Anda di halaman 1dari 25

JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG KARANTINA
TUMBUHAN
JABATAN FUNGSIONAL KT

Analis Perkarantinaan Tumbuhan a. Ahli Utama;


melaksanakan kegiatan analisis dan b. Ahli Madya;
tindakan karantina tumbuhan serta c. Ahli Muda; dan
pengawasan keamanan hayati nabati d. Ahli Pertama

Pemeriksa Karantina Tumbuhan


a. Penyelia;
melaksanakan kegiatan tindakan
b. Mahir;
karantina tumbuhan serta pengawasan
c. Terampil; dan
keamanan hayati nabati
d. Pemula.
TUGAS JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN FUNGSIONAL ANALIS PERKARANTINAAN TUMBUHAN MEMILIKI TUGAS:
memberikan pelayanan fungsional yg berdasarkan pada keahlian tertentu

1. ahli utama, melaksanakan Tugas dan Fungsi (TUSI ) utama yg mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat tertinggi di bidangnya.
2. ahli madya, melaksanakan TUSI utama yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat
tinggi.
3. ahli muda melaksanakan TUSI utama yg mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat
lanjutan.
4. ahli pertama, melaksanakan TUSI utama yg mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat
dasar.
TUGAS JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA KARANTINA TUMBUHAN MEMILIKI TUGAS:
memberikan pelayanan fungsional yg berdasarkan pada keterampilan tertentu

1. penyelia melaksanakan TUSI koordinasi dalam JF keterampilan.


2. mahir, melaksanakan TUSI utama dalam JF keterampilan.
3. terampil, melaksanakan TUSI yg bersifat lanjutan dlm JF keterampilan.
4. pemula, melaksanakan TUSI yg bersifat dasar dlm JF keterampilan
KLASIFIKASI JABATAN DAN KEDUDUKAN

termasuk dalam berkedudukan sebagai pejabat fungsional di


klasifikasi ilmu hayat bidang perkarantinaan tumbuhan dan
keamanan hayati nabati pada Badan Karantina
Pertanian
JENJANG JABATAN, PANGKAT DAN GOLONGAN RUANG
Analis Perkarantinaan Tumbuhan Pemeriksa Karantina Tumbuhan

Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama Pemeriksa Karantina Tumbuhan Pemula


• Penata Muda, golongan ruang III/a Pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a
• Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Muda Pemeriksa Karantina Tumbuhan Terampil


• Penata, golongan ruang III/c; dan • Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b;
• Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. • Pengatur, golongan ruang II/c;
• Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.

Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Madya Pemeriksa Karantina Tumbuhan Mahir


• Pembina, golongan ruang IV/a; • Penata Muda, golongan ruang III/a;
• Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; • Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
• Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Utama Pemeriksa Karantina Tumbuhan Penyelia


• Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; • Penata, golongan ruang III/c;
• Pembina Utama, golongan ruang IV/e. • Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
• pengangkatan untuk mengisi lowongan
PENGANGKATAN PETAMA kebutuhan JF yang telah ditetapkan melalui
KALI pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil
1. Pengangkatan dalam
jabatan tidak
memperhitungkan
INPASSING/PENYESUAIAN • POPT tanpa uji kompetensi, POPT berhenti angka kredit
(PERUBAHAN sementara uji Kompetensi) 2. mempertimbangkan
NOMENKLATUR) ketersediaan lowongan
kebutuhan untuk JF
yang akan diduduki
• Perpindahan dari jabatan administrasi/JF satu
PERPINDAHAN DARI ke JF yang lain
JABATAN LAIN • Pengangkatan PNS dari JF Keterampilan ke JF
Keahlian

• Sesuai dengan ketentuan peraturan


PROMOSI perundang-undangan
PENYESUAIAN/INPASSING

JF APT JF PKT
Sedang menjalankan Sedang menjalankan
tugas sebagai POPT Ahli tugas sebagai POPT
pada Terampil pada
Badan Karantina Badan Karantina
Pertanian Pertanian
PENYESUAIAN/INPASSING
Analis Perkarantinaan Tumbuhan Pemeriksa Karantina Tumbuhan
1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas dan moralitas yang baik; 2. memiliki integritas dan moralitas yang
3. sehat jasmani dan rohani; baik;
4. berijazah paling rendah Sarjana 3. sehat jasmani dan rohani;
(S1) di bidang Pertanian; 4. berijazah paling
5. memiliki pengalaman di bidang rendah SMU–IPA
perkarantinaan tumbuhan dan atau Sekolah
pengawasan keamanan hayati nabati paling Menengah Kejuruan (SMK) di bidang
kurang 2 (dua) tahun; dan Pertanian;
6. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai 5. memiliki pengalaman di bidang
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. perkarantinaan tumbuhan dan
pengawasan keamanan hayati nabati
paling singkat 2 (dua) tahun; dan
6. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
USIA PENGANGKATAN PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN

