Proses pembuatan gula tebu cair pada tingkat kelompok petani umumnya terdiri dari proses pemerasan, penyaringan dan pemasakan sampai kadar gula nira ≥ 65 oBrix.
Permasalahan yang terjadi adalah pada proses pemerasan, karena masih
menggunakan peralatan mesin yang sangat sederhana. Untuk proses pemerasan batang tebu masih menggunakan dua batang kayu (bambu) sebagai penjepit/pemeras batang tebu, dimana salah satu batang kayu tersebut diikat pada tangkai pohon (sebagai pegasnya) dengan operator naik diatas batang kayu tersebut untuk digerakkan/diayunkan turun naik, sehingga batang kayu tersebut akan memeras batang tebu. Sedangkan operator yang ke dua akan mengumpankan batang tebu agar dapat di jepit/diperas untuk menghasilkan nira tebu. Pada umumnya hasil pemerasan ini menghasilkan rendemen hanya sebesar 5 – 7 %. Masalah rendahnya rendemen nira tebu untuk pembuatan gula tebu cair pada tingkat kelompok petani ini, kini dapat diatasi dengan diluncurkannya prototipe mesin pemeras tebu (Sugar cane machine ) yang sesuai dengan cara pengolahan gula tebu cair di Indonesia. Mesin Pemeras Tebu ini, selain mampu meningkatkan rendemen nira tebu menjadi 15 – 16 % juga mempunyai kapasitas kerja input yinggi, yaitu mampu memeras batang tebu sebanyak 1,5 ton/hari dengan menghasilkan nira sebanyak 225 – 240 liter/hari. (1 hari = 7 jam kerja efektif) . Selain itu, Mesin pemeras tebu ini didisain sangat praktis dan mudah dioperasionalkan serta diutamakan untuk mendapatkan kapasitas kerja dan efisiensi penggunaan tenaga yang lebih tinggi. Prototipe Mesin Pemeras Tebu (Sugar cane machine ) Prototipe Mesin Pemeras Tebu untuk mengatasi permasalahan rendemen dapat dilhat pada Gambar 1. Komponen utama mesin pemeras ini, terdiri dari : 1 unit pemerasan yang terdiri dari 3 roll (1 rol depan untuk mengumpan, 1 rol atas untuk menekan dan 1 rol belakang untuk membawa dan memeras batang tebu), gigi reduksi (reduction gear ) dan tenaga penggerak (engine). Proses pemerasan tebu dilakukan dengan mengatur jarak antara rol atas dengan rol bawah. Pemerasan tebu dapat dilakukan beberapa kali ulangan hingga tidak ada lagi nira tebu yang keluar Hasil pengujian kinerja prototipe mesin pemeras tebu yang telah dilakukan di Lab Perekayasa BBPMektan dengan menggunakan bahan sampel tebu sebanyak 500 kg batang tebu dengan nilai TPT awal masing-masing 14,0 dan 15,2 Obrix. Tebu diperas hingga 4 kali ulangan dengan mengatur jarak antara rol atas dengan rol bawah. Lihat Gambar 2. Click Click icon icon to to add add picture picture