IDENTIFIKASI ISTILAH
-
Pencegahan
Epidemiologi
RUMUSAN MASALAH
RM
Wanita 26 tahun, berdebar-debar sejak 1
minggu yg lalu.
Prognosis Etiologi
HIPOTESIS
Wanita tersebut diduga menderita
Anemia Mikrositer Hipokromik
Penatalaksana Patofisiologi
Gejala
Klinis
1. Identitas pasien : Wanita 26 tahun
4. Riwayat penyakit dahulu
2. Keluhan Utama :
Berdebar-debar sejak 1 minggu yg lalu. 5. Riwayat menstruasi : seperti biasa
3. Riwayat penyakit sekarang 6. Riwayat Perdarahan : -
• 1 tahun yang lalu merasa cepat lelah
7. Riwayat persalinan : -
• Kerja ringan saja capek;lelah;berdebar-debar
• Kalau istirahat keluhan hilang 8. Riwayat penyakit keluarga -
• Saat berdiri terlalu lama pandangan mata 9. Riwayat Sosial -
gelap
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
TTV :
TD : 120/80; HR: 100 x/menit, RR: 24/ menit. Suhu: 360 C
•Warna kulit : pucat, plethora, kulit telapak tangan kuning seperti jerami
Konjungtiva : anemis
•Purpura: ptechie dan ekimosis
Sklera : tidak ikterik Head to Toe
•Mata : ikterus, konjungtiva anemis, perubahan fundus, sklera ikterik
Mulutperdarahan
•Mulut : ulserasi, : mukosa
gusi, atrofitidak pucatstomastitis
papil lidah,
•Pembesaran KGB : tidak teraba
organ : hepatomegali, splenomegali atau hepatosplenomegali,
Cor; Pulmo; Abd : DBN
limfadenopati
Ekstremitas
•Nyeri tulang : kuku pucat ; rabaan dingin
atau nyeri sternum
Pemeriksaan Penunjang
* Pemeriksaan wajib
Hasil
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin
Gambaran Mikrositik
Hipokrom + sel pensil
DD/: ANEMIA PENYAKIT KRONIK THALASSEMIA
DEFISIENSI BESI β
Et/: Ggn. Pembentukan eritrosit Ggn. Pembentukan eritrosit Destruksi eritrosit yang
Gangguan maturasi Defisiensi eritropoetin : berlebihan(hemolitik)
sitoplasma eritrosit inflamasi, terjadi pada pasien kelainan Hb Defek sintesis
defisiensi Fe dengan infeksi kronis. rantai βpeningkatan eritropoiesis
tidak efektif
Gejala badan lemah,lesu, cepat lelah, mata tidak khas, lebih di dominasi oleh Ikterik; Iritabilitas, lesu, kelelahan;
ber-kunang-kunang, serta telinga penyakit kronis nya
umum Berdenging Takikardi;Anoreksia
Pucat + + +
Perdarahan /+
organomegali + : Hepatosplenomegali
tanpa limfadenopati ;
karakteristik •koilonikia (kuku sendok) Ferritin Serum: N / meningkat Abnormal facies : ex. exposure
TIBC to upper central teet
•atropi papil lidah, cadangan besi sumsum tulang = + Perawakan pendek
•stomatitis angularis, disfagia •Kadar eritropoietin rendah Hiperpigmentasi kulit
maupun pica. •Hitung retikulosit rendah
Pubertas terlambat
SI ↓, TIBC ↑, Ferritin serum ↓ , •Leukosit dan trombosit normal
Berdasarkan Pemeriksaan Lab
ANEMIA
THALASEMIA PENYAKIT KRONIK
DEFISIENSI BESI
Mikro-Normo + anisopoikilositosis, Mikrositer Hipokrom
SADT Mikrositer Hipokrom + Pencil cell
normoblast, sel target, fragmentosit
Indonesia
Angka kejadian : 40-
50%. .
survei kesehatan rumah tangga (SKRT)
Kejadian ADB
Stadium II:
Iron Deficient
• Penurunan cadangan besi Erythropoesis • penurunan kadar Hb, MCH,
MCV, MCHC
• serum ferritin • penyediaan besi untuk
• peningkatan kadar free
erythrocyte protoporphyrin
(<10-12μg/L) eritropoesis berkurang
• gangguan pada bentuk
(FEP).
• SADT : mikrositosis dan
• Hb dan zat besi masih normal. eritrosit
hipokromik.
• anemia secara klinis belum
terjadi ( Hb : N )
Stadium I: • SI ↓, TIBC ↑ Stadium III:
Deplesi cadangan Anemia Defisiensi
besi Besi
GEJALA KLINIS
Terdapat 3 gejala anemia yang dapat digolongkan menjadi
Baik
kardiomegali,
sangat baik
Gagal jantung decomp
Gangguan pertumbuhan Tidak baik
danperkembangan dapat ditemukan pada pasien
dengan kondisi penyerta
maupun komorbiditas yang
berat