KEAHLIAN KETERAMPILAN
• Paling tinggi 53 tahun untuk • paling tinggi 53 tahun
Ahli Pertama dan Ahli Muda;
• Paling tinggi 55 tahun untuk
Ahli Madya; dan
• Paling tinggi 60 tahun untuk
Ahli Utama bagi PNS yang
masih menduduki Jabatan
Pimpinan Tinggi (JPT);
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI

• PNS yang diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Bidang Karantina


Pertanian wajib dilantik dan mengangkat sumpah/janji jabatan
• Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Pejabat fungsional
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak keputusan
pengangkatannya ditetapkan, kecuali bagi Pejabat fungsional Ahli
Utama yang keputusan pengangkatannya ditetapkan oleh Presiden.
• Uraian kegiatan dan Hasil Kerja tugas Jabatan Fungsional Bidang
Karantina Pertanian sesuai jenjang jabatan didasarkan pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor 15 dan 16 tahun 2018
PENILAIAN KINERJA

• Penilaian kinerja Pejabat Fungsional Bidang Karantina Pertanian


ditetapkan berdasarkan pencapaian Angka Kredit setiap tahun
• Angka Kredit yang dinilai sesuai dengan uraian kegiatan Jabatan
Fungsional APT/PKT dan dimuat dalam SKP yang ditetapkan setiap
tahunnya, dengan dilampiri data dukung hasil pelaksanaan
kegiatan
• Penilaian kinerja Pejabat Fungsional dilakukan oleh atasan
langsung berdasarkan  rekomendasi Tim Penilai.  
PENYUSUNAN SKP

• SKP Pejabat Fungsional disusun pada awal tahun yang akan dilaksanakan dalam 1 (satu)
tahun berjalan
• SKP disusun berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan dengan
memperhatikan rencana kerja tahunan, perjanjian kerja, organisasi dan tata kerja serta uraian
jabatan
• SKP memuat kinerja utama berupa Target Angka Kredit dan/atau kinerja tambahan berupa
tugas tambahan
• Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagai dasar untuk penyusunan, penetapan, dan
penilaian SKP
• kinerja utama merupakan akumulasi nilai pelaksanaan butir kegiatan Jabatan Fungsional
yang sesuai dengan penjabaran sasaran unit/organisasi dan/atau kegiatan atasan langsung
• SKP harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung

Kinerja utama melalui pembahasan dengan atasan langsung


KINERJA TAMBAHAN

Merupakan tugas yang diberikan oleh atasan langsung :

1.Disepakati dengan atasan langsung

2.Diformalkan dalam surat keputusan

3.Di luar tugas pokok jabatan

4.Sesuai dengan kapasitas yang dimiliki Pejabat Fungsional

5.Terkait langsung dengan tugas atau output organisasi

6.Merupakan kegiatan penunjang dan/atau pengembangan profesi


TARGET ANGKA KREDIT SKP JF APT

 12,5 untuk Pejabat Fungsional Bidang Karantina Pertanian Ahli


Pertama
 25 untuk Pejabat Fungsional Bidang Karantina Pertanian Ahli Muda

 37,5 untuk Pejabat Fungsional Bidang Karantina Pertanian Ahli


Madya
 50 untuk Pejabat Fungsional Bidang Karantina Pertanian Ahli
Utama
TARGET ANGKA KREDIT SKP JF PKT

 3,75 Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional Bidang Karantina


Pemula
 5 Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional Bidang Karantina Terampil

 12,5 Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional Bidang Karantina Mahir


 25 Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional Bidang Karantina Penyelia
TARGET ANGKA KREDIT SKP
(Belum tersedia lowongan,/Tidak lulus uji kompetensi)

JF APT JF PKT
1. 10 untuk Pejabat Fungsional 1. 3 (tiga) Angka Kredit untuk Pejabat
Ahli Pertama Fungsional Bidang Karantina
Pemula
2. 20 untuk Pejabat Fungsional
2. 4 (empat) Angka Kredit untuk
Ahli Muda
Pejabat Fungsional Bidang
3. 30 untuk Pejabat Fungsional Karantina Terampil
Ahli Madya 3. 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk
Pejabat Fungsional Bidang
Karantina Mahir.

