PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI

PENGEMBANGAN ILMU

KELOMPOK 8 ( 0117B6_08 )
• TRI HENDRA WIJAYA ( A.131.17.0091 )
• KARINA VIA DEKAFELA ( A.131.17.0092 )
• ELYAS SETYAWAN ( A.131.17.0093 )
 POKOK BAHASAN

A. PENDAHULUAN
B. ILMU DALAM PERSPEKTIF HISTORIS
C. ASPEK PENTING DALAM ILMU PENGETAHUAN
D. PILAR-PILAR PENYANGGA BAGI EKSISTENSI ILMU PENGETAHUAN
E. PRINSIP-PRINSIP BERPIKIR ILMIAH
F. MASALAH DALAM IPTEK
G. PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR DALAM STRATEGI
PENGEMBANGAN IPTEK
 A. PENDAHULUAN

ILMUAN ILMU MENCERDASKAN KEHIDUPAN MANUSIA

MENYEJAHTERAKAN MANUSIA

TIDAK PERLU

MENIMBULKA KETEGANGAN ANTARA ILMU

N TEKNOLOGI DALAM MASYARAKAT
 FAKTA

ILMU
EMPIRIS
MELEBIHI RITME PERTUMBUHAN
MANUSIA

BERKEMBANG
CEPAT
TIDAK DIIMBANGI DENGAN
KESIAPAN MENTAL
B. ILMU DALAM PERSPEKTIF HISTORIS
ILMU
PENGETAHUAN

BERKEMBANG

DEKADE WAKTU

ABAD
YUNANI KUNO ABAD TENGAH ABAD MODERN
KONTEMPORER
 YUNANI KUNO
( ABAD KE- 6SM-6M )

ATURANNYA
IDENTIK FILSAFAT
DITERANGKAN

CORAK
THEOGONI
MITOLOGIS

MENDORONG
MENGETAHUI EKA TETAP ABADI
MANUSIA
SEMENTARA
BHINEKKA BERUBAH
 GERAKAN DEMITOLOGISASI

PELOPOR

PRA - SOKRATES

RASIONALITAS MENCAPAI PUNCAK

PERKEMBANGAN

1. SOCRATES
2. PLATO
3. ARISTOTELES
 MITOLOGIS

POIETIS ( TERAPAN )

BERKEMBANG ARISTOTELES PRAKTIS ( ETIKA, POLITIK )

TEORETIK

ILMU PENGETAHUAN
BERMACAM BIDANG
ALAM PASTI FILSAFAT
ATAU
METAFISIKA
 CIRI KHAS ABAD TENGAH
ABAD TENGAH
( ABAD KE- 5M )

SAAT INI
PUDARNYA KEKUASAAN
ROMAWI
FILSAFAT, SIFAT : TEOLOGIS

FILSAFAT YANG MENGABDI

PADA AGAMA • AL-KINDI
( ANCILLA THEOLOGIAE ) TIDAK KALAH
• AL FARABI
PENTING
• IBU SINA, DLL

AGUSTINUS DAN THOMAS ARISTOTELES

CORDOVA
 ABAD MODERN
( 18-19 M )

REINAISSANCE AUFKLERUNG
ABAD 15 ABAD 18

KEHIDUPAN
MANUSIA AGAMA SEMULA
SEKULER
MENGUASAI DAN
MANUNGGAL DENGAN
FILSAFAT SEGERA
DITINGGAL OLEH FILSAFAT
 COPERNICUS
( 1473 – 1543 )

ASTRONOMI
MENYELIDIKI BENDA ANGKASA

KARYA
GALILEO GALILEI
( 1564 – 1642 )

DE ROVOLUTIONIBUS ORBIUM
dikembangkan
CAELISTIUM

KAPLER
( 1571 – 1630 )
 VERSALIUS ISAAC NEWTON
( 1514 – 1564 ) ( 1642 – 1727 )

DE HUMANI CORPORIS PHILOSOPIE NATURALIS

FABRICA PRINCIPLA MATHEMATICA

PEMBARUAN BIDANG
DEFINITIF
ANATOMI,
MEKANIKA KLASIK
BIOLOGI
 Aguste comte
( 1798 – 1857 )

Istilah positif

Perkembangan
IPA Grand Theory
Ilmu Sosial
nyata
Cours de Philosophie

Konkret , akurat ,
Masyarakat akan mencapai memberi manfaat
puncak pada tahap positif

Tim Dosen filsafat ilmu UGM , 1997

 Francis Bacon
( 1651 – 1626 )

