00
WIB
 Keluhan Utama : Kejang
 Keluhan Tambahan : demam sebelum kejang , Pilek (+) sejak kurang lebih 3 hari yll
 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan
kejang SMRS. Sebelum kejang pasien mengalami demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. Kejang
berlangsung 1 kali selama 5 menit. kejang terjadi seluruh tubuh, tangan dan kaki pasien kaku
dengan mata melirik keatas. Pasien menangis setelah kejang dan langsung dibawa ke RS . pilek
(+) kurang lebih sejak 3 hari yang lalu. Batuk (-), muntah (-), mual (-), BAK dan BAB normal
 Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat penyakit lain disangkal.

 Riwayat Penyakit Keluarga :

Ibu pasien mengatakan pada keluarga tidak ada yang mengalami hal yang sama.
 Riwayat Kehamilan dan Persalinan

 Riwayat Kehamilan
Ibu G1P0A0, saat hamil ibu sering sakit kepala dan muntah –muntah , berat badan saat hamil dinyatakan
tidak berlebihan, tekanan darah normal, ibu memeriksakan kehamilan ke bidan, tidak ada riwayat
trauma maupun infeksi, tidak pernah mengalami keguguran dan perkembangan bayi dinyatakan normal.

 Riwayat Persalinan
Lahir di klinik bersalin ditolong oleh bidan , bayi lahir cukup bulan (37 minggu),
Cara Persalinan : Spontan
Ketuban : Jernih
Keadaan bayi saat lahir
Jenis kelamin : Laki-laki
Kelahiran : Anak ke 1
Kondisi saat lahir : Hidup, Langsung menangis
Nilai Apgar : Tidak diketahui
Berat badan : 3000 gram
Panjang badan : 49 cm
 Riwayat Pemberian Makan Dan Minum :

ASI : Diberikan pada os usia 0 – sekarang (19 bulan)


MPASI : Diberikan pada os usia 6 bulan – sekarang
Makanan padat diberikan pada os usia 18 bulan – sekarang. Saat ini os mengkonsumsi makan
dan minum seperti biasa

 Riwayat Perkembangan & Pertumbuhan


Gigi Keluar : 12 bulan
Tersenyum : 2 bulan
Tengkurap : 5 bulan
Duduk : 7 bulan
Miring : 5 bulan
Merangkak : 6 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 12bulan
 Riwayat Imunisasi :

Ibu os mengatakan os mengikuti imunisasi lengkap selama 9 bulan


BCG : 2 bulan
DPT : 2,3,4 bulan
Polio : 0,2,3,4 bulan
Hepatitis B : 0,2,3,4 bulan
Campak : 9 bulan

 Riwayat Sosial Ekonomi :

Saat ini pasien tinggal bersama orangtuanya dalam keadaan ekonomi yang cukup. Ayah os bekerja
sebagai wiraswasta dan ibu os sebagai ibu rumah tangga.
III. PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang


 Antropometri :
 Kesadaran : Compos Mentis Berat Badan : 10,5 kg
 Tanda Vital : Panjang Badan : 75 cm
•HR : 92x / menit Lingkar Kepala : 47 cm
•RR : 20x / menit LILA : 14 cm
•T : 38,6C
•SpO2 : 96%
 Status Generalisata

Kepala : Normocephali, rambut hitam dan tidak mudah dicabut

Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)

Telinga : Sekret (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), tinitus (-)

Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), pernapasan cuping hidung (-), sekret dan darah (-)

Mulut : Lidah kotor (-) bibir kering (-), sianosis (-), pembesaran tonsil (-), tanda tanda peradangan (-)

Leher : Inspeksi : Simetris. Trakea di tengah. Benjolan (-), Pembesaran KGB (-).
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
Thorax :
Inspeksi : Simetris, retraksi (-), jejas (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+/+) pada kedua lapang paru, nyeri tekan (-/-)
Perkusi : Sonor (+/+) pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+) pada kedua lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat, DBN, massa (-)
Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS 5 midclavicula sinista, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : DBN
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal, asites (-), jejas (-)
Auskultasi : Bising usus dalam batas normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), massa (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen

Genitalia :Dalam Batas Normal 


Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Neurologis

Motorik : kekuatan otot superior kanan dan kiri 4/5


kekuatan otot inferior kanan dan kiri 4/5
Sensorik : Belum dapat dinilai
Reflek Fisiologis : R. Biseps (+/+)
R. Triseps (+/+)
R. Patella (+/+)
R. Archilles (+/+)

Reflek Patologis : R. Babinsky (- / -)


R. Chaddock (- / -)
R. Oppeinheim (- / -)

Meningeal sign : Kaku kuduk (-)


Brudzinski I (-)
Brudzinski II (-)
Kernig (-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 8,3 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 12.100 4.500 - 10.700 ul Pemeriksaan Darah Rutin
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Tanggal : 11 Maret 2021
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 %
Hit. Jenis Batang 1 2–6 %
Hit. Jenis Leukosit Segmen 69 50 – 70 % Kesan : leukositosis + anemia
Hit. Jenis Leukosit Limposit 24 20 – 40 %
Mikrositik hipokromik
Hit. Jenis Monosit 6 2–8 %
Eritrosit 4,8 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul
Hematokrit 24 Lk 50-54 Wn 38-47 %
Trombosit 365.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 63 80 – 96 fl
MCH 17 27 – 31 pg
MCHC 27 32 - 36 g/dl
Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Imunologi 11 Maret 2021

IMUNOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
SARS-CoV-2 igG Non Reaktif (-) Non Reaktif (-)

SARS-CoV-2 igM Non Reaktif (-) Non Reaktif (-)


Pemeriksaan Penunjang

HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 8,5 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 10.900 4.500 - 10.700 ul Pemeriksaan Darah Rutin
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Tanggal : 12 Maret 2021
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 %
Hit. Jenis Batang 1 2–6 %
Hit. Jenis Leukosit Segmen 60 50 – 70 % Kesan : leukositosis + anemia
Hit. Jenis Leukosit Limposit 35 20 – 40 %
Mikrositik hipokromik
Hit. Jenis Monosit 4 2–8 %
Eritrosit 4,9 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul
Hematokrit 31 Lk 50-54 Wn 38-47 %
Trombosit 351.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 63 80 – 96 fl
MCH 17 27 – 31 pg
MCHC 27 32 - 36 g/dl
V. RESUME

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan
kejang SMRS. Sebelum kejang pasien mengalami demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. Kejang
berlangsung 1 kali selama 5 menit. kejang terjadi seluruh tubuh, tangan dan kaki pasien kaku
dengan mata melirik keatas. Pasien menangis setelah kejang dan langsung dibawa ke RS .
pilek (+) kurang lebih sejak 3 hari yang lalu. Batuk (-), muntah (-), mual (-), BAK dan BAB
normal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran composmentis, tanda vital: nadi 92
kali/menit, suhu badan 38,6 ºC, respirasi 20 kali/menit, spo2 96%. Sklera ikterik (+/+).
Pemeriksaan thorax dan abdomen dalam batas normal. pemeriksaan neurologi dalam batas
normal.
Pada Pada pemeriksaan laboratorium tggl 11 maret 2021, didapatkan Hb: 8,3 g/dL,
leukosit : 12.100 μL, trombosit : 365.000 μL, MCV: 63 fl, MCH : 17 Pg, MCHC: 27 g/dl
VI. Daftar Malasah
Kejang
Demam (1 kali, kejang 5 menit, setelah kejang pasien menangis)
VII. Diagnosis Differensial
-Kejang Demam Sederhana
-Meningitis
-Epilepsi
VIII. Diagnosis Kerja
Diagnosis utama :Kejang Demam Sederhana
Diagnosis komorbid : Anemia
IX. PENATALAKSANAAN

 Medikamentosa oleh dokter IGD  Medikamentosa oleh DPJP


 IVFD RL 30 tpm micro  IVFD RL 20 tpm macro
 Stesolid 1x5 mg  Inj. Ceftriaxone 1x500 mg
 Paracetamol Syr 2x1 cth  Inj. Paracetamol 100 mg jika T ± 38C
 Ceftriaxone vial 1x500 mg  Sanmol 4x1 cth
 Dumin Supp 125 mg  Diazepam 3x1 mg pulv
 Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (Kejang)
 Cek Darah Rutin evaluasi jika demam (+)
X. PROGNOSIS :
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
X1. FOLLOW UP

Tanggal S O A P

  Post kejang 1x KU: TSS. KES: CM -Kejang IVFD RL 30 tpm micro


11/12/21 sebelumnya demam HR: 92x/mnt Demam Stesolid 1x5 mg
Pukul 07.00 tinggi, pilek (+) sejak RR: 20x/mnt Sederhana Paracetamol Syr 2x1 cth
kurang lebih 3 hari yll S: 38,6C - Anemia Ceftriaxone vial 1x500 mg
  Spo2 : 96% Dumin Supp 125 mg
 

  BAB cair KU: TSS. KES: CM -Kejang IVFD RL 10 tpm macro


12/03/21 HR: 102x/mnt Demam Sanmol 5 ml/oral
Pukul 10.00 RR: 24x/mnt Sederhana Diazepam 1 mg pulv
  S: 36,6C - Anemia Orezinc 1x1 cth
  Spo2 : 96% -Diare Cair Lacto B 1x1 sachet
Akut Rencana pulang sore jika tidak
diare
Analisa kasus

Diagnosis kejang demam sederhana pada kasus ini berdasarkan :


a. Anamnesis
- kejang (1 kali, tidak berulang kurang dari 24 jam, lama kejang 5 menit, setelah kejang pasien menangis)
- demam sebelum kejang
b. Pemeriksaan fisik 
Suhu 38,6 o c, mata: sklera ikterik (+)/(+). Tidak  didapatkan reflek patologis maupun meningeal sign.
c. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan leukosit : 12.100 μL ( lebih dari normal, menandakan adanya infeksi
didalam tubuh), Hb : 8,3 g/dL (kurang dari normal, menandakan pasien mengalami anemia) MCV: 63 fl (ukuran
sel darah merah dalam tubuh kurang dari normal disebut sebagai mikrositik), MCH : 17 Pg, MCHC: 27 g/dl
(rata-rata konsentrasi hb dalam eritrosit kurang dari normal disebut sebagai hipokromik )
d. Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu diberikan injeksi parasetamol 100 mg, sanmol sirup 3x1 cth untuk 
mengatasi demam. Diberikan diazepam 3x1 pulv, injeksi diazepam 3 mg secara intravena  jika terjadi kejang.
Diberikan injeksi ceftriaxone 500 mg untuk mengatasi infeksi bakteri.
TEORI

 Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
380 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut Consensus Statement on Febrile
Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi dan anak, biasanya terjadi antara
umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi
intrakranial atau penyebab tertentu. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP atau epilepsi
yang kebetulan terjadi bersama demam.
 Demam pada kejang demam umumnya disebabkan oleh infeksi, yang sering terjadi pada anak-anak
seperti infeksi infeksi traktus respiratorius dan gastroenteritis
TEORI

Karakteristik Kejang Demam Sederhana ( Simple Febrile Seizure)


 Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit dan umumnya akan berhenti
sendiri.
 Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.
 Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
TEORI

Penatalaksanaan :
Antipiretik
Paracetamol 10-15 mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali.
Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari.
Antikonvulsan
Diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat demam
Diazepam rektal dosis 0,5 mg/kg setiap 8  jam pada suhu > 38,5 oc.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai