Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 17

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN


(SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)

Nama Anggota:
1. Denik Puput Wijayanti – 40011320650001
2. Sakaria Pratama Sitepu – 40011320650039
3. Dika Ardiani – 40011320650058
4. Serina Putri Handayani - 40011320650065
DEFINISI
MANAJEMEN RANTAI PASOK / SCM

Manajemen Rantai Pasokan atau Supply chain adalah jaringan


disebut Supply Chain fisiknya, yakni
Management merupakan perusahaan–perusahaan
pengelolaan rantai siklus yang terlibat dalam
yang lengkap mulai bahan memasok bahan baku,
mentah dari para supplier, memproduksi barang,
ke kegiatan operasional di maupun mengirimkannya
perusahaan, berlanjut ke ke pemakai akhir, supply
distribusi sampai kepada chain management adalah
konsumen. Istilah supply metode, alat, atau
chain management pendekatan
pertama kali dikemukakan pengelolaannya.
oleh Oliver dan Weber
pada tahun 1982.
“DEFINISI SCM
Menurut Ahli”
Robert J. Vokurka, Gail
M. Zank dan Carl M.
James A. dan Mona J. Chase, Aquilano, Lund III Russell dan
Fitzsimmons Jacobs “All the activities involved in Taylor
delivering a product from raw
Sebuah sistem pendekatan total Sistem untuk menerapkan material through the customer Mengelola arus
untuk mengantarkan produk ke pendekatan secara total including sourcing raw material and informasi, produk dan
konsumen akhir dengan untuk mengelola seluruh parts, manufacturing and assembly, pelayanan di seluruh
menggunakan teknologi warehousing and inventory tracking, jaringan baik itu
aliran informasi, bahan, dan order entry and order management,
informasi untuk pelanggan, perusahaan
jasa dari bahan baku distribution across all channels, hingga pemasok .
mengkoordinasikan semua delivery to the customer, and the
elemen supply chain dari mulai melalui pabrik dan gudang
information system necessary to
pemasok ke pengecer ke konsumen akhir. monitor all of the activities”
CAKUPAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Bagian Cakupan kegiatan antara lain


Pengembangan Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan
produk produk baru

Memilih supplier, mengavaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan


Pengadaan
komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier

Perencanaan & Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perancanaan produksi
Pengendalian dan persediaan

Operasi / Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara


Pengiriman /
hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat
Distribusi
distribusi
KOMPONEN SUPPLAY CHAIN
MANAGEMENT

1. Upstream Supply Chain 2. Internal Supply Chain 3. Downstream supply chain


Meliputi aktivitas dari suatu perusahaan Meliputi semua proses inhouse yang Meliputi semua aktivitas yang melibatkan
manufacturing dengan para penyalurnya digunakan dalam mentransformasikan pengiriman produk kepada pelanggan
(yang mana dapat manufacturers, assemblers, masukan dari para penyalur ke dalam akhir. Di dalam downstream supply chain,
atau kedua-duanya) dan koneksi mereka keluaran organisasi itu. Hal ini meluas perhatian diarahkan pada distribusi,
kepada para penyalur mereka (para penyalur dari waktu masukan ke dalam organisasi. pergudangan transportasi dan after-sale
second-tier). Hubungan para penyalur dapat Di dalam internal supply chain, perhatian service.
diperluas kepada beberapa strata, semua jalan yang utama adalah manajemen produksi,
dari asal material (contohnya bijih tambang, pabrikasi dan pengendalian persediaan.
pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream
supply chain, aktivitas yang utama adalah
pengadaan.
Tujuan Supply Chain Management
Tujuan utama dari supply chain management adalah mengkoordinasi
penawaran (supply) dan permintaan (demand) secara efisien dan
efektif dalam menghadapi masalah-masalah yang ada.

Sedangkan tujuan strategis dari supply chain management yaitu untuk


menjadi pihak yang mendominasi pasarnya atau paling tidak, tetap dapat
menjalankan bisnisnya. Agar dapat memenangkan persaingan pasar,
rantai pasok dari sebuah perusahaan harus dapat menghasilkan produk
dengan kriteria sebagai berikut:

● Murah
● Berkualitas
● Tepat waktu
● Bervariasi
Tahapan Manajemen Rantai Pasok
01 02 03
Customer Planning Purchasing
(Pelanggan) (Persiapan) (Transaksi)
Pertama, customer memesan Ketiga, tim pembelian akan
barang kepada produsen, dan juga Kedua, departemen yang
terlibat dapat membuat mengontak atau menghubungi pihak
memberikan informasi jumlah pemasok untuk melakukan
dan tanggal pengiriman. rencana produksi produk
yang diminta klien. pembelian bahan baku dan
pendukung.

06 05
Production 04
Delivery Inventory
(Pengiriman) (Produksi)
(Bahan Baku)
Terakhir, produk yang telah jadi Kelima, bahan baku dan
pendukung akan diproses Kelima, bahan baku akan
akan didistribusikan kepada tiap diolah dan dimasukkan ke
customer sesuai tanggal pengiriman untuk dijadikan sebagai
produk yang dipesan dalam pabrik untuk dilakukan
yang diminta. pemeriksaan kualitas.
customer.
PERSAMAAN
LOGISTIK VS SUPPLY CHAIN

01 02 03

Aktivitas pembelian, Berhubungan dengan arus Bertujuan untuk


pergerakan, penyimpanan, pengelolaan barang dan jasa di meningkatkan efisiensi dan
administrasi, dan distribusi dalam sebuah aktivitas efektivitas dalam
barang produksi perusahaan pengelolaan barang
PERBEDAAN
LOGISTIK VS SUPPLY CHAIN
SUBJEK Srategi dan koordinasi pemasaran & produksi

Logistik termasuk dalam Supply Chain


Hierarki Supply Chain mencangkup semua

Logistik : pergudangan, distribusi barang, transportasi barang, dan


pengelolaan pesanan dari konsumen
TUGAS Supply Chain : semua kegiatan logistik, ditambah dengan kegiatan lain seperti
pembelian, pengadaan, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan pasokan,
dan perencanaan kebutuhan

Logistik mengutamakan arus barang


ORIENTASI KERJA Supply Chain berfokus untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran
barang

SISTEM INFORMASI Logistik menggunakan sistem informasi Warehouse Management System


STRATEGY SUPPLY
CHAIN
MANAGEMENT :
1. Banyak Pemasok (Many Supplier)
2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)
3. Vertical Integration
4. Kairetsu Network
5. Perusahaan Maya (Virtual Company)
CONTOH PENERAPAN SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN

PT. IKEA
IKEA adalah sebuah perusahaan ritel perabot untuk rumah dari Swedia.
Pada 2004, terdapat 202 toko IKEA di 32 negara di berbagai belahan
dunia dengan sekitar 20 lagi yang akan dibuka pada 2005. Perusahaan ini
didirikan Ingvar Kamprad pada 1943 saat ia berusia 17 tahun yang
sekarang sudah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. IKEA adalah
singkatan dari namanya, Ingvar Kamprad; tempat ia dilahirkan,
Elmtaryd; dan desanya, Agunnaryd.ola.
Rantai pasokan dari IKEA melibatkan aliran produksi dan proses
masing-masing dari 3 sektor produksi diantaranya :

Sektor Sekunder
Sektor Primer Sektor Tersier

01 02 03
PT. Toyota

Toyota dalam Supply Chain Management nya menggunakan strategi kairetsu.


Kairetsu yang dapat diartikan sebagai Perkongsian ini sebenarnya merupakan
strategi Jepang dalam berbisnis automotif di seluruh dunia. Caranya adalah para
perusahaan besar automotive memiliki bagian di perusahaan-perusahaan lain yang
merupakan groupnya, misal Toyota Group, ada Toyota Motor Company, Toyota
Tsusho Indonesia, Toyota Engineering dll. Perusahaan besar Jepang tersebut
kemudian bekerjasama dengan banyak perusahaan lokal di seluruh dunia untuk
produksi komponen, stamping, hingga perakitan tetapi mayoritas dengan raw
material adalah import dari steel mills Jepang seperti Nippon Steel, Kawasaki
Steel yang notabene steel producer ini juga memiliki bagian di Toyota Group.
THANKS!

ou ha
v e a ny qu est ions? ?
?
Do y

Anda mungkin juga menyukai