Target Angka Kredit pangkat tertinggi dan jabatan tertinggi :


1. Paling sedikit 25 (dua puluh lima) untuk JF APT Ahli Utama
2. Paling sedikit 10 (sepuluh) JF PKT Penyelia
PENGUKURAN SKP

• Pejabat Fungsional wajib melakukan pengukuran SKP melalui


sistem pengukuran kinerja
• Pengukuran kinerja dilakukan terhadap SKP dengan
membandingkan realisasi SKP dengan target SKP sesuai dengan
perencanaan kinerja yang telah ditetapkan
• Pengukuran SKP dapat dilakukan setiap bulan, triwulan,
semesteran, atau tahunan
• Pengukuran SKP didokumentasikan dalam dokumen pengukuran
kinerja sesuai kebutuhan organisasi
PENILAIAN SKP

 Penyampaian SKP beserta lampiran pada sekretariat tim penilai paling


lambat minggu kedua bulan juni dan Desember
 Sekretariat Tim Penilai menyampaikan daftar Pejabat Fungsional Bidang
Karantina Pertanian yang telah menyampaikan SKP beserta lampiran kepada
Tim Penilai Angka Kredit
 Penilaian kinerja utama dilakukan untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas
jabatan, berdasarkan Standar Hasil Kerja Jabatan Fungsional
 Penilaian kinerja tambahan dilakukan terhadap kegiatan penunjang
dan/atau pengembangan profesi
 Tim Penilai Angka Kredit menyampaikan hasil penilaian SKP kepada
Sekretariat Tim Penilai berupa rekomendasi hasil penilaian
PENETAPAN CAPAIAN ANGKA KREDIT

 Sekretariat Tim Penilai menyampaikan rekomendasi hasil penilaian SKP pada pejabat
penilai
 Pejabat Penilai melakukan penilaian terhadap SKP Pejabat Fungsional berdasarkan
rekomendasi hasil penilaian SKP untuk selanjutnya ditetapkan sebagai Capaian SKP
 Capaian SKP dipersentasekan dan dikalikan dengan Target Angka Kredit sehingga
menjadi Capaian Angka Kredit
 Capaian Angka Kredit disampaikan oleh Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit kepada
pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit
 Capaian Angka Kredit paling tinggi 150% dari target angka kredit setiap tahun
 Angka Kredit yang telah memenuhi untuk kenaikan pangkat/jabatan, diakumulasikan
dalam Penetapan Angka Kredit (PAK) yang ditetapkan oleh Pejabat penetap Angka
Kredit.
 Angka Kredit yang belum memenuhi untuk kenaikan pangkat/jabatan, diakumulasikan
dalam Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) yang ditetapkan oleh Ketua Tim Penilai
HUKUMAN DISIPLIN

1. Pejabat Fungsional dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang apabila


pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya 25% S/D 50%
– penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
– penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun
– penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

 Pejabat Fungsional dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat apabila


pencapaian sasaran kerja kurang dari 25%
– penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
– pembebasan dari jabatan
– pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS

– pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS


PEJABAT PENETAP ANGKA KREDIT

1. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi perkarantinaan dan


pengawasan hayati untuk Angka Kredit Analis Perkarantinaan
Tumbuhan Ahli Utama, pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang
IV/d dan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
2. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi perkarantinaan
tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati nabati untuk Angka Kredit:
 Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama, III/a sampai dengan
Ahli Madya IV/c
 Pemeriksa Karantina Tumbuhan Pemula , II/a sampai dengan
Penyelia III/d
Tim Penilai

 Tim Penilai terdiri atas pejabat yang berasal dari:


a. unsur teknis yang membidangi tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati
nabati
b. unsur kepegawaian, dan
c. Pejabat Fungsional
 Susunan keanggotaan Tim Penilai, sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota
b. Seorang Sekretaris merangkap anggota
c. Paling kurang 3 (tiga) orang anggota
 Syarat menjadi anggota Tim Penilai sebagai berikut:
a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat Pejabat
Fungsional yang dinilai
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai kinerja Pejabat Fungsional
c. aktif melakukan penilaian kinerja
TUGAS TIM PENILAI

a. memberikan rekomendasi penilaian SKP;

b. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang dilakukan oleh atasan langsung;


c. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan nilai capaian SKP;
d. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat dan/atau jenjang jabatan;
e. memberikan rekomendasi mengikuti uji kompetensi;

f. memberikan pertimbangan penilaian SKP;


g. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian capaian SKP; dan

h. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat yang Berwenang dalam


pengembangan PNS, pengangkatan dalam jabatan, pemberian tunjangan dan
sanksi, mutasi, serta keikutsertaan Pejabat Fungsional dalam pendidikan dan
pelatihan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai