Anda di halaman 1dari 12

JARING PENGAMAN SISTEM

KEUANGAN
JPSK
DASAR HUKUM:

UU No. 21 Tahun 2011


UU No. 6 Tahun 2009
UU No. 24 Tahun 2004

Perppu Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Jaring


Pengaman Sistem Keuangan diubah dgn
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 Tentang
Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan
JPSK
TUJUAN:
ditujukan untuk pencegahan krisis, yang meliputi
mekanisme penyelesaian KRISIS sehingga stabilitas sistem
keuangan sehingga sektor keuangan dapat berfungsi secara
normal dan memiliki kontribusi positif terhadap
pembangunan ekonomi yang berkesinambungan.

PENCEGAHAN KRISIS STABILITAS


TUJUAN SISTEM
JPSK PENANGANAN KRISIS KEUANGAN
KRISIS
KRISIS
Krisis adalah suatu kondisi sistem keuangan yang sudah gagal secara
efektif menjalankan fungsi dan perannya dalam perekonomian nasional
Pasal 1 angka 2 Perppu No. 4/2008

KRISIS SISTEM KEUANGAN


Krisis Sistem Keuangan adalah kondisi Sistem Keuangan yang
gagal menjalankan fungsi dan perannya secara efektif dan
efisien, yang ditunjukkan dengan memburuknya berbagai
indikator ekonomi dan keuangan.
Pasal 1 angka 3 UU No. 9/2016
KRISIS

DAMPAK KRISIS KEUANGAN:


1. Penurunan Produk Domestik Bruto (PDB)
2. Pengeringan likuiditas
3. Harga-harga naik (inflasi) atau menurun (deflasi)
4. Resesi (penurunan ekonomi) atau depresi
(penurunan harga; ketidakseimbangan penawaran
dan permintaan); atau disebut krisis ekonomi riil
JPSK
Sistem Keuangan
sistem yang terdiri atas lembaga jasa keuangan, pasar keuangan, dan
infrastruktur keuangan, termasuk sistem pembayaran, yang berinteraksi
dalam memfasilitasi pengumpulan dana masyarakat dan pengalokasiannya
untuk mendukung aktivitas perekonomian nasional.
Pasal 1 angka 1 UU No. 9/2016

Jaring Pengaman Sistem Keuangan


Suatu mekanisme pengamanan sistem keuangan dariKrisis
yang mencakup pencegahan dan penanganan Krisis
Pasal 1 angka 1 Perppu No. 4/2008
KOMITE STABILITAS SISTEM
KEUANGAN
Stabilitas sistem keuangan dilaksanakan oleh Komite lintas lembaga otoritas
keuangan:

KSSK rezim Perppu 4 Tahun 2008


1. MENTERI KEUANGAN (ketua merangkap anggota)
2. GUBERNUR BI (anggota)
Pasal 4 ayat (3) UU 9/2016

KSSK rezim UU 9 Tahun 2016


1. MENTERI KEUANGAN (ketua-anggota, dgn hak suara)
2. GUBERNUR BI (anggota, dgn hak suara)
3. KETUA DEWAN KOMISIONER OJK (anggota, dgn hak suara)
4. KETUA DEWAN KOMISIONER LPS (anggota, tanpa hak suara)
Pasal 4 ayat (3) UU 9/2016
TUGAS DAN FUNGSI KSSK
PENCEGAHAN KRISIS
FUNGSI
PENANGANAN KRISIS

mengevaluasi skala dan dimensi permasalahan likuiditas


d/a solvabilitas Bank/LKBB yang ditengarai berdampak
sistemik

TUGAS menetapkan permasalahan likuiditas d/a solvabilitas


Bank/LKBB yg dipandang perlu dlm rangka pencegahan
dan penanganan krisis

menetapkan langkah2 penanganan masalah Bank/LKBB


yang dipandang perlu dlm rangka pencegahan dan
penanganan krisis
PENCEGAHAN KRISIS

KSSK melakukan pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas


Sistem Keuangan secara berkala sesuai dengan peran
anggota masing-masing
Bank Indonesia di bidang Makroprudensial
Otoritas Jasa Keuangan di bidang Mikroprudensial
LPS di pencegahan dengan melakukan persiapan guna menghadapi krisis
sistem keuangan

KSSK menyelenggarakan rapat secara berkala untuk saling


melaporkan keadaan pemantauan dan pemeliharaan sistem
keuangan
PENANGANAN KRISIS
Penyelenggaraan rapat koordinasi para anggota KSSK
Analisa mengenai berbagai informasi , data, dan kerangka penilaian kondisi
Stabilitas Sistem Keuangan, dan pertimbangan dari seluruh anggota Komite
Stabilitas Sistem Keuangan, termasuk pertimbangan profesional setiap
anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan
Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyepakati status Stabilitas Sistem
Keuangan dalam kondisi :
a. Normal
b. Krisis Sistem Keuangan
Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyampaikan rekomendasi kepada
Presiden untuk memutuskan perubahan status Stabilitas Sistem Keuangan dari
kondisi normal menjadi kondisi Krisis Sistem Keuangan.
Presiden menolak atau menerima sekaligus menetapkan kondisis Krisis Sistem
Keuangan
Restrukturisasi Perbankan dalam Krisis Sistem Keuangan yang diselenggarakan
oleh LPS berdasarkan ketentuan UU 9/2016 dan UU 24/2004 (LPS)
Anggota KSSK yg lain memberikan dukungan kepada LPS dalam
penyelenggaraan restrukturisasi Perbankan
PENANGANAN KRISIS
Penyelenggaraan rapat
koordinasi para anggota Analisa mengenai berbagai informasi , data,
dan kerangka penilaian kondisi Stabilitas
KSSK
Sistem Keuangan, dan pertimbangan dari
seluruh anggota Komite Stabilitas Sistem
Keuangan, termasuk pertimbangan
profesional setiap anggota Komite Stabilitas
Sistem Keuangan
Rapat Komite Stabilitas Sistem
Keuangan menyepakati status
Stabilitas Sistem Keuangan
dalam kondisi : Normal

Krisis Sistem
Keuangan Presiden menolak, atau
menerima sekaligus
menetapkan kondisis
Krisis Sistem Keuangan
SELAMAT MEMPELAJARI LEBIH
DALAM JARINGAN SISTEM
PENGAMAN SISTEM KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai