Ayah Ibu
Nama Tn. A.I Ny. Y
Umur 32 thn 28 thn
Pekerjaan Wiraswasta Ibu rumah tangga
Pendidikan Terakhir SMA SMA
Agama Islam Islam
Perkawinan 1 1
II. ANAMNESA :
Diperoleh secara alloanamnesis dari ibu pasien pada hari kamis,11/03/2021 di Bangsal Anak pukul 07.00
WIB
Keluhan Utama : Kejang
Keluhan Tambahan : demam sebelum kejang , Pilek (+) sejak kurang lebih 3 hari yll
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan
kejang SMRS. Sebelum kejang pasien mengalami demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. Kejang
berlangsung 1 kali selama 5 menit. kejang terjadi seluruh tubuh, tangan dan kaki pasien kaku
dengan mata melirik keatas. Pasien menangis setelah kejang dan langsung dibawa ke RS . pilek
(+) kurang lebih sejak 3 hari yang lalu. Batuk (-), muntah (-), mual (-), BAK dan BAB normal
Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat penyakit lain disangkal.
Ibu pasien mengatakan pada keluarga tidak ada yang mengalami hal yang sama.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Kehamilan
Ibu G1P0A0, saat hamil ibu sering sakit kepala dan muntah –muntah , berat badan saat hamil dinyatakan
tidak berlebihan, tekanan darah normal, ibu memeriksakan kehamilan ke bidan, tidak ada riwayat
trauma maupun infeksi, tidak pernah mengalami keguguran dan perkembangan bayi dinyatakan normal.
Riwayat Persalinan
Lahir di klinik bersalin ditolong oleh bidan , bayi lahir cukup bulan (37 minggu),
Cara Persalinan : Spontan
Ketuban : Jernih
Keadaan bayi saat lahir
Jenis kelamin : Laki-laki
Kelahiran : Anak ke 1
Kondisi saat lahir : Hidup, Langsung menangis
Nilai Apgar : Tidak diketahui
Berat badan : 3000 gram
Panjang badan : 49 cm
Riwayat Pemberian Makan Dan Minum :
Saat ini pasien tinggal bersama orangtuanya dalam keadaan ekonomi yang cukup. Ayah os bekerja
sebagai wiraswasta dan ibu os sebagai ibu rumah tangga.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), pernapasan cuping hidung (-), sekret dan darah (-)
Mulut : Lidah kotor (-) bibir kering (-), sianosis (-), pembesaran tonsil (-), tanda tanda peradangan (-)
Leher : Inspeksi : Simetris. Trakea di tengah. Benjolan (-), Pembesaran KGB (-).
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
Thorax :
Inspeksi : Simetris, retraksi (-), jejas (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+/+) pada kedua lapang paru, nyeri tekan (-/-)
Perkusi : Sonor (+/+) pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+) pada kedua lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat, DBN, massa (-)
Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS 5 midclavicula sinista, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : DBN
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal, asites (-), jejas (-)
Auskultasi : Bising usus dalam batas normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), massa (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 8,3 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 12.100 4.500 - 10.700 ul Pemeriksaan Darah Rutin
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Tanggal : 11 Maret 2021
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 %
Hit. Jenis Batang 1 2–6 %
Hit. Jenis Leukosit Segmen 69 50 – 70 % Kesan : leukositosis + anemia
Hit. Jenis Leukosit Limposit 24 20 – 40 %
Mikrositik hipokromik
Hit. Jenis Monosit 6 2–8 %
Eritrosit 4,8 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul
Hematokrit 24 Lk 50-54 Wn 38-47 %
Trombosit 365.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 63 80 – 96 fl
MCH 17 27 – 31 pg
MCHC 27 32 - 36 g/dl
Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Imunologi 11 Maret 2021
IMUNOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
SARS-CoV-2 igG Non Reaktif (-) Non Reaktif (-)
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 8,5 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 10.900 4.500 - 10.700 ul Pemeriksaan Darah Rutin
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Tanggal : 12 Maret 2021
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 %
Hit. Jenis Batang 1 2–6 %
Hit. Jenis Leukosit Segmen 60 50 – 70 % Kesan : leukositosis + anemia
Hit. Jenis Leukosit Limposit 35 20 – 40 %
Mikrositik hipokromik
Hit. Jenis Monosit 4 2–8 %
Eritrosit 4,9 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul
Hematokrit 31 Lk 50-54 Wn 38-47 %
Trombosit 351.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 63 80 – 96 fl
MCH 17 27 – 31 pg
MCHC 27 32 - 36 g/dl
V. RESUME
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan
kejang SMRS. Sebelum kejang pasien mengalami demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. Kejang
berlangsung 1 kali selama 5 menit. kejang terjadi seluruh tubuh, tangan dan kaki pasien kaku
dengan mata melirik keatas. Pasien menangis setelah kejang dan langsung dibawa ke RS .
pilek (+) kurang lebih sejak 3 hari yang lalu. Batuk (-), muntah (-), mual (-), BAK dan BAB
normal.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran composmentis, tanda vital: nadi 92
kali/menit, suhu badan 38,6 ºC, respirasi 20 kali/menit, spo2 96%. Sklera ikterik (+/+).
Pemeriksaan thorax dan abdomen dalam batas normal. pemeriksaan neurologi dalam batas
normal.
Pada Pada pemeriksaan laboratorium tggl 11 maret 2021, didapatkan Hb: 8,3 g/dL,
leukosit : 12.100 μL, trombosit : 365.000 μL, MCV: 63 fl, MCH : 17 Pg, MCHC: 27 g/dl
VI. Daftar Malasah
Kejang
Demam (1 kali, kejang 5 menit, setelah kejang pasien menangis)
VII. Diagnosis Differensial
-Kejang Demam Sederhana
-Meningitis
-Epilepsi
VIII. Diagnosis Kerja
Diagnosis utama :Kejang Demam Sederhana
Diagnosis komorbid : Anemia
IX. PENATALAKSANAAN
Tanggal S O A P
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
380 C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut Consensus Statement on Febrile
Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi dan anak, biasanya terjadi antara
umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi
intrakranial atau penyebab tertentu. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP atau epilepsi
yang kebetulan terjadi bersama demam.
Demam pada kejang demam umumnya disebabkan oleh infeksi, yang sering terjadi pada anak-anak
seperti infeksi infeksi traktus respiratorius dan gastroenteritis
TEORI
Penatalaksanaan :
Antipiretik
Paracetamol 10-15 mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali.
Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali sehari.
Antikonvulsan
Diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat demam
Diazepam rektal dosis 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu > 38,5 oc.
TERIMAKASIH