Metode observasi , eksperimentasi, dan

komparasi

Memberi isyarat

Dunia barat Berhasil Mengarungi Ilmu Tenda bertepi

 Francis Bacon

Mitos
Knowlage is power

Etos

Didukung

Masyarakat barat, tiada hari tanpa

temuan baru, muncul secara historis,
kronologis urut, berdampingan
sebagai alternatif Mitos
 Revolusi ilmu masuk Masuk abad ke- 20 sekarang
Berkat
pengetahuan ( kontemporer )

Revalitas
Mengubah presepsi dunia
tentang sifat dasar perilaku Teori
materi
Einstein

1. Astronomi
Berhasil 2. Fisika
mengembangkan 3. Kimia
4. biologi

Sutardjo, 1982
 Ada gejela yang
Aguste Comte Menyusun hierarki
dihadapi cabang ilmu

Matematika menjadi dasar

semua cabang ilmu

Aktual Masyarakat industri sebagai

Pemikiran Aguste Comte tolak ukur
Relevan

Matematika
Fisika
Basic Science Disiapkan
Kimia
Biologi

Koento Wibisono , 1985

 Logico Positivisme

Teknik penelitian

Presisi Veriabelitas Konfirmasi Eksperimentasi

Keberhasilan dan kebenaran diukur

secara positivistik
 Positivisme

Dikritik

Karena bersifat

Naturalistik Deterministik

Dependent
Independent
Manusia Dipandang Variable
Variable

Bukan pelaku
Tetapi
utama yang objek Ilmu dan Teknologi
menentukan
 Wilhelm Dilthey
( 1833 – 1911 )

Ilmu

Natuurwissenchaft Geisterswissenchaft

Kelompok

Science of the
Science of the beist
world

Erklaeren Verstehen
 Juergen Habermas Tokoh

Mazhab Frankfrut
( Jerman )

The Basic human

sebagai dasar

Klasifikasi ilmu

Empiris – analitis Sosial – kritis Historis - hermeneutik

Menggunakan metode empiris, intelektual, rasionalistik, hermeneutik Van Melsen ( 1985 )

 Faktor heuristik

Ilmu lingkungan

Mendorong lahirnya
Ilmu komputer
cabang ilmu

futurologi

Banyak berbagai macam fakultas dan prodi baru

 Masa Transisi Simultan

1. Masa transisi masyarakat berbudaya agraris – tradisional menuju masyarakat dengan budaya industri modern

2. Masa transisi budaya etnis - kedaerahan menuju udaya nasional kebangsaan

3. Masa transisi budaya nasional – kebangsaan menuju budaya global – mondial.

Seperti : HAM, Demokrasi, Keadilan, Kebebasan, dll
C. BEBERAPA ASPEK PENTING DALAM
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan

Aspek fenomenal Aspek struktural

Memanifeskan dalam bentuk 1. Sasaran yang dijadikan objek

masyarakat,proses, dan ( gegenstand )
penduduk 2. Objek sasaran terus menerus dipertanyakan dengan
metode tanpa mengenal titik henti
3. Ada alasan motivasi mengapa objek terus menerus
dipertanyakan
4. Jawaban yang diperoleh disusun dalam suatu
sistem ( Koento Wibisono, 1985 )
 Ciri khas yang terkandung pada ilmu
pengetahuan

Rasional Antroposentris Sekuler

Dengan suatu etos kebebasan

( mimbar akademi dan akademis )
 Konsekuensi

Positif Negatif

Arogansi, menjauhi agama,

etika
Mendorong manusia untuk
kemajuan
( progress, improvement )

Menghancurkan manusia
sendiri
 D. PILAR –PILAR PENYANGGA BAGI
EKSISTENSI ILMU PENGETAHUAN
Ilmuan

Mencari alternatif

kajian Penelitian eksperimen

Aspek

Ontologis epistemologis ontologis

Validitas Dipertanggung Kaidah keilmuan

( validity ) jawabkan ( context of justification )
Pengembangan ilmu Dimana ilmun ditemukan
Reliabilitas
( reliability ) ( context of discovery )
 1. PILAR ONTOLOGI ( ONTOLOGY )

Apakah yang ada itu tunggal, dual,atau plural

A. Aspek kuantitas
( monisme, dualisme, pluralisme )

Bagaimana batasan, sifat, mutu dari sesuatu

B. Aspek kualitas
( mekanisme , teleologisme, vitalisme, organisme )

Komunikasi interdisipliner
ONTOLOGIS MEMBANTU TERCIPTA
Multidisipliner

• Pemetaan masalah
• Kenyataan
• Kemungkinan kombinasi antar ilmu
 2. PILAR EPISTEMOLOGI ( EPISTEMOLOGY )

Epistemologi

Problematika

Pengetahuan Sumber Cara memperoleh Sistem Prosedur Strategi, dll

Kebenaran kebenaran
3. PILAR AKSIOLOGI ( AXIOLOGY )
ETIS

RELIGIU AXIOLOGY MORAL

S

SETIAP PENEMUAN PENERAPAN

DAN PENGEMBANGAN ILMU
E. PRINSIP BERPIKIR ILMIAH
 OBJEKTIF : Cara memandang masalah apa adanya,
terlepas faktor subjektif
 RASIONAL : Menggunakan akal sehat yang dapat
diterima orang lain
 LOGIS : Berpikir menggunakan azaz. Logika / runtut /
konsisten, implikatif
 METODOLOGIS : Menggunakan cara metode keilmuan dalam
berpikir dan bertindak
 SISTEMATIS : Berpikir dan bertindak menggunakan
tahapan langkah prioritas yang jelas dan
saling terkait
 F. MASALAH NILAI DALAM IPTEK
1. KE – SERBAMAJEMUKAN ILMU PENGETAHUAN DAN PERSOALAN

A. MENGAPA TIMBUL
SPESIALISASI ?

SELALU
Metode
Objek
MENGEMBANGKAN
Tujuan

Meringankan beban manusia

Memberi manfaat
Menguasai ilmu
Spesialis ilmu pada masyarakat
Mencukupi kebutuhan manusia

Dan juga sebaliknya

Sutardjo , 1982
 B. PERSOALAN YANG TIMBUL DALAM SPESIALISASI

POSITIF NEGATIF

ILMUAN LEBIH
FOKUS MERASA TERSAING
DENGAN
PENGETAHUAN LAIN
INTENSIF

melakukan

KAJIAN PENGEMBANGAN
ILMUNYA
 2. DIMENSI MORAL DALAM PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ILMU
PENGETAHUAN
A. Permasalahan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi

Ketrampilan Ilmu sebagai sarana

pembebasan ,
manusia
( 1800 – 1900 an )
“ know hoco “

ra ng
e ka Manusia mencari nafkah sendiri tanpa bergantung pada
uns
m pemilik modal
Na

Adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang

menghadapi masalah manusia
 B. AKIBAT TEKNOLOGI PADA PERILAKU MANUSIA

Behaviour Control

Melaksanakan

Yang di kehendaki
pengatur

The Ability to get someone to do

Muncul masalah etis
one’s bidding
 MASALAH ETIS

 Muncul operasi dan manipulasi syaraf otak melalui “psychosurgery’s

infuse” kimiawi, obat blus tertentu
 Dipacunya penyelidikan dan pemahaman tentang kelakuan manusia,
manipulasi, melalui iklan atau media lain
 Pemahaman “njlimet” tingkah laku manusia untuk meraup keuntungan
banyak
 Behaviour control, muncul masalah etis , bisa kelakuan manusia di
kontrol oleh teknologi
 Akibat teknologi pada eksistensi manusia dilontarkan oleh schumacher
3. BEBERAPA POKOK NILAI YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

a. Rumusan hak asasi, sarana hukum untuk menjamin

penghormatan manusia
b. Keadilan dalam bidang sosial, politik, ekonomi, sebagai
hal yang mutlak
c. Soal lingkungan hidup
d. Nilai manusia sebagai pribadi
 G. PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI STRATEGI
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
SEBAGAI

DI INDONESIA PANCASILA NILAI PENGEMBANGAN

Antologis
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Epistemologis
Pancasila Mengandung Dimensi
Aksiologis
 Dimensi ontologis Dimensi epistemologis

Dimensi aksiologis

Upaya manusia mencari

kebenaran
Nilai pancasila Mengandung nilai
imperatif

Tidak mengenal
Pisau untuk berpikir dan Mengembangkan
tolak ukur

Titik henti
Sila sila pancasila

“an unfinished journey”

 BAGAN
UNITY DAN HERARCHY
INTEGRATIF DAN PREREQUISITE

PANCASILA

SILA 1
ONTOLOGI ......................... LANDASAN KONSEP
SILA 2
(APA)
SILA 3

SILA 4
EPISTEMOLOGI ..................... LANDASAN PROSES
(BAGAIMANA) SILA 5

AKSIOLOGI ..................... LANDASAN TUJUAN

(KEMANA DAN UNTUK APA )
PERAN NILAI DALAM SETIAP PANCASILA
 Ketuhanan Yang Maha Esa
Melengkapi ilmu pengetahuan, perimbangan rasional, irrasional , antara rasa dan akal. Manusia
sebagai bagiannya bukan pusatnya
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
Memberukan arah dan mengendalikan Ilmu Pengetahuan
 Persatuan Indonesia
Mengkomplementasikan universalisme dalam sila-sila , shingga supra sistem tidak
mengabaikan sistem dan sub-sistem
 Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Membagi otodinamika Ilmu Pengetahuan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Menekankan distributif, konstributif, komutatif.
 HARUS

PENGEMBANGAN ORIENTASI
IPTEK

NILAI PANCASILA