Anda di halaman 1dari 27

Sediaan Gel

Antiseptik Dari
Minyak Atsiri
Bunga Lavender

UNTUK MEMENUHI TUGAS TEKNOLOGI


SEDIAAN LIKUID SEMI SOLID
KELOMPOK 4

 SHEILLA YUNIAR DWI PRAHASTHI (201651188)


 MUHAMMAD ANANDA FAUZI (201751219)
 CINDY WIDAYANTI TARWIN (201851048)
 YUKI RIPAL IRAWAN (201651292)
 FRANSIEN BERHITU (201851099)
 LILIS PURWANTI (201651424)
 LILIS LISNAWATI (201751188)
 RANI DESTIANA (201851228)
PENDAHULUAN

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh yang melindungi bagian tubuh
dari gangguan fisik muapun mekanik, gangguan panas atau dingin, dan gangguan
bakteri, kumn , jamur, atau virus. Kulit sangat rentan terkena infrksi uang
disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sediaan antiseptik
tangan.
Antiseptik tangan dalam bentuk sediaan gel sangat praktis digunakan. Sediaan
gel lebih banyak digunakan karena rasa dingin dikulit, mudah mengering, dan
mudah di cuci.
DEFINISI GEL

 Gel merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang besa, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel kadang – kadang disebut
jeli (FI IV, hal 7)
 Gel merupakan sistem semipadat dimana fase cairnya dibntuk dalam suatu matriks
polimer tiga dimensi (terdiri dari gom alam atau gom sintetis) yang tingkat
ikatansilang fisik (atau kadang – kadang kimianya yang tinggi sering dibicarakan)
( Lachman Jilid II, edisi Ind halaman 1092)
 Gel merupakan sediaan semi solid atau solid yang transparan atau tembus cahaya,
terdiri dari larutan atau dispersi dari satu atau lebih zat aktif dalam basis hidrofilik
atau hidrofobik yang sesuai (The Pharmaceutical Codex, 12th edition, halaman 134)
Tanaman Lavender

Tanaman Lavender (Lavandula angustifolia sinonim Lavandulla officinalis


Chaix) termasuk dalam keluarga Labiatae ( Lamiaceae ) berasal dari wilayah
mediterania utara, kemudian dibudidayakan didaerah Eropa bagian selatan,
Bulgaria, Federasi Rusia, Amerika Serikat dan Yugoslavia. Lavender berasal dari
bahasa latin “Lavo” atau “Lavare” yang berarti sarana untuk mencuci atau
membersihkan ( Prusinowska dan Smigielski, 2014).
Morfologi Tanaman Lavender

Lavender (Lavandula angustifolia) merupakan tanaman yang termsuk dalam


anggota keluarga Lamiaceae serta memiliki genus yang terdiri dari 25-35
subspesies dan memberikan morfologi yang beragam. Tanaman lavender
ditemukan dalam bentuk semak aromatik setinggo 1-2 meter, memiliki cabang
bewarna abu sampai coklat tua. Bunga lavender berwarna ungu tua hingga biru
tua dengan tinggi 25-35cm, jumlah bunga dalam satu batang mencapai 6-10 buah.
Daun mengelompok pada bagian tunas daun, memiliki jarak yang cukup lebar pada
tunas yang berbunga, tangkai daun sangat pendek, bentuk tangkai daun linier –
lanset dengan oanjang 17 mm dan lebar 2 mm (WHO, 2007).
Klasifikasi Tanaman Lavender

 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Superdivision : Spermatophyta
 Division : Magnoliophyta
 Class : Magnoliposida
 Subclass : Asteridae
 Ordo : Lamiales
 Family : Lamiaceae
 Genus : Lavandula
 Spesies : Lavandula angustifolia Mill
Manfaat Bunga Lavender

Bunga Lavender mengandung banyak minyak atsiri lavendre yang digunakan


sebagai aromaterapi untuk menangani kecemasan, nervous, stres mental,
insomnia, dan kelelahan. Minyak bunga lavender juga merupakan antiseptik dan
dapat digunakan untuk desinfeksi luka. Hal ini juga berguna dalam pengobatan
alopesia areata, infeksi jamur, jerawat dan eksim (Geeta dan Roy 2014). Minyak
bunga lavender memiliki manfaat sebagai antibakteri, antijamur, karinatif, obat
penenang, antidepresan, efektif untuk luka bakar, dan gigitan serangga (Cavanagh
and Wilson, 2002).
Kandungan Kimia Bunga Lavender

Kandungan kimia minyak atsiri bunga lavender antara lain sebagai berikut :
• Linalyl acetat (40,76%)
• Linalool (24,60%)
• Cis-β-Ocimene (4,85%)
• Β-caryophyllene (4,40%)
• Lavendulyl acetat (3,83%)
• Trans-β-Ocimene (3,64%)
• Terpinen-4-ol (3,575)
• 1,8 cineole (0,7)
• Lavandulol (0,71%)
• Camphor (0,30%)
Bahan Yang Digunakan

Bahan yang digunakan adalah :


• Minyak atsiri bunga lavender (PT. Lansida Herbal, Yogyakarta)
• Carbopol 940 (Brataco)
• Gliserin (Brataco)
• Metil paraben (Brataco)
• Trietanolamin (Brataco)
• Aquadest (Brataco)
• Etanol 70% (OneMed).
Metode Pembuatan

Dilakukan sterilisasi alat terlebih dahulu untuk membunuh mikroba. Cara


pembuatan formula yaitu semua bahan yang digunakan ditimbang terlebih dahulu
sesuai dengan formula. Pembuatan gel antiseptik tangan dari minyak atsiri
lavender dilakukan dengan cara carbopol dilarutkan dalam 50 mL aquadest panas
sampai larut ditambah larutan metil paraben. Minyak atsiri bunga lavender
dilarutkan dalam gliserin, dimasukkan ke dalam larutan carbopol. Trietanolamin
ditambahkan sedikit demi sedikit dengan kecepatan pengadukan yang lebih tinggi
sampai terbentuk gel yang homogen ditambah sisa aquadest.
Formulasi

FORMULA
BAHAN
F1 F2 F3

Minyak atsiri lavender (mL) 2 2 2

Carbopol 940 (gr) 0,2 0,3 0,4

Gliserin (mL) 7,5 7,5 7,5

Trietanolamine (mL) 0,1 0,1 0,1

Metil paraben (gr) 0,1 0,1 0,1

Aquadest ad (mL) 100 100 100


Karakteristik Bahan

Carbopol 940

Nama Lain Acritamer, acrylic acid polymer, carboxy polymethylene, polyacrylic acid,
Pemulen, Ultrez.

Carbopol berwarna putih, halus, bersifat asam dan berupa serbuk yang
Pemerian higroskopis dengan bau yang khas.

Kelarutan Larut dalam air.

Manfaat Gelling agent


Karakteristik Bahan

Gliserin

Cairan seperti sirup; jernih, tidak berwarna; tidak berbau; manis diikuti rasa
hangat, higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat
Pemerian
memadat membentuk massa hablur berwarna yang tidak melebur hingga suhu
mencapai lebih kurang 20 derajat.

Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (95%) ; praktis tidak larut dalam
Kelarutan
kloroform P, dalam eter P, dan dalam minyak lemak.

Manfaat  Zat tambahan


Karakteristik Bahan

Trietanolamin

Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip
Pemerian
amoniak, higroskopik.

Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam
Kelarutan
kloroform P

Manfaat Sebagai zat tambahan dan membantu stabilitas gel basis karbopol
(Depkes RI, 1979).
Karakteristik Bahan

Metil Paraben

Kristal tak berwarna, kristal putih bedak, tidak berbau atau hampir tidak
Pemerian berbau, dan memiliki rasa yang agak membakar.

Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5
Kelarutan bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P, mudah larut eter P.

Manfaat Bahan pengawet atau preservative (Depkes RI, 1979).


Uji Sediaan Gel

1. Pengamatan Organoleptis
2. Uji pH
3. Uji Viskositas
4. Uji Homogenitas
5. Uji Kesukaan
Hasil Uji Organoleptis

Keterangan

F1 = Gel dengan konsentrasi carbopol 0,2

F2 = Gel dengan konsentrasi carbopol 0,3

F4 = Gel dengan konsentrasi carbopol 0,4


Hasil Uji pH

Rentang persyaratan pH untuk kulit yaitu 4,5-6,5. Berdasarkan hasil uji pH (Tabel 3)
menunjukan bahwa gel antiseptik tangan minyak atsiri bunga lavender memenuhi
persyaratan pH untuk kulit.
Hasil Uji Viskositas

Uji ViskositasHasil pengukuran viskositas sediaan gel minyak atsiri lavender dapat dilihat pada
Tabel 4.Viskositas sediaan gel yang dihasilkan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
carbopol, maka viskositas sediaan semakin meningkat. Peningkatan jumlah gelling agent dapat
memperkuat matriks penyusun gel sehingga mengakibatkankenaikan. Berdasarkan hasil
pengukuran viskositas ketiga sediaan mengalami penurunan viskositas hingga hari ke 28. Hal
tersebut dapat disebabkan sediaan gel menunjukkan karakteristik yaitu synersis yang
merupakan proses keluarnya cairan yang terjerat dalam gel sehingga memungkinkan cairan
untuk bergerak menuju ke permukaan, oleh karena itu sediaan mengalami penurunan
viskositas. Berkurangnya kekentalan gel dapat juga disebabkan karna faktor luar seperti suhu
dan cara penyimpanan. . Hasil uji statistik dengan metode One Way Anova menunjukkan bahwa
peningkatan carbopol berpengaruh signifikan terhadap penurunan viskositas gel antiseptik
tangan dilihat dari nilai signifikasi 0,731 (P<0,05).
Hasil Uji Viskositas

Tabel 4
Hasil Uji Homogenitas

Ketiga sediaan gel antiseptik tangan minyak atsiri bunga lavender homogen
yang ditandai dengan tidak adanya butiran kasar.
Hasil Uji Kesukaan

Berdasarkan uji kesukaan yang dilakukan kepada 20 orang sukarelawan menggunakan


angket dihasilkan bahwa F1 lebih disukai oleh responden dilihat dari warna, tekstur, aroma
dan kesan tidak lengket (Gambar 4,5,6, dan 7).

Tabel Uji Kesukaan Warna


Hasil Uji Kesukaan

Tabel Uji Kesukaan Aroma Tabel Uji Kesukaan Tekstur


Hasil Uji Kesukaan

Tabel Uji Kesukaan Kesan Tidak Lengket


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian formulasi gel antiseptik tangan yang mengandung


minyak atsiri bunga lavender dapat disimpulkan bahwa semua formula memenuhi
kriteria uji stabilitas fisik. F1 yang mengandung minyak atsiri 2 mL, carbopol 0,2 g,
metil paraben 0,1 g, TEA 0,1 mL, gliserin 7,5 mL dan aquadest ad 100 relatif lebih
stabil dalam penyimpanan dan lebih disukai oleh responden.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai