Anda di halaman 1dari 27

Kelompok I

Bank dan Lembaga


Keuangan Lainnya

BI, OJK, LPS,


dan KSSK

Tim Penyusun:
1. Andrew Borneo Jangoek; 5. Lela Luthfiana Ulfa;
2. Aulia Putra Hardiwibowo; 6. Robby Hadani Faris;
3. Dewi Permata Sari; 7. Yulia Estri Mardani;
4. Elfin Luthfiah;
Bank Indonesia

1
Pengertian, Dasar Hukum, Tugas dan Tujuan

Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi  yang


bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank
Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor
perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Di Indonesia, fungsi bank
sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Dasar Hukum
 Pasal 23D UUD 1945
 UU nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana terakhir diubah
dengan UU Nomor 6/2009

Tujuan: Mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah;


Tugas:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi perbankan Indonesia

2
Tugas Bank Indonesia

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter


 operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
01  penetapan tingkat diskonto;
 penetapan cadangan wajib minimum;
 pengaturan kredit atau pembiayaan.

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran


 melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan
jasa sistem pembayaran;
02  mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan tentang kegiatannya;
 menetapkan penggunaan alat pembayaran.

Mengatur dan mengawasi perbankan Indonesia


 memberikan dan mencabut izin usaha Bank;
03  memberikan izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor Bank;
 memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan Bank;
 memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha
tertentu
3
Status dan Kedudukan

Sebagai Lembaga Negara yang Independen Sebagai Badan Hukum

 Berdasarkan UU 23/1999, BI merupakan


suatu lembaga negara independen dan bebas dari
campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya.
 Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia
 Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam
berwenang menetapkan peraturan-peraturan
merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan
hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-
wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam
undang yang mengikat seluruh masyarakat luas
undang-undang tersebut.
sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
 Kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan
 Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia
Lembaga Tinggi Negara.
dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di
 Status dan kedudukan yang khusus tersebut
dalam maupun di luar pengadilan.
diperlukan agar Bank Indonesia dapat
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

4
Visi dan Misi

Visi
Menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian
Indonesia dan terbaik di antara negara emerging markets.

Misi
 Mencapai stabilitas nilai rupiah dengan menjaga efektivitas kebijakan moneter
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
 Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien dan
mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung
alokasi sumber pendanaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas
perekonomian nasional
 Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisiensi dan lancar yang
berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem
keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan
nasional.
 Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang
menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melakukan tata
kelola yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan.
5
Peran Strategis BI
Menciptakan kinerja yang sehat bagi Lembaga keuangan
terutama perbankan
Strategi yang dilakukan BI dengan membuat mekanisme pengawasan serta
regulasi secara menyeluruh karena peranan perbankan sangat besar
terhadap tingkat dan perkembangan ekonomi negara
Menjaga stabilitas moneter
Strategi yang dilakukan oleh BI dengan
membuat instrumen suku bunga. Suku
bunga yang dilakukan BI harus Mengatur dan menjaga
berdasarkan stabilitas moneter kelancaran sistem pembayaran
Strategi yang dilakukan BI dengan
menerapkan mekanisme dan pengaturan
yang bertujuan mengurangi risiko pada
sistem pembayaran yang terlihat
semakin meningkat
Mengakses informasi yang bisa
mengancam stabilitas keuangan
sebagai fungsi dari BI dalam bidang Pengaman dari sistem keuangan sebagai
riset dan pemantauan Lender of the Last Resort
Strategi yang dilakukan BI dengan pemantauan Strategi yang berkaitan dengan bank yang
macro-prudential sehingga BI dapat mendeteksi mengalami masalah likuiditas yang memiliki
kerentanan dari sektor keuangan potensi memicu krisis yang sistematis

6
Hubungan Kelembagaan

Hubungan dengan Pemerintah: Hubungan Keuangan

BI membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang negara guna


membiayai APBN tanpa diperbolehkan membeli sendiri surat-surat hutang
negara tersebut.

Hubungan dengan Pemerintah: Independensi dalam Interpendensi

BI memberikan masukan, pendapat serta pertimbangan kepada pemerintah


mengenai rancangan APBN serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas
dan wewenangnya.

Hubungan dengan Lembaga Lain

BI bekerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai Lembaga negara dan


unsur masyarakat lainnya. Bentuk kerja sama ini dituangkan dalam nota
kesepahaman (MoU), keputusan bersama (SKB) dan perjanjian yang ditujukan
untuk menciptakan sinergi pembagian tugas antar Lembaga serta mendorong
penegakan hukum yang lebih efektif.
7
Otoritas Jasa
Keuangang

8
Overview

Latar Belakang Menggantikan Lembaga


BAPEPAM LK
Mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, diperlukan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan yang terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan
akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat.

Dasar Hukum
UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

Lembaga Berkedudukan di
Independen Ibu Kota Negara

9
Sejarah

1 Januari 2015
31 Desember 2012
meluaskan pengawasannya ke industri
OJK secara efektif beroperasi dengan
Non-Bank, yaitu Pengaturan dan
cakupan tugas Pengawasan Pasar Modal
Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro
dan Industri Keuangan Non-Bank
(LKM)

31 Desember 2013
OJK sepenuhnya menjalani tugasnya
dalam mengawasi kinerja Perbankan

10
Visi dan Misi

Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya,


melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional
yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum

Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam


sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan
akuntabel

Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara


berkelanjutan dan stabil

Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat

11
Tugas & Fungsi

Fungsi
 Menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan

Tugas
 Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di
sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor Institusi Keuangan Non Bank
(IKNB)

Perlindungan Konsumen dan Masyarakat


 Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik
sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya;
 Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila
kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat;
 Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
12
Studi Kasus

MENGATUR
MENGAWASI
MELINDUNGI
UNTUK INDUSTRI
KEUANGAN YANG
SEHAT

13
LEMBAGA
PENJAMIN SIMPANAN

14
Lembaga Penjamin Simpanan
Pengertian & Dasar Hukum

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah suatu lembaga


indepeden yang berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan
01 di Indonesia dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem
perbankan sesuai dengan kewenangannya. (tabungan, deposito, dll)

Dasar Hukum
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tentang Lembaga
02 Penjamin Simpanan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009

Kepersetaan LPS semua bank umum dan BPR yang berada


03 diwilayah RI, baik bank konvensional maupun bank berdasarkan
prinsip syariah

15
Sejarah

1998 – Krisis Keuangan 1998 – refocusing 2004 – Pembentukan

 Tahun 1998 terjadi krisis moneter dan  Namun ruang lingkup penjaminan Dibentuklah LPS berdasarkan
perbankan (16 Bank dilikuidasi). yang terlalu luas menyebabkan UU Nomor 24 Tahun 2004
Menurunnya kepercayaan masyarakat timbulnya moral hazard baik dari sisi tentang Lembaga Penjamin
thd bank; pengelola bank maupun masyarakat; Simpanan yang diubah dengan
UU Nomor 7 Tahun 2009;
 Pemerintah mengeluarkan beberapa  Pejaminan yang sangat luas
kebijakan diantaranya memberikan lingkupnya tersebut diganti dengan
jaminan atas seluruh kewajiban sistem penjaminan yang terbatas
pembayaran bank, termasuk (limited guarantee)
simpanan masyarakat (blanket
guarantee) (Keppres No 26/1998 dan
Keppres No193/1998)

16
BENTUK DAN STATUS

LPS dibentuk oleh Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 24


01
Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan

LPS adalah badan hukum berdasarkan Undang-Undang Nomor 24


02
Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan

LPS merupakan lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel


03
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya

04 LPS bertanggung jawab kepada Presiden

LPS berkedudukan di Jakarta dan dapat mempunyai kantor perwakilan di


05
wilayah negara Republik Indonesia.

17
FUNGSI DAN TUGAS

Fungsi

01 Menjamin simpanan nasabah penyimpan

02 Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannnya

Tugas

01 Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan

02 Melaksanakan penjaminan simpanan

Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara stabilitas sistem
03
perbankan

Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal yang tidak berdampak sistemik.
04 Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik

18
WEWENANG
01 Menetapkan dan memungut premi penjaminan

02 Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta

03 Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS

04
Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank, dan laporan
hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank

05 Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada angka 4

06 Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim

Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi kepentingan dan/
07
atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu

08 Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan

09 Menjatuhkan sanksi administratif

19
Visi dan Misi

Visi
Menjadi lembaga yang terdepan, tepercaya, dan diakui di tingkat nasional dan
internasional dalam menjamin simpanan nasabah dan melaksanakan resolusi bank
untuk mendorong dan memelihara stabilitas sistem keuangan

Misi
1. Menyelenggarakan penjaminan simpanan yang efektif dalam rangka melindungi
nasabah;
2. Melaksanakan resolusi bank yang efektif dan efisien;
3. Melaksanakan penanganan krisis melalui restrukturisasi bank yang efektif dan
efisien;
4. Berperan aktif dalam mendorong dan memelihara stabilitas sistem keuangan
nasional;
5. melalui organisasi yang kompeten;

20
NILAI-NILAI

1. Integrity

2. Collaboration

3. Accountable

4. Respect

5. Excellence

21
Komite Stabilitas
Sistem Keuangan

22
Pembentukan KSSK
DASAR HUKUM KSSK
UU Nomor 9 Tahun 2016
Krisis Keuangan tentang PPKSK
tahun 1997-1998

KEANGGOTAAN KSSK

FKSSK KSSK
• Dibentuk pada 30 Desember 2005; • Dibentuk pada tahun 2016
• Keputusan bersama Menkeu,
melalui UU PPKSK
Gubernur BI, dan Ketua Dewan
Komisioner LPS;
• Dasar hukum: Perpu Nomor 4
tahun 2008 tentang JPSK;

KSSK menyelenggarakan pencegahan dan penanganan krisis sistem


keuangan untuk melaksanakan kepentingan dan ketahanan negara di Dibantu oleh Sekretariat KSSK
bidang perekonomian

23
Tugas dan Wewenang KSSK

TUGAS Fokus pada Bank Sistemik, karena:


1. Pemantauan dan pemeliharaan SSK • Menyebabkan kegagalan sistem pembayaran
2. Penanganan krisis sistem keuangan sehingga sistem keuangan tidak dapat berfungsi
3. Penanganan permasalahan bank sistemik • Sebagian besar dana masyarakat dikelola oleh
diatur pada Pasal 5 UU PPKSK sektor perbankan, terutama Bank Sistemik

WEWENANG
1. Tata Kelola KSSK dan sekretariat KSSK; 7. Rekomendasi langkah penanganan krisis;
2. Pembentukan gugus tugas/ kelompok 8. sistem keuangan kepada Presiden;
kerja; 9. Penanganan permasalahan solvabilitas
3. Penetapan kriteria dan indikator Bank Sistemik oleh LPS;
penilaian kondisi SSK; 10. Penetapan langkah dukungan dari anggota
4. Penilaian kondisi SSK; KSSK dalam penanganan permasalahan
Bank Sistemik oleh LPS;
5. Langkah koordinasi mencegah krisis
sistem keuangan; 11. Keputusan pembelian SBN dari LPS untuk
penanganan Bank oleh BI;
6. Rekomendasi perubahan status SSK
kepada Presiden; 12. Rekomendasi Program Restrukturisasi
Perbankan kepada Presiden;
diatur pada Pasal 6 UU PPKSK
24
Operasional KSSK

RAPAT DAN PENGAMBILAN


Protokol Manajemen Krisis KEPUTUSAN

• Diselenggarakan setiap 3 bulan sekali atau sesuai


Upaya Pencegahan :
permintaan anggota KSSK;
Pemantauan dan pemeliharaan SSK
dengan subprotokol : • Harus dihadiri oleh seluruh anggota KSSK;
» subprotokol fiskal dan pasar SBN • Pengambilan keputusan secara musyawarah
(Kemenkeu);
untuk mufakat namun apabila mufakat tidak
» subprotokol moneter-nilai tukar, tercapai, keputusan melalui voting;
makroprudensial dan sistem pembayaran
(BI); • Terdapat dokumentasi penyelenggaraan rapat
» subprotokol perbankan, pasar saham dan secara utuh;
IKNB (OJK);
• Rapat membahas antara lain hasil pemantauan
» subprotokol penjaminan simpanan (LPS);
dan pemeliharaan sistem keuangan dari masing-
Upaya penanganan krisis sistem keuangan dan masing anggota KSSK dan merumuskan
permasalahan Bank Sistemik rekomendasi kebijakan yang harus dilakukan oleh
anggota KSSK;

25
Thanks !
Q and A Session

Anda mungkin juga menyukai