Anda di halaman 1dari 26

HAKIKAT FILSAFAT DAN FILSAFAT

ILMU
TANI DERITA BUTAR-BUTAR (200920001)
BURMA MICHAEL SIPAYUNG (200920005)
LISBET CINTANI LUMBAN GAOL (200920010)
Faktor-faktor
0 Pendorong Timbulnya
Filsafat dan Ilmu
1
0 Hakikat Filsafat

2
Hakikat Filsafat
0 Ilmu
3
Agenda
01. Faktor-faktor Pendorong Timbulnya
Filsafat dan Ilmu

MANUSIA MERUPAKAN MANUSIA


MAKHLUK BERAKAL BUDI SENANTIASA
MENGHADAPI
MASALAH

MANUSIA MEMILIKI RASA


KAGUM (THAUMA) PADA
ALAM SEMESTA DAN
ISINYA
A. MANUSIA MERUPAKAN MAKHLUK BERAKAL
BUDI
homo
BAHASA loquens
BERSUARA dan animal
KOMUNIKASI symbolicu
m

BERPIKIR
AKAL BUDI HOMO
ABSTRAK DAN
SAPIENS
KONSEPTUAL

ANEKA
RAGAM
KEHAUSAN PERTANYAAN
INTELEKTUA
L
B. MANUSIA MEMILIKI RASA KAGUM (THAUMA)
PADA ALAM SEMESTA DAN ISINYA

Manusia merupakan makhluk yang


memiliki rasa kagum pada apa
yang diciptakan oleh Sang Pencipta
CONTOH: KAGUM PADA BUMI,
MATAHARI, DLL
C. MANUSIA SENANTIASA
MENGHADAPI MASALAH

 Kehidupan manusia selalu diwarnai dengan masalah, baik masalah yang


bersifat teoritis maupun praktis
PROSES: Masalah mendorong manusia berbuat dan mencari
jalan keluar.
HASIL: Temuan yang sangat berharga.
CONTOH: Ilmuan yang memecahkan mengapa terjadi siang dan
malam dan manusia yang mencari makan bila lapar.
02. Hakikat Filsafat

Sistematik
Objek a Filsafat
Pengertia Filsafat
n Filsafat C

A
PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat berarti hasrat merupakan


atau keinginan yang 6 1 terjemahan dari
sungguh-sungguh akan philolophy (bahasa
kebenaran sejati Inggris).

Kebijaksanaan artinya Berasal dari bahasa


kebenaran sejati atau 5 2 Yunani philo (love of)
kebenaran yang dan sophia (wisdom).
sesungguhnya

Cinta artinya hasrat 3 Secara etimologis


yang besar atau yang 4 artinya cinta atau
berkobarkobar atau gemar akan kebajikan.
yang sungguh-sungguh
Kattsoff menyatakan karakteristik filsafat
sebagaimana dikutip oleh Associate Webmaster
Professional (2001)
Filsafat adalah berpikir Filsafat
secara kritis mengahasilkan Filsafat bersifat
sesuatu yang runtut komprehensif

Filsafat adalah berpikir Filsafat adalah berpikir


dalam bentuk secara rasional
sistematis
B. OBJEK PENELITIAN

Objek material Objek


filsafat adalah formal
segala sesuatu yang filsafat
ada, yang meliputi: adalah
ada dalam hakikat
kenyataan, ada dari
dalam pikiran, dan segala
yang ada dalam sesuatu
kemungkinan yang ada
C. Sistematika Filsafat
filsafat telah . 1. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
mengalami
perkembangan yang
pesat yang ditandai Realisme
dengan bermacam- 01

macam aliran dan


cabang 02 Rasionalisme
Empirisme
03

04
Idealisme
Materialism
e
05

06 Eksistensialism
e
2. CABANG-CABANG FILSAFAT

Epistemologi Logika
2 3

Estetika
Metafisika 1 5 8 DST
4

Etika
6 7 Filsafat
Politik
Filsafat
Sejarah
03. Hakikat Filsafat Ilmu

 A. Pengertian
 1. Menurut Benjamin, filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat
yang secara sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya
mengenai metoda, konsep-konsep, dan praanggapan-pra-
anggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang-
cabang pengetahuan intelektual.
 2. Conny Semiawan et al. (1998, hal. 45) menyatakan bahwa filsafat
ilmu pada dasarnya adalah ilmu yang berbicara tentang ilmu
pengetahuan (science of sciences) yang kedudukannya di atas ilmu
lainnya.
a. Ontologi

 Berasal dari perkataan Yunani yaitu ontos yang


berarti being, dan logos yang berarti ilmu
 Ontologi -> The theory of being qua being (teori
tentang keberadaan sebagai keberadaan).
 Ada dan Tiada
b. Epistemologi

 Derivasi dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu


pengetahuan.
 Episteme yang berarti pengetahuan dan logos, theory.
 cabang filsafat yang membicarakan tentang teori ilmu
pengetahuan
 Bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-
sifat dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi
penentu penting dalam menentukan sebuah model
filsafat.
1). Rasionalisme

 Rene Descartes (1596-1650). Merupakan matematikawan,


fisikawan dan filosof dari Perancis dijuluki sebagai “Bapak
Filsafat Modern.”
 Akal adalah dasar kepastian pengetahuan.
 Pandangan: Indera manusia sering menipu, sehingga
pengetahuan yang berasal dari pengamatan indera bernilai
salah.
2). Empirisme

 Berasal dari kata Yunani empeiria yang berarti


“pengalaman inderawi”.
 Pengetahuan berasal dari pengalaman, sehingga
pengenalan inderawi merupakan bentuk pengenalan yang
paling jelas dan sempurna.
 Thomas Hobbes (1588-1679) (pengikit pertama)
 segala yang ada bersifat bendawi.
John Locke (1632-1704) dengan teori “tabula
rasa “ berarti meja lilin
Pemikiran empirisme dikokohkan oleh David
Hume (1711-1776) secara radikal
Empirisme radikal -> Skeptisisme”
Perhatian Hume adalah pengetahuan tak pasti.
3). Positivisme

 Pengetahuan yang autentik hanyalah pengetahuan yang


berdasarkan pengalaman nyata.
 Metode ilmiah.
 Berkembang di Eropa dan Amerika (abad ke-19 dan awal abad
ke-20).
 Berpangkal dari apa yang telah dikeahui, yang faktual, yang
positif.
 Auguste Comte (1798-1857) dengan Gagasan : menerima ilmu
pengetahuan positif sebagai titik tolak kefilsafatan, dan
menolak pengalaman batiniah sebagai titik tolak atau sumber
pengetahuan.
Tahap pemikiran menurut August Comte

 1. teologis, metafisik dan positif-ilmiah


Manusia memahami gejala-gejala alam sebagai hasil tindakan
langsung dari kekuatan Ilahi.
 2. Prinsip-prinsip metafisika
Mulai berpikir Abstrak dan menjelaskan dengan konsep dan prinsip
abstrak spekulasi filsafat.
 3. Tahap positif-ilmiah
Fokus pada pengamatan dunia sosial dan fisik untuk mencari
hukum-hukum yang mengaturnya.
4). Intuisionisme

 Henri Bergson (1859-1941) berketurunan Perancis dan Yunani.


 Akal dan indera memiliki kemampuan yang terbatas.
 Intuisi (kemampuan tingkat tinggi).
 Intuisi adalah naluri yang telah mendapatkan kesadaran diri,
yang telah dicakapkan untuk memikirkan sasarannya serta
memperluas sasaran itu menurut kehendak sendiri tanpa
batas.
 Fungsi: Mengenal hakikat pribadi atau ”aku” dengan lebih
murni dan untuk mengenal hakekat seluruh kenyataan .
c. Aksiologi

 Bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai, sesuai atau


wajar, dan logos yang berarti ilmu.
 Teori nilai
 Lingkup kajian filsafat: nilai merujuk pada pemikiran atau
suatu sistem seperti politik, sosial dan agama.
 Nilai sebuah ilmu berkaitan dengan kegunaan.
 ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya di jalan yang benar.
B. Karakteristik filsafat ilmu

 1) Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat.


 2) Filsafat ilmu berusaha menelaah ilmu secara filosofis
dari sudut pandang ontologis, epistemologis, dan
aksiologis.
V. Objek filsafat ilmu

 1) Objek material filsafat ilmu adalah ilmu


 2) Objek formal filsafat ilmu adalah ilmu atas dasar
tinjauan filosofis, yaitu secara ontologis, epistemologis,
dan aksiologis.
D. Manfaat Mempelajari Filsafat Ilmu

 1. Mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya


 2. mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa
sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode
ilmiah dan untuk melakukan penelitian ilmiah.
 3.Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat
praktis.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai