PATOGEN

(PENYEBAB PENYAKIT)
TUMBUHAN

1
 JENIS PATOGEN
• Patogen biotik
– Nematoda, jamur, bakteri, fitoplasma, virus,
viroid
• Patogen abiotik
– Faktor edafik (tanah): kahat hara, keracunan
hara
– Pencemar udara: gas, partikel
– Agens fisika: suhu, lengas, cahaya

2
 JAMUR
• Jasad sel tunggal atau bentuk benang
(hifa)
• Heterotrof (tidak berklorofil)
– Parasit atau saprofit
• Reproduksi aseksual dan/atau seksual

3
4
KLASIFIKASI JAMUR
• 4 kelas jamur
– Phycomycetes (hifa tidak bersekat)
– Ascomycetes
– Basidiomycetes (hifa bersekat)
– Deuteromycetes
(Alexopoulos, 1962)

5
 KLASIFIKASI JAMUR
Kingdom Protoctista
- Divisi: Plasmodiophoromycota

Kingdom: Chromista
- Divisi: Hyphochytridiomycota
- Divisi: Oomycota “Phycomycetes”

Kingdom: Fungi
- Divisi: Chytridiomycota
Divisi: Zygomycota
- Divisi: Ascomycota
- Divisi: Basidiomycota
- Divisi: Deuteromycota (Moore-Landecker, 1996)
6
PLASMODIOPHOROMYCOTA
• Plasmodiophoromycota
(Jamur lendir endoparasit)
– Thallus berupa plasmodium

• Contoh
– Plasmodiophora brassicae penyebab penyakit
akar gada pada marga Brassica

7
8
OOMYCOTA

• Hifa tidak bersekat

• Reproduksi seksual dgn membentuk oospora
• Reproduksi aseksual dgn membentuk
sporangium
• Banyak anggota merupakan parasit penting
– Saprolegnia monoica - ikan
– Phytophthora infestans - kentang (hawar)
– Perenosclerospora maydis - jagung (bulai)
– Plasmopara viticola - anggur (tepung
palsu)
– Pythium spp. - damping-off
DIPT-05 9
Perenosclerospora maydis

10
Plasmopara viticola

11
Pythium sp.

12
13
Phytophthora infestans
14
CHYTRIDIOMYCOTA

• Jamur akuatik & terestrial

• Thallus sederhana, hifa tidak bersekat
• Zoospora berflagel satu yg panjang & dapat
berperan sebagai gamet (sel kelamin)
• Contoh
– Olpidium brassicae - damping-off kobis
– Synchytrium endobioticum - kudis pd. Kentang
budok pada nilam
– Physoderma alfalfae - kudis mahkota pd
lucerne
15
16
Synchytrium endobioticum

17
ZYGOMYCOTA

• Hifa tidak bersekat

• Reproduksi seksual dgn membentuk
zigospora
• Reproduksi aseksual dgn membentuk
sporangium
• Contoh:
– Mucor mucedo - busuk buah
strawberry

18
Mucor mucedo

19
ASCOMYCOTA
• Hifa bersekat
• Reproduksi seksual dgn membentuk askospora

20
20
ASCOMYCOTA

• Parasit & patogen tumbuhan

– Ceratocystis fimbriata- kelapa
– Venturia inaequalis- hawar api (fireblight) apel
– Claviceps purpurea- ergot gandum rye

21
Claviceps purpurea

22
BASIDIOMYCOTA

• Hifa bersekat dolipore, membentuk

hubungan jepit (clamp connection)
• Reproduksi seksual dgn membentuk
basidiospora

23
BASIDIOMYCOTA
• Parasit tumbuhan
– Exobasidium vexans- cacar daun teh
– Fomes lignosus - jamur akar putih
– Ganoderma spp. - busuk batang
kelapa
sawit
– Hemileia vastatrix - jamur karat kopi
– Puccinia graminis - jamur karat
gandum
– Ustilago maydis - jamur gosong
bengkak
24
Ganoderma sp.

25
DEUTEROMYCOTA
(FUNGI IMPERFECTI)
• Hifa bersekat
• Kelompok yg belum ditemukan reproduksi
seksualnya
– Kelompok sementara
• Reproduksi aseksual dengan fragmentasi
hifa atau pembentukan spora aseksual
yang disebut konidium

26
• Parasit tumbuhan dan perusak pasca panen
– Aspergillus spp.
– Fusarium spp.
– Verticillium spp.
– Colletotricum spp.
– Gloeosporium spp.
– Diplodia spp.
– Pestalotia spp.
– Phoma spp.
– Alternaria sp.
– Cercospora sp.

27
Diplodia sp. Alternaria sp.
28
Colletotricum sp.

29
Aspergillus sp.

30
Fusarium sp.

31
 Bakteri
• Merupakan mikroorganisme bersel tunggal
• Bahan genetik (DNA) tidak diselimuti oleh
suatu membran (tidak mempunyai dinding
inti)

32
 BAKTERI
• Lebih dari 1600 spesies telah diketahui
• Sebagian besar bersifat saprofit
• Patogen tanaman lebih dari 100 spesies
• Sebagian besar bakteri patogen tumbuhan
bersifat saprofit fakultatif dan dapat
ditumbuhkan pada media buatan

33
• MORFOLOGI
– BENTUK :
LENGKUNG, BATANG, SPIRAL, COCCI,
BACILLI, SPIRILLUM

– UKURAN :
0,5 – 1,0 sampai 1,0-5,0 mm
TERGANTUNG: SUHU INKUBASI, MEDIUM,
UMUR BIAKAN, METODA PENGECATAN

34
• BERGERAK DENGAN FLAGELA

• ADA YANG MEMBENTUK SPORA ATAU KAPSUL

• BERKEMBANG BIAK DENGAN PEMBELAHAN

BINER 1---2---4---16---32---64---128---256---1024

35
36
SEL BAKTERI
GRAM NEGATIF
DINDING SEL
MEMBRAN SEL
MEMBRAN LUAR

GRAM POSITIF
DINDING SEL
MEMBRAN SEL

37
GRAM NEGATIF

GRAM POSITIF

38
 GENERA BAKTERI PATOGEN
TUMBUHAN
• GRAM NEGATIF
– PSEUDOMONAS (P.syringae )
– XANTHOMONAS (X. campestris )
– ACIDOVORAX (Acidovorax sp.)
– ERWINIA (E. carotovora)
– PANTOEA (P. stewartii)
– RALSTONIA (R. solanacearum)

39
• GRAM POSITIF
– CORYNEFORM (Clavibacter xily)
– STREPTOMYCES (S. scabies)
– CLOSTRIDIUM
– BACILLUS

40
Ralstonia solanacearum

41
Xanthomonas campestris

42
Erwinia amylovora

43
Acidovorax sp

44
Pseudomonas syringae

45
Streptomyces scabies

46
Clavibacter sp.

47
 EKOLOGI DAN PENYEBARAN
• SEBAGIAN BESAR BAKTERI BERKEMBANG
DI DALAM TANAMAN INANG SEBAGAI
PARASIT

• PADA PERMUKAAN TANAMAN TERUTAMA

PADA TUNAS SEBAGAI EPIFIT

• SEBAGIAN PADA SISA-SISA TANAMAN DAN

DI DALAM TANAH SEBAGAI SAPROFIT

48
 PENYEBARAN BAKTERI

• SECARA PASIF
– AIR, SERANGGA, HEWAN LAIN(KELINCI,
SAPI, BURUNG)
– MANUSIA (CARA BERCOCOK TANAM,
TRANSPORTASI BAHAN TANAMAN)

• SECARA AKTIF
– FLAGELA

49
 BLB of rice

Massa bakteri (ooze)

50
Massa bakteri (ooze)

51
 VIRUS DAN VIROID
• Bukan jasad hidup: tidak tersusun dari sel
• Ukuran sub-mikroskopik
– Tidak tampak di bawah mikroskop cahaya biasa
– Tampak hanya dgn mikroskop elektron
• Virus
– Asam nukleat dengan selubung protein
• Viroid
– Asam nukleat yang infeksius (dapat menular)
– Tanpa selubung protein

52
VIRUS DAN VIROID

DIPT-05 53
Virus
• Harus dengan mikroskop elektron

54
 VIRUS
• INFEKSI VIRUS
– Masuk ke dalam sel tanaman melalui luka
mekanis atau lewat serangga vektor
– Melalui infeksi butir benangsari
• TRANSLOKASI DAN DISTRIBUSI VIRUS
– Bergerak dari sel yang satu ke sel yang lain
dan multiplikasi di dalam sel tersebut
dengan memanfaatkan replikasi DNA inang
– Pergerakan dari sel ke sel melalui
plasmodesmata

55
 GEJALA KARENA VIRUS
• GEJALA SISTEMIK (MOSAIK, RING SPOTS)
• LOKAL
• KERDIL ATAU PENGHAMBATAN
PERTUMBUHAN
• MEMPERPENDEK UMUR TANAMAN
• SECARA UMUM GEJALA PADA DAUN
(menguning, enasi)
• GEJALA YANG MUNCUL PADA BUAH,
BATANG DAN AKAR KADANG-2 TIDAK
MENIMBULKAN GEJALA PADA DAUN
56
 PENYEBARAN VIRUS
• BIJI
• BENANGSARI
• SERANGGA
• TUNGAU
• NEMATODA
• JAMUR
• TALIPUTRI

57
 PENYAKIT KARENA VIRUS
• MOSAIK TEMBAKAU (TMV)
• MOSAIK MENTIMUN (CMV)
• MOSAIK KENTANG (PVY)
• MOSAIK KENTANG (PVX)
• TUNGRO (RICE TUNGRO SPHERICAL
VIRUS)
• POTATO LEAFROLL (POTATO
LEAFROLL VIRUS, PLRV)
58
TMV

59
CMV

60
PLRV

61
RTSV (RICE TUNGRO SPHERICAL VIRUS)

62
 NEMATODA
• Panjang 300 – 1000 mm, ada yang
sampai 4000 mm (4 mm)
• Lebar 15 – 35 mm
• Berbentuk seperti cacing, tubuh tidak
bersegmen tanpa kaki atau alat gerak
lainnya

63
64
 EKOLOGI DAN PENYEBARAN
• SEBAGIAN HIDUPNYA ADA DI DALAM
TANAH
• HIDUP BEBAS DI DALAM TANAH
MEMAKAN AKAR DAN BAGIAN BAWAH
TANAMAN LAINNYA
• BANYAK DIJUMPAI PADA KEDALAMAN
15 – 30 CM

65
• BERGERAK LAMBAT DI DALAM TANAH
• MENYEBAR MELALUI ALAT
PERTANIAN, AIR IRIGASI, KAKI
BINATANG, BURUNG DAN DEBU
• MENYEBAR DALAM JARAK YANG JAUH
MELALUI HASIL PERTANIAN

66
 CONTOH NEMATODA PARASIT
TUMBUHAN

• Meloidogyne javanica, M. incognita

(nematoda puru akar)
• Pratylenchus sp.
• Rotylenchulus sp.
• Globodera sp. (nematoda kista kuning,
golden cyst nemathode pada kentang)

67
Meloidogyne sp.
68
Pratylenchus sp.

69
Globodera sp.

70
 TANAMAN TINGGI PARASITIK
• LEBIH DARI 2500 SPESIES TANAMAN
TINGGI YANG HIDUP PARASITIK PADA
TANAMAN LAIN
• KETERGANTUNGAN:
– PENUH
• TIDAK PUNYA KLOROFIL DAN AKAR SEJATI
• Cuscuta sp.
– SEBAGIAN
• PUNYA KLOROFIL TETAPI TIDAK PUNYA AKAR
• Arceuthobium sp.

71
 4. Tumbuhan Parasit

Tali puteri (Cuscuta sp) Benalu (Loranthus sp.)

72
TERIMAKASIH

73